Surat Al-Ahzab Ayat 60
۞ لَّئِن لَّمْ يَنتَهِ ٱلْمُنَٰفِقُونَ وَٱلَّذِينَ فِى قُلُوبِهِم مَّرَضٌ وَٱلْمُرْجِفُونَ فِى ٱلْمَدِينَةِ لَنُغْرِيَنَّكَ بِهِمْ ثُمَّ لَا يُجَاوِرُونَكَ فِيهَآ إِلَّا قَلِيلًا
Arab-Latin: La`il lam yantahil-munāfiqụna wallażīna fī qulụbihim maraḍuw wal-murjifụna fil-madīnati lanugriyannaka bihim ṡumma lā yujāwirụnaka fīhā illā qalīlā
Artinya: Sesungguhnya jika tidak berhenti orang-orang munafik, orang-orang yang berpenyakit dalam hatinya dan orang-orang yang menyebarkan kabar bohong di Madinah (dari menyakitimu), niscaya Kami perintahkan kamu (untuk memerangi) mereka, kemudian mereka tidak menjadi tetanggamu (di Madinah) melainkan dalam waktu yang sebentar,
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Pelajaran Berharga Mengenai Surat Al-Ahzab Ayat 60
Paragraf di atas merupakan Surat Al-Ahzab Ayat 60 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada bermacam pelajaran berharga dari ayat ini. Tersedia bermacam penjelasan dari para mufassirun terhadap isi surat Al-Ahzab ayat 60, di antaranya sebagaimana berikut:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
60-61. Bila orang-orang yang menampakkan iman dan menyembunyikan kekafiran, orang-orang yang memendam keragu-raguan dan kebimbangan dalam hati mereka dan orang-orang yang menyebarkan berita-berita dusta di kota Rasulullah, tidak menghentikan keburukan dan kejahatan mereka, niscaya Kami akan menguasakanmu atas mereka, kemudian mereka tidak akan tinggal di dalamnya bersamamu kecuali dalam waktu yang singkat, mereka terusir dari rahmat Allah di mana pun mereka berada mereka ditawan atau dibunuh selama mereka berada di atas kemunafikan, menyebarkan berita-berita bohong di antara kaum Muslimin dengan tujuan menimbulkan fitnah dan kerusakan.
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
60-61. Jika orang-orang munafik dan yang memiliki penyakit dalam hatinya serta orang-orang yang selalu menyebarkan kedustaan dan tipu daya di Madinah itu tidak juga berhenti dari kedustaan dan tipu daya mereka, maka niscaya Kami akan menyebutkan mereka kepadamu dan membuatmu dapat menguasai mereka, kemudian mereka tidak akan tinggal bersamamu di Madinah lebih lama lagi, mereka akan keluar dari Madinah dengan penuh kehinaan dan terusir; di manapun mereka berada, mereka akan disiksa dan dibunuh.
Pernyataan Allah bagi mereka ini merupakan perintah untuk merealisasikannya.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
60. Apabila orang-orang munafik tidak berhenti dari kemunafikan mereka dengan menyembunyikan kekufuran dan menampakkan keislaman mereka; dan orang-orang yang di dalam hatinya terdapat kejahatan tidak berhenti dari ketergantungan mereka kepada syahwat; dan orang-orang yang membawa berita-berita bohong di Madinah tidak berhenti untuk memecah belah antara kaum mukminin; maka Kami akan memerintahkanmu -wahai Rasul- untuk membalas mereka, dan sungguh Kami akan menguasakan mereka kepadamu, kemudian mereka tidak tinggal bersamamu di Madinah kecuali sebentar saja, baik karena kematian atau karena mereka terusir dari Madinah akibat kerusakan yang mereka lakukan di bumi.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
60. لَّئِن لَّمْ يَنتَهِ الْمُنٰفِقُونَ (Sesungguhnya jika tidak berhenti orang-orang munafik)
Dari kemunafikan mereka.
وَالَّذِينَ فِى قُلُوبِهِم مَّرَضٌ(orang-orang yang berpenyakit dalam hatinya)
Yakni keraguan dalam perkara agama.
وَالْمُرْجِفُونَ فِى الْمَدِينَةِ(dan orang-orang yang menyebarkan kabar bohong di Madinah (dari menyakitimu))
Dengan menyebarkan berita bohong untuk melemahkan kaum muslimin dan memenangkan kaum musyrikin.
Mereka dahulu menyebarkan berita bahwa pasukan perang muslimin mengalami kekalahan, atau terkadang menyebarkan bahwa mereka terbunuh dan berita lainnya yang menghancurkan hati kaum muslimin. Maka Allah mengancam mereka dengan firman-Nya:
لَنُغْرِيَنَّكَ بِهِمْ(niscaya Kami perintahkan kamu (untuk memerangi) mereka)
Yakni Kami pasti akan menjadikanmu berkuasa atas mereka.
ثُمَّ لَا يُجَاوِرُونَكَ فِيهَآ إِلَّا قَلِيلًا(kemudian mereka tidak menjadi tetanggamu (di Madinah) melainkan dalam waktu yang sebentar)
Dengan memerintahkanmu untuk mengusir mereka dari Madinah.
📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia
Ketika Allah SWT menyebutkan hijab: { يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِن جَلَٰبِيبِهِنَّ } "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka" Allah menindaklanjutinya dengan mengatakan: { لَّئِن لَّمْ يَنتَهِ ٱلْمُنَٰفِقُونَ وَٱلَّذِينَ فِى قُلُوبِهِم مَّرَضٌ وَٱلْمُرْجِفُونَ } "Sesungguhnya jika tidak berhenti orang-orang munafik, orang-orang yang berpenyakit dalam hatinya" , maka kamu temukan ayat-ayat tentang hijab yang menyertai ayat-ayat peringatan terhadap orang-orang munafik dan orang-orang yang sakit hati. Hal ini telah disebutkan berulang kali dalam Surat Al-Ahzab dan Surat Al-Nur, dan kenyataan menjadi saksi akan hal itu.
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
60. Apabila orang-orang munafik tidak berhenti menyakiti orang-orang mukmin dan orang-orang yang masih lemah dan ada keraguan atas agama, juga orang-orang Yahudi dan mereka yang menyebarkan berita bohong, membuat gaduh keyakinan manusia untuk menghina sisi orang-orang muslim. Itu semua adalah sifat dari orang munafik, makan sungguh akan Kami perintahkan kalian untuk memerangi mereka. Kemudian mereka juga tidak membuat kalian nyaman di Madinah, tidak menjadi tetanggamu kecuali hanya sebentar saja setelah turunnya ayat ini
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Sungguh jika orang-orang munafik, orang-orang yang dalam hatinya ada penyakit} kedurhakaan {dan orang-orang yang menyebarkan kabar bohong} orang-orang yang menyebarkan kabar bohong {di Madinah itu tidak berhenti, sungguh Kami akan memerintahkanmu atas mereka} sungguh Kami akan membuatmu berkuasa atas mereka dengan memerangi dan mengusir mereka {kemudian mereka tidak menjadi tetanggamu} mereka tidak tinggal bersamamu {di sana} di Madinah {kecuali sebentar
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
60-61. Adapun dari arah orang-orang jahat, maka Allah telah mengancam mereka dengan FirmanNya, “Sesungguhnya jika orang-orang munafik, orang-orang yang berpenyakit dalam hatinya tidak berhenti,” maksudnya penyakit ragu dan syahwat, “dan orang-orang yang menyebarkan kabar bohong di Madinah,” maksudnya, orang-orang yang meneror dan menakut-nakuti akan adanya musuh, yaitu mereka yang membicarakan banyaknya jumlah dan kekuatan musuh serta kelemahan kaum muslimin. Allah tidak menyebutkan objek sasaran di mana di situ mereka berhenti melakukan terror, agar hal itu mencakup segala keburukan yang dibisikkan dan dibujukkan oleh hati mereka, serta yang diserukannya, seperti mengeluarkan kata-kata sindiran, mencaci Islam dan para pemeluknya, menaburkan kegoncangan kepada kaum Muslimin, menyepelekan kekuatan mereka, melecehkan wanita-wanita beriman dengan perbuatan buruk dan keji dan berbagai macam kemaksiatan lainnya yang bersumber dari manusia-manusia semisal mereka.
“Niscaya Kami perintahkan kamu untuk memerangi mereka.” Maksudnya, niscaya Kami perintahkan padamu untuk menyiksa mereka dan memerangi mereka, dan Kami akan menjadikanmu berkuasa atas mereka. Lalu, apabila Kami telah melakukan hal itu, maka mereka sama sekali tidak mempunyai daya untuk menghadapimu, dan tidak mempunyai kekuatan ataupun pertahanan untuk mempertahankan diri. Maka dari itu Allah berfirman, “Kemudian mereka tidak menjadi tetanggamu di sana melainkan dalam waktu yang sebentar.” Maksudnya, mereka tidak menjadi tetanggamu di Madinah kecuali sebentar karena kamu membunuh mereka atau mengusir mereka. Ini adalah dalil untuk pengusiran orang-orang jahat yang keberadaan mereka di tengah-tengah kaum Muslimin membahayakan. Sesungguhnya cara yang demikian itu lebih efektif untuk menumpas kejahatan dan lebih jauh darinya, dan mereka menjadi “terlaknat, di mana saja mereka dijumpai, mereka ditangkap dan dibunuh dengan sehebat-hebatnya.” Maksudnya, mereka diusir di mana saja mereka dijumpai, mereka tidak akan merasakan rasa aman dan tidak pula rasa tentram, mereka takut dibunuh, atau ditawan atau disiksa.
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 59-62
Allah SWT berfirman seraya memerintahkan Rasulallah SAW agar memerintahkan kepada para wanita yang beriman, khususnya istri-istri beliau dan anak-anak perempuan beliau karena kemuliaan mereka miliki agar mereka menjulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka agar mereka berbeda dari para wanita Jahiliyah dan budak-budak wanita. Jilbab adalah kain yang dipakai di atas kerudung, menurut pendapat yang dikatakan Qatadah dan lainnya, dan hal itu menempati kedudukan kain sarung.
Ali bin Abi Thalhah meriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa Allah memerintahkan kepada para wanita yang beriman ketika mereka keluar dari rumah mereka untuk suatu keperluan, maka hendaklah mereka menutupi wajah mereka dari kepala dengan kain jilbab dan menampakkan sebelah matanya saja.
Muhammad bin Sirin berkata bahwa dia bertanya kepada Ubaidah As-Salmani tentang firman Allah SWT: (Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka) Maka dia menutupi wajah dan kepalanya, serta menampakkan mata kirinya.
Diriwayatkan dari Ummu Salamah, dia berkata bahwa ketika ayat ini diturunkan, yaitu firmanNya: (Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka) Maka para wanita Anshar keluar seakan-akan di atas kepala mereka ada burung gagaknya karena sikap mereka yang tenang, dan mereka memakai pakaian yang berwarna hitam.
Firman Allah: (Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu) yaitu apabila mereka melakukan hal itu, maka mereka dapat dikenal sebagai wanita-wanita yang merdeka, bukan budak, dan bukan juga wanita yang berbuat susila.
Mujahid berkata bahwa maknanya adalah hendaklah mereka memakai jilbab agar mereka dikenal bahwa mereka adalah wanita-wanita merdeka, sehingga tidak ada seorang fasik pun yang mengganggu dan tidak diragukan.
Firman Allah SWT: (Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang) yaitu terhadap dosa-dosa yang telah dilakukan di masa Jahiliyah, dimana mereka tidak mempunyai pengetahuan tentang hal itu. Kemudian Allah SWT berfirman seraya mengancam orang-orang munafik, yaitu orang-orang yang menampakkan keimanannya, dan mereka menyimpan kekafirannya: (orang-orang yang berpenyakit dalam hatinya) Ikrimah dan lainnya berkata bahwa mereka di sini adalah para pezina.
(dan orang-orang yang menyebarkan kabar bohong di Madinah) yaitu orang-orang yang berkata bahwa musuh datang menyerang dan akan terjadi perang, padahal itu dusta dan buat-buatan. Jika mereka tidak mau berhenti dari melakukan perbuatan-perbuatan itu dan kembali kepada kehenaran (niscaya Kami perintahkan kamu (untuk memerangi) mereka)
Ali bin Abi Thalhah meriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa maknanya adalah Kami benar-benar menjadikanmu berkuasa atas mereka.
(kemudian mereka tidak menjadi tetanggamu) yaitu, di Madinah (melainkan dalam waktu yang sebentar (60) dalam keadaan terlaknat) keadaan mereka pada masa mereka tinggal di Madinah sebentar lagi karena dalam waktu yang dekat mereka akan diusir dan dijauhkan (Di mana saja mereka dijumpai) yaitu didapati (mereka ditangkap) karena kehinaan dan jumlah mereka yang sedikit (dan dibunuh dengan sehebat-hebatnya) Kemudian Allah SWT berfirman: (Sebagai sunnah Allah yang berlaku atas orang-orang yang telah terdahulu sebelum(mu)) yaitu Ini adalah ketetapan Allah terhadap orang-orang munafik, apabila mereka bersikeras dengan kemunafikan dan kekafiran mereka serta tidak mau kembali dari apa yang mereka lakukan, bahwa orang-orang yang beriman akan menguasai dan mengalahkan mereka (dan kamu sekali-kali tiada akan mendapati perubahan pada sunnah Allah) yaitu ketetapan Allah dalam hal ini tidak dapat diganti dan diubah
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat Al-Ahzab ayat 60: Allah memperingatkan orang-orang munafik dan orang yang berpenyakit (bersyahwat) terhadap wanita-wanita yang beriman, Allah berkata : Sungguh jika mereka tidak berhenti (yaitu orang-orang munafik), dan yang bagi mereka ada penyakit dalam hati mereka penyakit syahwat dan keraguan, dan yang menakut-nakuti orang-orang yang beriman dan yang mencela mereka; Maka jika mereka tidak berhenti atas apa yang mereka perbuat, maka akan Kami adzab mereka, Kami akan perangi mereka dan mereka tidak akan bertahan di Madinah dalam waktu yang lama.
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Baik penyakit keraguan maupun syahwat.
Seperti mengatakan, bahwa musuh telah datang kepadamu, pasukan kecil (sariyyah) telah terbunuh atau kalah, jumlah musuh lebih besar, mereka lebih kuat, kaum muslimin lemah, dsb.
Tidak disebutkan ma’mul (objeknya), yakni sesuatu apa yang seharusnya mereka berhenti, untuk menerangkan keumuman terhadap segala godaan mereka dan seruan mereka kepada keburukan, seperti menyindir Islam dan kaum muslimin, menakut-nakuti kaum muslimin dan mengendorkan semangat mereka, melemahkan kekuatan kaum muslimin, mengganggu wanita mukminah, dan perbuatan maksiat lainnya yang mereka lakukan.
Yakni Kami perintahkan engkau memberi mereka hukuman dan memerangi mereka, dan Kami akan memberimu kekuasaan terhadap mereka. Jika Kami telah melakukannya, maka tidak ada kemampuan lagi bagi mereka untuk melawanmu.
Karena kamu membunuh mereka atau mengasingkan mereka. Dalam ayat ini terdapat dalil tentang pengasingan orang-orang yang jahat, di mana dengan tetap tinggalnya mereka di tengah-tengah masyarakat muslim dapat menimbulkan bahaya, maka dengan pengasingan dapat memutuskan keburukan mereka dan menjauhkan kaum muslimin darinya.
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Ahzab Ayat 60
60-61. Setelah memerintahkan perempuan yang beriman untuk mengenakan jilbab, Allah lalu menjelaskan ancaman kepada para pengganggu yang pada umumnya kaum munafik. Sungguh, jika orang-orang munafik, yaitu mereka yang pura-pura beriman tetapi hatinya ingkar; orang-orang yang berpenyakit dalam hatinya, seperti dengki dan dendam sehingga gemar menyakiti dan mengganggu orang-orang beriman; dan orang-orang yang menyebarkan kabar bohong di madinah tidak berhenti menyakitimu, niscaya kami perintahkan engkau, wahai nabi Muhammad, untuk memerangi mereka, kemudian mereka tidak lagi menjadi tetanggamu di madinah kecuali sebentar serta dalam keadaan terlaknat dan terhina. Di mana saja mereka dijumpai, mereka akan ditang-kap dan dibunuh tanpa ampun
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Itulah berbagai penafsiran dari para ulama tafsir terhadap makna dan arti surat Al-Ahzab ayat 60 (arab-latin dan artinya), semoga berfaidah bagi ummat. Sokong usaha kami dengan memberi tautan ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.