Surat Thaha Ayat 129

ูˆูŽู„ูŽูˆู’ู„ูŽุง ูƒูŽู„ูู…ูŽุฉูŒ ุณูŽุจูŽู‚ูŽุชู’ ู…ูู† ุฑู‘ูŽุจู‘ููƒูŽ ู„ูŽูƒูŽุงู†ูŽ ู„ูุฒูŽุงู…ู‹ุง ูˆูŽุฃูŽุฌูŽู„ูŒ ู…ู‘ูุณูŽู…ู‘ู‹ู‰

Arab-Latin: Walau lฤ kalimatun sabaqat mir rabbika lakฤna lizฤmaw wa ajalum musammฤ

Artinya: Dan sekiranya tidak ada suatu ketetapan dari Allah yang telah terdahulu atau tidak ada ajal yang telah ditentukan, pasti (azab itu) menimpa mereka.

ยซ Thaha 128 โœต Thaha 130 ยป

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Kandungan Menarik Mengenai Surat Thaha Ayat 129

Paragraf di atas merupakan Surat Thaha Ayat 129 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada berbagai kandungan menarik dari ayat ini. Diketemukan berbagai penafsiran dari beragam mufassirin terhadap makna surat Thaha ayat 129, di antaranya sebagaimana tercantum:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Dan seandainya bukan karena telah ada ketetapan dari Tuhanmu dahulu dan ajal yang ditentukan dariNya, pastilah kebinasaan menimpa mereka dengan segera, karena mereka itu pantas mendapatkannya disebabkan kekafiran mereka.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

129. Dan seandainya tidak ada suatu ketetapan terdahulu dari Tuhanmu -wahai Rasul-, bahwa Dia tidak memberikan azab kepada seorang pun sebelum ditegakkannya hujah atasnya, serta seandainya tidak adanya batasan waktu yang telah ditakdirkan bagi mereka, niscaya Dia pasti menyegerakan azab itu bagi mereka karena mereka memang pantas untuk mendapatkannya.


📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

129. ูˆูŽู„ูŽูˆู’ู„ูŽุง ูƒูŽู„ูู…ูŽุฉูŒ ุณูŽุจูŽู‚ูŽุชู’ ู…ูู† ุฑูŽู‘ุจูู‘ูƒูŽ (Dan sekiranya tidak ada suatu ketetapan dari Allah yang telah terdahulu)
Yaitu janji Allah mengakhirkan azab umat ini sampai di kehidupan akhirat.

ู„ูŽูƒูŽุงู†ูŽ (niscaya)
Azab dosa-dosa mereka.

ู„ูุฒูŽุงู…ู‹ุง(pasti (azab itu) menimpa mereka)
Azab itu tidak terpisah dari mereka dalam keadaan apapun dan tidak akan diakhirkan.

ูˆูŽุฃูŽุฌูŽู„ูŒ ู…ูู‘ุณูŽู…ู‹ู‘ู‰(atau (juga) tidak ada ajal yang telah ditentukan)
Yakni kalaulah bukan waktu yang telah Kami tentukan niscaya mereka akan segera di siksa.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

129. Kalaulah tidak ada janji sebelumnya dari Allah untuk menangguhkan azab pembinasaan umat ini dan menangguhkan azab itu sampai akhirat, maka sungguh pembinasaan dan hukuman mereka itu pasti menimpa mereka di dunia dan tidak ditunda. Dan kalaupun tidak ada waktu yang ditentukan atau dikira-kirakan bagi umur mereka atau untuk mengazab mereka, maka sungguh hukuman itu pasti sudah dipercepat


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimurajaโ€™ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-โ€˜Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

{Seandainya tidak ada suatu ketetapan yang terdahulu dari Tuhanmu serta tidak ada ajal yang telah ditentukan maka sungguh (azab) itu pasti menimpa mereka} jika tidak ada ketetapan sebelumnya dari Allah untuk tidak mengazab seseorang kecuali setelah datang dalil kepadanya, dan ajal tertentu yang diputuskan Allah sampai waktu tertentu, maka sungguh azab itu pasti menimpa mereka


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

129. Ini adalah hiburan hati bagi Rasulullah dan penahan diri bagi beliau untuk menyegerakan pemusnahan kaum yang mendustakan lagi berpaling, dan bahwa kekufuuran serta pendustaan yang mereka lakukan merupakan penyebab yang pantas mendatangkan siksaan dan kontinuitasnya pada mereka. Sebab, Allah menciptakan hukuman-hukuman itu memiliki pemicu dan timbul dari dosa-dosa serta melekat dengannya. Mereka itu sudah melakukan ulah yang menjadi penyebab turunnya siksa. Namun, faktor yang menunda azab dari mereka ialah ketetapan Rabbmu, itulah yang mengundurkan tibanya siksaan pada mereka sampai datanglah waktunya. Boleh jadi mereka kembali memikirkan perintah Allah, hingga Allah menerima taubat mereka dan menghilangkan hukuman dari mereka, jika ketetapan Allah tidak jadi mengenai mereka.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 128-130
Allah SWT berfirman: (Maka tidakkah menjadi petunjuk) bagi orang-orang yang mendustakan apa yang kamu sampaikan kepada mereka, wahai Muhammad, berapa banyak Kami membinasakan umat-umat yang mendustakan para rasul sebelum mereka. Umat-umat itu dibinasakan dan tidak ada bekas-bekasnya, sebagaimana mereka menyaksikan hal itu di tempat-tempat bekas mereka yang kosong yang mereka dengan berjalan kaki (Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda bagi orang yang berakal) yaitu yang berakal sehat dan berhati lurus, sebagaimana Allah SWT berfirman: (maka apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu mereka mempunyai hati yang dengan itu mereka dapat memahami atau mempunyai telinga yang dengan itu mereka dapat mendengar? Karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta ialah hati yang di dalam dada (46)) (Surah Al-Hajj)
Kemudian Allah SWT berfirman: (Dan sekiranya tidak ada suatu ketetapan dari Allah yang telah terdahulu atau tidak ada ajal yang telah ditentukan pasti (azab) menimpa mereka (129)) yaitu seandainya tidak ada ketetapan sebelumnya dari Allah, bahwa Dia tidak akan mengazab seseorang melainkan setelah ditegakkan hujjah atasnya dan berdasarkan waktu yang ditentukan Allah SWT terhadap orang-orang yang mendustakanNya, maka sungguh akan datang kepada mereka azab secara tiba-tiba. Oleh kaena itu Allah SWT berfirman kepada NabiNya seraya menghiburnya: (Maka sabarlah kamu atas apa yang mereka katakan) yaitu pendustaan mereka terhadapmu (dan bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu, sebelum terbit matahari) yaitu, shalat fajar (dan sebelum terbenamnya) yaitu shalat Ashar, sebagaimana yang disebutkan dalam hadits shahih Bukhari Muslim dari Jarir bin Abdullah Al-Bajali, dia berkata,โ€Kami sedang duduk bersama Rasulullah SAW, lalu beliau SAW memandang ke bulan yang sedang purnama, lalu bersabda,โ€'Sesungguhnya kalian akan melihat Tuhan kalian sebagaimana kalian melihat bulan ini, kalian tidak berdesak-desakan dalam melihatNya. Maka jika kalian mampu agar tidak dikalahkan dengan mengerjakan shalat sebelum terbit dan sebelum terbenamnya matahari, maka kerjakanlahโ€ Kemudian Rasulullah SAW membaca ayat ini"
Firman Allah: (dan bertasbih pulalah pada waktu-waktu di malam hari) yaitu, kerjakanlah shalat tahajud di waktunya. Sebagian ulama menafsirkannya sebagai shalat Maghrib dan Isyaโ€™ (dan pada waktu-waktu di siang hari) berlawanan dengan waktu-waktu malam hari (supaya kamu merasa senang) Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Dan kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu, lalu (hati) kamu menjadi puas (senang) (5)) (Surah Adh-Dhuha: 5)


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Surat Thaha ayat 129: Ayat ini dan setelahnya merupakan hiburan bagi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan agar Beliau bersabar dari meminta disegerakan azab untuk orang-orang yang mendustakan, dan bahwa kekafiran serta pendustaan mereka merupakan sebab turunnya azab kepada mereka. Ditahannya azab adalah karena ketetapan Allah sampai tiba waktunya, dan agar mereka kembali dan bertobat sehingga azab itu diangkat dari mereka. Oleh karena itulah, Allah memerintahkan Rasul-Nya untuk bersabar terhadap ucapan mereka dan memerintahkan mengambil gantinya dan menjadikan sebagai pembantunya, yaitu bertasbih dengan memuji Tuhannya di waktu-waktu yang utama, yaitu sebelum matahari terbit dan sebelum terbenam, di penghujung siang, di waktu-waktu malam, agar dengan begitu Beliau menjadi ridha dengan pemberian Allah berupa pahala di dunia dan di akhirat, hati Beliau tenteram dan puas dengan beribadah kepada Allah serta merasa terhibur dari gangguan mereka sehingga bersabar terasa ringan bagi Beliau.

Dengan ditundanya azab sampai tiba hari kiamat.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Thaha Ayat 129

129. Apa yang terjadi pada manusia merupakan akibat perbuatan mereka. Dan sekiranya tidak ada suatu ketetapan dari Allah yang telah diputuskan pada masa terdahulu, yaitu sebelum zaman rasulullah, atau tidak ada ajal dan batas akhir yang telah ditentukan oleh Allah, pasti azab yang serupa juga menimpa mereka yang kafir itu. 130. Wahai nabi Muhammad, bila orang kafir terus menentang dakwahmu maka sabarlah kamu atas apa yang mereka katakan. Untuk meneguhkan pendirianmu, berdoalah kepada Allah dan bertasbihlah dengan memuji tuhanmu. Lakukan itu sebelum terbit matahari dan sebelum terbenamnya, dan bertasbih pulalah pada waktu-waktu di malam hari dengan salat lail, dan pada waktu-waktu di siang hari. Yang demikian itu supaya kamu merasa senang dan hatimu tenteram.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Demikian beraneka penafsiran dari para ahli ilmu mengenai kandungan dan arti surat Thaha ayat 129 (arab-latin dan artinya), moga-moga membawa manfaat untuk kita. Support perjuangan kami dengan memberi link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Bacaan Sering Dikaji

Baca banyak halaman yang sering dikaji, seperti surat/ayat: Fatir 37, Yasin 82, An-Nisa 36, Al-Buruj, Ibrahim 7, Ayat 15 (Lima Belas). Ada pula Al-Isra, Al-Qashash 77, Ar-Rahman 13, Al-Baqarah 177, Innallaha Ma’ash Shabiriin, Ar-Rum 21.

  1. Fatir 37
  2. Yasin 82
  3. An-Nisa 36
  4. Al-Buruj
  5. Ibrahim 7
  6. Ayat 15 (Lima Belas)
  7. Al-Isra
  8. Al-Qashash 77
  9. Ar-Rahman 13
  10. Al-Baqarah 177
  11. Innallaha Ma’ash Shabiriin
  12. Ar-Rum 21

Pencarian: quran surat ali imron ayat 134, al waqiah 79, al fath litequran, terjemahan an nisa ayat 59, walau anna quranan 7x

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.