Surat Thaha Ayat 61

قَالَ لَهُم مُّوسَىٰ وَيْلَكُمْ لَا تَفْتَرُوا۟ عَلَى ٱللَّهِ كَذِبًا فَيُسْحِتَكُم بِعَذَابٍ ۖ وَقَدْ خَابَ مَنِ ٱفْتَرَىٰ

Arab-Latin: Qāla lahum mụsā wailakum lā taftarụ 'alallāhi każiban fa yus-ḥitakum bi'ażāb, wa qad khāba maniftarā

Artinya: Berkata Musa kepada mereka: "Celakalah kamu, janganlah kamu mengada-adakan kedustaan terhadap Allah, maka Dia membinasakan kamu dengan siksa". Dan sesungguhnya telah merugi orang yang mengada-adakan kedustaan.

« Thaha 60Thaha 62 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Tafsir Berharga Terkait Surat Thaha Ayat 61

Paragraf di atas merupakan Surat Thaha Ayat 61 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beraneka tafsir berharga dari ayat ini. Ditemukan beraneka penjabaran dari para pakar tafsir mengenai makna surat Thaha ayat 61, misalnya seperti tertera:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Musa berkata kepada para tukang sihir Fir’aun untuk menasihati mereka, “Waspadalah kalian. Janganlah kalian membuat-buat kedustaan atas Nama Allah, niscaya Dia akan memusnahkan dan membinasakan kalian sampai habis dengan siksaan yang berasal dariNya. Sesungguhnya amat merugi orang yang mengadakan kedustaan atas Nama Allah.”


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

61-62. Setelah Musa berkumpul dengan mereka, dia mulai mengingatkan mereka kepada Allah dan memperingatkan mereka dari kebinasaan serta melarang mereka melakukan sihir dan kedustaan terhadap Allah karena dapat mendatangkan azab yang membinasakan mereka semua dan menjadikan mereka merugi di dunia dan di akhirat.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

61. Musa berkata menasihati para penyihir Fir'aun, "Celakalah kalian, janganlah kalian mengada-adakan dusta terhadap Allah dengan menipu manusia lewat sihir kalian, sehingga nanti Dia akan membinasakan kalian dengan azab dari sisi-Nya, dan sungguh sangat merugi orang yang mengada-adakan kedustaan terhadap Allah."


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

61. قَالَ لَهُم مُّوسَىٰ وَيْلَكُمْ لَا تَفْتَرُوا۟ عَلَى اللهِ كَذِبًا (Berkata Musa kepada mereka: “Celakalah kamu, janganlah kamu mengada-adakan kedustaan terhadap Allah)
Yakni Musa berkata kepada Fir’aun dan para pengikutnya: “janganlah kalian membuat kebohongan dengan mengakui Fir’aun sebagai tuhan dan janganlah kalian menyekutukan Allah.

فَيُسْحِتَكُم بِعَذَابٍ ۖ( maka Dia membinasakan kamu dengan siksa)
Yakni menghabisi kalian semua dengan azab.

وَقَدْ خَابَ مَنِ افْتَرَىٰ( Dan sesungguhnya telah merugi orang yang mengada-adakan kedustaan)
Yakni celaka dan binasa orang yang berdusta terhadap Allah dengan kedustaan apapun itu.


📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia

{ وَقَدْ خَابَ مَنِ ٱفْتَرَىٰ } "Dan sesungguhnya telah merugi orang yang mengada-adakan kedustaan" { وَكَذَٰلِكَ نَجْزِى ٱلْمُفْتَرِينَ } "Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang membuat-buat kebohongan" [ AL-A'raf : 12 ], inilah janji Allah untuk para pendusta dan sesungguhnya mereka benar-benar merugi, dan merupakan busyro bagi mereka yang terzhalimi dengan kedustaan para pendusta bahwasanya Allah menjadi penolong mereka selamanya; maka janganlah berputus asa, karena tidaklah berputus asa kecuali orang-orang kafir.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

61. Musa berkata kepada para penyihir itu: “Celakalah kalian, yaitu Allah akan membinasakan kalian. Janganlah kalian mengarang kebohongan terhadap Allah dengan menganggap bahwa mukjizat pada tangan rasul adalah sihir, maka dia akan menumbangkan kalian dengan azab. Dan sungguh merugilah dan celakalah orang yang mereka-reka atau mendustakan Allah SWT”


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Musa berkata kepada mereka} Musa berkata kepada Fir’aun dan para penyihir {“Celakalah kalian. Janganlah mengada-adakan} membuat-buat {kebohongan terhadap Allah. Dia akan membinasakan kalian} Dia akan menumbangkan kalian {dengan azab. Sungguh rugi} merugi dan celaka {orang yang mengada-adakan} kebohongan terhadap Allah


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

61.Setelah tukang-tukang sihir berkumpul dari segenap wilayah, Musa menyampaikan nasihat kepada mereka dan menegakkan hujjah di hadapan mereka. Beliau mengatakan, “Celakalah kamu, janganlah kamu mengadakan kedustaan terhadap Allah, maka Dia membinasakan kamu dengan siksa,” maksudnya janganlah kalian mendukung kebatilan (yang kalian pegangi) dengan praktik sihir kalian dan berencana mempecundangi kebenaran, membuat kedustaan atas nama Allah. Akibatnya Allah akan menghabisi kalian sampai tak tersisa dengan siksa dari sisiNya, dan mengagalkan usaha dan kedustaan kalian. Akhirnya, kalian tidak dapat menggapai sesuatu yang kalian kehendaki berupa kemenangan dan jabatan di sisi Fir’aun dan para pembesarnya, serta kalian tidak lolos dari siksa Allah.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 60-64
Allah SWT berfirman seraya memberitahukan tentang Fir'aun, bahwa setelah dia ber­janji dengan nabi Musa di waktu dan tempat yang ditentukan, yaitu Fir'aun mulai mengumpulkan semua ahli sihir dari kota-kota di bawah kekuasaannya, yaitu setiap orang yang ahli dalam sihir di masa itu, dan bahwa sihir itu banyak dilakukan orang-orang dan sangat laku, sebagaimana Allah SWT berfirman: (Fir’aun berkata (kepada pemuka kaumnya),"Datangkanlah kepadaku semua ahli sihir yang pandai”) (Surah Yunus: 79)
(Kemudian dihadapkan) yaitu orang-orang berkumpul di hari yang dijanjikan yaitu hari raya mereka. Fir'aun duduk di atas singgasana kerajaannya, dan para pembesar kerajaannya duduk berbaris di sampingnya, dan rakyatnya berdiri di bagian kiri dan kanannya. Nabi Musa datang dengan berpegang pada tongkatnya bersama saudaranya, nabi Harun. Para ahli sihir berdiri di hadapan Fir'aun dalam keadaan berbaris, sedangkan Fir'aun menyemangait dan mendorong mereka melakukan pekerjaannya pada hari itu. Mereka berharap kepada dari Fir'aun, dan Fir'aun memberikan janji dan hadiah kepada mereka. Mereka berkata: ("(Apakah) sesungguhnya kami akan mendapat upah, jika kamilah yang menang?” (41) Fir’aun menjawab, "Ya, dan sesungguhnya kalian benar-benar akan termasuk orang-orang yang dekat (kepadaku)” (42)) (Surah Asy-Syu’ara’) dan (Berkata Musa kepada mereka, "Celakalah kalian, janganlah kalian mengada-adakan kedustaan terhadap Allah”) yaitu, janganlah membuat ilusi terhadap orang-orang dengan perbuatan kalian, sesuatu yang tidak ada hakikatnya. dan hal itu adalah makhluk, padahal kenyataannya bukanlah makhluk. Sehingga kalian telah mengada-adakan kedustaan terhadap Allah (maka Dia membinasakan kalian dengan siksa) yaitu Allah membinasakan kalian dengan azab yang tidak menyisakan seorang pun di antara kalian (Dan sesungguhnya telah merugi orang yang mengada-adakan kedustaan (61) Maka mereka berbantah-bantahan tentang urusan di antara mereka) Dikatakan bahwa maknannya adalah mereka bersengketa dalam hal yang ada di antara mereka. Ada yang berkata,”Ini bukanlah ucapan seorang penyihir, melainkan ucapan seorang nabi” Ada yang berkata juga bahwa dia adalah seorang tukang sihir. Dikatakan juga hal lainnya. Hanya Allah yang lebih mengetahui.
Firman Allah: (dan mereka merahasiakan percakapan (mereka)) yaitu mereka berbisik-bisik di antara mereka (Mereka berkata, "Sesungguhnya dua orang ini adalah benar-benar ahli sihir”) Ini adalah bahasa sebagian orang Arab yang dibaca berdasarkan i’rabnya. Maksudnya adalah bahwa para tukang sihir itu berkata di antara mereka,”Kalian mengetahui bahwa lelaki ini dan saudaranya (yakni nabi Musa dan nabi Harun) adalah dua orang tukang sihir yang sangat pandai dan ahli dalam sihir. Keduanya bermaksud mengalahkan kalian dan kaum kalian pada hari ini, dan merebut hati manusia, serta orang-orang awam akan mengikuti keduanya. Keduanya memerangi Fir'aun dan tentaranya. Lalu keduanya menang atas Fir'aun, dan keduanya akan mengusir kalian dari tanah air kalian"
Firman Allah: (dan hendak melenyapkan kedudukan kalian yang utama) yaitu keduanya bisa merebut kedudukan kalian dengan sihirnya, dan para ahli sihir diagungkan karena harta dan rezeki mereka dengan sihir itu. Mereka berkata,"Jika keduanya mengalahkan kalian, maka keduanya akan membinasakan dan mengusir kalian dari negeri ini. Dengan demikian keduanyal menguasainya tanpa kalian.
Ibnu Abbas berkat tentang firmanNya: (dan hendak melenyapkan kedudukan kalian yang utama) yaitu menguasai mereka di dalamnya dan penghidupannya.
Qatadah berkata bahwa kedudukan mereka saat itu adalah kedudukan Bani Israil. Mereka adalah orang yang jumlahnya dan hartanya banyak. Lalu musuh Allah berkata,"Keduanya hendak merebut hal itu untuk diri mereka sendiri"
Abdurrahman bin Zaid bin Aslam berkata tentang firmanNya: (kedudukan kalian yang utama) yaitu, yang sekarang kalian kuasai.
(Maka himpunkanlah segala daya (sihir) kamu sekalian, kemudian datanglah dengan berbaris) yaitu berkumpullah kalian dalam satu barisan, lalu lemparkanlah apa yang ada di tangan kalian di waktu yang bersamaan untuk mengejutkan pandangan dan kalian bisa mengalahkan orang ini dan saudaranya (dan sesungguhnya beruntunglah orang yang menang pada hari ini) di antara kami dan dia. Adapun kita, maka raja ini telah menjanjikan kepada kita akan memberikan hadiah yang berlimpah, sedangkan orang ini jika menang, maka dia mendapat kedudukan yang sangat besar"


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Surat Thaha ayat 61: Ketika mereka semua berkumpul dari berbagai negeri untuk menyaksikan pertunjukan itu, maka Nabi Musa 'alaihis salam menasehati seperti yang disebutkan dalam ayat di atas dan menegakkan hujjah atas mereka.

Yakni kepada para tukang sihir.

Bisa maksudnya mengadakan sekutu bagi Allah, atau maksudnya membayangkan kepada manusia bahwa kalian dapat merubah sesuatu padahal sesungguhnya tidak, sehingga kamu sama saja berdusta terhadap Allah, atau maksudnya adalah, jangan menolong kebatilan dengan sihirmu untuk mengalahkan yang benar dan kamu sama saja berdusta terhadap Allah, sehingga Dia akan membinasakan kamu dengan azab dari sisi-Nya.

Yakni harapanmu agar dapat menang dan memperoleh kedudukan di hadapan Fir’aun tidak akan kamu peroleh dan kamu pun tidak mendapatkan keselamatan dari azab Allah, sehingga kamu merugi di dunia dan akhirat.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Thaha Ayat 61

Setelah berhadapan dengan para penyihir itu, nabi musa berkata kepada mereka, 'wahai para penyihir, celakalah kamu! janganlah kamu mengada-adakan kedustaan terhadap Allah, seperti menuhankan fir'aun, meremehkan rasul Allah, dan menganggap mukjizatku sebagai sihir. Ingatlah, nanti dia akan membinasakan kamu dengan azab yang sangat pedih. ' dan sungguh, akan rugi orang yang mengada-adakan kedustaan terhadap Allah. 62. Peringatan nabi musa membuat sebagian penyihir ketakutan, sementara sebagian yang lain tetap tidak acuh. Maka mereka pun berbantah- bantahan tentang urusan mereka. Masing-masing mengemukakan pendapatnya terkait peringatan nabi musa dan cara menghadapinya, dan mereka merahasiakan percakapan mereka agar fir'aun dan para pembesarnya tidak mendengarnya.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Demikianlah berbagai penjelasan dari para mufassirin mengenai kandungan dan arti surat Thaha ayat 61 (arab-latin dan artinya), semoga berfaidah bagi kita. Support perjuangan kami dengan mencantumkan tautan ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Bacaan Cukup Banyak Dikunjungi

Baca ratusan materi yang cukup banyak dikunjungi, seperti surat/ayat: Al-Baqarah 177, Fatir 37, Al-Isra, Yasin 82, Ar-Rahman 13, Innallaha Ma’ash Shabiriin. Termasuk Ayat 15 (Lima Belas), Al-Qashash 77, Ibrahim 7, An-Nisa 36, Al-Buruj, Ar-Rum 21.

  1. Al-Baqarah 177
  2. Fatir 37
  3. Al-Isra
  4. Yasin 82
  5. Ar-Rahman 13
  6. Innallaha Ma’ash Shabiriin
  7. Ayat 15 (Lima Belas)
  8. Al-Qashash 77
  9. Ibrahim 7
  10. An-Nisa 36
  11. Al-Buruj
  12. Ar-Rum 21

Pencarian: surat qalam, asmauk husna, berapa juz dalam al quran, arti al ma'un adalah, surat ibrahim juz berapa

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.