Surat Thaha Ayat 103

يَتَخَٰفَتُونَ بَيْنَهُمْ إِن لَّبِثْتُمْ إِلَّا عَشْرًا

Arab-Latin: Yatakhāfatụna bainahum il labiṡtum illā 'asyrā

Artinya: Mereka berbisik-bisik di antara mereka: "Kamu tidak berdiam (di dunia) melainkan hanyalah sepuluh (hari)"

« Thaha 102Thaha 104 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Kandungan Berharga Terkait Dengan Surat Thaha Ayat 103

Paragraf di atas merupakan Surat Thaha Ayat 103 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beragam kandungan berharga dari ayat ini. Ada beragam penjelasan dari banyak ulama mengenai isi surat Thaha ayat 103, di antaranya sebagaimana berikut:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Mereka saling berbisik-bisik di antara mereka, di mana sebagian dari mereka berkata kepada sebagian yang lain, “Kalian tidaklah hidup di kehidupan dunia kecuali hanya sepuluh hari saja.”


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

103. Mereka saling berbisik satu sama lain dengan berkata, "Kalian tidak akan tinggal di alam kubur setelah kematian kalian melainkan hanya 10 malam saja."


📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

103. يَتَخٰفَتُونَ بَيْنَهُمْ (mereka berbisik-bisik di antara mereka)
Mereka saling berbisik.

إِن لَّبِثْتُمْ إِلَّا عَشْرًا(Kamu tidak berdiam (di dunia) melainkan hanyalah sepuluh (hari))
Yakni kalian tidak tinggal di dunia melainkan hanya selama sepuluh hari.
Mereka merasa usia mereka di dunia atau di alam kubur sangat pendek.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

103. Mereka saling berbisik-bisik karena sangat panik dan takut: “Kalian tidak berdiam diri di dunia kecuali hanya sepuluh malam” Mereka merasa waktu mereka tinggal di dunia sangat pendek karena lenyapnya dunia itu sangat cepat.


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

{Mereka berbisik} mereka berbisik {satu sama lain,“kalian tidak tinggal} kalian tidak tinggal di dunia {kecuali sepuluh (hari)”} sepuluh malam


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

102-104. Maksudnya, jika sangkakala ditiup, dan orang-orang telah bangkit keluar dari kubur-kubur mereka, masing-masing sesuai dengan keadaannya. Orang-orang yang bertakwa dihimpun menuju Dzat Yang Maha Pemurah sebagai delegasi yang terhormat. Sedangkan orang-orang yang berbuat kedurhakaan, dikumpulkan dengan muka berwarna biru yang kusam karena dirundung ketakutan, kegundahan, dan dahaga. Mereka saling berbicara lirih dan berbisik-bisik mengenai betapa pendeknya masa kehidupan di dunia dan alangkah cepatnya akhirat datang. Sebagian mereka berkata, “TIdaklah kalian berdiam (di dunia) melainkan hanyalah sepuluh (hari).” Sebagian lagi menyebutkan bilangan lainnya.
Allah Maha Mengetahui bisikan-bisikan mereka dan mendengar apa yang mereka katakana, “ketika orang yang paling lurus jalannya di antara mereka berkata,” yaitu orang yang paling adil dan paling dekat perkiraannya, “Kamu tidak berdiam (di dunia), melainkan hanya sehari saja.” Yang dimaksud disini adalah kemunculan penyesalan yang sangat besar. Bagaimana mereka menyia-nyiakan waktu yang pendek, menghabiskannya dalam keadaan lalai, bermain-main, berpaling dari perkara-perkara yang bermanfaat bagi mereka, condong kepada hal-hal yang membahayakan mereka. Inilah, sekarang telah datang wakttu pembalasan (amalan), ancaman telah pasti, tidak ada yang tersisa kecuali penyesalan, umpatan celaka dan kebinasaan. Sebagaimana Firman Allah,
"Allah bertanya: "Berapa tahunkah lamanya kamu tinggal di bumi?" Mereka menjawab: "Kami tinggal (di bumi) sehari atau setengah hari, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang menghitung." Allah berfirman: "Kamu tidak tinggal (di bumi) melainkan sebentar saja, kalau kamu sesungguhnya mengetahui." (Al-Mu’minun:112-114).


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 102-104
Telah disebutkan dalam hadits bahwa Rasulullah SAW ditanya tentang “ash-shur”. Beliau menjawab,”Seperti sebuah tanduk yang dapat ditiup”
Firman Allah: (dan Kami akan mengumpulkan pada hari itu orang-orang yang berdosa dengan muka yang biru muram) Dikatakan bahwa maknanaya adalah mata mereka biru karena kerasnya kengerian yang mereka alami.
(mereka berbisik-bisik di antara mereka) Ibnu Abbas berkata bahwa mereka saling berbisik satu sama lain di antara mereka (Kalian tidak berdiam melainkan hanyalah sepuluh (hari)) yaitu di dunia, sungguh kalian tinggal di sana itu sangat sebentar, yaitu sepuluh hari atau serupa dengannya. Lalu Allah SWT berfirman: (Kami lebih mengetahui apa yang mereka katakan) yaitu dalam keadaan mereka berbisik-bisik di antara mereka (ketika berkata orang yang paling lurus jalannya di antara mereka) yaitu orang yang akalnya sempurna di antara mereka (Kalian tidak berdiam (di dunia) melainkan hanyalah sehari saja) yaitu karena pendeknya masa di dunia menurut mereka pada hari kiamat, karena di dunia secara keseluruhannya, sekalipun waktunya terus berulang dan silih berganti malam dan siang harinya, maka seakan-akan sama dengan satu hari. Oleh karena itu orang-orang kafir merasa kehidupan mereka di dunia sangat pendek pada hari kiamat. Tujuan mereka demikian adalah untuk menolak tegaknya hujjah terhadap diri mereka karena pendeknya masa mereka. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Dan pada hari (ketika) terjadinya Kiamat, orang-orang yang berdosa bersumpah, bahwa mereka berdiam (dalam kubur) hanya sesaat (saja). Begitulah dahulu mereka dipalingkan (dari kebenaran) (55) Dan orang-orang yang diberi ilmu dan keimanan berkata (kepada orang-orang kafir), “Sungguh, kamu telah berdiam (dalam kubur) menurut ketetapan Allah, sampai hari kebangkitan. Maka inilah hari kebangkitan itu, tetapi (dahulu) kamu tidak meyakini(nya)” (56)) (Surah Ar-Rum)


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Thaha Ayat 103

103. Menunggu giliran untuk penimbangan amal perbuatan masingmasing, mereka saling berbisik-bisik di antara mereka untuk meringankan ketakutan dan kekalutan, 'kamu tidak berdiam di dunia melainkan hanyalah sepuluh hari, dan ini merupakan waktu yang sangat singkat. '104. Allah maha mendengar perkataan makhluk-Nya. Kami lebih mengetahui dari siapa saja tentang apa yang mereka katakan, walaupun dengan cara berbisik. Demikian pula ketika orang yang paling lurus jalannya diantara mereka, yaitu mereka yang ucapannya paling mendekati kebenaran, berkata, 'kamu tidak hidup dan tinggal di dunia melainkan hanyalah sehari saja. '.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Demikian bermacam penjabaran dari banyak ahli tafsir berkaitan makna dan arti surat Thaha ayat 103 (arab-latin dan artinya), semoga menambah kebaikan untuk ummat. Sokonglah kemajuan kami dengan memberikan tautan ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Link Tersering Dilihat

Kami memiliki ratusan halaman yang tersering dilihat, seperti surat/ayat: Ayat 15 (Lima Belas), Ar-Rum 21, Al-Qashash 77, Ar-Rahman 13, Ibrahim 7, Fatir 37. Ada pula Al-Baqarah 177, Yasin 82, Innallaha Ma’ash Shabiriin, Al-Isra, Al-Buruj, An-Nisa 36.

  1. Ayat 15 (Lima Belas)
  2. Ar-Rum 21
  3. Al-Qashash 77
  4. Ar-Rahman 13
  5. Ibrahim 7
  6. Fatir 37
  7. Al-Baqarah 177
  8. Yasin 82
  9. Innallaha Ma’ash Shabiriin
  10. Al-Isra
  11. Al-Buruj
  12. An-Nisa 36

Pencarian: qs al baqarah 165, surah ali imran 26-27, surat al baqarah ayat 145, surah an nisa 103, fa inna ma'al usri yusro innama'al usri yusro arab

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.