Surat Thaha Ayat 24

ٱذْهَبْ إِلَىٰ فِرْعَوْنَ إِنَّهُۥ طَغَىٰ

Arab-Latin: Iż-hab ilā fir'auna innahụ ṭagā

Artinya: Pergilah kepada Fir'aun; sesungguhnya ia telah melampaui batas".

« Thaha 23Thaha 25 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Kandungan Penting Mengenai Surat Thaha Ayat 24

Paragraf di atas merupakan Surat Thaha Ayat 24 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada pelbagai kandungan penting dari ayat ini. Terdapat pelbagai penafsiran dari para ahli tafsir terkait kandungan surat Thaha ayat 24, misalnya seperti berikut:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Pergilah engkau (wahai Musa) kepada Fir’aun, sesungguhnya dia telah berbuat melampaui batas kewajaran sebagai manusia dan membangkang terhadap Tuhannya. Maka serulah dia untuk mentauhidkan Allah dan beribadah kepadaNya.”


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

24. Maka pergilah engkau -wahai Musa- kepada Fir'aun, sesungguhnya dia benar-benar telah melampaui batas dalam kekafiran dan kedurhakaan terhadap Allah.


📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

24. اذْهَبْ إِلَىٰ فِرْعَوْنَ إِنَّهُۥ طَغَىٰ (Pergilah kepada Fir’aun; sesungguhnya ia telah melampaui batas)
Yakni kafir dan melampaui batas.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

24. Pergilah kepada Fir’aun sebagai seorang rasul, wahai Musa! Sesungguhnya dia itu telah melampaui batas kekufuran, keangkuhan dan kesombongan sampai menganggap diri sebagai Tuhan. Ajaklah dia untuk mengesakan dan menaati Allah.


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

{Pergilah kepada Fir‘aun. Sesungguhnya dia telah melampaui batas”} melampaui batas dalam berbuaat kemaksiatan dan kedurhakaan


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

24. Setelah mengirimkan wahyu kepada Musa dan menetapkan kenabiannya serta memperlihatkan kepadanya tanda-tanda kekkuasaanNya yang mencengangkan pandangan, Allah mengutusnya ke Firaun, raja Mesir. Allah berfirman, “Pergilah kepada Fir’aun; sesungguhnya dia telah melampaui batas,” maksudnya keras kepala dan melampaui batas dalam kekufuran, kemaksiatan, dan kecongkakan di bumi serta tindakan kkediktatoran terhadap kaum yang lemah. Bahkan sampai mengklaim sifat rububiyah dan uluhiyah. Semoga Allah memburukkan kondisinya. Artinya, tindakannya yang melampaui batas menjadi penyebab kebinasaannya. Akan tetapi, termasuk (cermin) rahmat Allah, hikmah, dan keadilanNya, Dia tidak menyiksa siapapun kecuali setelah tegaknya hujjah kepada mereka melalui pengiriman para rasul.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 22-35
Hal ini merupakan mukjizat bagi nabi Musa yaitu bahwa Allah memerintah­kan kepadanya untuk memasukkan tangannya ke saku bajunya, sebagaimana yang disebutkan dalam ayat lain, dan di sini hal itu diungkapkan dalam firman Allah: (dan kepitkanlah tanganmu ke ketiakmu) dan di ayat lain: (dan dekapkanlah kedua tanganmu (ke dada)ww bila ketakutan, maka yang demikian itu adalah dua mukjizat dari Tuhanmu (yang akan kamu hadapkan) kepada Fir’aun dan pembantu-pembantunya) (Surah Al-Qashash: 32)
Mujahid berkata tentang firmanNya: (dan kepitkanlah tanganmu ke ketiakmu) yaitu telapak tanganmu ke bagian dalam lenganmu. Demikian itu apabila nabi Musa memasukkan tangannya ke saku bajunya, lalu dia mengeluarkannya, maka keluarlah cahaya seakan-akan seperti cahaya bulan.
Firman Allah: (niscaya ia keluar menjadi putih cemerlang tanpa cacat) yaitu bukan karena penyakit lepra, bukan karena penyakit lainnya, dan bukan karena cacat. Pendapat ini dikatakan Ibnu Abbas, Mujahid, Ikrimah, Qatadah, Adh-Dhahhak, As-Suddi serta lainnya.
Firman Allah: (Pergilah kepada Fir’aun; sesungguhnya ia telah melampaui batas (24)) yaitu, pergilah kepada Fir'aun Raja Mesir yang tinggalkan melarikan diri darinya, lalu ajaklah dia untuk menyembah hanya kepada Allah, tidak ada sekutu bagiNya. Perintahkanlah dia agar berbuat baik kepada Bani Israil, dan janganlah menyiksa mereka. Sesungguhnya dia adalah seorang yang sewenang-wenang, melampaui batas, lebih memilih kehidupan dunia, dan melupakan Tuhannya Yang Maha Tinggi.
(Musa berkata, "Ya Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku (25) dan mudahkanlah untukku urusanku” (26)) Ini adalah permintaan nabi Musa kepada Tuhannya SWT agar melapangkan dadanya dalam apa yang dibebankan kepadanya. Sesungguhnya dia telah diperintahkan atas suatu perkara yang agung dan tantangan yang berat. Allah mengutusnya kepada seorang raja paling besar, paling sewenang-wenang, paling keras kekafirannya, paling banyak tentaranya, paling makmur kerajaannya, paling durhaka, dan paling ingkar di muka bumi di masa itu. Keingkarannya sampai batas bahwa dia mengakui bahwa dirinya tidak mengenal Allah, dan mengajarkan kepada rakyatnya bahwa tidak ada tuhan selain dirinya sendiri.
Nabi Musa pernah tinggal di istana Fir'aun semasa kecilnya, dia menjadi anak angkat Fir'aun yang dipelihara dalam asuhannya. Kemudian nabi Musa membunuh seseorang dari mereka, jadi dia merasa takut mereka akan membunuhnya, lalu dia melarikan diri selama masa itu dari mereka. Kemudian setelah itu Allah mengutusnya sebagai seorang rasul kepada mereka sebagai pemberi peringatan yang menyeru mereka kepada Allah SWT, menyembahNya, dan mengesakanNya, tidak ada sekutu bagiNya. Oleh karena itu nabi Musa berkata: (Ya Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku (25) dan mudahkanlah untukku urusanku (26)) yaitu jika Engkau tidak membantu, menolong, mendorong dan mendukungku, maka aku tidak mampu atas hal ini (dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku (27) supaya mereka mengerti perkataanku (28)) Demikian itu karena apa yang menimpa nabi Musa berupa lidah kaku sehingga. Nabi Musa tidak memohon agar Allah melenyapkan hal itu secara keseluruhan, melainkan melenyapkan ketidak fasihannya, dan mereka dapat memahami apa yang dia maksudkan, yaitu sebatas yang dibutuhkan. Seandainya nabi Musa meminta agar menyembuhkan secara keseluruhan maka hal itu akan diangkat. Akan tetapi, para nabi tidaklah meminta kecuali hanya sebatas yang diperlukannya. Oleh karena itu maka kekakuan lidahnya masih ada, seperti Allah SWT berfirman seraya memberitahukan tentang Fir'aun yang berbicara: (Bukankah aku lebih baik daripada orang yang hina ini dan yang hampir tidak dapat menjelaskan (perkataannya)? (52)) (Surah Az-Zukhruf) yaitu fasih dalam berbicara.
Firman Allah: (dan jadikanlah untukku seorang pembantu dari keluargaku (29) (yaitu) Harun saudaraku (30)) Ini juga merupakan permintaan nabi Musa tentang perkara di luar dirinya, yaitu agar saudaranya nabi Harun membantunya.
Firman Allah: (teguhkanlah dengan dia kekuatanku (31)) Mujahid berkata yaitu punggungku (dan jadikanlah dia sekutu dalam urusanku (32)) yaitu dalam bermusyawarah denganku (supaya kami banyak bertasbih kepadaMu (33) dan banyak mengingatMu (34)) Mujahid berkata bahwa seseorang hamba bukanlah termasuk orang-orang yang mengingat Allah sehingga dia berdzikir kepada Allah baik sambil berdiri, duduk, maupun berbaring.
Firman Allah: (Sesungguhnya Engkau adalah Maha Melihat (keadaan) kami (35)) yaitu dalam pilihanMu kepada kami, pemberian­Mu kepada kami berupa kenabian, serta Engkau mengutus kami kepada musuh­Mu, yaitu Fir'aun. segala puji bagiMu atas semuanya itu


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Surat Thaha ayat 24: Dalam kekafiran, membuat kerusakan dan dalam kesombongan serta dalam menindas kaum lemah. Melampaui batas dalam kekafiran adalah sikapnya sampai mengaku sebagai tuhan. Sikap melampaui batas inilah yang menyebabkan Fir’aun binasa, akan tetapi termasuk rahmat Allah, kebijaksanaan dan keadilan-Nya adalah Dia tidak mengazab seorang pun kecuali setelah hujjah tegak dengan dikirimkan rasul. Ketika itu, Musa ‘alaihis salam mengetahui bahwa tugasnya itu sungguh berat karena diutus kepada orang yang angkuh dan sombong ini, di mana tidak ada seorang pun di Mesir yang berani menentangnya, sedangkan Musa ‘alaihis salam hanya seorang diri dan dahulu Beliau telah melakukan perbuatan yang telah dilakukannya, yaitu membunuh tanpa sengaja, di mana hal ini menambah berat lagi bebannya, maka Nabi Musa ‘alaihis salam mengikuti perintah Allah dan menerimanya dengan dada yang lapang, Beliau pun meminta kepada Allah pertolongan-Nya serta agar dimudahkan semua sebab yang menjadi sempurnanya dakwah sebagaimana disebutkan permintaannya di ayat selanjutnya.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Thaha Ayat 24

Usai membekali nabi musa dengan dua mukjizat, Allah memerintahnya untuk berdakwah. Wahai nabi musa, pergilah kepada fir'aun. Sesungguhnya dia benar-benar telah melampaui batas dalam kedurhakaannya kepada-ku dan kesewenangan terhadap sesama manusia. '25-28. Nabi musa menyadari betapa berat tugas yang Allah amanahkan kepadanya. Dia memohon kepada-Nya seraya berkata, 'ya tuhanku, lapangkanlah dadaku sehingga jiwaku mampu menanggung tantangan tugasku, dan mudahkanlah untukku urusanku sehingga dakwahku tidak menemui kesulitan, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku yang menghalangi kelancaranku dalam menyampaikan pesan-Mu agar mereka mengerti perkataanku dengan baik. '.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Itulah kumpulan penafsiran dari beragam ahli tafsir berkaitan isi dan arti surat Thaha ayat 24 (arab-latin dan artinya), moga-moga membawa faidah bagi kita semua. Bantulah perjuangan kami dengan memberi tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Konten Tersering Dilihat

Telaah berbagai materi yang tersering dilihat, seperti surat/ayat: Al-Buruj, Innallaha Ma’ash Shabiriin, Fatir 37, Al-Isra, An-Nisa 36, Ar-Rahman 13. Ada pula Yasin 82, Ar-Rum 21, Al-Baqarah 177, Ibrahim 7, Al-Qashash 77, Ayat 15 (Lima Belas).

  1. Al-Buruj
  2. Innallaha Ma’ash Shabiriin
  3. Fatir 37
  4. Al-Isra
  5. An-Nisa 36
  6. Ar-Rahman 13
  7. Yasin 82
  8. Ar-Rum 21
  9. Al-Baqarah 177
  10. Ibrahim 7
  11. Al-Qashash 77
  12. Ayat 15 (Lima Belas)

Pencarian: surat al qurois, kelebihan ayat 62 surah an naml, latin surat al baqarah ayat 153, al ahzab ayat 60, terjemahan surat al balad

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.