Surat Al-Anbiya Ayat 20
يُسَبِّحُونَ ٱلَّيْلَ وَٱلنَّهَارَ لَا يَفْتُرُونَ
Arab-Latin: Yusabbiḥụnal-laila wan-nahāra lā yafturụn
Artinya: Mereka selalu bertasbih malam dan siang tiada henti-hentinya.
« Al-Anbiya 19 ✵ Al-Anbiya 21 »
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Kandungan Berharga Berkaitan Surat Al-Anbiya Ayat 20
Paragraf di atas merupakan Surat Al-Anbiya Ayat 20 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beberapa kandungan berharga dari ayat ini. Ada beberapa penjabaran dari beragam ulama berkaitan isi surat Al-Anbiya ayat 20, misalnya sebagaimana tertera:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Mereka berdzikir (mengingat dan menyebut) Allah dan menyucikanNYa terus-menerus. Mereka tidak letih dan tidak bosan.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
20. Mereka senantiasa bertasbih memuji Allah siang dan malam, dan tidak pernah bosan dan letih darinya.
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
20. يُسَبِّحُونَ الَّيْلَ وَالنَّهَارَ لَا يَفْتُرُونَ (Mereka selalu bertasbih malam dan siang tiada henti-hentinya)
Mereka senantiasa bertasbih tanpa lelah dan tanpa bosan.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia
Dalam ayat Allah mengatakan : { يُسَبِّحُونَ ٱلَّيْلَ وَٱلنَّهَارَ لَا يَفْتُرُونَ } dan tidak mengatakan ( يُسَبِّحُونَ في ٱلَّيْلَ ) karena mereka bertasbih tiada henti disetiap waktu dan kesempatan, dan jika tasbih mereka hanya di beberapa waktu saja, maka konteks ayat yang tepat adalah : ( يُسَبِّحُونَ ٱلَّيْلَ وَٱلنَّهَارَ ).
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
20. Mereka mensucikan, mengagungkan dan berdzikir kepada Allah terus-menerus pada malam dan siang hari. Mereka tidak jenuh, tidak terlambat dan tidak lemah.
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
{Mereka bertasbih pada waktu malam dan siang tanpa bosan} tidak bosan
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
20. “Mereka selalu bertasbih malam dan siang tiada henti-hentinya,” maksudnya mereka larut dalam ibadah dan lantunan tasbih di seluruh waktu mereka. Tidak ada waktu-waktu mereka yang luang atau kosong dari aktivitas tersebut. Mereka semua (dengan banyaknya jumlah mereka) berada dalam kondisi demikian.
Dalam keterangan ini, terdapat penjelasan keagungan dan kebesaran kerajaan Allah, dan kesempurnaan ilmu dan hikmahNya yang menuntut agar tidak ada obyek yang diibadahi kecuali Dia saja, dan tidaklah ibadah diarahkan kepada selainNya.
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 16-20
Allah SWT memberitahukan bahwa Dia menciptakan langit dan bumi dengan sebenar-benarnya, yakni dengan adil dan seimbang (supaya Dia memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat jahat terhadap apa yang telah mereka kerjakan dan memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik dengan pahala yang lebih baik (surga)) (Surah An-Najm: 31) Dia tidak menciptakan semuanya itu sia-sia dan main-main. Sebagaimana Allah berfirman: (Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya tanpa hikmah. Yang demikian itu adalah anggapan orang-orang kafir, maka celakalah orang-orang kafir itu karena mereka akan masuk neraka (27)) (Surah Shad)
Firman Allah SWT: (Sekiranya Kami hendak membuat sesuatu permainan, tentulah Kami membuatnya dari sisi Kami. Jika Kami menghendaki berbuat demikian (tentulah Kami telah melakukannya) (17))
Ibnu Abu Najih meriwayatkan dari Mujahid tentang firmanNya: (Sekiranya Kami hendak membuat sesuatu permainan, tentulah Kami membuatnya dari sisi Kami) yaitu dari sisi Kami. Dia berfirman,”Maka Kami tidak perlu menciptakan surga, neraka, kematian, kebangkitan, dan hisab”.
Al-Hasan, Qatadah dan selain keduanya berkata tentang firmanNya: (Sekiranya Kami hendak membuat sesuatu permainan) kata “al-lahwu” adalah wanita menurut bahasa orang-orang Yaman,
Ikrimah dan As-Suddi berkata bahwa yang dimaksud dengan “al-lahwu” di sini adalah anak. Ini dan pendapat yang sebelumnya saling berkaitan. Ini sebagaimana firmanNya SWT: (Kalau sekiranya Allah hendak mengambil anak, tentu Dia akan memilih apa yang dikehendaki-Nya di antara ciptaan-ciptaan yang telah diciptakan-Nya, Maha Suci Allah) (Surah Az-Zumar: 4) Allah SWT menyucikan DzatNya dari mengambil anak secara mutlak, terlebih lagi dari apa yang mereka katakan berupa kedustaan dan kebathilan berupa mengambil Isa, Uzair, atau malaikat sebagai anak (Maha Suci dan Maha Tinggi Dia dari apa yang mereka katakan dengan ketinggian yang sebesar-besarnya (43)) (Surah Al-Isra’)
Firman Allah: (Jika Kami menghendaki berbuat demikian, (tentulah Kami telah melakukannya)) Qatadah, berkata bahwa maknanya yaitu Kami tidak akan melakukannya.
Firman Allah: (Sebenarnya Kami melontarkan yang hak kepada yang batil) yaitu, Kami menjelaskan kebenaran, lalu mengalahkan kebathilan. Oleh karena itu Allah berfirman: (lalu yang hak itu menghancurkannya, maka dengan serta merta yang batil itu lenyap) yaitu lenyap dan surut (Dan kecelakaanlah bagi kalian) yaitu wahai orang-orang yang mengatakan bahwa Allah memiliki anak (disebabkan kalian menyifati) yaitu yang kalian katakan dan buat-buat.
Kemudian Allah SWT emberitahukan sifat penghambaan dan kebiasaan malaikan kepadaNya dalam melakukan ketaatan kepadaNya pada malam dan siang hari, jadi Allah berfirman: (Dan kepunyaan-Nyalah segala yang di langit dan di bumi dan malaikai-malaikat yang di sisi-Nya) yaitu para malaikat (mereka tiada mempunyai rasa angkuh untuk menyembah-Nya) yaitu, tidak berhenti melakukan penyembahan itu secara terus-menerus. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Al-Masih sekali-kali tidak enggan menjadi hamba bagi Allah, dan tidak (pula enggan) malaikat-malaikat yang terdekat (kepada Allah). Barang siapa yang enggan dari menyembah-Nya dan menyombongkan diri, nanti Allah akan mengumpulkan mereka semua kepadaNya (172)) (Surah An-Nisa’)
Firman Allah: (dan tiada (pula) merasa letih) yaitu, mereka tidak merasa lelah, dan tidak merasa jenuh (Mereka selalu bertasbih malam dan siang tiada henti-hentinya (20)) Mereka terus bekerja sepanjang malam dan siang dengan penuh ketaatan, ikhlas, dan mampu melakukannya. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (mereka tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkanNya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan) (Surah At-Tahrim: 6)
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Anbiya Ayat 20
Mereka, para malaikat itu, senantiasa bertasbih dengan cara mereka, menyucikan Allah dengan tidak ada henti-hentinya malam dan siang, karena mereka tidak beristri dan beranak serta tidak membutuhkan makan dan minum. 21. Mengapa orang-orang kafir tidak beriman kepada Allah dan beribadah kepada-Nya dengan ikhlas' apakah mereka mengambil tuhan-tuhan dari bumi, seperti patung dan berhala yang mereka duga dapat menghidupkan orang-orang yang mati'.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikian pelbagai penafsiran dari banyak mufassir berkaitan kandungan dan arti surat Al-Anbiya ayat 20 (arab-latin dan artinya), moga-moga memberi kebaikan untuk kita semua. Support syi'ar kami dengan mencantumkan link ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.