Surat An-Nisa Ayat 112

وَمَن يَكْسِبْ خَطِيٓـَٔةً أَوْ إِثْمًا ثُمَّ يَرْمِ بِهِۦ بَرِيٓـًٔا فَقَدِ ٱحْتَمَلَ بُهْتَٰنًا وَإِثْمًا مُّبِينًا

Arab-Latin: Wa may yaksib khaṭī`atan au iṡman ṡumma yarmi bihī barī`an fa qadiḥtamala buhtānaw wa iṡmam mubīnā

Artinya: Dan barangsiapa yang mengerjakan kesalahan atau dosa, kemudian dituduhkannya kepada orang yang tidak bersalah, maka sesungguhnya ia telah berbuat suatu kebohongan dan dosa yang nyata.

« An-Nisa 111An-Nisa 113 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Kandungan Penting Mengenai Surat An-Nisa Ayat 112

Paragraf di atas merupakan Surat An-Nisa Ayat 112 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beraneka kandungan penting dari ayat ini. Tersedia beraneka penjabaran dari kalangan ulama terhadap makna surat An-Nisa ayat 112, sebagiannya seperti berikut:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Dan barngsiapa berbuat kesalahan tanpa sengaja atau melakukan perbuatan dosa dengan sengaja,kemudian dia melemparkan tuduhan atas apa yang dia perbuat kepada orang yang tidak bersalah yang tidak melakukan tindakan kejahatan apapun, maka sesungguhnya dia telah memikul kedustaan dan dosa yang nyata.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

112. Dan barangsiapa yang berbuat suatu kesalahan tanpa disengaja atau melakukan kesalahan dengan penuh kesadaran bahwa itu adalah suatu dosa, kemudian dia berlepas diri dan menuduh orang lain yang tidak bersalah dan mengatakan bahwa orang itulah yang melakukannya maka sungguh dia telah menimpakan kepada dirinya sendiri dosa yang sangat besar.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

112. Barangsiapa melakukan kesalahan secara tidak sengaja atau berbuat dosa secara sengaja, kemudian ia menuduh orang lain yang tidak bersalah sebagai pelakunya, maka dengan tindakan itu ia telah memikul kebohongan yang berat dan dosa yang nyata.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

112. وَمَن يَكْسِبْ خَطِيٓـَٔةً أَوْ إِثْمًا (Dan barangsiapa yang mengerjakan kesalahan atau dosa)
Kata (الخطيئة) (kesalahan) yakni perbuatan yang dilakukan baik dengan disengaja maupun tidak disengaja. Adapun kata (الإثم) (dosa) yakni perbuatan yang hanya dilakukan dengan kesengajaan.
Pendapat lain mengatakan (الخطيئة) yakni dosa kecil. Adapun (الإثم) yakni dosa besar.

ثُمَّ يَرْمِ بِهِۦ بَرِيٓـًٔا فَقَدِ احْتَمَلَ بُهْتٰنًا (kemudian dituduhkannya kepada orang yang tidak bersalah, maka sesungguhnya ia telah berbuat suatu kebohongan)
Makna (البهتان) yakni kebohongan yang dituduhkan pada orang yang tak bersalah sehingga ia tidak bisa mengelak dan kebingungan.


📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia

Perhatikan ayat ini, pembedaan kata { خَطِيئَةً } "kesalahan "dan { إِثْمًا } "dosa" karena kesalahan boleh terjadi karena adanya kesengajaan dan di luar dari kesengajaan seseorang, sedangkan "dosa" adalah timbul dengan kesengajaan; oleh karena itu Allah membedaakan dua kata ini, maka jika seorang hamba melakukan suatu kesalahan tanpa disengaja maka tidaklah baginya dosa, tetapi jika ia melakukan kesalahan (dosa) dengan sengaja maka dicatat baginya dosa.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

112 Barangsiapa yang mengerjakan maksiat, kesalahan atau dosa, baik atas dasar sengaja maupun tidak. Namun tidak ada dosa yang tidak dilakukan dengan sengaja kemudian dituduhkannya kepada orang yang tidak bersalah, maka sesungguhnya ia telah berbuat suatu kebohongan dan dosa yang nyata. Buhtan adalah tuduhan kepada orang baik-baik dengan sesuatu yang tidak dia lakukan.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Siapa yang berbuat kesalahan} dosa yang tidak disengaja {atau dosa} dosa yang disengaja {kemudian menuduhkannya} melemparkannya {kepada orang yang tidak bersalah, sungguh telah memikul} membawa {suatu kebohongan} kebohongan besar {dan dosa yang nyata} nyata


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

112. Kemudian Allah befirman, “dan barang siapa yang mengerjakan kesalahan” yaitu dosa yangbesar, atau dosa selain dosa besar, “kemudian di tuduhkannya” yakni, menuduh dosa yang ia lakukan itu, “kepada orang-orang yang tidak bersalah” dari dosa tersebut walaupun dia melakukan dosa yang lain, ”maka sesungguhnya ia telah berbuat sesuatu kebohongan dan dosa yang nyata,” yaitu sesungguhnya ia telah memikul di atas punggungnya kebohongan terhadap orang yang tidak bersalah dan dosa yang jelas lagi nyata. Hal ini menunjukan bahwa hal tersebut merupakan dosa besar dan maksiat, yaitu melakukan kesalahan dan dosa, lalu menuduh seseorang sebagai pelakunya padahal ia tidak melakukannya, kemudian melakukan kebohongan yang keji dengan berlepas diri daro dosa itu dan di tuduhkan kapada orang yang tidak bersalah, kemudian hukuman diniawi yang di akibatkannya dari perbuatannya itu terhindar dari pelaku sebenarnya yang berhak di hukum tersebut, lalu di jatuhkan kepada orang tidak berhak di hukum. Kemudian apa yang dia akibatkanya juga darinya berupa pembicaraan orang terhadap tetuduh tersebut dan juga kerusakan-kerusakan lainnya yang kita harapkan agar Allah berikan keselamatan darinya dan dari segala keburukan.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 110-113
Allah SWT memberitahuka tentang kemuliaanNya dan keberadaanNya bahwa setiap orang yang bertaubat, maka Dia akan menerima taubatnya, dari dosa apapun yang telah dilakukan. Allah SWT berfirman: (Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan dan menganiaya dirinya, kemudian ia mohon ampun kepada Allah, niscaya ia mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (110)) Ali bin Abi Thalhah meriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa dia berkata tentang ayat ini: Allah memberitahukan kepada hamba-hambaNya tentang pemaafan, kemurahan, kemuliaan, keluasan rahmatNya, dan pengampunanNya. Maka siapa saja yang melakukan dosa, baik dosa kecil maupun besar, (kemudian ia mohon ampun kepada Allah, niscaya ia mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang) Bahkan jika dosa-dosanya lebih besar dari langit, bumi, dan gunung-gunung.
Diriwayatkan dari Abu Wa'il, dia berkata: Abdullah berkata, "Kaum Bani Israil itu, ketika salah satu dari mereka melakukan dosa, maka dia akan menulis penebusan dosa itu pada pintunya, dan jika dia air seninya mengenai sesuatu miliknya maka dia harus memotongnya. Lalu seorang lelaki berkata, “Sungguh, Allah telah memberikan kebaikan kepada Bani Israil” Kemudian Abdullah berkata kepadanya, “Apa yang Allah berikan kepada kalian lebih baik daripada apa yang Dia berikan kepada mereka. Dia menjadikan air sebagai sesuatu yang menyucikan bagi kalian. Allah telah berfirman: (Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka) (Surah Ali 'Imran: 135) Dia juga berfirman: (Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan dan menganiaya dirinya, kemudian ia mohon ampun kepada Allah, niscaya ia mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (110)).
Firman Alah: (Barangsiapa yang mengerjakan dosa, maka sesungguhnya ia mengerjakannya untuk (kemudharatan) dirinya sendiri….) sebagaimana firmanNya: (Dan orang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain. Dan jika seseorang yang berat dosanya memanggil (orang lain) untuk memikul dosanya itu tiadalah akan dipikulkan untuknya sedikitpun meskipun kaum kerabatnya) (Surah Fathir: 18) yaitu bahwa seseorang tidak berguna bagi orang lain, dimana bagi setiap orang itu apa yang dia kerjakan, sehingga dia tidak dibebani oleh orang lain. Oleh karena itu, Allah SWT berfirman: (Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana) berupa ilmu, hikmah, keadilan, dan rahmatNya. Kemudian Allah berfirman: (Dan barangsiapa yang mengerjakan kesalahan atau dosa, kemudian dituduhkannya kepada orang yang tidak bersalah, maka sesungguhnya ia telah berbuat suatu kebohongan dan dosa yang nyata (112)) yaitu sebagaimana Bani Ubairiq, dengan perbuatan tercela itu kepada seorang lelaki yang shalih yaitu Labid bin Sahl atau Zaid bin As-Samin Al-Yahudi seperti yang dikatakan oleh yang lain. Dia adalah seorang yang bersih, sedangkan mereka adalah orang-orang yang zalim dan berkhianat. Allah memberitahukan kepada Rasulullah SAW tentang hal ini. Kemudian teguran dan celaan itu itu mencakup mereka dan orang lain yang sama seperti mereka dan melakukan dosa seperti mereka, sehingga mendapat hukuman yang sama dengan hukuman mereka"
Firman Allah: (Sekiranya bukan karena karunia Allah dan rahmat-Nya kepadamu, tentulah segolongan dari mereka berkeinginan keras untuk menyesatkanmu. Tetapi mereka tidak menyesatkan melainkan dirinya sendiri, dan mereka tidak dapat membahayakanmu sedikitpun kepadamu)
Kemudian Dia memberi karuniaNya dengan mendukungnya dalam segala keadaan, memberinya perlindungan, dan menurunkan kitab kepadanya, yaitu Al-Quran, serta hikmah yaitu sunnah:
(dan telah mengajarkan kepadamu apa yang belum kamu ketahui) yaitu sebelum Al-Qur’an itu diturunkan kepadamu, sebagaimana firmanNya: (Dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu wahyu (Al Quran) dengan perintah Kami. Sebelumnya kamu tidaklah mengetahui apakah Al Kitab (Al Quran) dan tidak pula mengetahui apakah iman itu, tetapi Kami menjadikan Al Quran itu cahaya, yang Kami tunjuki dengan dia siapa yang kami kehendaki di antara hamba-hamba Kami. Dan sesungguhnya kamu benar-benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus (52) (Yaitu) jalan Allah yang kepunyaan-Nya segala apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Ingatlah, bahwa kepada Allah-lah kembali semua urusan (53)) (Surah Asy-Syura) dan (Dan kamu tidak pernah mengharap agar Al Quran diturunkan kepadamu, tetapi ia (diturunkan) karena suatu rahmat yang besar dari Tuhanmu) (Surah Al-Qashash: 86) Oleh karena itu, Dia berfirman: (Dan adalah karunia Allah sangat besar atasmu)


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat An-Nisa ayat 112: Dan barangsiapa kerjakan satu kesalahan atau satu dosa, kemudian ia tuduh kan dia atas seorang yang tidak bersalah, maka sesung- guhnya dan satu dosa yang nyata (pula). ia memikul satu dusta.


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Dosa kecil.

Dosa besar.

Ayat ini menunjukkan bahwa yang demikian termasuk dosa besar dan hal yang membinasakan seseorang, karena dia sama saja telah melakukan banyak kerusakan, di antaranya yaitu: telah mengerjakan dosa atau kesalahan, menuduhkan kesalahan kepada orang yang tidak berdosa, berbuat dusta dengan menyatakan dirinya bersih dan menuduh orang yang tidak berdosa, mengakibatkan adanya hukuman duniawi yang tidak benar, orang yang salah tidak terkena, bahkan orang yang tidak bersalah malah diberi hukuman. Demikian juga, orang yang tidak bersalah menjadi bahan pembicaraan orang lain dan mafsadat lainnya. Kita meminta kepada Allah agar dilindungi daripadanya dan dari setiap keburukan, Allahumma aamin.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat An-Nisa Ayat 112

Dan barang siapa berbuat kesalahan, yaitu perbuatan atau pelanggaran yang dilakukan tanpa sengaja, atau perbuatan dosa yang dilakukan dengan sengaja, kemudian dia tuduhkan atau lemparkan kesalahan dan perbuatan dosa itu kepada orang lain yang tidak bersalah, maka sungguh, dia telah memikul suatu kebohongan yang besar dan dosa yang nyata karena dia yang melakukan kesalahan dan perbuatan dosa ituayat ini menggambarkan begitu banyak nikmat dan rahmat yang Allah anugerahkan kepada nabi Muhammad, termasuk nikmat melindungi beliau dari segala upaya orang-orang munafik untuk menyesatkan beliau. Dan kalau bukan karena karunia Allah dan rahmat-Nya yang beraneka ragam yang dianugerahkan kepadamu, wahai nabi Muhammad, termasuk memelihara kamu dari kesalahan, tentulah segolongan dari mereka, orang-orang munafik, berkeinginan keras dan berusaha untuk menyesatkanmu dan memalingkan kamu dari kebenaran. Tetapi apa yang mereka inginkan dan usahakan itu hanya menyesatkan diri mereka sendiri, dan tidak membahayakanmu sedikit pun, kapan dan di mana pun. Dan juga karena Allah telah menurunkan kitab, yaitu alqur'an yang amat sempurna dengan petunjuk-petunjuk yang ada di dalamnya, yang dengannya engkau dapat mengambil keputusan yang benar dan menjadi petunjuk bagi umatmu dan juga memberikan hikmah kepadamu, yaitu pemahaman dan pengamalan melalui sunahsunahmu yang dapat diteladani, dijadikan pedoman, dan diikuti oleh umatmu dan dia juga telah mengajarkan kepadamu apa yang belum engkau ketahui, yaitu hal-hal yang belum disampaikan Allah di dalam Al-Qur'an maupun hikmah. Demikianlah karunia-karunia Allah yang dianugerahkan kepadamu dan karunia Allah yang dilimpahkan kepadamu itu sangat besar.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Demikian variasi penjabaran dari berbagai pakar tafsir terkait isi dan arti surat An-Nisa ayat 112 (arab-latin dan artinya), semoga membawa manfaat untuk kita bersama. Dukung dakwah kami dengan memberi tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Konten Terbanyak Dilihat

Nikmati berbagai topik yang terbanyak dilihat, seperti surat/ayat: Al-Anbiya 30, Al-Muthaffifin, Al-Fatihah 5, Al-Humazah, An-Nahl 114, Al-Ma’idah 48. Termasuk Ali ‘Imran 190, Al-A’raf 54, At-Taubah, At-Tin 4, Al-Fatihah 4, An-Nisa.

  1. Al-Anbiya 30
  2. Al-Muthaffifin
  3. Al-Fatihah 5
  4. Al-Humazah
  5. An-Nahl 114
  6. Al-Ma’idah 48
  7. Ali ‘Imran 190
  8. Al-A’raf 54
  9. At-Taubah
  10. At-Tin 4
  11. Al-Fatihah 4
  12. An-Nisa

Pencarian: an nisa ayat 128, asy syura ayat 13, alfatihah 4, arti surat al anbiya ayat 19, albaqarah ayat 165

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.