Surat Thaha Ayat 49
قَالَ فَمَن رَّبُّكُمَا يَٰمُوسَىٰ
Arab-Latin: Qāla fa mar rabbukumā yā mụsā
Artinya: Berkata Fir'aun: "Maka siapakah Tuhanmu berdua, hai Musa?.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Tafsir Berharga Mengenai Surat Thaha Ayat 49
Paragraf di atas merupakan Surat Thaha Ayat 49 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada berbagai tafsir berharga dari ayat ini. Diketemukan berbagai penafsiran dari berbagai ahli tafsir mengenai isi surat Thaha ayat 49, misalnya seperti terlampir:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Fir’aun berkata kepada mereka berdua (sebagai bentuk pengingkaran), “Siapakah gerangan Tuhan kalian berdua,wahai Musa?”
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
49-51. Fir’aun menjawab dengan angkuh: “Memang siapa Tuhan kalian hai Musa?”
Musa menjawab dengan penuh keyakinan: “Tuhan kami adalah yang telah menciptakan seluruh makhluk dengan penciptaan yang layak kemudian memberi petunjuk bagi setiap makhluk untuk memanfaatkan apa yang telah Allah ciptakan baginya.”
Fir’aun tetap berpegang pada kesesatannya dan berkata: “Lalu bagaimana nasib umat-umat terdahulu yang kafir?”
Ibnu ‘Asyur berkata: “Musa menjawab dengan menegaskan ketuhanan Allah atas seluruh makhluk, dengan menerapkan kaidah berdalil dengan sesuatu yang umum atas sesuatu yang khusus, karena dengan demikian dapat berlaku qiyas dari keduanya. Fir’aun adalah bagian dari sesuatu yang umum sehingga dia masuk dalam kalimat (كل شيء) ‘setiap sesuatu’. (at-Tahrir wa at-Tanwir).
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
49. Fir'aun berkata sembari mengingkari risalah yang mereka bawa, "Siapakah Tuhan kalian berdua yang kalian klaim bahwa Dia mengutus kalian kepadaku, wahai Musa?"
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
49. قَالَ فَمَن رَّبُّكُمَا يٰمُوسَىٰ (Berkata Fir’aun: “Maka siapakah Tuhanmu berdua, hai Musa?)
Fir’aun mengatakan ‘tuhan kalian berdua’ dan tidak mengatakan ‘tuhanku’ karena dia tidak meyakini Musa dan Harun dan tidak mempercayai sifat ketuhanan Allah.
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
49. Fir’aun berkata: “Lalu siapakah Tuhan kalian, wahai Musa?” Dia berbicara kepada dua orang lalu mengkhususkan pembicaraan itu untuk Musa karena dialah sumbernya dan Harun hanya pendampingnya.
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
{Dia berkata} Fir’aun berkata {“Siapakah Tuhan kalian berdua, wahai Musa”
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
49. Maksudnya, Fir’aun berkata kepada Musa dengan nada pengingkaran, “Maka siapakah Rabbmu berdua, hai Musa?”
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 49-52
Allah SWT berfirman seraya memberitahukan tentang Fir'aun, bahwa dia berkata kepada nabi Musa seraya mengingkari Pencipta, Tuhan, Penguasa, dan Pemilik segala sesuatu, (Fir'aun berkata,”Maka siapakah Tuhanmu berdua, hai Musa?) yaitu, siapakah yang mengutusmu, karena sesungguhnya aku tidak mengenalNya. dan aku tidak mengetahui adanya tuhan bagi kalian selain diriku sendiri. (Musa berkata, "Tuhan kami ialah (Tuhan) yang telah memberikan kepada tiap-tiap sesuatu bentuk kejadiannya, kemudian memberinya petunjuk” (50))
Ali bin Abi Thalhah meriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa makna nya adalah Allah menciptakan bagi setiap sesuatu pasangannya.
Ibnu Abi Najih meriwayatkan dari Mujahid, bahwa Allah menyempurnakan penciptaan setiap sesuatu.
Sebagian mufasir berkata tentang firmannNya (Allah memberikan pada tiap-tiap sesuatu bentuk kejadiannya, kemudian memberinya petunjuk) seperti firmanNya: (dan yang menentukan kadar (masing-masing) dan memberi petunjuk (3)) (Surah Al-A’la) yaitu menentukan kadar masing-masing dan memberikan petunjuk kepada makhlukNya untuk mengerjakannya. yaitu, Allah menetapkan semua amal, ajal, dan rezekinya, kemudian semua makhluk berjalan sesuai dengan itu; mereka tidak bisa menyimpang darinya, dan tidak ada seorang pun yang mampu menyimpang dari hal itu.
Dia berkata,“Tuhan kami adalah Dzat yang menciptakan makhluk, menetapkan kadar, dan menciptakan wataknya sesuai dengan apa yang Dia kehendaki (Berkata Fir'aun, "Maka bagaimanakah keadaan umat-umat yang dahulu?" (51)) Pendapat yang paling benar terkait makna ayat itu adalah bahwa setelah nabi Musa memberitahunya bahwa Tuhannya yang mengutusnya adalah Tuhan yang menciptakan makhluk, memberi rezeki, menentukan kadar masing-masing dan memberi petunjuk. Yaitu berhujjah dengan umat-umat terdahulu, yaitu mereka tidak menyembah Allah. yaitu mengapa mereka begitu jika kenyataannya demikian yaitu tidak menyembah Tuhanmu, bahkan mereka menyembah selainNya?
Nabi Musa berkata seraya memberikan jawaban atas hal itu,”Sekalipun mereka tidak menyembah Allah, sesungguhnya amal mereka dicatat di sisi Allah, dan Allah akan membalas mereka sesuai dengan amal mereka dalam catatan Allah, yaitu Lauhil Mahfuz dan catatan amal (Tuhan kami tidak akan salah dan tidak (pula) lupa) yaitu tidak ada sesuatu yang menyimpang dari ketetapanNya, dan tidak ada sesuatu pun yang luput dariNya, baik yang kecil maupun besar, dan Dia tidak lupa kepada sesuatu pun, Nabi Musa menggambarkan pengetahuan Allah, bahwa sesungguhnya pengetahuan Allah meliputi segala sesuatu, dan bahwa Dia tidak pernah lupa terhadap sesuatu pun, Maha Suci dan Maha Tinggi Allah. Sesungguhnya pengetahuan makhluk itu memiliki dua kekurangan, salah satunya adalah tidak meliputi segala sesuatu, dan yang lain adalah lupa sesudah mengetahuinya. Maka Allah menyucikan DzatNya dari hal itu
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Thaha Ayat 49
Fir'aun ingin mendapat kejelasan tentang Allah, tuhan yang mahakuasa tersebut. Dia berkata, 'siapakah tuhanmu berdua yang mengutusmu untuk menyampaikan dakwah itu, wahai musa'' 50. Nabi musa menjawab, 'tuhan kita semua ialah tuhan yang telah menciptakan semua makhluk dan memberikan bentuk kejadian kepada segala sesuatu di alam semesta ini, kemudian memberinya petunjuk dan potensi untuk dapat melakukan segala sesuatu sesuai fungsinya. '.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikian sekumpulan penafsiran dari beragam pakar tafsir berkaitan isi dan arti surat Thaha ayat 49 (arab-latin dan artinya), moga-moga membawa manfaat untuk ummat. Sokonglah perjuangan kami dengan memberi tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.