Surat An-Nisa Ayat 111

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

وَمَن يَكْسِبْ إِثْمًا فَإِنَّمَا يَكْسِبُهُۥ عَلَىٰ نَفْسِهِۦ ۚ وَكَانَ ٱللَّهُ عَلِيمًا حَكِيمًا

Arab-Latin: Wa may yaksib iṡman fa innamā yaksibuhụ 'alā nafsih, wa kānallāhu 'alīman ḥakīmā

Artinya: Barangsiapa yang mengerjakan dosa, maka sesungguhnya ia mengerjakannya untuk (kemudharatan) dirinya sendiri. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.

« An-Nisa 110An-Nisa 112 »

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Pelajaran Berharga Terkait Dengan Surat An-Nisa Ayat 111

Paragraf di atas merupakan Surat An-Nisa Ayat 111 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada kumpulan pelajaran berharga dari ayat ini. Didapati kumpulan penjabaran dari kalangan pakar tafsir mengenai isi surat An-Nisa ayat 111, sebagiannya sebagaimana termaktub:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Dan barangsiapa sengaja melakuakan perbuatan dosa, amak sesungguhnya dengan tindakkannya itu,dia hanya memudaratkan dirinya saja. Dan Allah Maha mengetahui hakikat urusan hamba-hamabaNya lagi Maha Bijaksana dalam memberi keputusan diantara makhluk-makhlukNya.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

111. Kemudian Allah memperingatkan dari perbuatan dosa dan menyebutkan besarnya akibat buruk dari dosa tersebut:

Barangsiapa yang berbuat dosa dan meyakini bahwa dia telah berbuat sesuatu yang bermanfaat baginya maka sesungguhnya perbuatan itu akan merugikan dirinya sendiri dan dia tidak akan mendapatkan manfaat darinya sedikitpun. Hal ini sebagaimana yang dipikirkan oleh orang yang tidak mengetahui akibat dosa-dosanya, baik itu di dunia maupun di akhirat seperti terbongkarnya aib, kehinaan di depan manusia dan di depan hakim yang adil, dan kehinaan di akhirat di hari yang tidak berguna lagi harta benda dan anak keturunan kecuali orang yang datang pada hari itu dengan hati yang bersih.

Dengan ilmu-Nya yang Maha Luas, Allah menetapkan bagi manusia syariat-syariat yang jika dilanggar akan membahayakan diri mereka sendiri, dan dengan hikmah-Nya, Allah menetapkan siksaan bagi mereka sehingga mereka hanya merugikan diri sendiri dan sama sekali tidak merugikan Allah.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

111. Barangsiapa berbuat dosa kecil atau besar maka hukumannya akan ditanggung oleh dirinya sendiri, tidak akan menjalar kepada orang lain. Dan Allah Maha Mengetahui perbuatan hamba-hamba-Nya lagi Maha Bijaksana dalam mengatur urusan makhluk-Nya.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

111. وَمَن يَكْسِبْ إِثْمًا فَإِنَّمَا يَكْسِبُهُۥ عَلَىٰ نَفْسِهِۦ ۚ (Barangsiapa yang mengerjakan dosa, maka sesungguhnya ia mengerjakannya untuk (kemudharatan) dirinya sendiri)
Yakni akibat perbuatannya akan kembali kepadanya.
Dan arti dari ayat ini adalah tidak seharusnya kerabat dari pencuri tersebut merasa malu sehingga membawa mereka dalam pembelaan yang bathil terhadapnya karena sesungguhnya dosa pencurian itu tidaklah mereka tanggung sedikitpun.

وَكَانَ اللهُ عَلِيمًا حَكِيمًا (Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana)
Sehingga Dia memutuskan perkara dengan kaidah yang agung ini (وَمَن يَكْسِبْ إِثْمًا فَإِنَّمَا يَكْسِبُهُۥ عَلَىٰ نَفْسِهِۦ) dan Dia mengabarkan itu kepada kalian agar kalian memutuskan perkara dengannya.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

111 Barangsiapa yang mengerjakan dosa dengan sengaja, maka sesungguhnya ia mengerjakannya untuk kemudharatan dirinya sendiri. Dan Allah Maha Mengetahui atas makhluk-Nya lagi Maha Bijaksana dalam segala ketetapan-Nya dan tidak akan menghukum kecuali terhadap mereka yang bermaksiat.


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Siapa saja yang berbuat dosa, maka sesungguhnya dia mengerjakannya untuk merugikan dirinya sendiri} membahayakan diri sendiri {Allah Maha Mengetahui lagi Maha bijaksana


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

111. Kemudian Allah berfirman,”barang siapa yang mengerjakan dosa, maka sesungguhnya ia mengerjakan untuk kemudaratan dirirnya sendiri,” hal ini mencakup seluruh perkara dosa, baik kecil maupun besar maka barang siapa yang mengerjakan suatu kemaksiatan , sengguhnya hukumannya adalah atas dirinya sendiri dan tidak berpindah kapada orang lain, baik dunia maupun akhirat, sebagaimana Allah berfirman, "dan seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain." (Al-An’am:164).
Akan tetapi bila kemaksiatan itu terlihat lalu tidak diangkari, maka hukuman dan dosanya menimpa seluruhnyadan tidak akan keluar dari ketetapan ayat yang mulia ini, karena barang siapa yang meninggalkan pengingkaran yang wajib, maka sesungguhnya ia telah meninggalkan sesuatu yang wajib, maka sesungguhnya ia telah melakukan suatu keburukan, hal ini menunjukan aka keadilan Allah dan hikmahNya, dan tidak menyiksa sesorang lebih dari kemaksiatan yang di perbuatnya, karena itu Allah berfirman, “Dan Allah Maha Mengatahui Dan Maha Bijaksana,” yaitu dia memiliki ilmu dan hikmah yang sempurna, dan di antara ilmu dan hikmahNya, adalah dia mengetahui dosa dan akibatnya, sebab-sebab yang mendorong malakukkannya, dan hukum yang disiapkan karenanya, dan dia mengetahui kondisi pelaku dosa bahwa sebuah dosa yang dilakukannya adalah karena di dorong oleh jiwanya yang selalu mengajak kepada keburukan, padahal ia selalu kembali kepada Rabbnya pada kebanyakan waktunya, sesungguhnya Allah akan mengampuninya dan membimbingnya kepada taubat, namun bila telah terjadi pada dosa itu dengan kelancangan diri atas hal-halyang di haramkan dengan mengabaikan pengawasan Rabbnya dan meremahkan hukumNya maka sesungguhnya orang yang seperti ini adalah jauh dari ampunan dan jauh dari bimbingan kepada taubat.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 110-113
Allah SWT memberitahuka tentang kemuliaanNya dan keberadaanNya bahwa setiap orang yang bertaubat, maka Dia akan menerima taubatnya, dari dosa apapun yang telah dilakukan. Allah SWT berfirman: (Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan dan menganiaya dirinya, kemudian ia mohon ampun kepada Allah, niscaya ia mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (110)) Ali bin Abi Thalhah meriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa dia berkata tentang ayat ini: Allah memberitahukan kepada hamba-hambaNya tentang pemaafan, kemurahan, kemuliaan, keluasan rahmatNya, dan pengampunanNya. Maka siapa saja yang melakukan dosa, baik dosa kecil maupun besar, (kemudian ia mohon ampun kepada Allah, niscaya ia mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang) Bahkan jika dosa-dosanya lebih besar dari langit, bumi, dan gunung-gunung.
Diriwayatkan dari Abu Wa'il, dia berkata: Abdullah berkata, "Kaum Bani Israil itu, ketika salah satu dari mereka melakukan dosa, maka dia akan menulis penebusan dosa itu pada pintunya, dan jika dia air seninya mengenai sesuatu miliknya maka dia harus memotongnya. Lalu seorang lelaki berkata, “Sungguh, Allah telah memberikan kebaikan kepada Bani Israil” Kemudian Abdullah berkata kepadanya, “Apa yang Allah berikan kepada kalian lebih baik daripada apa yang Dia berikan kepada mereka. Dia menjadikan air sebagai sesuatu yang menyucikan bagi kalian. Allah telah berfirman: (Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka) (Surah Ali 'Imran: 135) Dia juga berfirman: (Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan dan menganiaya dirinya, kemudian ia mohon ampun kepada Allah, niscaya ia mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (110)).
Firman Alah: (Barangsiapa yang mengerjakan dosa, maka sesungguhnya ia mengerjakannya untuk (kemudharatan) dirinya sendiri….) sebagaimana firmanNya: (Dan orang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain. Dan jika seseorang yang berat dosanya memanggil (orang lain) untuk memikul dosanya itu tiadalah akan dipikulkan untuknya sedikitpun meskipun kaum kerabatnya) (Surah Fathir: 18) yaitu bahwa seseorang tidak berguna bagi orang lain, dimana bagi setiap orang itu apa yang dia kerjakan, sehingga dia tidak dibebani oleh orang lain. Oleh karena itu, Allah SWT berfirman: (Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana) berupa ilmu, hikmah, keadilan, dan rahmatNya. Kemudian Allah berfirman: (Dan barangsiapa yang mengerjakan kesalahan atau dosa, kemudian dituduhkannya kepada orang yang tidak bersalah, maka sesungguhnya ia telah berbuat suatu kebohongan dan dosa yang nyata (112)) yaitu sebagaimana Bani Ubairiq, dengan perbuatan tercela itu kepada seorang lelaki yang shalih yaitu Labid bin Sahl atau Zaid bin As-Samin Al-Yahudi seperti yang dikatakan oleh yang lain. Dia adalah seorang yang bersih, sedangkan mereka adalah orang-orang yang zalim dan berkhianat. Allah memberitahukan kepada Rasulullah SAW tentang hal ini. Kemudian teguran dan celaan itu itu mencakup mereka dan orang lain yang sama seperti mereka dan melakukan dosa seperti mereka, sehingga mendapat hukuman yang sama dengan hukuman mereka"
Firman Allah: (Sekiranya bukan karena karunia Allah dan rahmat-Nya kepadamu, tentulah segolongan dari mereka berkeinginan keras untuk menyesatkanmu. Tetapi mereka tidak menyesatkan melainkan dirinya sendiri, dan mereka tidak dapat membahayakanmu sedikitpun kepadamu)
Kemudian Dia memberi karuniaNya dengan mendukungnya dalam segala keadaan, memberinya perlindungan, dan menurunkan kitab kepadanya, yaitu Al-Quran, serta hikmah yaitu sunnah:
(dan telah mengajarkan kepadamu apa yang belum kamu ketahui) yaitu sebelum Al-Qur’an itu diturunkan kepadamu, sebagaimana firmanNya: (Dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu wahyu (Al Quran) dengan perintah Kami. Sebelumnya kamu tidaklah mengetahui apakah Al Kitab (Al Quran) dan tidak pula mengetahui apakah iman itu, tetapi Kami menjadikan Al Quran itu cahaya, yang Kami tunjuki dengan dia siapa yang kami kehendaki di antara hamba-hamba Kami. Dan sesungguhnya kamu benar-benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus (52) (Yaitu) jalan Allah yang kepunyaan-Nya segala apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Ingatlah, bahwa kepada Allah-lah kembali semua urusan (53)) (Surah Asy-Syura) dan (Dan kamu tidak pernah mengharap agar Al Quran diturunkan kepadamu, tetapi ia (diturunkan) karena suatu rahmat yang besar dari Tuhanmu) (Surah Al-Qashash: 86) Oleh karena itu, Dia berfirman: (Dan adalah karunia Allah sangat besar atasmu)


📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat An-Nisa ayat 111: Dan barang siapa kerjakan satu dosa, maka tidak lain melain- kan ia usahakan dia buat kecela- kaan dirinya, kárena adalah Allah itu Pengetahui, Bijaksana.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Mencakup dosa kecil maupun dosa besar.

Hukumannya baik hukuman dunia maupun akhirat ditanggung oleh dirinya, tidak ditanggung oleh yang lain sebagaimana firman Allah Ta'ala, "Bahwasanya seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain," (Terj. An Najm: 38). Akan tetapi, jika kemaksiatan nampak dan tidak diingkari, maka hukuman dan dosanya bisa menimpa secara merata, dan yang demikian masih termasuk ke dalam surat An Najm ayat 38 tersebut, karena orang yang tidak mengingkari hal yang wajib diingkari padahal dirinya mampu, maka sama saja ia telah mengerjakan kesalahan. Dalam ayat di atas terdapat bukti keadilan Allah dan kebijaksanaan-Nya, di mana Dia tidak menghukum orang lain karena kesalahan yang dilakukan oleh seseorang dan tidak menghukum lebih dari dosa yang dilakukan.

Yakni Maha sempurna ilmu dan kebijaksanaan-Nya. Di antara ilmu-Nya dan kebijaksanaan-Nya adalah Dia mengetahui dosa dan apa saja yang timbul daripadanya, sebab yang mendorong untuk melakukannya, hukuman dari perbuatan yang dilakukan. Dia juga mengetahui keadaan orang yang berdosa, jika seseorang melakukannya karena hawa nafsu dalam hatinya yang memerintahkan kepada keburukan, namun ia senantiasa kembali kepada Tuhannya di setiap waktunya, maka Dia akan mengampuni dan memberinya taufiq untuk bertobat. Sebaliknya, jika kemaksiatan dilakukan karena meremehkan perhatian Allah kepadanya dan meremehkan siksa-Nya, maka orang seperti ini nampaknya jauh dari ampunan dan taufiq-Nya untuk bertobat.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat An-Nisa Ayat 111

Dan barang siapa yang berbuat dosa, apa pun bentuk dan macam dosa yang dilakukannya, maka sesungguhnya dia mengerjakannya untuk keburukan dirinya sendiri, karena akibat dari perbuatan dosanya itu akan kembali kepada dirinya, dan Allah menjatuhkan sanksi dari perbuatannya itu kepada dirinya, bukan kepada orang lain. Dan ketahuilah bahwa semua sikap, perilaku, dan perbuatan yang kamu dan siapa pun lakukan, termasuk segala macam dosa-dosa, pasti diketahui oleh Allah karena Allah selamanya maha mengetahui semua itu, mahabijaksana memberikan ganjaran, sanksi dan hukuman kepada siapa pun secara wajar dan benardan barang siapa berbuat kesalahan, yaitu perbuatan atau pelanggaran yang dilakukan tanpa sengaja, atau perbuatan dosa yang dilakukan dengan sengaja, kemudian dia tuduhkan atau lemparkan kesalahan dan perbuatan dosa itu kepada orang lain yang tidak bersalah, maka sungguh, dia telah memikul suatu kebohongan yang besar dan dosa yang nyata karena dia yang melakukan kesalahan dan perbuatan dosa itu.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Demikianlah berbagai penjabaran dari banyak mufassirin mengenai kandungan dan arti surat An-Nisa ayat 111 (arab-latin dan artinya), moga-moga menambah kebaikan untuk kita semua. Bantulah usaha kami dengan memberikan tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Halaman Cukup Banyak Dikaji

Kami memiliki berbagai konten yang cukup banyak dikaji, seperti surat/ayat: Al-Ma’idah 48, Al-Fatihah 5, Al-Fatihah 4, An-Nahl 114, Ali ‘Imran 190, An-Nisa. Serta Al-Muthaffifin, At-Taubah, Al-Humazah, At-Tin 4, Al-A’raf 54, Al-Anbiya 30.

  1. Al-Ma’idah 48
  2. Al-Fatihah 5
  3. Al-Fatihah 4
  4. An-Nahl 114
  5. Ali ‘Imran 190
  6. An-Nisa
  7. Al-Muthaffifin
  8. At-Taubah
  9. Al-Humazah
  10. At-Tin 4
  11. Al-A’raf 54
  12. Al-Anbiya 30

Pencarian: suratul yasin, ali imran 96, surah al baqarah ayat 11, al qur'an surat al kahfi, luqman 15

Surat dan Ayat Rezeki

GRATIS Dapatkan pahala jariyah dan buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah". Caranya, copy-paste text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga (3) group WhatsApp yang Anda ikuti:

Nikmati kemudahan dari Allah untuk memahami al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik nama suratnya, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar penjelasan lengkap untuk ayat tersebut:
 
👉 tafsirweb.com/start
 
✅ Bagikan informasi ini untuk mendapat pahala jariyah

Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol di bawah: