Surat Az-Zariyat Ayat 39
فَتَوَلَّىٰ بِرُكْنِهِۦ وَقَالَ سَٰحِرٌ أَوْ مَجْنُونٌ
Arab-Latin: Fa tawallā biruknihī wa qāla sāḥirun au majnụn
Artinya: Maka dia (Fir'aun) berpaling (dari iman) bersama tentaranya dan berkata: "Dia adalah seorang tukang sihir atau seorang gila".
« Az-Zariyat 38 ✵ Az-Zariyat 40 »
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Pelajaran Berharga Tentang Surat Az-Zariyat Ayat 39
Paragraf di atas merupakan Surat Az-Zariyat Ayat 39 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada aneka ragam pelajaran berharga dari ayat ini. Diketemukan aneka ragam penjabaran dari berbagai pakar tafsir terhadap kandungan surat Az-Zariyat ayat 39, misalnya sebagaimana terlampir:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
38-39. Dan pada pengutusan Kami terhadap Musa kepada Fir’aun dan tokoh kaumnya dengan membawa tanda-tanda dan mukjizat-mukijizat yang nyata, juga terkandung pelajaran bagi orang-orang yang takut kepada Azab Allah yang menyakitkan. Fir’aun berpaling karena tertipu oleh kekuatan dan kekuasaannya. Dia berkata tentang Musa, “Dia tukang sihir atau orang gila.”
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
39. Namun Fir'aun berpaling dari kebenaran dan berkata tentang Musa -'alaihissalām- bahwa ia adalah seorang penyihir yang menyihir manusia, atau orang gila yang berbicara apa yang tidak dipahaminya.
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
39. فَتَوَلَّىٰ بِرُكْنِهِۦ (Maka dia (Fir’aun) berpaling bersama tentaranya)
Yakni dia dan kaumnya berpaling dari ayat-ayat Kami.
Mujahid mengatakan makna (الركن) yakni kelompok dan bala tentara yang menguatkannya.
وَقَالَ سٰحِرٌ أَوْ مَجْنُونٌ (dan berkata: “Dia adalah seorang tukang sihir atau seorang gila”)
Yakni Fir’aun berkata tentang Musa bahwa dia hanyalah tukang sihir atau orang gila; ia mengatakan ini hanya untuk memperdaya kaumnya, sebab ia mengetahui bahwa mukjizat-mukjizat yang ia lihat darinya tidak akan mampu dilakukan oleh seorang penyihir atau orang gila.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
39. Di sisi lain, Fir’aun dengan sombongnya menolak untuk beriman kepada risalah Musa dan berkata bahwa Musa adalah penyihir atau orang gila
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
{Kemudian dia bersama bala tentaranya berpaling} lalu Fir’aun berpaling seraya membuat tipu daya dengan kekuatan dan bala tentaranya {dan berkata,“seorang penyihir atau orang gila”
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
39. ketika Musa mendatangi Firaun dengan segala bukti yang nyata itu, Firaun berpaling “bersama tentaranya,” yaitu berpaling dengan sisinya dari kebenaran tanpa mau menengoknya serta mencelanya dengan keras, mereka berkata, “Dia adalah seorang tukang sihir atau orang gila,” artinya, Musa itu datang membawa sihir atau sulap, bukan datang membawa kebenaran sama sekali, atau Musa itu orang gila yang perkataannya tidak bisa dipegang karena tidak berakal.
Meski demikian, mereka –khususnya Firaun- mengetahui bahwa Nabi Musa itu benar sebagaimana yang disebutkan dalam Firman Allah,
“Dan mereka mengingkarinya karena kezaliman dan kesombongan (mereka) padahal hati mereka meyakini (kebenaran)nya” -An-Naml:14
Nabi Musa berkata kepada Firaun:
““Sesungguhnya kamu telah mengetahui, bahwa tiada yang menurunkan mukjizat-mukjizat itu kecuali Tuhan Yang memelihara langit dan bumi sebagai bukti-bukti yang nyata”-Al-Isra:102-
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 38-46
Allah SWT berfirman: (Dan juga pada Musa (terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah) ketika Kami mengutusnya kepada Fir’aun dengan membawa mukjizat yang nyata (38)) yaitu dengan membawa dalil yang jelas dan hujjah yang pasti (Maka dia (Fir'aun) berpaling (dari iman) bersama tentaranya) Maka Fir'aun berpaling dari kebenaran yang disampaikan nabi Musa, padahal kebenaran itu sudah jelas dan terang karena kesombongan dan keingkarannya.
Mujahid berkata bahwa maknanya adalah Fir'aun memperkuat dirinya dengan teman-temannya.
Qatadah berkata bahwa Fir'aun musuh Allah ini mengalahkan kaumnya.
Ibnu Zaid berkata tentang firmanNya: (Maka dia (Fir'aun) berpaling (dari iman) bersama tentaranya) yaitu bersama golongan-golongannya. Kemudian Ibnu Zaid membacakan firmanNya: ("Seandainya aku ada mempunyai kekuatan (untuk menolakmu) atau kalau aku dapat berlindung kepada keluarga yang kuat") (Surah Hud: 80) makna yang pertama adalah yang kuat. Sebagaimana firmanNya: (dengan memalingkan lambungnya untuk menyesatkan manusia dari jalan Allah) (Surah Al-Hajj: 9) yaitu berpaling dari kebenaran karena kesombongannya (dan berkata, "Dia adalah seorang tukang sihir atau seorang gila”) yaitu tidaklah kamu dengan urusan yang kamu datangkan itu, melainkan adakalanya kamu seorang penyihir atau orang gila. Maka Allah SWT berfirman: (Maka Kami siksa dia dan tentaranya, lalu Kami lemparkan mereka) yaitu Kami lemparkan mereka (ke dalam laut) yaitu laut (sedangkan dia melakukan pekerjaan yang tercela) yaitu tercela, kafir, ingkar, durhaka, dan membangkang.
Kemudian Allah SWT berfirman: (Dan juga pada (kisah) 'Ad ketika Kami kirimkan kepada mereka angin yang membinasakan (41)) yaitu angin yang merusak dan tidak membawa manfaat apa pun. Pendapat itu dikatakan Adh-Dhahhak, Qatadah dan lainnya. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (angin itu tidak membiarkan suatu pun yang dilandanya) yaitu sesuatu yang dirusak oleh angin itu (melainkan dijadikannya seperti serbuk) yaitu seperti sesuatu yang binasa dan hancur
Sa'id bin Al-Musayyib dan lainnya berkata tentang firmanNya: (ketika Kami kirimkan kepada mereka angin yang membinasakan) Mereka berkata bahwa itu adalah angin selatan.
Telah disebutkan dalam hadits shahih dari Ibnu Abbas, dia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda:”Aku diberi pertolongan dengan angin kencang yang dingin dan kaum 'Ad dibinasakan dengan angin yang membinasakan”
(Dan pada (kisah) kaum Tsamud ketika dikatakan kepada mereka,"Bersenang-senanglah kamu sampai suatu waktu” (43)) Ibnu Jarir berkata bahwa makna yang dimaksud adalah sampai waktu habisnya ajal kalian. Yang jelas bahwa ayat ini sebagaimana firmanNya: (Dan adapun kaum Tsamud, maka mereka telah Kami beri petunjuk, tetapi mereka lebih menyukai buta (kesesatan) dari petunjuk itu, maka mereka disambar petir azab yang menghinakan) (Surah Fushshilat: 17) Demikian juga di sini Allah berfirman di sini: (Dan pada (kisah) kaum Tsamud ketika dikatakan kepada mereka.”Bersenang-senanglah kamu sampai suatu waktu” (43) Maka mereka berlaku angkuh terhadap perintah Tuhannya, lalu mereka disambar petir, sedangkan mereka melihatnya (44)) Demikian itu karena mereka menunggu azab itu selama tiga hari, tetapi ternyata azab tersebut datang kepada mereka pada pagi hari keempat (Maka mereka sekali-kali tidak dapat bangun) yaitu tidak bisa lari dan tidak pula bangun (dan tidak pula mendapat pertolongan) yaitu mereka tidak mampu menolong diri sendiri dari azab yang menimpa mereka.
Firman Allah: (dan (Kami membinasakan) kaum Nuh sebelum itu) yaitu Kami binasakan kaum nabi Nuh sebelum mereka (Sesungguhnya mereka adalah kaum yang fasik) Semua kisah ini telah dijelaskan dengan panjang lebar di berbagai banyak surah Al-Qur'an.
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat Az-Zariyat ayat 39: 38-40. Ketahuilah wahai manusia bahwa dalam kisah Musa terdapat bukti yang agung bagi mereka yang takut akan adzab Allah yang pedih; Dimana Allah mengutus Musa kepada fir’aun dengan ayat dan mukjizat yang nampak dengan jelas yang menujukkan bahwa Musa adalah Rasul yang diutus oleh Allah. Akan tetapi fir’aun dan kaumnya menolak untuk mengikuti Musa, mereka mengatakan bahwa Musa : Adalah seorang penyihir atau orang gila, itulah kesalahan mereka dan keraguan mereka; Padahal mereka tahu bahwa Musa adalah orang yang benar, Allah berfirman : وَجَحَدُوا۟ بِهَا وَٱسْتَيْقَنَتْهَآ أَنفُسُهُمْ ظُلْمًۭا وَعُلُوًّۭا , artinya : Dan mereka mengingkarinya karena kezaliman dan kesombongan (mereka) padahal hati mereka meyakini (kebenaran)nya. {An Naml : 14}. Dan karena sebab kesombongan fir’aun, kekufurannya, pengingkarannya, serta ke-thaghutannya, Allah menimpakan dia dan tentaranya serta pelayannya kedalam lautan dan Allah binasakan mereka dengan cara ditenggelamkan. Allah membinasakan fir’aun karena sebab dosannya yang menyebabkan celaan; Dan diantara dosanya adalah fir’aun menyeru kepada dirinya sendiri bahwa dia adalah tuhan, dan mendustakan Musa dan bersikap melampaui batas di bumi.
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Mereka tidak sekedar berpaling saja, bahkan mereka mencela kebenaran dan berkata seperti yang disebutkan dalam ayat di atas.
Padahal Fir’aun dan kaumnya mengetahui bahwa Musa ‘alaihis salam adalah benar. Allah Subhaanahu wa Ta'aala berfirman, “Dan mereka mengingkarinya karena kezaliman dan kesombongan (mereka) padahal hati mereka meyakini (kebenaran)nya. Maka perhatikanlah betapa kesudahan orang-orang yang berbuat kebinasaan.” (Terj. An Naml: 14) Nabi Musa ‘alaihis salam juga berkata kepada Fir’aun, “Sesungguhnya kamu telah mengetahui, bahwa tidak ada yang menurunkan mukjizat-mukjizat itu kecuali Tuhan yang memelihara langit dan bumi sebagai bukti-bukti yang nyata; dan sesungguhnya aku mengira kamu, wahai Fir'aun, seorang yang akan binasa.” (Terj. Al Israa’: 102)
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Az-Zariyat Ayat 39
Fira'un melihat mukjizat itu, tetapi dia bersama bala tentaranya berpaling dan dengan angkuh menolak ajakan nabi musa karena merasa dirinya berkuasa dan memiliki harta berlimpah. Dia berpaling dan berkata, 'dia, yaitu nabi musa, adalah seorang pesihir yang tidak mengenal kemampuan orang lain atau orang gila yang berbuat sesuatu tanpa berpikir terlebih dahulu. ' 40. Akibat keangkuhan dan penolakan fira'un terhadap dakwah nabi musa, maka kami siksa dia beserta bala tentaranya dengan berbagai musibah yang mengerikan, lalu kami lemparkan mereka ke dalam laut bagai barang yang tidak berguna. Kami menenggelamkannya hingga mati dalam keadaan tercela.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Itulah berbagai penafsiran dari beragam ahli ilmu berkaitan makna dan arti surat Az-Zariyat ayat 39 (arab-latin dan artinya), moga-moga membawa manfaat bagi ummat. Support perjuangan kami dengan mencantumkan link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.