Surat Al-Hajj Ayat 8

وَمِنَ ٱلنَّاسِ مَن يُجَٰدِلُ فِى ٱللَّهِ بِغَيْرِ عِلْمٍ وَلَا هُدًى وَلَا كِتَٰبٍ مُّنِيرٍ

Arab-Latin: Wa minan-nāsi may yujādilu fillāhi bigairi 'ilmiw wa lā hudaw wa lā kitābim munīr

Artinya: Dan di antara manusia ada orang-orang yang membantah tentang Allah tanpa ilmu pengetahuan, tanpa petunjuk dan tanpa kitab (wahyu) yang bercahaya,

« Al-Hajj 7Al-Hajj 9 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Tafsir Mendalam Terkait Dengan Surat Al-Hajj Ayat 8

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Hajj Ayat 8 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada variasi tafsir mendalam dari ayat ini. Ditemukan variasi penjelasan dari berbagai mufassir terhadap isi surat Al-Hajj ayat 8, misalnya seperti di bawah ini:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

8-9. Diantara orang-orang kafir ada orang yang mendebat dengan dasar kebatilan tentang Allah; tentang keesaanNya serta pilihanNya yang jatuh pada RasulNya , serta turunnya al-Qur’an padanya. Sanggahan itu dilakukan tanpa dasar ilmu dan keterangan yang benar, serta tanpa kitab dari Allah yang berisi bukti kebenaran dan hujjah yang jelas. Dia membelokkan lehernya dalam kesombongannya, berpaling dari kebenaran, supaya dapat menghalang-halangi orang lain dari keinginan masuk kedalam agama Allah. Maka dia akan menemui kehinaan di dunia dengan kekalahan dan terkuaknya jati dirinya. Dan Kami membakarnya pada Hari Kiamat dengan api neraka.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

8-9. Allah kembali memperingatkan orang-orang sesat untuk menegaskan betapa besar dan buruk perkara yang mereka lakukan; mereka membantah tanpa landasan ilmu yang benar, dan tanpa kitab yang menjadi dasar hujjah dan bukti mereka, namun hanya berlandaskan kebodohan dan keangkuhan. Hal ini mereka lakukan agar dapat menghalangi manusia dari agama Allah; maka mereka akan mendapatkan azab di dunia berupa kehinaan dan di akhirat berupa neraka yang membakar.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

8. Dan di antara orang-orang kafir itu ada yang berbantahan tentang perkara tauhid kepada Allah tanpa didasari ilmu yang bisa mengantarkan mereka kepada kebenaran, tanpa mengikuti petunjuk yang bisa menuntun mereka, dan tanpa didasari kitab pemberi cahaya petunjuk yang turun dari sisi Allah yang bisa memberikan mereka petunjuk.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

8. وَمِنَ النَّاسِ مَن يُجٰدِلُ فِى اللهِ (Dan di antara manusia ada orang-orang yang membantah tentang Allah)
Yakni tentang Dzat Allah.
Yaitu orang-orang yang selalu berusaha menyesatkan manusia dari syariat-syariat Allah yang jelas.

وَلَا كِتٰبٍ مُّنِيرٍ (tanpa petunjuk dan tanpa kitab (wahyu) yang bercahaya)
Makna kitab yang bercahaya adalah kitab yang mengandung hujjah yang jelas yang datang dari Allah.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

8. Di antara manusia ada orang-orang yang membantah tentang kekuasaan dan kemahaesaan Allah dengan penolakan dan kebodohan, tanpa disertai dengan bukti dan ilmu jelas, tanpa petunjuk dan tanpa kitab/wahyu yang menunjukkan kebenaran. Ayat ini turun untuk Al Akhnus bin Syariq, diriwayatkan dari Ibnu Abbas mengenai Abu Jahal, serta cerita tentang An Nadhir bin Harits seperti ayat sebelumnya, apabila para pembantah sudah bersatu pada keterangan dua ayat sebelumnya maka pengulangan itu menunjukkan penghinaan yang sangat kepada mereka, atau setiap ayat itu saling berkaitan


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Di antara manusia ada yang berdebat tentang Allah tanpa ilmu, tanpa petunjuk} tanpa kesimpulan dan pandangan ilmiah yang dapat memberi petunjuk akal kepada kebenaran {dan tanpa kitab yang memberi penerangan} tanpa kitab tuhan yang menerangi dan menjelaskan dalil-dalil


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H


8 . Perdebatan yang telah berlalu adalah untuk orang muqallid (orang yang hanya mengikuti tanpa arah). Sementara perdebatan yang sekarang ini ditujukan kepada setan jahat yang menyeru kepada bid’ah. Allah memberitahukan bahwa dia “membantah tentang Allah,” maksudnya membantah para utusan Allah dan para pengikut mereka dengan dasar kebatilan untuk menghapuskan kebenaran “tanpa ilmu pengetahuan,” yang benar, “tanpa petunjuk,” maksudnya dalam perdebatannya, dia tidak mengikuti orang yang memberinya petunjuk, tidak juga mengikuti akal yang akan mengarahkannya. Dia bukanlah seorang pengikut yang mendapatkan petunjuk. “Dan tanpa kitab (wahyu) yang bercahaya,” maksudnya jelas lagi terang [artinya] ia tidak mempunyai hujjah yang logis ataupun yang berasal dari dalil naqli. (Argumentasinya) tiada lain hanya rangkaian syubhat yang diwahyukan oleh setan kepadanya. Sesungguhnya setan benar-benar mewahyukan kepada para pengikut mereka untuk mendebat kalian.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 8-10
Setelah menyebutkan tentang keadaan orang-orang yang tersesat, bodoh dan taqlid dalam firmanNya: (Di antara manusia ada orang-orang yang membantah tentang Allah tanpa ilmu pengetahuan dan mengikuti setiap setan yang sangat jahat (3)) (Surah Al-Hajj) Allah menyebutkan tentang keadaan orang-orang yang menyeru kesesatan dari kalangan pemimpin kekafiran dan ahli bid'ah dengan berfirman: (Dan di antara manusia ada orang-orang yang membantah tentang Allah tanpa ilmu pengetahuan, tanpa petunjuk, dan tanpa kitab (wahyu) yang bercahaya (8)) yaitu tanpa alasan yang benar, dalil naqli yang jelas, bahkan hanya berdasarkan pendapat dan hawa nafsu.
Firman Allah: *dengan memalingkan lambungnya) Ibnu Abbas dan lainnya berkata, yaitu “Ketika diajak menuju kebenaran, maka dia enggan”.
Mujahid, Qatadah, dan Malik meriwayatkan dari Zaid bin Aslam tentang firmanNya: (dengan memalingkan lambungnya) yaitu memutar lehernya, yaitu berpaling dari kebenaran yang diserukan kepadanya karena kesombongannya. Sebagaimana firmanNya: (Dan juga kepada Musa (terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah) ketika Kami mengutusnya kepada Fir'aun dengan membawa mukjizat yang nyata (38) Maka dia (Fir'aun) berpaling (dari iman) bersama tentaranya (39)) (Surah Adz-Dzariyat), (Apabila dikatakan kepada mereka, "Marilah kamu (tunduk) kepada hukum yang Allah telah turunkan dan kepada hukum Rasul, " niscaya kamu lihat orang-orang munafik menghalangi (manusia) dengan sekuat-kuatnya dari (mendekati) kamu (61)) (Surah An-Nisa’), (Dan apabila dikatakan kepada mereka, "Marilah (beriman), agar Rasul memintakan ampunan bagi kalian, " mereka membuang muka mereka dan kamu lihat mereka berpaling, sedangkan mereka menyombongkan diri (5)) (Surah Al-Munafiqun), dan (Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong)) (Surah Luqman: 18) yaitu kamu berpaling dari mereka dengan rasa sombong atas mereka. Allah SWT berfirman (Dan apabila dibacakan kepadanya1 ayat-ayat Kami, dia berpaling dengan menyombongkan diri seolah-olah dia belum mendengarnya, seakan-akan ada sumbatan di kedua telinganya, maka gembirakanlah dia dengan azab yang pedih(7)) (Surah Luqman),
Firman Allah: (untuk menyesatkan manusia dari jalan Allah) Sebagian ulama berkata bahwa ini adalah Lam yang menunjukkan akibat, karena terkadang dimaksudkan untuk itu. Bisa juga mengandung lam ta’lil. Kemudian makna yang dimaksud orang-orang yang ingkar, atau bisa juga maknannya bahwa orang yang berwatak demikian tidak lain Kami menjadikan dia memiliki akhlak rendah agar Kami menjadikan dia termasuk orang yang menyesatkan manusia dari jalan Allah. Kemudian Allah SWT berfirman: (Ia mendapat kehinaan di dunia) yaitu kehinaan dan kerendahan, sebagaimana dia angkuh terhadap ayat-ayat Allah. Maka Allah membalasnya dengan kehinaan di dunia dan menghukumnya di dunia sebelum akhirat, karena dunia adalah tujuan hidup dan batas pengetahuannya (dan di hari kiamat Kami merasakan kepadanya azab neraka yang membakar (9) (Akan dikatakan kepadanya), "Yang demikian itu adalah disebabkan perbuatan yang dikerjakan oleh kedua tangan kamu dahulu") yaitu hal ini dikatakan terhadapnya sebagai kecaman dan celaan (dan sesungguhnya Allah sekali-kali bukanlah penganiaya hamba-hambaNya) sebagaimana firmanNya: (Peganglah dia, kemudian seretlah dia ke tengah-tengah neraka (47) Kemudian luangkanlah di atas kepalanya siksaan (dari) air yang amat panas (48) Rasakanlah, sesungguhnya kamu orang yang perkasa lagi mulia (49) Sesungguhnya ini adalah azab yang dahulu selalu kamu meragukannya (50)) (Surah Ad-Dukhan)
Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari Al-Hasan bahwa telah sampai kepadaku bahwa seseorang dari mereka dibakar sebanyak tujuh puluh ribu kali dalam sehari.


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Surat Al-Hajj ayat 8: Maksudnya, dia membantah rasul-rasul Allah dan para pengikut mereka dengan kebatilan untuk mengalahkan yang hak.

Tanpa ada orang yang menunjukinya, tidak didukung oleh akal yang sehat dan bukan orang yang mendapat petunjuk yang diikutinya.

Maksud yang memberi penerangan ialah yang menjelaskan antara yang hak dan yang batil. Oleh karena itu, orang tersebut tidak memiliki dalil baik naqli maupun ‘aqli, dan alasannya hanyalah sebatas syubhat yang disodorkan oleh setan.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Hajj Ayat 8

Manusia ada yang bertindak melampaui batas. Allah menegaskan, bahwa di antara manusia ada yang berbantah tentang Allah, mengingkari agama-Nya, tidak meyakini kehidupan sesudah mati, dan tidak meyakini adanya akhirat tanpa ilmu yang benar dan meyakinkan, juga tanpa petunjuk dari Allah, dan tanpa sumber dari kitab wahyu yang disampaikan kepada para rasul yang memberi penerangan dari kegelapan. 9. Manusia yang mengingkari Allah dengan hatinya yang gelap, sambil memalingkan lambungnya dengan congkak berusaha dengan segala cara untuk menyesatkan manusia dari jalan Allah. Dia sebenarnya mendapat kehinaan di dunia karena hidup tanpa kecerdasan emosi dan kecerdasan spiritual hingga hidupnya dibiarkan tanpa bimbingan Allah; dan pada hari kiamat sebagai balasan atas kekufurannya, kami berikan kepadanya rasa azab neraka yang membakar hingga kulitnya hangus, kemudian kulitnya diperbarui supaya terus bisa merasakan azab yang membakar.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Demikianlah kumpulan penjelasan dari banyak pakar tafsir mengenai kandungan dan arti surat Al-Hajj ayat 8 (arab-latin dan artinya), semoga memberi kebaikan bagi kita bersama. Bantulah kemajuan kami dengan mencantumkan tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Konten Paling Banyak Dilihat

Terdapat banyak topik yang paling banyak dilihat, seperti surat/ayat: Al-Qashash 77, Yasin 82, Al-Baqarah 177, An-Nisa 36, Ibrahim 7, Innallaha Ma’ash Shabiriin. Juga Ar-Rahman 13, Al-Buruj, Al-Isra, Ar-Rum 21, Fatir 37, Ayat 15 (Lima Belas).

  1. Al-Qashash 77
  2. Yasin 82
  3. Al-Baqarah 177
  4. An-Nisa 36
  5. Ibrahim 7
  6. Innallaha Ma’ash Shabiriin
  7. Ar-Rahman 13
  8. Al-Buruj
  9. Al-Isra
  10. Ar-Rum 21
  11. Fatir 37
  12. Ayat 15 (Lima Belas)

Pencarian: al imron ayat 103, attakatsur, surat al anfal ayat, al baqoroh ayat 2, arti al isra

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.