Surat At-Tur Ayat 23
يَتَنَٰزَعُونَ فِيهَا كَأْسًا لَّا لَغْوٌ فِيهَا وَلَا تَأْثِيمٌ
Arab-Latin: Yatanāza'ụna fīhā ka`sal lā lagwun fīhā wa lā ta`ṡīm
Artinya: Di dalam surga mereka saling memperebutkan piala (gelas) yang isinya tidak (menimbulkan) kata-kata yang tidak berfaedah dan tiada pula perbuatan dosa.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Kandungan Menarik Tentang Surat At-Tur Ayat 23
Paragraf di atas merupakan Surat At-Tur Ayat 23 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beraneka kandungan menarik dari ayat ini. Ditemukan beraneka penjabaran dari berbagai ulama tafsir terkait isi surat At-Tur ayat 23, sebagiannya seperti berikut:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
22-23. Kami menambahkan disamping nikmat-nikmat tersebut buah-buahan dan daging yang nikmat dan disukai. Dan diantara kenikmatan itu, adalah mereka saling menyuguhkan gelas-gelas khamar, salah seorang dari mereka menyuguhkannya kepada rekannya, ini melengkapi kegembiraan mereka. Minuman ini tidak sama dengan khamar dunia, akal peminumnya tidak tertutup, tidak menyebarkan mabuk dan tidak mengakibatkan ucapan-ucapan batil dan maksiat.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
23. Mereka saling memberikan gelas di Surga yang meminum darinya tidak berdampak sebagaimana dampak minum di dunia, seperti timbulnya ucapan-ucapan batil dan dosa akibat mabuk.
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
23. يَتَنٰزَعُونَ فِيهَا كَأْسًا (Di dalam surga mereka saling memperebutkan piala (gelas))
Yakni mereka saling memberi dan mengabil gelas yang berisi khamr surga.
لَّا لَغْوٌ فِيهَا وَلَا تَأْثِيمٌ(yang isinya tidak (menimbulkan) kata-kata yang tidak berfaedah dan tiada pula perbuatan dosa)
Yakni tidak terjadi keributan atau dosa di antara mereka, tidak seperti yang terjadi pada orang-orang yang meminum khamr di dunia.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
23. Di surga, mereka saling berebut gelas (piala) dari tiap tangan orang yang memegangnya dengan senang dan gembira. Mereka tidak mengucapkan ucapan yang bathil dan tidak baik dan tidak melakukan tindakan yang menimbulkan dosa, maknanya yaitu tindakan yang termasuk dalam dosa berupa ucapan yang keji atau semacamnya yang dibenci Allah, karena sesungguhnya khamr surga itu tidak menghilangkan akal mereka. Hal ini berlawanan dengan khamr di dunia.
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Di dalamnya mereka saling mengulurkan} mereka saling memberi dan menerima {gelas} khamr {yang tidak ada kesia-siaan padanya} mereka tidak membicarakan perkataan sia-sia dan perkataan yang buruk ketika meminumnya {dan tidak (menimbulkan) perbuatan dosa} dan mereka tidak melakukan sesuatu yang menimbulkan dosa bagi orang yang mengerjakannya karena minuman itu
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
23. “Di dalam surga mereka saling memperebutkan piala (gelas),” artinya, gelas-gelas piala serta arak berputar mengelilingi mereka, penduduk surga saling memberi satu sama lain, anak-anak kecil mengelilingi mereka dengan membawa gelasa dan ceret, “yang isinya tidak (menimbulkan) kata-kata yang tidak berfaidah dan tiada pula perbuatan dosa.” Artinya tidak ada kata sia-sia di dalam surga yaitu kata-kata yang tidak berguna dan dosa yang bisa mendatangkan dosa dan maksiat. Karena dua hal tersebut tidak ada (perkataan tiada guna dan dosa), maka yang ada adalah perkataan salam, baik, suci, yang membuat hati bahagia, penduduk surga saling bergaul dengan baik, saling memberi minum satu sama lain dengan baik. Mereka tidak mendengan Firman Rabb mereka kecuali yang meneduhkan mata mereka, yang menunjukkan keridhaanNya keada mereka.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 21-28
Allah SWT memberitahukan tentang karunia, kemurahan, kelembutan, dan kebaikanNya kepada makhlukNya bahwa orang-orang mukmin itu apabila anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, maka anak cucu mereka itu akan diikutkan kepada mereka dalam kedudukan yang sama, sekalipun anak cucu mereka masih belum mencapai tingkatan amal mereka. Demikian itu agar hati dan pandangan para ayah merasa sejuk dengan berkumpulnya mereka bersama anak-anak mereka, sehingga mereka dapat bergabung bersama-sama dalam keadaan yang sebaik-baiknya dari segala sisi, yaitu Allah melenyapkan kekurangan dari amal dan menggantinya dengan amal yang sempurna, tanpa mengurangi amal dan kedudukan yang sempurna, mengingat adanya kesamaan di antara mereka.Oleh karena itu Allah berfirman: (Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, dan Kami tiada mengurangi sedikit pun dari pahala amal mereka)
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas, dia berkata bahwa Allah benar-benar mengangkat anak cucu orang mukmin menjadi sederajat dengannya, sekalipun amal mereka berada di bawahnya agar hatinya menjadi senang. Kemudian Ibnu Abbas membaca firmanNya: (Dan orang-orang yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, dan Kami tiada mengurangi sedikit pun dari pahala amal mereka)
Firman Allah SWT: (Tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakannya) Setelah memberitahukan tentang karunia yang telah dia berikan, yaitu derajat keturunan ditinggikan sampai mencapai derajat para bapak, tanpa amal kebaikan yang mengharuskannya. Maka Allah memberitahukan tentang keadilanNya, yaitu bahwa Dia tidak menghukum seseorang karena dosa orang lain. Jadi Allah SWT berfirman: (Tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakannya) yaitu tergantung kepada amal perbuatannya sendiri, tidak menanggung dosa orang lain, baik bapak atau anaknya sendiri. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Tiap-tiap diri bertanggung jawab atas apa yang telah diperbuatnya (38) kecuali golongan kanan (39) berada di dalam surga, mereka tanya-menanya (40) tentang (keadaan) orang-orang yang berdosa (41)) (Surah Al-Muddatstsir)
Firman Allah: (Dan Kami beri mereka tambahan dengan buah-buahan dan daging dari segala jenis yang mereka inginkan (22)) yaitu, Kami memberi mereka tambahan nikmat berupa buah-buahan dan daging dari segala jenis yang enak dan disukai.
Firman Allah: (Di dalam surga mereka saling memperebutkan piala (gelas)) yaitu mereka saling memberi minuman khamr. Pendapat itu dikatakan Adh-Dhahhak. (yang isinya tidak (menimbulkan) kata-kata yang tidak berfaedah dan tiada pula perbuatan dosa) Mereka tidak mengeluarkan kata-kata yang tidak berguna setelah meminumnya, yakni tidak mengigau, tidak pula berdosa, berkata kotor sebagaimana yang dikatakan oleh para peminum khamr di dunia.
Ibnu Abbas berkata bahwa “al-laghwu” adalah kata-kata yang bathil, dan “At-Ta’tsim” adalah perkataan yang dusta.
Mujahid berkata bahwa mereka tidak saling mencaci dan berbuat dosa.
Qatadah berkata bahwa hal itu selalu disertai setan ketika di dunia, maka Allah SWT menyucikan khamr akhirat dari kekotoran khamr dunia dan penyakitnya sebagaimana yang telah disebutkan. Maka dibersihkan dari khamr akhirat kepala pusing, perut sakit, dan tertutupnya akal sehat. Allah SWT memberitahukan bahwa khamr akhirat tidak mendorong mereka untuk mengeluarkan kata-kata kotor, kata-kata yang tidak ada gunanya, dan keji. Allah SWT memberitahukan tentang kebaikan rupanya, keharuman aroma dan pengaruhnya. Jadi Allah SWT berfirman: ((Warnanya) putih bersih, sedap rasanya bagi orang-orang yang minum (46) Tidak ada dalam khamr itu alkohol dan mereka tiada mabuk karenanya (47)) (Surah Ash-Shaffat) dan (mereka tidak pening karenanya dan tidak pula mabuk (19)) (Surah Al-Waqi'ah) Allah berfirman di sini: (Di dalam surga mereka saling memperebutkan piala (gelas) yang isinya tidak (menimbulkan) kata-kata yang tidak berfaedah dan tiada pula perbuatan dosa (23))
Firman Allah SWT: (Dan berkeliling di sekitar mereka anak-anak muda untuk (melayani) mereka, seakan-akan mereka itu mutiara yang tersimpan (24)) pemberitahuan tentang pelayan dan pembantu-pembantu mereka di surga, bahwa rupa mereka bagaikan mutiara tua dan tersimpan dalam hal keindahan, wibawa, kebersihan dan keindahan pakaian mereka. Sebagaimana Allah berfirman: (Mereka dikelilingi oleh anak-anak muda yang tetap muda (17) dengan membawa gelas, cerek dan gelas besar (piala) berisi minuman yang diambil dari air yang mengalir (18)) (Surah Al-Waqi’ah)
Firman Allah SWT: (Dan sebagian mereka menghadap kepada sebagian yang lain saling bertanya (25)) yaitu, mereka saling berbicara dan bertanya tentang amal perbuatan dan keadaan mereka ketika di dunia. Hal ini sebagaimana percakapan para peminum kepada sebagian yang lain di dunia ini apabila minuman telah mempengaruhi mereka, (Mereka berkata, "Sesungguhnya kami dahulu, sewaktu berada di tengah-tengah keluarga kami merasa takut (akan diazab)" (26)) yaitu kami dahulu di dunia ketika hidup di tengah-tengah keluarga kami selalu dicekam oleh rasa takut kepada Tuhan kami, takut terhadap siksa dan azabNya (Maka Allah memberikan karunia kepada kami dan memelihara kami dari azab neraka (27)) yaitu kemudian Allah memberikan karuniaNya kepada kami dan menyelamatkan kami dari apa yang kami takutkan (Sesungguhnya kami dahulu menyembahNya) yaitu kami tunduk memohon kepadaNya. Maka Dia memperkenankan bagi kami dan memberi kami apa yang kami minta (Sesungguhnya Dialah yang melimpahkan kebaikan lagi Maha Penyayang)
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat At-Tur ayat 23: 22-23. Allah menjelaskan dari sisi yang lain dari kenikmatan penghuni surga; Allah mengabarkan bahwa Dia menambahkan akan keinginan mereka dari buah-buahan yang lezat, dan daging yang baik, dan dari setiapa apa yang mereka inginkan dan minta. Mereka saling mengambil apa yang di antaa mereka dari gelas-gelas yang berisi khamr, dan mereka saling menikmatinya, Allah menambahkan kenikmatan pada mereka. Bahwasanya khamr surga tidak sama sebagaimana khamr di dunia, ia tidak menghilangkan akal, dan juga membuat akal kosong (mabuk); Di antara mereka tidak ada kesia-siaan dalam ucapan yang bathil, sebagaimana manusia yang meminum khamr di dunia, yang mereka (penghuni surga) merasakan kegembiraan dan kelezatan.
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Berbeda dengan khamr (arak) di dunia, yang menimbulkan ucapan yang sia-sia dan perbuatan dosa. Jika tidak ada ucapan yang sia-sia dan perbuatan dosa, maka yang ada adalah ucapan salam, baik dan suci, menyenangkan jiwa dan menggembirakan hati. Mereka tidak mendengar dari Tuhan mereka selain sesuatu yang menyenangkan mereka dan menunjukkan ridha dan cinta-Nya kepada mereka.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat At-Tur Ayat 23
Di dalam surga itu mereka bersuka ria dan merasakan kegembiraan yang tiada habis. Mereka saling mengulurkan gelas yang isinya minuman yang tidak memabukkan dan tidak pula menyebabkan munculnya ucapan yang tidak berfaedah ataupun perbuatan dosa seperti halnya minuman keras di dunia. 24. Dan di surga itu, di sekitar mereka ada pelayan berupa anak-anak muda yang berkeliling untuk melayani keperluan mereka. Para pemuda itu tampak tampan dan berpakaian rapi seakan-akan mereka itu mutiara yang tersimpan di tempat yang terjaga.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikian kumpulan penjelasan dari para ahli ilmu mengenai makna dan arti surat At-Tur ayat 23 (arab-latin dan artinya), moga-moga menambah kebaikan bagi ummat. Bantulah usaha kami dengan memberikan tautan ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.