Surat Hud Ayat 16

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

أُو۟لَٰٓئِكَ ٱلَّذِينَ لَيْسَ لَهُمْ فِى ٱلْءَاخِرَةِ إِلَّا ٱلنَّارُ ۖ وَحَبِطَ مَا صَنَعُوا۟ فِيهَا وَبَٰطِلٌ مَّا كَانُوا۟ يَعْمَلُونَ

Arab-Latin: Ulā`ikallażīna laisa lahum fil-ākhirati illan-nāru wa ḥabiṭa mā ṣana'ụ fīhā wa bāṭilum mā kānụ ya'malụn

Artinya: Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan.

« Hud 15Hud 17 »

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Tafsir Penting Berkaitan Surat Hud Ayat 16

Paragraf di atas merupakan Surat Hud Ayat 16 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beberapa tafsir penting dari ayat ini. Didapatkan beberapa penafsiran dari beragam mufassirin mengenai isi surat Hud ayat 16, antara lain sebagaimana di bawah ini:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Mereka itu adalah orang-orang yang tidak mendapatkan di akhirat, kecuali neraka jahanam yang mana mereka akan merasakan panasnya, dan hilangah dari mereka manfaat amal-amal yang telah mereka perbuat, dan sia-sialah perbuatan mereka, lantaran dikerjakan bukan karena wajah Allah.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

16. Orang-orang yang terpaut oleh dunia yang fana dan tertipu oleh keindahannya itu tidak akan mendapat hasil di akhirat melainkan neraka; manfaat dari amalan-amalan yang dulu mereka lakukan sirna dan lenyap di akhirat.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

16. Orang-orang yang memiliki tujuan yang hina itu tidak akan mendapatkan balasan apapun di Hari Kiamat selain Neraka yang akan mereka masuki. Pahala amal baik mereka musnah. Dan amal perbuatan mereka sia-sia belaka, karena tidak didahului dengan iman dan tidak disertai dengan tujuan yang baik. Amal perbuatan mereka tidak ditujukan untuk mendapatkan wajah Allah (ikhlas) dan kebahagiaan hidup di Akhirat.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

16. أُو۟لٰٓئِكَ الَّذِينَ لَيْسَ لَهُمْ فِى الْاٰخِرَةِ إِلَّا النَّارُ ۖ (Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali neraka)
Mereka tidak menginginkan akhirat dengan beramal amalan yang mengantarkan kepadanya, yang menjadikannya berhak untuk mendapatkan balasan yang baik di kehidupan akhirat.

وَحَبِطَ مَا صَنَعُوا۟( dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan)
Yakni di kehidupan akhirat nanti, jelaslah bahwa amalan yang mereka perbuat menjadi sirna. Mereka merusaknya dengan rusaknya niat mereka dan tidak ikhlas karena Allah saat melakukan amalan-amalan itu.

وَبٰطِلٌ مَّا كَانُوا۟ يَعْمَلُونَ (dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan.)
Kerena ia tidak beramal dengan cara yang benar yang dapat menjadikan mereka berhak untuk mendapat balasan yang baik.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

16. Itulah orang-orang yang tidak mempunyai amal apapun, kelak di akhirat tidak memperoleh apapun kecuali neraka. Di akhirat kelak amal kebaikan dan segala usaha mereka di dunia akan lenyap dan sia-sia, karena amal mereka bukan karena Allah SWT


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

{Mereka itulah orang-orang yang tidak memperoleh apapun di akhirat kecuali neraka, sia-sia apa yang telah mereka usahakan di dunia} telah hilang apa yang mereka kerjakan di dunia {dan batal apa yang dahulu mereka kerjakan


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

16. “itulah orang orang yang tidak memperoleh akhirat kecuali neraka” mereka kekal didalamnya selama lamanya, azabNya tidak terputus mereka tidak mendapatkan balasan yang mulia “dan lenyaplah diakhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dalamnya” yakni di dunia, maksudnya batal dan lenyap rencana mereka untuk membuat maka bagi kebenaran dan pengikutnya, begitu pula amal kebaikan yang tidak berdasar dan tidak terpenuhi syaratnya yaitu iman.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 15-16
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas tentang ayat ini, bahwa sesungguhnya orang-orang yang riya’, maka kebaikan mereka diberikan di dunia. Demikian itu karena mereka tidak dizalimi sedikit pun. dia berkata,"Siapa saja yang beramal shalih untuk mencari dunia dengan berpuasa, shalat, atau bertahajud di malam hari, yang dia kerjakan hanya untuk mencari dunia, maka Allah SWT berfirman,”Aku akan memenuhi apa yang dia cari di dunia, sebagai balasannya, dan amalnya yang dia kerjakan untuk mencari dunia itu (digugurkan) dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang merugi" Demikian juga diriwayatkan dari Mujahid, Adh-Dhahhak, dan lainnya.
Anas bin Malik dan Al-Hasan berkata bahwa ayat ini diturunkan terkait orang-orang Yahudi dan Nasrani.
Qatadah berkata,"Barangsiapa yang dunia merupakan maksud, tuntutan, dan niatnya, maka Allah membalas kebaikannya di dunia. Kemudian dia datang ke akhirat, maka dia tidak memiliki kebaikan yang diberikan kepadanya. Adapun orang mukmin, maka kebaikannya dibalas di dunia, dan dia diberi pahala di akhirat"
Allah SWT berfirman: (Barang siapa menghendaki kehidupan sekarang (duniawi), maka Kami segerakan bagiannya di dunia itu apa yang Kami kehendaki bagi orang yang Kami kehendaki dan Kami tentukan baginya neraka Jahanam; ia akan memasukinya dalam keadaan tercela dan terusir (18) Dan barang siapa yang menghendaki kehidupan akhirat dan berusaha ke arah itu dengan sungguh-sungguh, sedangkan ia adalah mukmin, maka mereka itu adalah orang-orang yang usahanya dibatasi dengan baik (19) Kepada masing-masing golongan —baik golongan ini maupun golongan itu— Kami berikan bantuan dari kemurahan Tuhanmu. Dan kemurahan Tuhanmu tidak dapat dihalangi (20) Perhatikanlah bagaimana Kami lebih­kan sebagian dari mereka atas sebagian (yang lain). Dan pasti kehidupan akhirat lebih tinggi tingkatannya dan lebih besar keutamaannya (21)) (Surah Al-Isra’)


📚 Aisarut Tafasir / Syaikh Abu Bakar Jabir al-Jazairi, mudarris tafsir di Masjid Nabawi

Makna kata :
(وحبط) Wa habitha : Hilang dan rusak.

Makna ayat :
Kemudian sekiranya mereka tidak bertaubat, dan mati dalam keadaan kafir,maka tidak ada tempat kembali untuk mereka kecuali neraka. (و حبط ما صنعوا) hilanglah semua yang telah mereka kerjakan di dunia. Inilah makna dari firman-Nya : (مَن كَانَ يُرِيدُ ٱلۡحَيَوٰةَ ٱلدُّنۡيَا وَزِينَتَهَا نُوَفِّ إِلَيۡهِمۡ أَعۡمَٰلَهُمۡ فِيهَا وَهُمۡ فِيهَا لَا يُبۡخَسُونَ ١٥ أُوْلَٰٓئِكَ ٱلَّذِينَ لَيۡسَ لَهُمۡ فِي ٱلۡأٓخِرَةِ إِلَّا ٱلنَّارُۖ وَحَبِطَ مَا صَنَعُواْ فِيهَا وَبَٰطِلٞ مَّا كَانُواْ يَعۡمَلُونَ ١٦).

Pelajaran dari ayat :
• Orang kafir tidak akan memperoleh manfaat dari amal-amalnya sekalipun termasuk amal saleh, dan kerugian pasti menimpanya.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Surat Hud ayat 16: Seperti usaha mereka membuat makar terhadap kebenaran dan orang-orangnya, demikian pula amal baik mereka yang tidak didasari iman atau ikhlas karena Allah yang merupakan syarat diterimanya.

Maksudnya apa yang mereka usahakan di dunia itu tidak ada pahalanya di akhirat.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Hud Ayat 16

Orang-orang yang amal perbuatannya hanya berorientasi duniawi semata, itulah orang-orang yang tidak memperoleh sesuatu di akhirat kecuali neraka. Mereka berusaha di dunia bukan atas dorongan iman, taat, pendekatan diri kepada Allah, dan membersihkan diri dari dosa, maka sia-sialah di akhirat sana apa yang telah mereka usahakan berupa harta kekayaan dan pangkat selama di dunia. Dan oleh karenanya, terhapuslah apa yang telah mereka kerjakan selama hidup di dunia. Bagi orang yang bekerja hanya untuk mencari kebahagiaan dan kemewahan dunia, Allah pasti akan berikan sesuai dengan apa yang mereka usahakan. Setelah ayat sebelumnya menjelaskan tentang kelompok orang yang hanya mengejar kemewahan hidup di dunia, tanpa mempersiapkan diri untuk kehidupan di akhirat, ayat berikut ini menjelaskan tentang keberadaan orang-orang yang percaya kepada ajaran yang dibawa oleh nabi Muhammad dan percaya kepada isi kandungan Al-Qur'an dan mereka yang tidak percaya kepada nabi serta ajaran yang terkandung dalam Al-Qur'an. Maka apakah orang yang sudah beriman kepada Allah serta mengikuti ajaran nabi Muhammad dan mereka mempunyai bukti yang nyata tentang kebenaran isi kandungan Al-Qur'an yang turun dari tuhannya sama dengan orang yang hanya mengejar kemewahan hidup di dunia saja' dan bukti kebenaran Al-Qur'an tersebut diikuti oleh saksi dari-Nya, yaitu Al-Qur'an yang membuktikan tentang kebenarannya sebagai wahyu Allah, dan sebelumnya sudah ada pula kitab taurat yang diturunkan kepada nabi musa yang memberi kabar gembira tentang kedatangan nabi Muhammad sebagai utusan Allah. Kitab suci yang diturunkan Allah kepada para rasul tersebut menjadi pedoman hidup bagi seluruh umat manusia dan rahmat bagi mereka yang beriman dan berharap petunjuk kepadanya. Barang siapa mengingkarinya dan meragukan kebenaran isi kandungan Al-Qur'an di antara kelompok-kelompok orang quraisy yang taklid buta terhadap ajaran nenek moyang mereka yang sesat, maka nerakalah tempat yang diancamkan baginya. Karena itu janganlah engkau ragu terhadap kebenaran Al-Qur'an yang tidak mengandung kebatilan (lihat: surah fushshilat/41: 41-42). Sungguh, alqur'an itu kebenarannya benar-benar datang dari tuhanmu yang mahabijaksana lagi maha terpuji, tetapi kebanyakan manusia tidak beriman kepada-Nya. Sekalipun bukti-bukti kebenaran nabi Muhammad sebagai utusan Allah dan Al-Qur'an adalah wahyu Allah sudah jelas, namun orang-orang kafir tetap tidak memercayainya. Orang-orang kafir tidak percaya kepada nabi Muhammad dan ajaran-ajaran Al-Qur'an, karena hati mereka tertutup oleh sifat dengki, sombong, dan angkuh.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Demikian beragam penafsiran dari kalangan ahli tafsir terkait isi dan arti surat Hud ayat 16 (arab-latin dan artinya), moga-moga menambah kebaikan untuk kita semua. Dukunglah syi'ar kami dengan memberi tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Bacaan Cukup Sering Dikaji

Kami memiliki banyak halaman yang cukup sering dikaji, seperti surat/ayat: An-Nisa, Al-Fatihah 5, At-Taubah, Al-Fatihah 4, Al-Humazah, An-Nahl 114. Serta Al-Anbiya 30, Ali ‘Imran 190, Al-A’raf 54, Al-Ma’idah 48, At-Tin 4, Al-Muthaffifin.

  1. An-Nisa
  2. Al-Fatihah 5
  3. At-Taubah
  4. Al-Fatihah 4
  5. Al-Humazah
  6. An-Nahl 114
  7. Al-Anbiya 30
  8. Ali ‘Imran 190
  9. Al-A’raf 54
  10. Al-Ma’idah 48
  11. At-Tin 4
  12. Al-Muthaffifin

Pencarian: surah as sajdah ayat 15, surat al imran 18-19, surah 19 ayat 1, surat 22 ayat 8, surah 3 ayat 10

Surat dan Ayat Rezeki

GRATIS Dapatkan pahala jariyah dan buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah". Caranya, copy-paste text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga (3) group WhatsApp yang Anda ikuti:

Nikmati kemudahan dari Allah untuk memahami al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik nama suratnya, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar penjelasan lengkap untuk ayat tersebut:
 
👉 tafsirweb.com/start
 
✅ Bagikan informasi ini untuk mendapat pahala jariyah

Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol di bawah: