Surat Ali ‘Imran Ayat 96
إِنَّ أَوَّلَ بَيْتٍ وُضِعَ لِلنَّاسِ لَلَّذِى بِبَكَّةَ مُبَارَكًا وَهُدًى لِّلْعَٰلَمِينَ
Arab-Latin: Inna awwala baitiw wuḍi'a lin-nāsi lallażī bibakkata mubārakaw wa hudal lil-'ālamīn
Artinya: Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadat) manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia.
« Ali 'Imran 95 ✵ Ali 'Imran 97 »
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Tafsir Penting Tentang Surat Ali ‘Imran Ayat 96
Paragraf di atas merupakan Surat Ali ‘Imran Ayat 96 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beberapa tafsir penting dari ayat ini. Terdokumentasikan beberapa penjelasan dari kalangan ulama tafsir berkaitan isi surat Ali ‘Imran ayat 96, sebagiannya sebagaimana di bawah ini:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
. Sesungguhnya rumah pertama yang dibangun untuk peribadahan kepada Allah di muka bumi ialah Baitullah Al- Haram yang berada di Makkah. Rumah ini rumah penuh berkah, di mana kebaikan dilipatgandakan di dalamnya dan limpahan rahmat turun di sana. Dan dalam menghadap kepadanya ketika shalat dan mendatanginya untuk pelaksanaan haji dan umrah terdapat kebaikan dan hidayah bagi manusia seseluruhnya.
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
96-97. Allah mengabarkan keagungan Baitul Haram, ia adalah bangunan pertama yng dibangun di bumi untuk beribadah kepada Allah yang terletak di Makkah, di sana terdapat keberkahan dan hidayah bagi seluruh manusia dan terdapat pula tanda-tanda kekuasaan Allah, diantaranya adalah maqam Ibrahim -yaitu batu yang digunakan Ibrahim untuk berpijak saat membangun Ka’bah, dan di sana terdapat keamanan, barangsiapa yang masuk maka dirinya akan aman.
Allah mewajibkan orang yang mampu berhaji untuk melaksanakannya, dan barangsiapa yang mengingkari kewajiban haji maka sungguh Allah tidak membutuhkannya dan tidak membutuhkan seluruh manusia.
Abu Dzar berkata, aku pernah bertanya kepada Rasulullah: “Hai Rasulullah, masjid apa yang didirikan pertama kali?” Beliau menjawab: “Masjidil Haram”. Aku bertanya lagi: “Kemudian masjid apa?” Beliau menjawab: “Masjidil Aqsha”. Aku bertanya: “berapa lama selisih waktu antara pembangunan keduanya?” Beliau menjawab: “empat puluh”. Dan beliau menambahkan: “Dimanapun kamu memasuki waktu shalat, maka shalatlah. Dan bumi seluruhnya adalah masjid.” (Shahih 6/458 no. 3425, kitab hadits-hadits para nabi, bab firman Allah {ووهبنا لداود سليمان}).
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
96. Sesungguhnya rumah pertama yang dibangun di muka bumi untuk seluruh umat manusia sebagai tempat beribadah kepada Allah ialah Baitullah (Kakbah) yang ada di Makkah. Itu adalah rumah yang diberkahi, memiliki banyak manfaat dari segi agama dan duniawi, dan mengandung petunjuk bagi segenap alam semesta.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
96. إِنَّ أَوَّلَ بَيْتٍ وُضِعَ لِلنَّاسِ (Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk manusia)
Yakni untuk beribadah kepada Allah di atas muka bumi.
لَلَّذِى بِبَكَّةَ(ialah Baitullah yang di Bakkah (Mekah))
Yakni Baitullah Ka’bah.
Allah mengisyaratkan bahwa Ka’bah adalah tempat ibadah yang pertama kali dibangun yang menjadikan itu adalah tempat paling mulia daripada yang lain, dan yang pertama kali yang membangunnya adalah Nabi Ibrahim. Adapun maksud dari Bakkah yakni kota Makkah.
مُبَارَكًا(yang diberkahi)
Makna (البركة) disini adalah kebaikan yang banyak yang dapat didapatkan oleh orang yang bermukim didalamnya atau yang menziarahinya yang disebabkan oleh banyaknya kebaikan yang dikumpulkan padanya dan disebabkan pahala yang dilipat gandakan.
وَهُدًى لِّلْعٰلَمِينَ(dan menjadi petunjuk bagi semua manusia)
Hal ini bisa jadi karena didalamnya didirikan ketauhidan untuk Allah, dan penyebutan untuk-Nya dalam masya’ir-masya’ir, dan penghidupan sunnah dua kekasih-Nya, Nabi Muhammad dan Nabi Ibrahim.
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
96 Sesungguhnya rumah pertama yang dibangun untuk tempat beribadah kepada Allah di bumi adalah yang dibangun oleh Ibrahim di Bakkah (Makkah) yaitu Ka’bah yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia sebagai kiblat dan pusat pengesaan Allah
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Sesungguhnya rumah ibadah pertama yang dibangun} dibangun {untuk manusia adalah yang di Bakkah} Mekkah {yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi seluruh alam
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
96-97. Allah memberitakan tentang keagungan Baitul Al-Haram, bahwa itu adalah rumah yang pertama di bangun oleh Allah di bumi untuk beribadah kepadanya dan menegakan dzikr kepadaNya. Di dalamnya ada keberkahan, berbagai bentuk hidayah, berbagai macam kemaslahatan dan manfaat yang begitu besar untuk alam semesta dan keutamaan yang melimpah. Di sana juga ada tanda-tanda yang jelas yang mengingatkan kepada maqam-maqam Ibrahim al-khilal dan perpindahanya dalam melaksanakan haji dan setelahnya, mengingatkan kepada maqam-maqam penghulu para rasul dan pemimpin mereka, dan padanya ada ketenangan dimana bila seseorang memasukinya, niscaya akan merasa aman lagi tentram, serta beriman secara syariat maupun agama.
Ketika Baitulah al-haram mengandung segala kebaikan yang di sebut secara umum ini dan akan banyak perincian-perinciannya, maka Allah mewajibkan para hamba yang mukalaf yang mampu melakukan perjalanan kepdanya untuk menunaikan haji. yaitu orang-orang yang mampu sampai ke Baitulah dengan mengendarai kendaraan apa pun yang sesuai denganya dan perbekalan yang harus disiapkannya. Karena itulah Allah berfirman dengan lafadz tersebut yang memungkinkannya untuk mengendarai segala bentuk kendaraan yang modern yang akan muncul di kemudian hari.
Inilah ayat-ayat Al-Qur’an, dimana hukum-hukumya relavan untuk setiap waktu dan kondisi yang mana tanpanya suatu perkara tidak akan baik secara sempurna. Barang siapa yang tunduk patuh kepadanya dan menunaikanya, maka dia termasuk di antara orang-orang yang diberi petunjuk lagi beriman. Dan barang siapa yang ingkar terhadapnya dan tidak menuaikan haji ke Baitulah, maka dia telah keluar dari agama. ”dan barang siapa yang mengingkari kewajiban haji, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.”
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 96-97
Allah SWT memberitahukan bahwa rumah pertama yang dibangun untuk manusia, yaitu untuk semua manusia dalam ibadah dan ritual mereka, yang mereka thawaf di sekelilingnya, shalat dengan menghadapnya, serta beri’tikaf di sisinya (ialah Baitullah yang di Bakkah) yaitu Ka'bah yang dibangun oleh nabi Ibrahim, yang diyakini oleh kedua agama, yakni Nasrani dan Yahudi, pada agama dan metodenya. Mereka tidak pergi haji ke rumah yang dibangun melalui perintah Allah dalam hal itu. Dia memanggil manusia untuk pergi haji ke rumah ini. Oleh karena itu, Allah SWT berfirman, (yang diberkahi) diletakkan dengan diberkahi (dan menjadi petunjuk bagi alam semesta). Diriwayatkan dari Abu Dzar,dia berkata, "Aku bertanya, “Wahai Rasulullah, masjid mana yang pertama kali didirikan di muka bumi?” Beliau menjawab, “Masjidil Haram.” Aku bertanya lagi, “Kemudian yang mana?” Beliau menjawab, “Masjidil Aqsa.” Aku bertanya lagi, “Berapa lama jarak antara keduanya?” Beliau menjawab, “Empat puluh tahun.” Aku berkata, “Lalu apa yang setelahnya?” Beliau bersabda, “Kemana pun kamu berada saat waktu shalat tiba, maka shalatlah di sana, karena seluruh tempat adalah masjid".
Firman Allah (ialah Baitullah yang di Bakkah) Bakkah adalah salah satu nama Makkah yang terkenal. Dikatakan bahwa dinamakan demikian karena tempat ini menghancurkan perbuatan kezaliman dan penindasan, yaitu orang-orang yang melakukan kezaliman tunduk dan berserah di sini. Dikatakan karena orang-orang berkerumun di sini, seperti orang-orang berkerumun Qatadah berkata,”Allah telah membuat berkerumun semua manusia di tempat ini, sehingga wanita bisa shalat di depan laki-laki, dan ini tidak diperbolehkan di tempat lain. Demikian juga yang dinyatakan oleh Mujahid, 'Ikrimah, Sa'id bin Jubair, 'Amr bin Syu'aib, dan Muqatil bin Hayyan.
Firman Allah, (Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata) yaitu bukti-bukti nyata bahwa ini adalah bangunan nabi Ibrahim. Allah telah mengagungkan dan memuliakannya. Kemudian Allah berfirman, (maqam Ibrahim) yaitu merujuk pada tempat yang digunakan untuk meninggikan bangunan itu dan digunakan sebagai bantuan untuk meniggikan pondasi bangunan dan dindingnya. Dia berdiri di atasnya dan memberikan bahan bangunan kepada nabi Isma'il. Tempat ini melekat pada dinding Baitullah hingga masa kepemimpinan Umar bin Khattab, di mana dinding ini diperluas ke arah timur untuk memungkinkan orang-orang yang thawaf, tanpa mengganggu orang yang sedang shalat di sisinya setelah melakukan thawaf. Karena Allah SWT memerintahkan kita untuk melaksanakan shalat di tempat ini dimana Dia berfirman, (Dan jadikanlah sebahagian maqam Ibrahim tempat shalat) (Surah Al-Baqarah: 125).
Mujahid berkata, “Jejak kaki nabi Ibrahim di tempat ini adalah bukti yang nyata.” Demikian juga dikatakan oleh Umar bin Abdul Aziz, Al-Hasan, Qatadah, Sufyan Ats-Tsawri, Muqatil bin Hayyan, dan yang lainnya. Abu Thalib dalam syairnya berkata:
"Dan tempat berdiri Ibrahim di atas batu yang lembab, Dengan kedua kakinya yang telanjang tanpa alas kaki"
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas tentang firman Allah, (maqam Ibrahim) dia berkata bahwa seluruh tanah Haram adalah tempat maqam Ibrahim.
Firman Allah (barangsiapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia) yaitu wilayah haram Makkah, ketika seseorang yang takut memasukinya, dia akan aman dari segala bahaya. Hal ini juga berlaku pada zaman Jahiliyah, sebagaimana yang dikatakan oleh Hasan Al-Bashri dan yang lainnya,”Pada masa itu, jika seseorang melakukan pembunuhan, dia akan menggantungkan sehelai bulu di lehernya dan memasuki tanah Haram. Kemudian, jika keluarga yang dibunuh menemui dia di dalam tanah Haram, mereka tidak akan menyentuhnya sampai dia keluar dari sana.
Allah SWT berfirman: (Dan apakah mereka tidak memperhatikan, bahwa sesungguhnya Kami telah menjadikan (negeri mereka) tanah suci yang aman, sedang manusia sekitarnya…..) (Surah Al-Ankabut: 67). Allah juga berfirman: (Maka hendaklah mereka menyembah Tuhan Pemilik rumah ini (Ka'bah) (3) Yang telah memberi makanan kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari ketakutan (4)) (Surah Quraisy) sehingga yang termasuk dalam larangannya itu adalah larangan berburu di sekitarnya, memburu burung, menebang pohon-pohonnya, dan mencabut rumput-rumputnya. Sebagaimana yang telah disebutkan dalam hadits dan riwayat tentang hal itu dari sejumlah sahabat secara marfu’ dan mauquf. Dalam hadits shahih Bukhari Muslim, (sacara lafazh dari Muslim) dari Ibnu Abbas, dia berkata: "Rasulullah SAW bersabda pada saat fathu Makkah: “Tidak ada hijrah, tetapi jihad dan niat. Jika kalian dipanggil, maka berangkatlah." Beliau juga bersabda pada saat fathu Makkah: “Sesungguhnya kota ini telah diharamkan oleh Allah pada hari Dia menciptakan langit dan bumi. Maka, kota ini akan tetap diharamkan sampai hari kiamat dimana tidak boleh memasang duri di sana, tidak boleh berburu di sana, tidak boleh menemukan suatu barang temuan kecuali harus dikembalikan kepada yang mengenalnya dan tidak boleh menebang pohonnya”. Abbas berkata: “Kecuali rumput ilalang, wahai Rasulullah, karena sangat bermanfaat bagi manusia” Rasulullah SAW bersabda:”Ya, kecuali rumput idzkhir”
Firman Allah: (mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah) Ini adalah ayat yang menunjukkan kewajiban ibadah haji menurut pendapat mayoritas ulama. Dikatakan bahwa kewajiban itu dalam firman Allah: (Dan sempurnakanlah ibadah haji dan 'umrah karena Allah.) [Surah Al-Baqarah: 196], dan yang pertama lebih kuat. Telah disebutkan dalam beberapa hadits bahwa haji adalah salah satu rukun Islam, benteng, dan pondasinya. Seluruh umat Islam sepakat tentang hal ini, bahwa kewajiban haji hanya berlaku satu kali dalam hidup bagi seseorang, seperti yang telah dinash dan ijma'.
Adapun kemampuan itu dibagi menjadi beberapa bagian: terkadang seseorang mampu melakukan perjalanan sendiri, dan kadang-kadang melalui orang lain, sebagaimana yang dijelaskan dalam kitab hukum.
Firman Allah SWT: (Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam) Ibnu Abbas, Mujahid, dan beberapa ulama lainnya mengatakan: "Siapa saja yang menolak kewajiban haji, maka dia telah ingkar, dan Allah Maha tidak memerlukan sesuatu dari semua makhluk"
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat Ali ‘Imran ayat 96: Sesungguhnya pertama rumah yang didirikan untuk (ibadat) manusia ialah yang di Bakkah) sebagai (rumah) yang berkat dan petunjuk bagi manusia.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Ayat ini turun ketika Ahli Kitab mengatakan, bahwa kiblat mereka lebih dulu dibangun sebelum kiblat kaum muslimin. Maka Allah membantahnya, yakni bahwa rumah ibadah yang pertama kali dibangun adalah Ka'bah, baru kemudian Al Aqsha. Jarak antara keduanya sebagaimana dalam hadits adalah 40 tahun.
Yakni kiblat mereka.
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Ali ‘Imran Ayat 96
Dalam ayat ini Allah menjelaskan kedudukan masjidilharam dan kakbah yang nabi ibrahim terlibat dalam pembangunannya. Allah menegaskan bahwa sesungguhnya rumah tempat ibadah yang pertama dibangun untuk manusia, ialah baitullah yang di bakkah yakni mekah yang diberkahi dengan banyak kebajikan duniawi maupun ukhrawi secara berkesinambungan dan tiada terputus, dan menjadi petunjuk, yaitu sebagai kiblat dan pusat kegiataan beribadah kepada Allah serta harapan untuk mengunjunginya bagi seluruh alam di masa lampau, sekarang, maupun yang akan datang (lihat: surah ibrahim/14: 37). Di sana, di masjidilharam, terdapat tanda-tanda yang jelas tentang keutamaan dan kemuliaannya diantaranya maqam ibrahim, yaitu bekas telapak kaki nabi ibrahim tempat beliau berdiri waktu membangun kakbah; hajar aswad, hijir ismail dan yang lainnya (lihat: surah albaqarah/2: 125). Barang siapa memasukinya, menjadi amanlah dia dari gangguan-gangguan. Dan di antara kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan ibadah haji ke baitullah, yaitu bagi orang-orang islam yang sudah akil balig yang mampu mengadakan perjalanan ke sana, mempunyai bekal yang cukup untuk dirinya dan keluarga yang ditinggalkan, kemampuan fisik, ada sarana pengangkutan dan aman dalam perjalanan. Barang siapa mengingkari kewajiban haji, maka dia adalah kafir, karena tidak percaya pada ajaran islam. Ketahuilah bahwa Allah mahakaya (tidak memerlukan sesuatu) apapun dari seluruh alam, baik yang taat dan menjalankan ibadah haji, yang durhaka, maupun yang kafir.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Itulah aneka ragam penafsiran dari kalangan mufassirun berkaitan makna dan arti surat Ali ‘Imran ayat 96 (arab-latin dan artinya), semoga membawa faidah untuk kita semua. Bantu syi'ar kami dengan memberi link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.