Surat Al-Jumu’ah Ayat 1
يُسَبِّحُ لِلَّهِ مَا فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَا فِى ٱلْأَرْضِ ٱلْمَلِكِ ٱلْقُدُّوسِ ٱلْعَزِيزِ ٱلْحَكِيمِ
Arab-Latin: Yusabbiḥu lillāhi mā fis-samāwāti wa mā fil-arḍil-malikil-quddụsil-'azīzil-ḥakīm
Artinya: Senantiasa bertasbih kepada Allah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Raja, Yang Maha Suci, Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
« As-Shaff 14 ✵ Al-Jumu'ah 2 »
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Pelajaran Penting Mengenai Surat Al-Jumu’ah Ayat 1
Paragraf di atas merupakan Surat Al-Jumu’ah Ayat 1 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beraneka pelajaran penting dari ayat ini. Tersedia beraneka penafsiran dari banyak mufassir mengenai makna surat Al-Jumu’ah ayat 1, antara lain sebagaimana berikut:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
1. Semua yang ada di langit dan di bumi menyucikan Allah dari apa yang tidak pantas bagiNya, dan hanya Allah semata Pemilik segala sesuatu Yang berkuasa atasnya tanpa pesaing, Yang disucikan dari segala kekurangan, Yang Mahaperkasa, Yang tidak terkalahkan, Yang Mahabijaksana dalam pengaturan dan penciptaanNya.
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
1. Seluruh makhluk yang ada di tujuh langit dan bumi melantunkan tasbih dan tahmid kepada Allah; Dia Pemilik dan Pengatur seluruh makhluk, Maka Suci dari segala kekurangan, Maha Perkasa dalam kerajaan-Nya dan Maha Bijaksana dalam mengatur urusan makhluk-makhluk-Nya.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
1. Seluruh makhluk yang ada di langit dan di bumi menyucikan Allah dari segala yang tidak pantas bagi-Nya dari sifat-sifat kekurangan dan memahasucikan-Nya. Sungguh Dia adalah Raja yang tunggal dalam kekuasaan-Nya, tersucikan dari segala kekurangan, Maha Perkasa yang tidak ada seorang pun yang mampu mengalahkan-Nya, Maha Bijaksana dalam penciptaan, syariat dan takdir-Nya.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
1. الْمَلِكِ الْقُدُّوسِ (Raja, Yang Maha Suci)
Makna (القدوس) yakni tersucikan dari segala aib dan kekurangan.
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
Keutamaan: Imam Muslim meriwayatkan dari Ibnu Abbas RA dan Abu Hurairah RA bahwa sesungguhnya Rasulallah SAW membaca surah Al-Jumu’ah dan surah Al-Munafiqun saat melaksanakan shalat jum’at.
1. Semua makhluk di langit dan bumi mensucikan dan memuji Allah, Dzat yang memiliki kerajaan dan kekuasaan, Dzat yang suci dari segala sesuatu yang tidak sesuai denganNya, Dzat yang disifati dengan sifat-sifat yang sempurna, Dzat yang Maha Kuat, Maha Menang yang tidak ada satu pun yang dapat mengalahkanNya, dan Dzat yang Maha bijaksana dalam menciptakan makhlukNya dan menata urusan-urusan mereka. Dialah Dzat yang meletakkan segala sesuatu pada tempatnya yang tepat
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Apa yang ada di langit dan yang ada di bumi senantiasa bertasbih kepada Allah} menyusikan Allah dari segala sesuatu yang tidak paantas bagiNya {Dzat Yang Maha Merajai, Maha suci} Maha suci dari segala kekurangan {Maha perkasa, lagi Maha bijaksana
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
1. “Raja Yang Mahasuci, Yang Mahaperkasa lagi mahabijaksana.” Maksudnya, seluruh yang ada di langit dan di bumi memahasucikan Allah, tunduk pada perintahNya dan menuhankanNya. Karena Dia adalah Yang Mahasempurna dan Maharaja, yang milikNya-lah kerajaan langit dan bumi. Semuanya adalah milik Allah, berada dalam pengaturanNya. Mahasuci lagi Mahaagung, Yang suci dari segala kekurangan dan cela. Mahaperkasa lagi menundukkan secara paksa segala sesuatu. Mahabijaksana pada makhluk dan perintahNya. Sifat-sifat agung ini menyerukan penyembahan Allah semata, yang tidak ada sekutu bagiNya.
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 1-4
Allah SWT memberitahukan bahwa semua yang ada di langit dan di bumi bertasbih kepadaNya, yaitu semua makhluk yang ada pada keduanya, baik yang berakal maupun tidak berakal. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Dan tak ada suatu pun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya) (Surah Al-Isra’: 44) Kemudian Allah SWT berfirman: (Raja, Maha Suci) Dia adalah Dzat yang Maha Merajai langit dan bumi dan yang Mengatur keduanya dengan hukumNya, dan Dia (Maha Suci) yaitu disucikan dari semua kekurangan dan disifati dengan semua sifat sempurna (Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana) Penafsiran keduanya telah banyak dijelaskan.
Firman Allah SWT: (Dialah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang rasul di antara mereka) yaitu orang-orang yang buta huruf adalah bangsa Arab, sebagaimana Allah SWT berfirman: (Dan katakanlah kepada orang-orang yang telah diberi Al-Kitab dan kepada orang-orang yang ummi, "Apakah kamu (mau) masuk Islam?" Jika mereka masuk Islam, sesungguhnya mereka telah mendapat petunjuk, dan jika mereka berpaling, maka kewajiban kamu hanyalah menyampaikan (ayat-ayat Allah). Dan Allah Maha Melihat akan hamba-hambaNya) (Surah Ali Imran: 20) Penyebutan kaum ummi secara khusus bukan berarti menafikan selain mereka, tetapi anugerah ini terasa lebih menyentuh dan banyak atas mereka. Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam firmanNya: (Dan sesungguhnya Al-Qur'an itu benar-benar adalah suatu kemuliaan (yang besar) bagimu dan bagi kaummu) (Surah Az-Zukhruf: 44) yaitu, merupakan peringatan bagi selain mereka sebagai pelajaran bagi mereka. Demikian pula Allah SWT berfirman: (Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat (214)) (Surah Asy-Syu'ara’) Ayat ini dan lainnya yang semakna tidak bertentangan dengan apa yang disebutkan firmanNya SWT: (Katakanlah, "Hai manusia, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu semua”) (Surah Al-A'raf: 158) dan (supaya dengannya aku memberi peringatan kepadamu dan kepada orang-orang yang sampai Al-Qur’an (kepadanya)) (Surah Al-An'am: 19) Dan firman Allah SWT memberitahukan tentang Al-Qur'an, yaitu: (Dan barang siapa di antara mereka (orang-orang Quraisy) dan sekutu-sekutunya yang kafir kepada Al-Qur’an, maka nerakalah tempat yang diancamkan baginya) (Surah Hud: 17) dan banyak ayat lainnya yang menunjukkan keumuman pengutusan Rasulullah SAW yang mencakup semua makhluk baik yang berkulit merah ataupun yang berkulit hitam.
Ayat ini merupakan jawaban dari Allah terhadap kekasihNya, nabi Ibrahim ketika dia berdoa untuk penduduk Makkah, agar Allah mengutus di kalangan mereka seorang rasul dari kalangan mereka, yang membacakan kepada mereka ayat-ayatNya, menyucikan mereka, dan mengajarkan kepada mereka Al-Qur’an dan Sunnah. Maka Allah mengutus Rasulullah SAW kepada mereka di masa kesenjangan tidak ada rasul dan padamnya petunjuk, sehingga masa itu sangat membutuhkan adanya seorang rasul. Allah SWT saat itu murka terhadap semua penduduk bumi, baik yang Arab maupun non Arab, kecuali sisa-sisa dari Ahli Kitab, yang jumlah mereka sedikit sekali, mereka dari kalangan orang-orang yang tetap berpegang teguh kepada apa yang dibawa nabi Isa, Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Dialah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang rasul di antara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, menyucikan mereka dan mengajarkan kepada mereka Kitab dan Hikmah. Dan sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata (2)) Demikian itu karena orang-orang Arab di masa lalu berpegang kepada agama nabi Ibrahim. Lalu mereka mengubah, mengganti, membalikkan, dan menentangnya, yaitu mereka mengganti ajaran tauhid dengan kemusyrikan, keyakinan dengan keraguan, dan mereka mengada-adakan hal-hal yang tidak diizinkan Allah. Demikian pula Ahli Kitab, mereka mengganti, mengubah, dan menyelewengkan kitab-kitab mereka dengan takwil-takwil Maka setelah itu Allah mengutus nabi Muhammad SAW dengan membawa syariat yang agung, sempurna, dan mencakup semua makhluk. Di dalamnya terdapat petunjuk dan penjelasan bagi apa yang mereka butuhkan terkait perkara kehidupan dunia dan kehidupan di hari kebangkitan mereka, dan seruan bagi mereka kepada hal-hal yang mendekatkan diri mereka kepada surga dan ridha Allah, serta larangan terhadap hal-hal yang mendekatkan mereka kepada neraka dan kemurkaan Allah SWT. hakim yang memutuskan semua perkara syubhat, keraguan, dan kebimbangan dalam masalah yang pokok dan cabangnya. Allah mengumpulkan padanya kebaikan-kebaikan dari apa yang pernah dilakukan oleh umat-umat terdahulu, dan Allah SWT menganugerahkan di dalamnya apa yang belum pernah Dia berikan kepada seorangpun dari umat-umat terdahulu dan Dia tidak akan memberikannya kepada seorang pun dari kalangan orang-orang kemudian. Maka semoga shalawat dan salamNya terlimpahkan kepada beliau untuk selamanya sampai hari pembalasan.
Firman Allah SWT: (dan (juga) kepada kaum yang lain dari mereka yang belum berhubungan dengan mereka. Dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana (3)) diriwayatkan dari Abu Hurairah, dia berkata,"Ketika kami sedang duduk di hadapan Nabi SAW, maka turun kepada beliau surat Al-Jumu'ah (dan (juga) kepada kaum yang lain dari mereka yang belum berhubungan dengan mereka) Para sahabat bertanya, "Wahai Rasulullah, siapakah yang dimaksud dengan mereka?" Rasulullah SAW tidak segera menjawab mereka sehingga mereka mengulangi pertanyaannya sebanyak tiga kali, sedangkan saat itu di kalangan kami terdapat Salman Al-Farisi. Lalu Rasulullah SAW meletakkan tangan beliau ke Salman Al-Farisi, kemudian Rasulallah SAW bersabda:”Seandainya iman itu berada jauh di bintang Surayya, tentu akan diraih banyak lelaki, atau seorang lelaki, dari kalangan mereka“ Di dalam hadits ini menunjukkan bahwa surah ini adalah Madaniyyah dan menunjukkan keumuman pengutusan Rasulullah SAW ke seluruh manusia, karena dia menafsirkan firmanNya: (dan (juga) kepada kaum yang lainnya dari mereka) yaitu di negeri Persia, oleh karena itu Nabi SAW mengirimkan surat-suratnya kepada penduduk Persia, Romawi, dan umat-umat lainnya untuk menyeru mereka untuk menyembah Allah SWT dan mengikuti apa yang disampaikan. Mujahid dan lainnya berkata tentang firmanNya: (dan (juga) kepada kaum yang lain dari mereka yang belum berhubungan dengan mereka) dia berkata bahwa mereka adalah orang-orang non-Arab dan semua orang yang membenarkan Nabi SAW dari kalangan selain bangsa Arab.
Firman Allah SWT: (Dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana) yaitu Dzat yang mempunyai keperkasaan dan kebijaksanaan dalam syariat dan ketentuanNya. Firman Allah SWT: (Demikianlah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya; dan Allah mempunyai karunia yang besar (4)) yaitu yang dimaksud adalah apa yang dianugerahkan Allah kepada nabi Muhammad SAW berupa kenabian yang agung dan apa yang diberikan Allah secara khusus kepada umatnya, yaitu pengutusan nabi Muhammad SAW kepada mereka
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat Al-Jumu’ah ayat 1: Surat ini dibuka dengan puji-pujian dan pensucian untuk Allah dari sifat-sifat yang rendahan dan aib. Allah mengabarkan bahwa apa saja yang di langit dan di bumi mensucikan Allah dari apa yang tidak sesuai dengan kemulian dan kebesaran-Nya. Dan Allah adalah Raja yang berkuasa atas segala sesuatu, dengan kekuasaan dan hikmah-Nya. Allah disucikan dari setiap aib dan kekurangan, Dialah yang Maha Kuat, yang segala sesuatu di bawah kekuasaan dan kendali-Nya, Dialah Yang Maha Bijaksana bagi setiap yang Allah telah ciptakan.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Semua yang ada di langit dan di bumi bertasbih kepada Allah, tunduk kepada perintah-Nya dan beribadah kepada-Nya karena Dia Maharaja, dimana milik-Nya alam bagian atas maupun bawah, semua milik-Nya dan di bawah pengaturan-Nya.
Dari apa yang tidak layak bagi-Nya dan dari segala kekurangan.
Yang menundukkan segala sesuatu.
Dalam ciptaan dan perintah-Nya.
Sifat-sifat agung yang disebutkan dalam ayat ini mengajak untuk beribadah kepada Allah saja; tidak ada sekutu bagi-Nya.
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Jumu’ah Ayat 1
Apa yang ada di langit, bintang, bulan, matahari dan seluruh planet; dan apa yang ada di bumi, hewan dan tetumbuhan bertasbih kepada Allah, mengakui dan menyatakan kemahasucian Allah yang berbeda dengan seluruh makhluk ciptaan-Nya; dia adalah maharaja yang kekuasaan-Nya mutlak; yang mahasuci dari segala yang diduga manusia; dan dialah yang mahaperkasa menciptakan dan menghancurkan jagat raya sekejap mata; mahabijaksana, tidak terburu menggunakan kekuasaan-Nya yang tiada terbatas untuk menghancurkan jagat raya atau menghukum manusia yang berdosa. 2. Dialah yang mengutus seorang rasul, Muhammad kepada kaum yang buta huruf, yang secara khusus ditujukan kepada bangsa arab yang kebanyakan tidak bisa baca tulis, dari kalangan mereka sendiri, yaitu dari kalangan bangsa arab, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, ayat-ayat Al-Qur'an, yang isinya menyucikan jiwa mereka yang beriman kepadanya; dan mengajarkan kepada mereka yang membuka diri menerima dan membenaran kerasulan beliau, kitab Al-Qur'an, dan hikmah yakni sunah nabi, meskipun sebelumnya, yakni sebelum kelahiran rasulullah di masa jahiliah, mereka, sebagian di antara para sahabat rasulullah benar-benar dalam kesesatan yang nyata. Keyakinan mereka menyimpang dari prinsip tauhid dan perilaku mereka bertentangan dengan nilai kemanusiaan, salah satunya mengubur anak perempuan hidup-hidup.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Itulah bermacam penjelasan dari beragam mufassirin mengenai isi dan arti surat Al-Jumu’ah ayat 1 (arab-latin dan artinya), semoga berfaidah untuk kita. Support syi'ar kami dengan mencantumkan tautan ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.