Surat Al-Mulk Ayat 1
تَبَٰرَكَ ٱلَّذِى بِيَدِهِ ٱلْمُلْكُ وَهُوَ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ
Arab-Latin: Tabārakallażī biyadihil-mulku wa huwa 'alā kulli syai`ing qadīr
Artinya: Maha Suci Allah Yang di tangan-Nya-lah segala kerajaan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu,
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Hikmah Menarik Mengenai Surat Al-Mulk Ayat 1
Paragraf di atas merupakan Surat Al-Mulk Ayat 1 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada variasi hikmah menarik dari ayat ini. Terdapat variasi penafsiran dari berbagai ulama terhadap kandungan surat Al-Mulk ayat 1, antara lain sebagaimana berikut:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
1. Sungguh banyak kebaikan dan karunia Allah kepada semua makhlukNya. Allah Yang di TanganNya kerajaan dunia dan akhirat dan kekuasaan atas keduanya, perintah dan ketetapannya berlaku pada keduanya. Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.
Ayat ini menetapkan sifat “tangan” bagi Allah sesuai dengan keagunganNya.
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
1. Surat yang mulia ini dimulai dengan penjelasan tentang keagungan Allah; bahwa Dia adalah Pemilik seluruh kebaikan dan Dia memberi keberkahan bagi hamba-Nya yang Dia kehendaki. Dan Dia Semata yang berkuasa di alam semesta; kekuasaan-Nya tidak ada batasnya, tidak ada yang sulit bagi-Nya; berbuat segala yang Dia kehendaki di kerajaan-Nya.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
1. Kebaikan Allah sangat Agung dan banyak, yang hanya di tangan-Nya saja terdapat kerajaan. Dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu, tidak ada sesuatu pun yang melemahkan-Nya.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
1. تَبٰرَكَ الَّذِى بِيَدِهِ الْمُلْكُ (Maha Suci Allah Yang di tangan-Nya-lah segala kerajaan)
Makna (تبارك) yakni kebaikan Allah sangat berlimpah dan agung. Sedangkan (الملك) yakni kerajaan langit dan bumi di dunia dan di akhirat.
📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia
Apabila sudah jelas bagi seorang hamba dari rahasia rububiyyah bahwa segala kerajaan dan pengaturannya ada di tangan Allah ﷻ sebagaimana disebutkan dalam firman-Nya: { تَبَٰرَكَ ٱلَّذِى بِيَدِهِ ٱلْمُلْكُ وَهُوَ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ } "Maha Suci Allah Yang di tangan-Nya-lah segala kerajaan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu", maka dia tidak melihat ada manfaat atau bahaya, tidak ada gerakan atau ketenangan, tidak ada yang tertahan atau perluasan, tidak ada pengurangan atau peningkatan, melainkan Allah ﷻ yang melakukannya dan penciptanya, dan Dia ﷻ yang menggenggam dan memanjangkannya, Dia ﷻ yang meninggikannya dan yang menurunkannya, semua saksi-saksi ini adalah rahasia alam semesta.
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
Keutamaan: Imam Ahmad dan Ashabus Sunan yang empat meriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Rasulallah SAW bersabda: “Sesungguhnya ada satu surah dalam Al-quran yang memiliki 30 ayat. Dia dapat menolong pembacanya agar diampuni (Allah), yaitu {Tabaarakalladzi biyadihil mulku}”
1. Dzat yang Maha Tinggi KuasaNya dan Maha Agung kebaikanNya yang menguasai kerajaan langit dan bumi. Dialah Dzat yang sempurna kekuasaanNya atas segala sesuatu. Tidak ada satupun yang dapat melemahkanNya
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Maha berkah} Maha agung dan Maha banyak kebaikanNya {Dzat yang menguasai (segala) kerajaan dan Dia Maha kuasa atas segala sesuatu
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
1. “Mahasuci Allah yang di TanganNya-lah segala kerajaan.” Maksudnya, Mahaagung lagi Mahatinggi dan kebaikanNya yang banyak dan menyeluruh. Di antara keagunganNya adalah kerajaan alam langit dan bumi berada di TanganNya. Dia-lah yang menciptakannya dan mengatur sekehendakNya dengan menerapkan hukum takdir dan hukum Agama berdasarkan kebijaksanaanNya. Di antara keagunganNya adalah KuasaNya yang sempurna atas segala sesuatu. Dengan KuasaNya, Allah menciptakan seluruh makhluk-makhluk besar yang ada, seperti langit dan bumi.
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 1-5
Allah SWT mengagungkan DzatNya yang Maha Mulia dan memberitahukan bahwa di tanganNyalah semua kerajaan, yaitu Dialah Dzat yang Mengatur semua makhluk sesuai dengan yang Dia kehendaki, tidak ada yang menghalangi apa yang Dia putuskan, dan tidak ada yang bertanya tentang apa yang Dia perbuat karena kekuasaan, kebijaksanaan, dan keadilanNya. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu)
Kemudian Allah SWT berfirman: (Yang menjadikan mati dan hidup) ada yang mengambil dalil dari ayat ini, dia berkata bahwa kematian itu adalah hal yang nyata, karena itu adalah makhluk. Makna ayat ini adalah bahwa Allahlah yang menciptakan makhluk dari tidak ada menjadi ada untuk menguji mereka, siapakah di antara mereka yang paling baik amal perbuatannya, sebagaimana Allah SWT berfirman (Mengapa kamu kafir kepada Allah, padahal kamu tadinya mati, lalu Allah menghidupkan kamu) (Surah Al-Baqarah: 28) Keadaan yang pertama yaitu “al- 'adam” dinamakan mati, dan pertumbuhan ini dinamakan hidup. Oleh karena itu Allah berfirman: (kemudian kamu dimatikan dan dihidupkan-Nya kembali) (Surah Al-Baqarah: 28)
Firman Allah SWT: (supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya) yaitu yang terbaik amalnya.
Kemudian Allah berfirman: (Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun) yaitu Maha Perkasa, Maha Besar dan Maha Kokoh, selain itu Dia Maha Pengampun bagi orang yang bertaubat dan kembali kepadaNya setelah berbuat durhaka terhadapNya dan menentang perintahNya. Sekalipun Dia Maha Perkasa, Dia mengampuni, menyayangi, memaafkan, dan menyantuni.
Kemudian Allah berfirman: (Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis) yaitu, bertingkat-tingkat. Apakah satu sama lain berhubungan, yakni satu sama lainnya berlapis satu sama lain, tanpa pemisah?
Ada dua pendapat tentangnya, yang paling benar adalah pendapat yang kedua, sebagaimana yang ditunjukkan hadits Isra’ dan lainnya.
Firman Allah: (Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang) yaitu bahkan rapi sempurna, tanpa ada perbedaan, pertentangan, kekurangan, kelemahan, dan cela. Oleh karena itu Allah berfirman: (Maka lihatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang?) yaitu, pandanglah langit dan lihatlah, apakah kamu melihat padanya suatu cela, kekurangan, kelemahan atau keretakan?
Qatadah berkata tentang firmanNya: (adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang?) yaitu apakah kamu melihat adanya cela?
Firman Allah: (Kemudian pandanglah sekali lagi) Qatadah berkata yaitu dua kali,
(niscaya penglihatanmu akan kembali kepadamu dengan tidak menemukan sesuatu cacat) Ibnu Abbas berkata bahwa yang dimaksud adalah dalam keadaan terhina.
Qatadah berkata bahwa yang dimaksud adalah dalam keadaan kecil.
(dan penglihatanmu itu pun dalam keadaan payah) Qatadah berkata bahwa “Al-Hasir” adalah maknanya kelelahan.
Makna ayat ini adalah bahwa sekiranya kamu mengulangi pandanganmu berapa kali pun, maka pandanganmu akan kembali kepadamu, karena tidak menemukan suatu cela atau suatu cacat pun padanya. (dan penglihatanmu itu pun dalam keadaan payah) yaitu lemah dan terputus karena kelelahan, karena terlalu banyak mengulang, tetapi tidak melihat adanya suatu kekurangan.
Setelah menafikan kekurangan dalam penciptaan langit, Dia menjelaskan kesempurnaannya dan perhiasannya. Lalu Allah SWT berfirman: (Sesungguhnya Kami telah menghiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang) yaitu bintang-bintang yang menghiasi langit, baik yang beredar dan yang tetap.
Firman Allah (dan Kami jadikan bintang-bintang itu alat-alat pelempar setan) Dhamir pada lafaz (waja'alnaha) kembali kepada jenis dari “Al-mashabih” bukan kepada bentuknya, karena bintang-bintang yang ada di langit tidak digunakan untuk melempari setan-setan, melainkan yang dipakai nyala api daripada bintang-bintang itu sendiri, atau barangkali nyala api itu bersumber darinya. Hanya Allah yang lebih Mengetahui.
Firman Allah: (dan Kami sediakan bagi mereka siksa neraka yang menyala-nyala) yaitu, Kami menjadikan kehinaan itu untuk setan-setan di dunia, dan Kami menyediakan bagi mereka azab neraka yang menyala-nyala di akhirat. Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam permulaan surah Ash-Shaffat: (Sesungguhnya Kami telah menghias langit yang terdekat dengan hiasan, yaitu bintang-bintang (6) dan telah memeliharanya (sebenar-benarnya) dari setiap setan yang sangat durhaka (7) setan-setan itu tidak dapat mendengar-dengarkan (pembicaraan) para malaikat dan mereka dilempari dari segala penjuru (8) Untuk mengusir mereka dan bagi mereka siksaan yang kekal (9) akan tetapi barang siapa (di antara mereka) yang mencuri-curi (pembicaraan), maka ia dikejar oleh suluh api yang cemerlang (10)) (Surah Ash-Shaffat) Qatadah berkata bahwa sesungguhnya bintang-bintang ini diciptakan untuk tiga hal, yaitu Allah menciptakannya untuk perhiasan bagi langit, sebagai pelempar setan, dan sebagai tanda-tanda untuk petunjuk arah.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat Al-Mulk ayat 1: Surat ini Allah mulai dengan memuliakan diri-Nya, dan Allah kabarkan bahwa dengan tangan-Nya dan kekuasaan-Nya yaitu kerajaan baik di langit maupun di bumi dan apa yang meliputi keduanya di dunia maupun di akhirat; Allah perbanyak kebaikan (padanya) dan Allah lah yang memiliki keagungan. Ia (Allah), dengan tangan-Nya memerintahkan seluruh makhluk dan semuanya di bawah kekuasaan-Nya; Allah berbuat menurut apa yang Dia inginkan, yang terkandung dalam perbuatannya hikmah. Tidak ada satupun baik di langit maupun di bumi yang mampu melemahkan-Nya.
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Yakni Mahaagung, Mahatinggi, Mahabanyak kebaikan-Nya dan merata ihsan-Nya. Di antara keagungan-Nya adalah di Tangan-Nya kerajaan alam bagian atas maupun alam bagian bawah, Dia yang menciptakannya, bertindak sesuai kehendak-Nya dengan hukum-hukum qadari-Nya (taqdir) dan hukum-hukum agama-Nya (syariat) yang mengikuti hikmah(kebijaksanaan)-Nya. Di antara keagungan-Nya juga adalah sempurnanya kekuasaan-Nya dimana dengan kekuasaan itu Dia menaqdirkan segala sesuatu dan dengannya Dia menciptakan makhluk-makhluk yang besar seperti langit dan bumi.
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Mulk Ayat 1
Surah sebelumnya yaitu at-tahr'm, diakhiri dengan uraian tentang kebinasaan yang menimpa siapa yang durhaka tanpa dapat ditolong oleh siapa pun, seperti halnya istri nuh dan lut. Dan kebahagiaan akan diraih bagi yang taat tanpa dapat diganggu oleh siapa pun, seperti halnya istri fir'aun dan maryam. Ini disebabkan yang mengatur itu semua adalah Allah yang mahakuasa, karena itu awal surah ini menguraikan kuasa Allah serta limpahan anugerah-Nya: mahasuci Allah yang menguasai segala kerajaan, di langit dan di bumi, dan dia mahakuasa atas segala sesuatu, tidak ada satu perkara pun yang melemahkan-Nya. 2. Salah satu bukti kekuasaan-Nya adalah dia yang menciptakan mati dan menentukan ajalnya, dan hidup dengan menentukan kadar-kadarnya, untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya dengan seikhlas mungkin. Dan dia mahaperkasa tidak ada satu pun yang dapat mengalahkan-Nya, maha pengampun dengan menghapus dosa bagi orang-orang yang bertobat.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Itulah beraneka penjabaran dari banyak ahli ilmu berkaitan isi dan arti surat Al-Mulk ayat 1 (arab-latin dan artinya), semoga membawa faidah bagi ummat. Sokonglah usaha kami dengan memberikan link ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.