Surat Az-Zariyat Ayat 28
فَأَوْجَسَ مِنْهُمْ خِيفَةً ۖ قَالُوا۟ لَا تَخَفْ ۖ وَبَشَّرُوهُ بِغُلَٰمٍ عَلِيمٍ
Arab-Latin: Fa aujasa min-hum khīfah, qālụ lā takhaf, wa basysyarụhu bigulāmin 'alīm
Artinya: (Tetapi mereka tidak mau makan), karena itu Ibrahim merasa takut terhadap mereka. Mereka berkata: "Janganlah kamu takut", dan mereka memberi kabar gembira kepadanya dengan (kelahiran) seorang anak yang alim (Ishak).
« Az-Zariyat 27 ✵ Az-Zariyat 29 »
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Tafsir Berharga Tentang Surat Az-Zariyat Ayat 28
Paragraf di atas merupakan Surat Az-Zariyat Ayat 28 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beragam tafsir berharga dari ayat ini. Didapati beragam penjelasan dari para ahli ilmu terkait kandungan surat Az-Zariyat ayat 28, misalnya sebagaimana terlampir:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
26-28. Ibrahim meninggalkan mereka dan masuk menemui keluarganya, dia sengaja menyembelih sekor anak sapi yang gemuk, memanggangnya dengan api, kemudian menyuguhkannya di hadapan mereka. Dia mempersilakan mereka makan dengan sopan, “Tidakkah kalian makan?” maka ketika Ibrahim melihat mereka tidak makan, rasa takut muncul dalam hatinya. Mereka berkata kepada Ibrahim, “Jangan takut, sesungguhnya kami ini adalah utusan-utusan Allah.” dan mereka menyampaikan kabar kepada Ibrahim bahwa istrinya (Sarah) akan melahirkan anak lelaki yang akan menjadi ahli ilmu tentang Allah dan agamaNYa, yaitu Ishaq.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
28. Ketika mereka tidak memakannya, Ibrahim menyembunyikan rasa takut kepada mereka di dalam hati, tapi mereka mengetahuinya dan berkata kepadanya untuk menenangkannya, “Janganlah takut! Kami adalah utusan dari sisi Allah.” Lalu mereka memberi kabar tentang sesuatu yang menggembirakannya bahwa ia akan dianugerahi anak yang sangat pandai, dan anak itu adalah Isḥāq -'alaihissalām-.
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
28. فَأَوْجَسَ مِنْهُمْ خِيفَةً ۖ ((Tetapi mereka tidak mau makan), karena itu Ibrahim merasa takut terhadap mereka)
Yakni Ibrahim merasakan takut pada dirinya ketika mereka tidak memakan makanan yang dia hidangkan.
قَالُوا۟ لَا تَخَفْ ۖ( Mereka berkata: “Janganlah kamu takut”)
Kemudian mereka memberitahukannya bahwa mereka adalah malaikat.
وَبَشَّرُوهُ بِغُلٰمٍ عَلِيمٍ(mereka memberi kabar gembira kepadanya dengan (kelahiran) seorang anak yang alim)
Yakni akan dikaruniakan kepadanya anak yang memiliki ilmu yang luas ketika telah mencapai umur dewasa, yang bernama Ishaq.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
28. Saat mereka tidak mau makan, Ibrahim merasa takut dengan mereka karena diam. Kemudian dia menjerit, lalu mereka berkata: “Jangan takut kepada kami. Sesungguhnya kami adalah utusan-utusan Allah” Mereka memberi kabar kepadanya tentang anak yang memiliki banyak ilmu, yaitu Ishaq AS, sebagaimana yang disebutkan dalam surah Hud.
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Dia menyimpan rasa takut terhadap mereka} Dia menyembunyikan rasa takut dalam dirinya terhadap mereka {Mereka berkata,“Janganlah takut” Mereka memberi kabar gembira kepadanya dengan seorang anak yang sangat berilmu} anak yang memiliki banyak ilmu, yaitu Ishaq AS
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 24-30
Kisah ini disebutkan dalam surah Hud dan Al-Hijr. Maka firman Allah: (Sudahkah sampai kepadamu (Muhammad) cerita tamu Ibrahim (malaikat-malaikat) yang dimuliakan? (24)) yaitu orang-orang yang kedatangannya harus dihormati. Imam Ahmad dan sejumlah ulama berkata bahwa wajib menjamu tamu. Sunnah juga menganjurkan hal itu, sebagaimana yang tampak dalam ayat. Firman Allah SWT: (lalu mereka mengucapkan, "Salaman." Ibrahim menjawab, "Salamun”) Rafa' lebih kuat daripada nashab, maka dia menjawab dengan itu lebih utama. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Apabila kamu dihormati dengan suatu penghormatan, maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik, atau balaslah (dengan yang serupa)) (Surah An-Nisa: 86) Nabi Ibrahim memilih yang terbaik.
Firman Allah SWT: ((kamu) adalah orang-orang yang tidak dikenal) Demikian itu karena para malaikat datang menemui nabi Ibrahim dalam rupa para pemuda yang tampan dengan wibawa yang besar. Oleh karena itu maka nabi Ibrahim berkata: ((kamu) adalah orang-orang yang tidak dikenal) Firman Allah: (Maka dia pergi dengan diam-diam menemui keluarganya) yaitu mundur secara diam-diam dengan cepat (kemudian dibawanya daging anak sapi gemuk (yang dibakar)) yaitu dari ternak pilihan hartanya. Sedangkan dalam ayat lain (maka tidak lama kemudian Ibrahim menyuguhkan daging anak sapi yang dipanggang) (Surah Hud: 69) yaitu dibakar di atas bara api (lalu dihidangkannya kepada mereka) yaitu, disuguhkan kepada mereka (Ibrahim berkata.”Silahkan kamu makan”) Ungkapan mempersilahkan dengan baik.
Ayat ini mengandung etika menjamu tamu. Nabi Ibrahim menyuguhkan makanan tanpa sepengetahuan tamu-tamunya dengan cepat dan tidak menawarkannya lebih dahulu kepada mereka, sehingga berkata,"Kami akan memberi kalian makanan" Melainkan nabi Ibrahim datang dengan cepat dan tersembunyi, lalu menyuguhkan makanannya yang paling enak dari hartanya, yaitu sapi muda yang gemuk yang dipanggang, lalu nabi Ibrahim tidak meletakkannya terlebih dahulu, lalu baru mengatakan, "Kemarilah menyantap suguhan ini" melainkan dia meletakkannya langsung ke hadapan tamu-tamunya, dan tidak memberatkan tamu-tamunya itu, melainkan mengatakan kepada mereka: (Silakan kamu makan) yaitu dengan mempersilahkan dan menawarkan dengan lemah lembut, sebagaimana dikatakan seseorang yang berkata,"Hari ini, jika kamu bisa menawarkan sesuatu, berbuat baik dan bersedekah, maka lakukanlah"
Firman Allah SWT: ((Tetapi mereka tidak mau makan), karena itu Ibrahim merasa takut terhadap mereka) Hal ini tidak mungkin dengan berdasarkan kisah yang disebutkan dalam surah lain, yaitu firman Allah SWT: (Maka tatkala dilihatnya tangan mereka tidak menjamahnya, Ibrahim memandang aneh perbuatan mereka, dan merasa takut terhadap mereka. Malaikat itu berkata, "Jangan kamu takut, sesungguhnya kami adalah (malaikat-malaikat) yang diutus kepada kaum Luth” (70) Dan istrinya berdiri (di balik tirai), lalu dia tersenyum) (Surah Hud) yaitu merasa gembira dengan pembinasaan mereka karena mereka pembangkangan dan keingkaran mereka terhadap Allah SWT. Maka pada saat itu juga para malaikat menyampaikan kabar gembira kepada istrinya tentang kelahiran nabi Ishaq dan sesudahnya nabi Ya'qub (Istrinya berkata, "Sungguh mengherankan, apakah aku akan melahirkan anak, padahal aku adalah perempuan tua, dan ini suamiku pun dalam keadaan yang sudah tua pula? Sesungguhnya ini benar-benar suatu yang sangat aneh” (72) Para malaikat itu berkata, "Apakah kamu merasa heran tentang ketetapan Allah? (Itu adalah) rahmat Allah dan keberkatan-Nya, dicurahkan atas kamu, hai ahlul bait! Sesungguhnya Allah Maha Terpuji lagi Maha Pemurah (73)) (Surah Hud) Oleh karena itu Allah berfirman di sini: (dan mereka memberi kabar gembira kepadanya dengan (kelahiran) seorang anak yang alim) Kabar gembira baginya itu juga kabar gembira bagi istrinya, karena anak itu adalah dari keduanya, jadi keduanya mendapat berita gembira ini.
Firman Allah: (Kemudian istrinya datang memekik (tercengang)) yaitu memekik tercengang bercampur gembira. Pendapat itu dikatakan Ibnu Abbas, Mujahid, Zaid bin Aslam, dan As-Suddi yaitu ucapannya: (Sungguh mengherankan)
(lalu menepuk mukanya sendiri) yaitu memukulkan telapak tangannya ke keningnya. Pendapat itu dikatakan Mujahid dan Ibnu Sabith. Ibnu Abbas berkata bahwa istri nabi Ibrahim menampar dirinya karena merasa heran sebagaimana wanita merasa heran terhadap sesuatu yang aneh (seraya berkata,"(Aku adalah) seorang perempuan tua yang mandul”) yaitu, bagaimana mungkin aku dapat melahirkan anak, sedangkan aku adalah seorang perempuan tua, dan aku di waktu muda, aku mandul, tidak punya anak? (Mereka berkata, "Demikianlah Tuhanmu memfirmankan” Sesungguhnya Dialah Yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui (30)) yaitu Dia Maha Mengetahui siapa saja yang berhak mendapat kemuliaan dan Maha Bijaksana dalam firman dan perbuatanNya
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat Az-Zariyat ayat 28: 26-28. Kemudian Ibrahim pergi menuju kepada keluarganya secara diam-diam dan sembunyi-sembunyi dari para tamunya. Kemudian dengan cepat menemui tamunya dengan membawa masakan daging (sapi) panggang yang gemuk. Kemudian diberikan kepada tamunya, dan berkata kepada mereka : Silahkan wahai para tamu untuk menikmati hidangan ini. Akan tetapi meeka menolak dan tidak memakannya, maka Ibrahim heran dengan mereka, Ibrahim berkata kepada mereka : Kenapa tidak kalian makan ? Maka hening dengan keheningan yang sebentar, maka ketika Ibrahim melihat mereka enggan makan, Ibrahim merasa takut kepada mereka, Ibrahim menyangka mereka enggan makan karena mereka menginginkan kejahatan. Mereka kemudian berkata : Jangan engkau takut, sungguh kami hanyalah diutus oleh Tuhanmu; Kemudian mereka mengabarkan bahwa istrinya Ibrahim yang bernama Sarah akan melahirkan seorang anak yang sangat cerdas, ketika menjadi seorang penyampai berita (berdakwah) kepada manusia, dan anak itu bernama Ishaq.
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Ketika Beliau melihat tangan mereka tidak menjamah makanan itu.
Yakni kami adalah para utusan Tuhanmu.
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Az-Zariyat Ayat 28
Ketika nabi ibrahim melihat tamunya tidak mau menyentuh makanan yang dihidangkan, maka dia kemudian merasa takut terhadap mereka. Melihat ketakutannya, mereka, yaitu para tamu itu berkata, 'janganlah kamu takut wahai nabi ibrahim, ' dan, selanjutnya mereka memberi kabar gembira kepadanya, yaitu dengan akan lahirnya seorang anak yang cerdas dan kelak akan menjadi seorang yang alim yang mendalam pengetahuannya yaitu ishak. 29. Ketika mendengar berita yang disampaikan para tamu itu tentang akan lahirnya seorang anak yang alim, maka kemudian istrinya, yaitu sarah datang memekik dengan tercengang karena heran dan gembira. Namun setelah menyadari keadaan dirinya, ia lalu menepuk wajah-Nya sendiri seraya berkata, 'aku ini seorang perempuan tua yang mandul, bagaimana mungkin aku bisa melahirkan anak'.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikianlah bermacam penjelasan dari berbagai ahli ilmu terkait isi dan arti surat Az-Zariyat ayat 28 (arab-latin dan artinya), semoga berfaidah untuk kita semua. Sokong kemajuan kami dengan mencantumkan tautan ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.