Surat An-Nahl Ayat 64
وَمَآ أَنزَلْنَا عَلَيْكَ ٱلْكِتَٰبَ إِلَّا لِتُبَيِّنَ لَهُمُ ٱلَّذِى ٱخْتَلَفُوا۟ فِيهِ ۙ وَهُدًى وَرَحْمَةً لِّقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ
Arab-Latin: Wa mā anzalnā 'alaikal-kitāba illā litubayyina lahumullażikhtalafụ fīhi wa hudaw wa raḥmatal liqaumiy yu`minụn
Artinya: Dan Kami tidak menurunkan kepadamu Al-Kitab (Al Quran) ini, melainkan agar kamu dapat menjelaskan kepada mereka apa yang mereka perselisihkan itu dan menjadi petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Kandungan Menarik Terkait Surat An-Nahl Ayat 64
Paragraf di atas merupakan Surat An-Nahl Ayat 64 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beberapa kandungan menarik dari ayat ini. Didapatkan beberapa penafsiran dari berbagai mufassirun berkaitan kandungan surat An-Nahl ayat 64, misalnya seperti termaktub:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Dan kami tidaklah menurunkan al-qur’an kepadamu (wahai rasul), kecuali supaya kamu menerangkan kepada manusia perkara agama dan hukum-hukum yang mereka perselisihkan, sehingga hujjah agak tegak di hadapan mereka melalui penjelasanmu, yang tidak meniggalkan satu jalanpun bagi kebatilan untuk merasuk kedalam jiwa. Dan juga karena al-qur’an adalah hidayah yang tidak meninggalkan satu celahpun untuk bimbang, serta sebagai rahmat bagi kaum mukminin dalam sikap mereka mengikuti petunjuk dan menjauhi kesesatan.
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
64. Hai Nabi, tidaklah Kami menurunkan al-Qur'an kepadamu melainkan agar kamu menjelaskan kepada manusia dengan sejelas-jelasnya perkara agama yang mereka perselisihkan, dan agar al-Qur'an itu dapat menjadi hidayah bagi manusia dan rahmat bagi orang yang beriman kepada risalahmu.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
64. Kami tidak menurunkan Al-Qur`ān kepadamu -wahai Rasul- kecuali agar kamu menjelaskan kepada seluruh manusia apa yang mereka perselisihkan berupa urusan Tauhid, kebangkitan dan hukum-hukum syariat, agar Al-Qur`ān menjadi hidayah dan rahmat bagi orang-orang yang beriman kepada Allah dan rasul-rasul-Nya serta kepada apa yang Allah bawa, mereka adalah orang-orang yang mengambil faedah dari kebenaran.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
64. لِتُبَيِّنَ لَهُمُ الَّذِى اخْتَلَفُوا۟ فِيهِ ۙ (agar kamu dapat menjelaskan kepada mereka apa yang mereka perselisihkan itu)
Tentang keesaan Allah, hari kebangkitan, dan hukum-hukum syar’i lainnya.
وَهُدًى وَرَحْمَةً لِّقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ(dan menjadi petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman)
Yakni beriman kepada Allah dan mempercayai apa yang dibawa oleh para Rasul dan apa yang terkandung dalam kitab-kitab Allah.
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
64. Dan Kami tidak menurunkan Al-Qur’an kepadamu, Wahai nabi kecuali supaya kamu menerangkan kepada manusia tentang apa yang mereka perdebatkan dalam perkara agama, seperti tauhid, takdir, keadaan para musuh, perkara hukum terkait halal-haram dan sebagai petunjuk menuju cahaya serta rahmat bagi kaum yang beriman kepada Allah, kitab-kitabNya, rasul-rasulNya dan mengerjakan perintahNya.
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Kami tidak menurunkan kitab ini} Al-Qur’an {kepadamu, kecuali agar kamu menjelaskan kepada mereka apa yang mereka perselisihkan serta menjadi petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
64-65. Menenai Allah melalui curahan nasihat nasihat dan peringatan peringatanNYa, maka orang orang mengambilnya sebagai dalil bahwasannya Allah, Dialah Dzat yang disembah yang peribadahan itu tidak patut dikerjakan kecuali bagiNya semata, sebab Dia Dzat yang mencurahkan kenikmatan dengan turunnya hujan, tumbuhnya seluruh jenis tanaman (dan sebagai dalil) bahwasannya Allah Mahakuasa atas segala sesuatu, dan Dzat yang mengidupkan bumi setelah kematiannya, sanggup untuk menghidupkan orang orang yang sudah mati, dan bahwa Dzat yang menebarkan kebaikan ini betul betul mempunyai rahmat yang luas dan kemurahan yang agung.
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 63-65
Allah SWT memberitahukan bahwa Dia telah mengutus para rasul kepada umat-umat terdahulu, lalu mereka didustakan. Maka bagimu, wahai Muhammad, terdapat suri teladan dari saudara-saudaramu dari kalangan para rasul terdahulu. Maka janganlah kamu menurunkan semangatmu karena pendustaan kaummu. Adapun orang-orang musyrik yang mendustakan para rasul, sesungguhnya mereka berbuat demikian karena setan menghiasi apa yang mereka lakukan.
(maka setan menjadi pemimpin mereka di hari itu) yaitu, merekaberada dalam siksaan dan pembalasan Allah. Setan yang merupakan wali mereka itu tidak dapat menyelamatkan mereka, dan tidak ada yang dapat menolong mereka, dan bagi mereka azab yang pedih.
Kemudian Allah SWT berfirman kepada RasulNya bahwa sesungguhnya Dia menurunkan Al-Qur'an kepadanya hanya agar dia menjelaskan kepada manusia apa yang mereka perselisihkan. Al-Qur'an adalah pemisah antara manusia dalam setiap hal yang mereka perselisihkan (dan menjadi petunjuk) bagi hati (dan (menjadi) rahmat) bagi orang yang berpegang teguh kepadanya (bagi kaum yang beriman) Sebagaimana Allah menjadikan Al-Qur'an sebagai kehidupan untuk hati yang mati karena ingkar kepadanya, Demikian juga Allah menghidupkan bumi setelah mati dengan air hujan yang Dia turunkan dari langit (Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang mendengarkan (pelajaran)) yaitu memahami Kalam Allah dan maknanya
📚 Aisarut Tafasir / Syaikh Abu Bakar Jabir al-Jazairi, mudarris tafsir di Masjid Nabawi
Makna ayat:
oleh karena itu Allah ta’ala berfirman pada ayat yang kedua “dan Kami tidak menurukan Kitab” untuk menyulitkan atau menyiksamu tetapi agar engkau menjelaskan kepada manusia yang mereka berselisih dalam tauhid dan syirik, dan petunjuk dan kesesatan. Sebagaimana Kami menurunkan kitab sebagai petunjuk yang digunakan kaum mukminin menuju jalan kebahagiaan dan keselamatan mereka, serta rahmat yang dapat diraih dengan mengamalkannya (kitab) dengan mempraktekkannya baik dari segi akidah, ibadah, akhlak, adab, dan hukum. Maka mereka hidup dengan saling menyayangi berdasarkan persaudaraan dan rasa sayang, serta rahmat dan keselamatan senantiasa meliputi mereka.
Pelajaran dari ayat:
• Penegasan kenabian dan hiburan bagi Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam dari apa yang beliau hadapi dari kaum musyrikin.
• Penjelasan tugas Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam, yaitu sebagai penyampai apa yang Allah ta’ala turunkan kepad para hamba-Nya berupa wahyu dari kitab-Nya.
• Penjelasan bahwa Al-Qur’an adalah petunjuk dan rahmat bagi kaum mukminin yang mengamalkannya.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Surat An-Nahl ayat 64: Tentang perkara agama, dan jalan mana yang benar.
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat An-Nahl Ayat 64
Kami mengutus para rasul untuk menjelaskan hukum-hukum Allah kepada kaum masing-masing, memberi mereka ketenangan batin, dan menyelesaikan perselisihan di antara mereka. Dan kami tidak menurunkan kitab Al-Qur'an ini kepadamu, wahai nabi Muhammad, melainkan agar engkau dapat menjelaskan kepada mereka (umatmu) apa yang mereka perselisihkan dalam hal agama, sehingga mereka dapat membedakan perkara yang benar dan yang salah. Kami menurunkan Al-Qur'an dengan tujuan tersebut serta menjadi petunjuk dan penuntun bagi manusia menuju jalan yang benar, dan menjadi rahmat bagi orangorang yang sudah dan hendak beriman. Dan Allah menurunkan air hujan dari arah langit sesuai kadar yang ditentukan-Nya. Dan dengan air itu dihidupkan-Nya bumi dengan tumbuhnya berbagai jenis tanaman dan tumbuhan di permukaannya yang tadinya sudah mati, kering, dan tampak tanpa tanda kehidupan. Sungguh, pada yang demikian itu, yaitu turunnya air dari langit beserta proses yang terjadi padanya dan akibat yang ditimbulkannya terhadap permukaan bumi, benar-benar terdapat tanda-tanda kebesaran, kekuasaan, dan keesaan Allah bagi orang-orang yang mau mendengarkan dan mengambil pelajaran.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikian kumpulan penafsiran dari kalangan ahli tafsir berkaitan makna dan arti surat An-Nahl ayat 64 (arab-latin dan artinya), moga-moga bermanfaat bagi kita semua. Dukung usaha kami dengan memberikan link ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.