Surat Thaha Ayat 102

يَوْمَ يُنفَخُ فِى ٱلصُّورِ ۚ وَنَحْشُرُ ٱلْمُجْرِمِينَ يَوْمَئِذٍ زُرْقًا

Arab-Latin: Yauma yunfakhu fiṣ-ṣụri wa naḥsyurul-mujrimīna yauma`iżin zurqā

Artinya: (yaitu) di hari (yang di waktu itu) ditiup sangkakala dan Kami akan mengumpulkan pada hari itu orang-orang yang berdosa dengan muka yang biru muram;

« Thaha 101Thaha 103 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Tafsir Menarik Berkaitan Surat Thaha Ayat 102

Paragraf di atas merupakan Surat Thaha Ayat 102 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada pelbagai tafsir menarik dari ayat ini. Tersedia pelbagai penjabaran dari berbagai ulama terhadap isi surat Thaha ayat 102, sebagiannya sebagaimana tertera:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Pada hari malaikat meniup sangkakala untuk tiupan kebangkitan, dan Kami akan menggiring orang-orang kafir pada hari itu, dalam keadaan bermuka muram, telah berubah warna kulit mereka dan penglihatan mereka karena begitu dahsyatnya peristiwa-peristiwa dan kengerian-kengeriannya.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

102-103. Pada hari ketika malaikat meniup sangkakala tiupan yang kedua untuk membangkitkan seluruh makhluk, Kami akan mengumpulkan orang-orang yang melakukan dosa-dosa besar pada hari yang sulit itu; warna tubuh mereka berubah kebiru-biruan karena ketakutan yang mereka alami akibat melihat kengerian yang terjadi. Mereka berkata dengan berbisik karena ketakutan: “Tidaklah kalian hidup di dunia melainkan hanya sepuluh hari saja.”


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

102. Yaitu pada hari Malaikat meniupkan sangkakala yang kedua kalinya agar semuanya dibangkitkan, dan pada hari itu Kami kumpulkan orang-orang kafir dengan wajah biru lagi muram karena berubahnya kulit dan mata mereka lantaran dahsyatnya keadaan hari Akhirat yang mereka lalui.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

102. يَوْمَ يُنفَخُ فِى الصُّورِ ۚ (di hari (yang di waktu itu) ditiup sangkakala)
Yakni dimaksud adalah tiupan untuk membangkitkan seluruh makhluk.

وَنَحْشُرُ الْمُجْرِمِينَ(dan Kami akan mengumpulkan pada hari itu orang-orang yang berdosa)
Mereka adalah orang-orang musyrik dan pelaku kemaksiatan.

زُرْقًا (dengan muka yang biru muram)
Yakni mata yang membiru karena kehausan, sebab warna hitam pada mata akan berubah membiru pada saat kehausan. Dan mungkin yang dimaksud adalah badan yang membiru akibat amarah dan penyesalan.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

102. Hari dimana Israfil meniup sangkakala (terompet sangkakala) pada tiupan kedua, yaitu tiupan kebangkitan agar (makhluk) dikumpulkan dan dihisab. Dan Kami kumpulkan orang-orang kafir dan orang-orang musyrik pada hari kiamat dalam keadaan badan dan mata mereka membiru karena sangat takut, marah, dan menyesal.


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Pada hari ketika sangkakala ditiup} sangkakala {Kami mengumpulkan} dan Kami menggiring {orang-orang yang durhaka pada hari itu dengan (wajah) pucat} matanya membiru dan wajahnya menghitam


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

102-104. Maksudnya, jika sangkakala ditiup, dan orang-orang telah bangkit keluar dari kubur-kubur mereka, masing-masing sesuai dengan keadaannya. Orang-orang yang bertakwa dihimpun menuju Dzat Yang Maha Pemurah sebagai delegasi yang terhormat. Sedangkan orang-orang yang berbuat kedurhakaan, dikumpulkan dengan muka berwarna biru yang kusam karena dirundung ketakutan, kegundahan, dan dahaga. Mereka saling berbicara lirih dan berbisik-bisik mengenai betapa pendeknya masa kehidupan di dunia dan alangkah cepatnya akhirat datang. Sebagian mereka berkata, “TIdaklah kalian berdiam (di dunia) melainkan hanyalah sepuluh (hari).” Sebagian lagi menyebutkan bilangan lainnya.
Allah Maha Mengetahui bisikan-bisikan mereka dan mendengar apa yang mereka katakana, “ketika orang yang paling lurus jalannya di antara mereka berkata,” yaitu orang yang paling adil dan paling dekat perkiraannya, “Kamu tidak berdiam (di dunia), melainkan hanya sehari saja.” Yang dimaksud disini adalah kemunculan penyesalan yang sangat besar. Bagaimana mereka menyia-nyiakan waktu yang pendek, menghabiskannya dalam keadaan lalai, bermain-main, berpaling dari perkara-perkara yang bermanfaat bagi mereka, condong kepada hal-hal yang membahayakan mereka. Inilah, sekarang telah datang wakttu pembalasan (amalan), ancaman telah pasti, tidak ada yang tersisa kecuali penyesalan, umpatan celaka dan kebinasaan. Sebagaimana Firman Allah,
"Allah bertanya: "Berapa tahunkah lamanya kamu tinggal di bumi?" Mereka menjawab: "Kami tinggal (di bumi) sehari atau setengah hari, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang menghitung." Allah berfirman: "Kamu tidak tinggal (di bumi) melainkan sebentar saja, kalau kamu sesungguhnya mengetahui." (Al-Mu’minun:112-114).


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 102-104
Telah disebutkan dalam hadits bahwa Rasulullah SAW ditanya tentang “ash-shur”. Beliau menjawab,”Seperti sebuah tanduk yang dapat ditiup”
Firman Allah: (dan Kami akan mengumpulkan pada hari itu orang-orang yang berdosa dengan muka yang biru muram) Dikatakan bahwa maknanaya adalah mata mereka biru karena kerasnya kengerian yang mereka alami.
(mereka berbisik-bisik di antara mereka) Ibnu Abbas berkata bahwa mereka saling berbisik satu sama lain di antara mereka (Kalian tidak berdiam melainkan hanyalah sepuluh (hari)) yaitu di dunia, sungguh kalian tinggal di sana itu sangat sebentar, yaitu sepuluh hari atau serupa dengannya. Lalu Allah SWT berfirman: (Kami lebih mengetahui apa yang mereka katakan) yaitu dalam keadaan mereka berbisik-bisik di antara mereka (ketika berkata orang yang paling lurus jalannya di antara mereka) yaitu orang yang akalnya sempurna di antara mereka (Kalian tidak berdiam (di dunia) melainkan hanyalah sehari saja) yaitu karena pendeknya masa di dunia menurut mereka pada hari kiamat, karena di dunia secara keseluruhannya, sekalipun waktunya terus berulang dan silih berganti malam dan siang harinya, maka seakan-akan sama dengan satu hari. Oleh karena itu orang-orang kafir merasa kehidupan mereka di dunia sangat pendek pada hari kiamat. Tujuan mereka demikian adalah untuk menolak tegaknya hujjah terhadap diri mereka karena pendeknya masa mereka. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Dan pada hari (ketika) terjadinya Kiamat, orang-orang yang berdosa bersumpah, bahwa mereka berdiam (dalam kubur) hanya sesaat (saja). Begitulah dahulu mereka dipalingkan (dari kebenaran) (55) Dan orang-orang yang diberi ilmu dan keimanan berkata (kepada orang-orang kafir), “Sungguh, kamu telah berdiam (dalam kubur) menurut ketetapan Allah, sampai hari kebangkitan. Maka inilah hari kebangkitan itu, tetapi (dahulu) kamu tidak meyakini(nya)” (56)) (Surah Ar-Rum)


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Surat Thaha ayat 102: Yaitu tiupan untuk membangkitkan manusia dari kuburnya atau menghidupkannya kembali.

Mata mereka biru, sedangkan muka mereka hitam. Adapun orang-orang yang bertakwa dikumpulkan kepada Ar Rahman seperti kafilah yang terhormat.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Thaha Ayat 102

102. Hari kiamat itu adalah hari ketika ditiup sangkakala yang kedua kali sebagai pertanda dibangkitkannya seluruh manusia dari kubur, dan selanjutnya kami akan mengumpulkan pada hari itu orang-orang yang berdosa dengan muka yang biru muram, menandakan kecemasan dan ketakutan mereka terhadap balasan atas keingkarannya. 103. Menunggu giliran untuk penimbangan amal perbuatan masingmasing, mereka saling berbisik-bisik di antara mereka untuk meringankan ketakutan dan kekalutan, 'kamu tidak berdiam di dunia melainkan hanyalah sepuluh hari, dan ini merupakan waktu yang sangat singkat. '.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Demikianlah variasi penafsiran dari banyak pakar tafsir terhadap isi dan arti surat Thaha ayat 102 (arab-latin dan artinya), moga-moga membawa manfaat bagi kita bersama. Sokonglah usaha kami dengan mencantumkan tautan ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Link Sering Dibaca

Tersedia banyak topik yang sering dibaca, seperti surat/ayat: Al-Buruj, Yasin 82, Al-Baqarah 177, Al-Isra, Innallaha Ma’ash Shabiriin, Ar-Rum 21. Serta An-Nisa 36, Al-Qashash 77, Ibrahim 7, Ayat 15 (Lima Belas), Ar-Rahman 13, Fatir 37.

  1. Al-Buruj
  2. Yasin 82
  3. Al-Baqarah 177
  4. Al-Isra
  5. Innallaha Ma’ash Shabiriin
  6. Ar-Rum 21
  7. An-Nisa 36
  8. Al-Qashash 77
  9. Ibrahim 7
  10. Ayat 15 (Lima Belas)
  11. Ar-Rahman 13
  12. Fatir 37

Pencarian: surat al ankabut ayat 5, q. s yunus ayat 40-41, al ahzab ayat 10, surat ibrahim ayat 26, latin surah yasin

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.