Surat At-Tur Ayat 24
۞ وَيَطُوفُ عَلَيْهِمْ غِلْمَانٌ لَّهُمْ كَأَنَّهُمْ لُؤْلُؤٌ مَّكْنُونٌ
Arab-Latin: Wa yaṭụfu 'alaihim gilmānul lahum ka`annahum lu`lu`um maknụn
Artinya: Dan berkeliling di sekitar mereka anak-anak muda untuk (melayani) mereka, seakan-akan mereka itu mutiara yang tersimpan.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Kandungan Mendalam Terkait Dengan Surat At-Tur Ayat 24
Paragraf di atas merupakan Surat At-Tur Ayat 24 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beberapa kandungan mendalam dari ayat ini. Diketemukan beberapa penafsiran dari banyak ahli ilmu mengenai kandungan surat At-Tur ayat 24, misalnya sebagaimana tertera:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Para pelayan berkeliling di sekitar mereka yang disiapkan untuk melayani mereka, mereka seperti mutiara yang terjaga dalam kebeningan, kulit mereka yang putih, dan kerapiannya.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
24. Dan pelayan-pelayan mereka berkeliling seakan-akan mereka mutiara yang terjaga di cangkangnya.
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
24. وَيَطُوفُ عَلَيْهِمْ غِلْمَانٌ لَّهُمْ (Dan berkeliling di sekitar mereka anak-anak muda untuk (melayani) mereka)
Yakni pemuda-pemuda yang melayani mereka dengan membawa gelas, buah-buahan dan makanan.
كَأَنَّهُمْ(seakan-akan mereka itu)
Dalam ketampanannya.
لُؤْلُؤٌ مَّكْنُونٌ(mutiara yang tersimpan)
Yakni tersimpan dan terjaga dalam kerang yang tidak pernah dijamah oleh tangan sebelumnya.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
24. Dan berkeliling di sekitar penduduk surga (yaitu orang-orang yang bertakwa) para pelayan yang dikhususkan untuk mereka, seakan-akan mereka ada dalam kebaikan dan kelembutan, seperti mutiara yang tersimpan dalam cangkang
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
{Mereka dikelilingi anak-anak muda belia, untuk (melayani) mereka, seakan-akan (anak) itu seperti mutiara yang tersimpan} yang dijaga di dalam cangkang kerangnya
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
24. “Dan berkeliling di sekitar mereka anak-anak muda untuk (melayani) mereka,” yakni, pelayan-pelayan muda, “seakan-akan mereka itu seperti mutiara yang tersimpan,” karena indah dan rapinya mereka, mereka mengelilingi penduduk surga untuk melayani mereka dan memenuhi keinginan mereka, ini menunjukkan banyaknya kenikmatan mereka serta luas dan sempurnanya kesenangan.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 21-28
Allah SWT memberitahukan tentang karunia, kemurahan, kelembutan, dan kebaikanNya kepada makhlukNya bahwa orang-orang mukmin itu apabila anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, maka anak cucu mereka itu akan diikutkan kepada mereka dalam kedudukan yang sama, sekalipun anak cucu mereka masih belum mencapai tingkatan amal mereka. Demikian itu agar hati dan pandangan para ayah merasa sejuk dengan berkumpulnya mereka bersama anak-anak mereka, sehingga mereka dapat bergabung bersama-sama dalam keadaan yang sebaik-baiknya dari segala sisi, yaitu Allah melenyapkan kekurangan dari amal dan menggantinya dengan amal yang sempurna, tanpa mengurangi amal dan kedudukan yang sempurna, mengingat adanya kesamaan di antara mereka.Oleh karena itu Allah berfirman: (Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, dan Kami tiada mengurangi sedikit pun dari pahala amal mereka)
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas, dia berkata bahwa Allah benar-benar mengangkat anak cucu orang mukmin menjadi sederajat dengannya, sekalipun amal mereka berada di bawahnya agar hatinya menjadi senang. Kemudian Ibnu Abbas membaca firmanNya: (Dan orang-orang yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, dan Kami tiada mengurangi sedikit pun dari pahala amal mereka)
Firman Allah SWT: (Tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakannya) Setelah memberitahukan tentang karunia yang telah dia berikan, yaitu derajat keturunan ditinggikan sampai mencapai derajat para bapak, tanpa amal kebaikan yang mengharuskannya. Maka Allah memberitahukan tentang keadilanNya, yaitu bahwa Dia tidak menghukum seseorang karena dosa orang lain. Jadi Allah SWT berfirman: (Tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakannya) yaitu tergantung kepada amal perbuatannya sendiri, tidak menanggung dosa orang lain, baik bapak atau anaknya sendiri. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Tiap-tiap diri bertanggung jawab atas apa yang telah diperbuatnya (38) kecuali golongan kanan (39) berada di dalam surga, mereka tanya-menanya (40) tentang (keadaan) orang-orang yang berdosa (41)) (Surah Al-Muddatstsir)
Firman Allah: (Dan Kami beri mereka tambahan dengan buah-buahan dan daging dari segala jenis yang mereka inginkan (22)) yaitu, Kami memberi mereka tambahan nikmat berupa buah-buahan dan daging dari segala jenis yang enak dan disukai.
Firman Allah: (Di dalam surga mereka saling memperebutkan piala (gelas)) yaitu mereka saling memberi minuman khamr. Pendapat itu dikatakan Adh-Dhahhak. (yang isinya tidak (menimbulkan) kata-kata yang tidak berfaedah dan tiada pula perbuatan dosa) Mereka tidak mengeluarkan kata-kata yang tidak berguna setelah meminumnya, yakni tidak mengigau, tidak pula berdosa, berkata kotor sebagaimana yang dikatakan oleh para peminum khamr di dunia.
Ibnu Abbas berkata bahwa “al-laghwu” adalah kata-kata yang bathil, dan “At-Ta’tsim” adalah perkataan yang dusta.
Mujahid berkata bahwa mereka tidak saling mencaci dan berbuat dosa.
Qatadah berkata bahwa hal itu selalu disertai setan ketika di dunia, maka Allah SWT menyucikan khamr akhirat dari kekotoran khamr dunia dan penyakitnya sebagaimana yang telah disebutkan. Maka dibersihkan dari khamr akhirat kepala pusing, perut sakit, dan tertutupnya akal sehat. Allah SWT memberitahukan bahwa khamr akhirat tidak mendorong mereka untuk mengeluarkan kata-kata kotor, kata-kata yang tidak ada gunanya, dan keji. Allah SWT memberitahukan tentang kebaikan rupanya, keharuman aroma dan pengaruhnya. Jadi Allah SWT berfirman: ((Warnanya) putih bersih, sedap rasanya bagi orang-orang yang minum (46) Tidak ada dalam khamr itu alkohol dan mereka tiada mabuk karenanya (47)) (Surah Ash-Shaffat) dan (mereka tidak pening karenanya dan tidak pula mabuk (19)) (Surah Al-Waqi'ah) Allah berfirman di sini: (Di dalam surga mereka saling memperebutkan piala (gelas) yang isinya tidak (menimbulkan) kata-kata yang tidak berfaedah dan tiada pula perbuatan dosa (23))
Firman Allah SWT: (Dan berkeliling di sekitar mereka anak-anak muda untuk (melayani) mereka, seakan-akan mereka itu mutiara yang tersimpan (24)) pemberitahuan tentang pelayan dan pembantu-pembantu mereka di surga, bahwa rupa mereka bagaikan mutiara tua dan tersimpan dalam hal keindahan, wibawa, kebersihan dan keindahan pakaian mereka. Sebagaimana Allah berfirman: (Mereka dikelilingi oleh anak-anak muda yang tetap muda (17) dengan membawa gelas, cerek dan gelas besar (piala) berisi minuman yang diambil dari air yang mengalir (18)) (Surah Al-Waqi’ah)
Firman Allah SWT: (Dan sebagian mereka menghadap kepada sebagian yang lain saling bertanya (25)) yaitu, mereka saling berbicara dan bertanya tentang amal perbuatan dan keadaan mereka ketika di dunia. Hal ini sebagaimana percakapan para peminum kepada sebagian yang lain di dunia ini apabila minuman telah mempengaruhi mereka, (Mereka berkata, "Sesungguhnya kami dahulu, sewaktu berada di tengah-tengah keluarga kami merasa takut (akan diazab)" (26)) yaitu kami dahulu di dunia ketika hidup di tengah-tengah keluarga kami selalu dicekam oleh rasa takut kepada Tuhan kami, takut terhadap siksa dan azabNya (Maka Allah memberikan karunia kepada kami dan memelihara kami dari azab neraka (27)) yaitu kemudian Allah memberikan karuniaNya kepada kami dan menyelamatkan kami dari apa yang kami takutkan (Sesungguhnya kami dahulu menyembahNya) yaitu kami tunduk memohon kepadaNya. Maka Dia memperkenankan bagi kami dan memberi kami apa yang kami minta (Sesungguhnya Dialah yang melimpahkan kebaikan lagi Maha Penyayang)
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat At-Tur ayat 24: Allah menjelaskan dari sisi yang lain akan kenikmatan penghuni surga; Allah mengabarkan bahwa di dalam surga terdapat para pemuda yang berkeliling untuk melayani mereka, dan menyerahkan makanan dan minuman, mereka (para pelayan) keindahan dan kebagusan mereka seolah-olah mirip dengan mutiara yang terjaga dalam kerang-kerangnya yang tak pernah tersentuh dengan tangan, dan wajahnya muda bersih menyenangkan dan lembut.
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Hal ini menunjukkan banyaknya kenikmatan yang mereka peroleh, luas dan sempurnanya istirahat mereka.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat At-Tur Ayat 24
Dan di surga itu, di sekitar mereka ada pelayan berupa anak-anak muda yang berkeliling untuk melayani keperluan mereka. Para pemuda itu tampak tampan dan berpakaian rapi seakan-akan mereka itu mutiara yang tersimpan di tempat yang terjaga. 25. Orang-orang bertakwa itu sangat menikmati anugerah Allah, dan sebagian mereka berhadap-hadapan satu sama lain untuk bercengkerama dan saling bertegur sapa dalam keriangan.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Itulah beraneka penafsiran dari berbagai ahli tafsir terkait makna dan arti surat At-Tur ayat 24 (arab-latin dan artinya), moga-moga membawa manfaat untuk ummat. Bantulah dakwah kami dengan memberikan tautan ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.