Surat An-Nahl Ayat 63

تَٱللَّهِ لَقَدْ أَرْسَلْنَآ إِلَىٰٓ أُمَمٍ مِّن قَبْلِكَ فَزَيَّنَ لَهُمُ ٱلشَّيْطَٰنُ أَعْمَٰلَهُمْ فَهُوَ وَلِيُّهُمُ ٱلْيَوْمَ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ

Arab-Latin: Tallāhi laqad arsalnā ilā umamim ming qablika fa zayyana lahumusy-syaiṭānu a'mālahum fa huwa waliyyuhumul-yauma wa lahum 'ażābun alīm

Artinya: Demi Allah, sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami kepada umat-umat sebelum kamu, tetapi syaitan menjadikan umat-umat itu memandang baik perbuatan mereka (yang buruk), maka syaitan menjadi pemimpin mereka di hari itu dan bagi mereka azab yang sangat pedih.

« An-Nahl 62An-Nahl 64 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Hikmah Mendalam Berkaitan Dengan Surat An-Nahl Ayat 63

Paragraf di atas merupakan Surat An-Nahl Ayat 63 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beraneka hikmah mendalam dari ayat ini. Diketemukan beraneka penafsiran dari berbagai mufassir berkaitan makna surat An-Nahl ayat 63, sebagiannya seperti termaktub:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Demi Allah sesungguhnya kami telah mengutus rasul-rasul kepada umat-umat sebelummu (wahai rasul), lalu setan menjadikan mereka memandang baik apa yang mereka perbuat berupa kekafiran, pendustaan dan penyembahan kepada selain Allah. Setan menyetir penyimpangan mereka di dunia, dan bagi mereka di akhirat kelak siksaan menyakitkan lagi pedih.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

63. Allah bersumpah dengan Dzat-Nya yang agung untuk menegaskan bahwa Allah telah mengutus para rasul kepada umat-umat sebelum Nabi Muhammad; akan tetapi setan menghiasi keburukan dan dosa-dosa bagi mereka dan menjadikan mereka tersesat di dunia; dan di akhirat mereka akan mendapat azab yang menyakitkan.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

63. Demi Allah, Kami telah mengutus para rasul kepada umat-umat sebelummu wahai Rasul, lalu setan menghiasi untuk mereka amal perbuatan mereka yang buruk berupa kesyirikan, kekufuran dan kemaksiatan. Setan adalah penolong palsu mereka pada hari Kiamat maka silakan mereka meminta pertolongan kepadanya, dan bagi mereka pada hari Kiamat azab yang menyakitkan.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

63. فَزَيَّنَ لَهُمُ الشَّيْطٰنُ أَعْمٰلَهُمْ (tetapi syaitan menjadikan umat-umat itu memandang baik perbuatan mereka)
Yakni perbuatan buruk mereka.

فَهُوَ وَلِيُّهُمُ الْيَوْمَ(maka syaitan menjadi pemimpin mereka di hari itu)
Yakni setan menjadi teman mereka di dunia.
Pendapat lain mengatakan yakni setan adalah penolong mereka di hari kiamat, maka hendaklah mereka meminta pertolongan kepadanya jika ia dapat menolong.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

63. Demi Allah, sungguh Kami telah mengutus para rasul kepada umat-umat sebelummu, lalu setan menghiasi amal-amal buruk mereka, Setan memalingkan mereka dari perintah, penolong dan pembantu mereka di dunia. Dan bagi mereka itu azab yang sangat menyakitkan


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

{Demi Allah, sungguh Kami telah mengutus (rasul-rasul) kepada umat-umat sebelummu. lalu setan menjadikan terasa indah} menghiasi {perbuatan mereka sehingga dia menjadi pemimpin mereka pada hari ini dan bagi mereka itu azab yang sangat pedih


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

63. Allah menerangkan kepada RasulNya bahwa dia bukanlah utusan Allah yang pertama kali yang didustakan. Allah berfirman ”Demi Allah, sesungguhnya kami telah mengutus rasul rasul kami kepada umat umat sebelum kamu” beberapa rasul yang menyeru mereka kepada tauhid ”tetapi setan menjadikan umat umat itu memandang baik perbuatan mereka (yang buruk), maka jadilah setan itu “pemimpin mereka” di dunia. Mereka menaati setan, mengikutii dan mengangkatnya sebagai pemimpin.
“dan mereka mendapatkan azab yang pedih” di akhirat (kelak) lantaran berbelok arah dari kepemimpinan ar Rahman dan rela dengan komando setan. Karena itu, mereka pantas untuk dihukum dengan siksaan kehinaan.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 63-65
Allah SWT memberitahukan bahwa Dia telah mengutus para rasul kepada umat-umat terdahulu, lalu mereka didustakan. Maka bagimu, wahai Muhammad, terdapat suri teladan dari saudara-saudaramu dari kalangan para rasul terdahulu. Maka janganlah kamu menurunkan semangatmu karena pendustaan kaummu. Adapun orang-orang musyrik yang mendustakan para rasul, sesungguhnya mereka berbuat demikian karena setan menghiasi apa yang mereka lakukan.
(maka setan menjadi pemimpin mereka di hari itu) yaitu, merekaberada dalam siksaan dan pembalasan Allah. Setan yang merupakan wali mereka itu tidak dapat menyelamatkan mereka, dan tidak ada yang dapat menolong mereka, dan bagi mereka azab yang pedih.
Kemudian Allah SWT berfirman kepada RasulNya bahwa sesung­guhnya Dia menurunkan Al-Qur'an kepadanya hanya agar dia men­jelaskan kepada manusia apa yang mereka perselisihkan. Al-Qur'an adalah pemisah antara manusia dalam setiap hal yang mereka perselisihkan (dan menjadi petunjuk) bagi hati (dan (menjadi) rahmat) bagi orang yang berpegang teguh kepadanya (bagi kaum yang beriman) Sebagaimana Allah menjadikan Al-Qur'an sebagai kehidupan untuk hati yang mati karena ingkar kepadanya, Demikian juga Allah menghidupkan bumi setelah mati dengan air hujan yang Dia turunkan dari langit (Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang mendengarkan (pelajaran)) yaitu memahami Kalam Allah dan maknanya


📚 Aisarut Tafasir / Syaikh Abu Bakar Jabir al-Jazairi, mudarris tafsir di Masjid Nabawi

Makna kata:
(تَٱللَّهِ) tallaah : “Demi Allah”
(أَرۡسَلۡنَآ إِلَىٰٓ أُمَمٖ مِّن قَبۡلِكَ) arsalnaa ilaa umamim min qablik : “sungguh Kami telah mengutus kepada umat-umat sebelum engkau.” Yaitu mengutus rasul-rasul.
(فَزَيَّنَ لَهُمُ ٱلشَّيۡطَٰنُ أَعۡمَٰلَهُمۡ) fazayyana lahumusy syaithaan a’maalahum : “tetapi setan menjadikan terasa indah bagi mereka perbuatan mereka yang buruk.” Oleh karena itu mereka mendustakan para rasul.
(فَهُوَ وَلِيُّهُمُ ٱلۡيَوۡمَ) fahuwa waliyyuhumul yaum : “sehingga dia menjadi pemimpin mereka pada hari ini.” Setan, menjadi pemimpin mereka hari ini, yaitu di dunia.

Makna ayat:
Allah ta’ala bersumpah kepada rasul-Nya, seraya berfirman Demi Allah wahai rasul Kami “sesungguhnya Kami telah mengutus” para rasul “kepada umat-umat terdahulu” mereka dahulu kaum musyrik dan kafir sebagaimana kaummu “Maka setan menghiasi perbuatan mereka” mereka melawan rasul-rasul Kami, memerangi mereka, dan terus menerus berada dalam kesyirikan dan kekufuran, lalu setan menguasai mereka, oleh karena itu “sehingga dia menjadi pemimpin mereka pada hari ini” di dunia “dan bagi mereka” di akhirat “azab yang sangat pedih.” Konteks ayat ini adalah untuk menghibur Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam,

Pelajaran dari ayat:
• Penjelasan bahwa Allah bersumpah dengan diri-Nya dan segala sesuatu yang Dia kehendaki.
• Penjelasan bahwa Allah mengutus para rasul kepada umat-umat terdahulu dan setan menghiasi perbuatan mereka lalu meninggalkan mereka.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Surat An-Nahl ayat 63: Allah Subhaanahu wa Ta'aala menerangkan, bahwa Beliau bukanlah rasul pertama yang didustakan.

Yang menyeru kepada tauhid.

Yaitu mendustakan para rasul, dan mereka menyangka bahwa sikap mereka itu benar, sedangkan yang diserukan rasul adalah salah karena dihias oleh setan.

Yakni di dunia atau pada hari kiamat. Pada hari kiamat setan menjadi wali mereka, padahal dia lemah; menolong dirinya dari azab saja tidak mampu, apalagi menolong orang lain.

Karena mereka berpaling dari Allah, dan lebih ridha menjadikan setan -yang sebenarnya musuhnya- sebagai walinya.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat An-Nahl Ayat 63

Kaum kafir mekah bukanlah umat pertama yang berbuat demikian. Demi Allah, sungguh kami telah mengutus para rasul, seperti hud, salih, musa, dan isa kepada umat-umat mereka sebelum kami mengutus engkau, wahai nabi Muhammad, kepada umatmu. Meski kaum-kaum itu mendapat dakwah dari para rasul, tetapi setan menjadikan terasa indah dan baik bagi mereka perbuatan buruk mereka seperti yang umatmu lakukan kepadamu. Setan berhasil menipu mereka sehingga dia menjadi pemimpin dan panutan mereka pada hari ini sebagaimana dia juga menjadi pemimpin dan panutan kaummu yang durhaka. Dan mereka semua yang telah, sedang, dan akan melakukan keburukan pasti akan mendapat azab yang sangat pedih di akhirat kelak. Kami mengutus para rasul untuk menjelaskan hukum-hukum Allah kepada kaum masing-masing, memberi mereka ketenangan batin, dan menyelesaikan perselisihan di antara mereka. Dan kami tidak menurunkan kitab Al-Qur'an ini kepadamu, wahai nabi Muhammad, melainkan agar engkau dapat menjelaskan kepada mereka (umatmu) apa yang mereka perselisihkan dalam hal agama, sehingga mereka dapat membedakan perkara yang benar dan yang salah. Kami menurunkan Al-Qur'an dengan tujuan tersebut serta menjadi petunjuk dan penuntun bagi manusia menuju jalan yang benar, dan menjadi rahmat bagi orangorang yang sudah dan hendak beriman.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Demikian kumpulan penafsiran dari kalangan ahli tafsir terkait makna dan arti surat An-Nahl ayat 63 (arab-latin dan artinya), semoga memberi kebaikan untuk kita semua. Sokonglah kemajuan kami dengan mencantumkan tautan ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Bacaan Sering Dilihat

Kami memiliki banyak materi yang sering dilihat, seperti surat/ayat: Al-Ma’idah 48, Al-A’raf 54, At-Taubah, Al-Fatihah 4, Al-Fatihah 5, At-Tin 4. Ada pula Al-Muthaffifin, Al-Humazah, An-Nisa, Al-Anbiya 30, An-Nahl 114, Ali ‘Imran 190.

  1. Al-Ma’idah 48
  2. Al-A’raf 54
  3. At-Taubah
  4. Al-Fatihah 4
  5. Al-Fatihah 5
  6. At-Tin 4
  7. Al-Muthaffifin
  8. Al-Humazah
  9. An-Nisa
  10. Al-Anbiya 30
  11. An-Nahl 114
  12. Ali ‘Imran 190

Pencarian: surat al infitar ayat 6, surat al quraisy artinya, lafal yang bermakna tidak akan melihatnya adalah, qs ali imran ayat 190, surat mulk dan artinya

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.