Surat Thaha Ayat 62

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

فَتَنَٰزَعُوٓا۟ أَمْرَهُم بَيْنَهُمْ وَأَسَرُّوا۟ ٱلنَّجْوَىٰ

Arab-Latin: Fa tanāza'ū amrahum bainahum wa asarrun-najwā

Artinya: Maka mereka berbantah-bantahan tentang urusan mereka di antara mereka dan mereka merahasiakan percakapan (mereka).

« Thaha 61Thaha 63 »

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Tafsir Berharga Berkaitan Surat Thaha Ayat 62

Paragraf di atas merupakan Surat Thaha Ayat 62 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada variasi tafsir berharga dari ayat ini. Ditemukan variasi penjabaran dari berbagai ahli ilmu terhadap makna surat Thaha ayat 62, sebagiannya sebagaimana tertera:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

62-64. Maka para tukang sihir itu saling tarik menarik dalam urusan mereka dan berbicara dengan percakapan rahasia. Mereka berkata, “Sesungguhnya Musa dan Harun adalah tukang sihir yang ingin mengusir kalian dari negeri kalian melalui keahlian sihir mereka dan menyingkirkan keahlian sihir besar yang ada pada kalian. Maka matangkanlah strategi tipu daya kalian dan kuatkanlah tekad kalian untuk tujuan tersebut tanpa ada silang pendapat diantara kalian dan kemudian datanglah kalian dengan berbaris satu barisan, dan lemparkanlah apa yang ada di tangan kalian dengan serentak, agar kalian bisa membelalakkan mata semua manusia dan mengalahkan sihir Musa dan saudaranya (Harun). Sesungguhnya hari ini telah memenangkan keinginannya orang yang berada di atas lawannya, sehingga dapat mengalahkan dan mempercundanginya.”


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

62. Maka ketika para penyihir itu mendengar ucapan Musa -'alaihissalām-, mereka pun saling berbantah-bantahan dan berdebat secara sembunyi-sembunyi.


📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

62. فَتَنٰزَعُوٓا۟ أَمْرَهُم بَيْنَهُمْ (aka mereka berbantah-bantahan tentang urusan mereka di antara mereka)
Yakni para tukang sihir saling berselisih setelah mendengar perkataan Musa.

وَأَسَرُّوا۟ النَّجْوَىٰ( dan mereka merahasiakan percakapan)
Yakni mereka saling berbisik dan merahasiakannya dari Musa dengan perkataan mereka yang disebutkan dalam ayat selanjutnya.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

62. Kemudian para penyihir itu berdiskusi dan saling melihat satu sama lain serta saling berdebat terkait perkara Musa yang mereka dengarkan. Mereka saling berbisik dalam samar-samar terkait apa yang akan mereka lakukan terhadap Musa.


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

{Mereka berbantah-bantahan tentang urusan di antara mereka} lalu para penyihir saling melihat di antara mereka tentang perkara Musa {dan merahasiakan percakapannya} saling berbantah-bantahan dalam percakapan secara rahasia


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

62. Perkataan yang benar pasti memiliki pengaruh pada hati. Tak ayal lagi, timbullah keributan dan pertentangan di tengah tukang-tukang sihir, manakala mereka mendengarkan perkataan Musa dan terjadilah kegaduhan. Boleh jadi, muara pertentangan (pada mereka) adalah rancunya jati diri Musa, apakah ia berada di atas (rel) kebenaran atau tidak? Akan tetapi, sampai di sini, polemic mereka belum menemui titik terang. Agar Allah menentukan perkara yang mesti dilaksanakan, yaitu agar binasalah orang yang hidup dengan keterangan yang nyata dan agar hiduplah orang yang hidup dengan keterangan yang nyata. Saat itulah, mereka saling berbisik-bisik di antara mereka dan bahwa mereka telah menyepakati sebuah pernyataan agar mereka selamat dalam ucapan dan tindakan mereka serta agar orang-orang memegangi doktrin Fir’aun dan orang-orangnya.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 60-64
Allah SWT berfirman seraya memberitahukan tentang Fir'aun, bahwa setelah dia ber­janji dengan nabi Musa di waktu dan tempat yang ditentukan, yaitu Fir'aun mulai mengumpulkan semua ahli sihir dari kota-kota di bawah kekuasaannya, yaitu setiap orang yang ahli dalam sihir di masa itu, dan bahwa sihir itu banyak dilakukan orang-orang dan sangat laku, sebagaimana Allah SWT berfirman: (Fir’aun berkata (kepada pemuka kaumnya),"Datangkanlah kepadaku semua ahli sihir yang pandai”) (Surah Yunus: 79)
(Kemudian dihadapkan) yaitu orang-orang berkumpul di hari yang dijanjikan yaitu hari raya mereka. Fir'aun duduk di atas singgasana kerajaannya, dan para pembesar kerajaannya duduk berbaris di sampingnya, dan rakyatnya berdiri di bagian kiri dan kanannya. Nabi Musa datang dengan berpegang pada tongkatnya bersama saudaranya, nabi Harun. Para ahli sihir berdiri di hadapan Fir'aun dalam keadaan berbaris, sedangkan Fir'aun menyemangait dan mendorong mereka melakukan pekerjaannya pada hari itu. Mereka berharap kepada dari Fir'aun, dan Fir'aun memberikan janji dan hadiah kepada mereka. Mereka berkata: ("(Apakah) sesungguhnya kami akan mendapat upah, jika kamilah yang menang?” (41) Fir’aun menjawab, "Ya, dan sesungguhnya kalian benar-benar akan termasuk orang-orang yang dekat (kepadaku)” (42)) (Surah Asy-Syu’ara’) dan (Berkata Musa kepada mereka, "Celakalah kalian, janganlah kalian mengada-adakan kedustaan terhadap Allah”) yaitu, janganlah membuat ilusi terhadap orang-orang dengan perbuatan kalian, sesuatu yang tidak ada hakikatnya. dan hal itu adalah makhluk, padahal kenyataannya bukanlah makhluk. Sehingga kalian telah mengada-adakan kedustaan terhadap Allah (maka Dia membinasakan kalian dengan siksa) yaitu Allah membinasakan kalian dengan azab yang tidak menyisakan seorang pun di antara kalian (Dan sesungguhnya telah merugi orang yang mengada-adakan kedustaan (61) Maka mereka berbantah-bantahan tentang urusan di antara mereka) Dikatakan bahwa maknannya adalah mereka bersengketa dalam hal yang ada di antara mereka. Ada yang berkata,”Ini bukanlah ucapan seorang penyihir, melainkan ucapan seorang nabi” Ada yang berkata juga bahwa dia adalah seorang tukang sihir. Dikatakan juga hal lainnya. Hanya Allah yang lebih mengetahui.
Firman Allah: (dan mereka merahasiakan percakapan (mereka)) yaitu mereka berbisik-bisik di antara mereka (Mereka berkata, "Sesungguhnya dua orang ini adalah benar-benar ahli sihir”) Ini adalah bahasa sebagian orang Arab yang dibaca berdasarkan i’rabnya. Maksudnya adalah bahwa para tukang sihir itu berkata di antara mereka,”Kalian mengetahui bahwa lelaki ini dan saudaranya (yakni nabi Musa dan nabi Harun) adalah dua orang tukang sihir yang sangat pandai dan ahli dalam sihir. Keduanya bermaksud mengalahkan kalian dan kaum kalian pada hari ini, dan merebut hati manusia, serta orang-orang awam akan mengikuti keduanya. Keduanya memerangi Fir'aun dan tentaranya. Lalu keduanya menang atas Fir'aun, dan keduanya akan mengusir kalian dari tanah air kalian"
Firman Allah: (dan hendak melenyapkan kedudukan kalian yang utama) yaitu keduanya bisa merebut kedudukan kalian dengan sihirnya, dan para ahli sihir diagungkan karena harta dan rezeki mereka dengan sihir itu. Mereka berkata,"Jika keduanya mengalahkan kalian, maka keduanya akan membinasakan dan mengusir kalian dari negeri ini. Dengan demikian keduanyal menguasainya tanpa kalian.
Ibnu Abbas berkat tentang firmanNya: (dan hendak melenyapkan kedudukan kalian yang utama) yaitu menguasai mereka di dalamnya dan penghidupannya.
Qatadah berkata bahwa kedudukan mereka saat itu adalah kedudukan Bani Israil. Mereka adalah orang yang jumlahnya dan hartanya banyak. Lalu musuh Allah berkata,"Keduanya hendak merebut hal itu untuk diri mereka sendiri"
Abdurrahman bin Zaid bin Aslam berkata tentang firmanNya: (kedudukan kalian yang utama) yaitu, yang sekarang kalian kuasai.
(Maka himpunkanlah segala daya (sihir) kamu sekalian, kemudian datanglah dengan berbaris) yaitu berkumpullah kalian dalam satu barisan, lalu lemparkanlah apa yang ada di tangan kalian di waktu yang bersamaan untuk mengejutkan pandangan dan kalian bisa mengalahkan orang ini dan saudaranya (dan sesungguhnya beruntunglah orang yang menang pada hari ini) di antara kami dan dia. Adapun kita, maka raja ini telah menjanjikan kepada kita akan memberikan hadiah yang berlimpah, sedangkan orang ini jika menang, maka dia mendapat kedudukan yang sangat besar"


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Surat Thaha ayat 62: Perkataan yang hak biasanya ada bekas di hati. Oleh karena itulah, ketika Musa ‘alaihis salam mengucapkan kata-kata di atas, para pesihir menjadi bingung dan ketika itulah mereka berbisik-bisik, lalu mereka sepakat terhadap suatu tindakan, yaitu seperti yang disebutkan pada ayat selanjutnya.

Tentang Musa dan Harun ‘alaihimas salam, apakah mereka di atas kebenaran atau tidak? Sebagian mereka berkata, “Ini bukanlah perkataan pesihir, tetapi perkataan seorang nabi.” Yang lain mengatakan, “Bahkan dia penyihir.” Ada pula yang berpendapat lain tentang apa yang diucapkan sebagian pesihir, wallahu a’lam.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Thaha Ayat 62

Peringatan nabi musa membuat sebagian penyihir ketakutan, sementara sebagian yang lain tetap tidak acuh. Maka mereka pun berbantah- bantahan tentang urusan mereka. Masing-masing mengemukakan pendapatnya terkait peringatan nabi musa dan cara menghadapinya, dan mereka merahasiakan percakapan mereka agar fir'aun dan para pembesarnya tidak mendengarnya. 63. Sebagian dari mereka berkata, 'wahai penduduk mesir, sesungguhnya dua orang ini, yaitu nabi musa dan harun, adalah penyihir yang hendak mengusirmu dari mesir, dari negerimu dan tanah kelahiranmu, dengan menampilkan sihir mereka berdua, dan mereka juga hendak melenyapkan adat kebiasaanmu yang utama dan kamu yakini, yaitu kepercayaan yang kamu anut dan kedudukan yang kamu nikmati.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Itulah berbagai penjabaran dari para mufassir terhadap isi dan arti surat Thaha ayat 62 (arab-latin dan artinya), semoga berfaidah bagi kita bersama. Bantu perjuangan kami dengan memberikan tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Halaman Paling Sering Dikaji

Nikmati ratusan konten yang paling sering dikaji, seperti surat/ayat: An-Nisa 36, Ar-Rahman 13, Al-Qashash 77, Ayat 15 (Lima Belas), Ibrahim 7, Yasin 82. Juga Al-Isra, Fatir 37, Ar-Rum 21, Al-Buruj, Al-Baqarah 177, Innallaha Ma’ash Shabiriin.

  1. An-Nisa 36
  2. Ar-Rahman 13
  3. Al-Qashash 77
  4. Ayat 15 (Lima Belas)
  5. Ibrahim 7
  6. Yasin 82
  7. Al-Isra
  8. Fatir 37
  9. Ar-Rum 21
  10. Al-Buruj
  11. Al-Baqarah 177
  12. Innallaha Ma’ash Shabiriin

Pencarian: surat 44, ayat at tin, doa sesudah solat dhuha, qs annur, muthaffifin artinya

Surat dan Ayat Rezeki

GRATIS Dapatkan pahala jariyah dan buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah". Caranya, copy-paste text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga (3) group WhatsApp yang Anda ikuti:

Nikmati kemudahan dari Allah untuk memahami al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik nama suratnya, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar penjelasan lengkap untuk ayat tersebut:
 
👉 tafsirweb.com/start
 
✅ Bagikan informasi ini untuk mendapat pahala jariyah

Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol di bawah: