Surat Az-Zariyat Ayat 27
فَقَرَّبَهُۥٓ إِلَيْهِمْ قَالَ أَلَا تَأْكُلُونَ
Arab-Latin: Fa qarrabahū ilaihim, qāla alā ta`kulụn
Artinya: Lalu dihidangkannya kepada mereka. Ibrahim lalu berkata: "Silahkan anda makan".
« Az-Zariyat 26 ✵ Az-Zariyat 28 »
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Kandungan Mendalam Tentang Surat Az-Zariyat Ayat 27
Paragraf di atas merupakan Surat Az-Zariyat Ayat 27 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada bermacam kandungan mendalam dari ayat ini. Diketemukan bermacam penjabaran dari banyak pakar tafsir terhadap isi surat Az-Zariyat ayat 27, di antaranya sebagaimana terlampir:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
26-28. Ibrahim meninggalkan mereka dan masuk menemui keluarganya, dia sengaja menyembelih sekor anak sapi yang gemuk, memanggangnya dengan api, kemudian menyuguhkannya di hadapan mereka. Dia mempersilakan mereka makan dengan sopan, “Tidakkah kalian makan?” maka ketika Ibrahim melihat mereka tidak makan, rasa takut muncul dalam hatinya. Mereka berkata kepada Ibrahim, “Jangan takut, sesungguhnya kami ini adalah utusan-utusan Allah.” dan mereka menyampaikan kabar kepada Ibrahim bahwa istrinya (Sarah) akan melahirkan anak lelaki yang akan menjadi ahli ilmu tentang Allah dan agamaNYa, yaitu Ishaq.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
27. Lalu ia menghidangkannya kepada tamunya sambil menyeru dengan lembut kepada mereka, “Silahkan menikmati makanan yang disuguhkan kepada kalian.”
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
27. Kemudian meletakkannya di depan mereka dan berkata: “Apakah kalian tidak memakannya?” Namun mereka tidak menjawab. {Alaa} adalah huruf yang digunakan untuk menunjukkan keinginan terhadap kalimat setelahnya
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Lalu dia menghidangkannya kepada mereka, Ibrahim berkata,“Mengapa kalian tidak makan”
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 24-30
Kisah ini disebutkan dalam surah Hud dan Al-Hijr. Maka firman Allah: (Sudahkah sampai kepadamu (Muhammad) cerita tamu Ibrahim (malaikat-malaikat) yang dimuliakan? (24)) yaitu orang-orang yang kedatangannya harus dihormati. Imam Ahmad dan sejumlah ulama berkata bahwa wajib menjamu tamu. Sunnah juga menganjurkan hal itu, sebagaimana yang tampak dalam ayat. Firman Allah SWT: (lalu mereka mengucapkan, "Salaman." Ibrahim menjawab, "Salamun”) Rafa' lebih kuat daripada nashab, maka dia menjawab dengan itu lebih utama. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Apabila kamu dihormati dengan suatu penghormatan, maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik, atau balaslah (dengan yang serupa)) (Surah An-Nisa: 86) Nabi Ibrahim memilih yang terbaik.
Firman Allah SWT: ((kamu) adalah orang-orang yang tidak dikenal) Demikian itu karena para malaikat datang menemui nabi Ibrahim dalam rupa para pemuda yang tampan dengan wibawa yang besar. Oleh karena itu maka nabi Ibrahim berkata: ((kamu) adalah orang-orang yang tidak dikenal) Firman Allah: (Maka dia pergi dengan diam-diam menemui keluarganya) yaitu mundur secara diam-diam dengan cepat (kemudian dibawanya daging anak sapi gemuk (yang dibakar)) yaitu dari ternak pilihan hartanya. Sedangkan dalam ayat lain (maka tidak lama kemudian Ibrahim menyuguhkan daging anak sapi yang dipanggang) (Surah Hud: 69) yaitu dibakar di atas bara api (lalu dihidangkannya kepada mereka) yaitu, disuguhkan kepada mereka (Ibrahim berkata.”Silahkan kamu makan”) Ungkapan mempersilahkan dengan baik.
Ayat ini mengandung etika menjamu tamu. Nabi Ibrahim menyuguhkan makanan tanpa sepengetahuan tamu-tamunya dengan cepat dan tidak menawarkannya lebih dahulu kepada mereka, sehingga berkata,"Kami akan memberi kalian makanan" Melainkan nabi Ibrahim datang dengan cepat dan tersembunyi, lalu menyuguhkan makanannya yang paling enak dari hartanya, yaitu sapi muda yang gemuk yang dipanggang, lalu nabi Ibrahim tidak meletakkannya terlebih dahulu, lalu baru mengatakan, "Kemarilah menyantap suguhan ini" melainkan dia meletakkannya langsung ke hadapan tamu-tamunya, dan tidak memberatkan tamu-tamunya itu, melainkan mengatakan kepada mereka: (Silakan kamu makan) yaitu dengan mempersilahkan dan menawarkan dengan lemah lembut, sebagaimana dikatakan seseorang yang berkata,"Hari ini, jika kamu bisa menawarkan sesuatu, berbuat baik dan bersedekah, maka lakukanlah"
Firman Allah SWT: ((Tetapi mereka tidak mau makan), karena itu Ibrahim merasa takut terhadap mereka) Hal ini tidak mungkin dengan berdasarkan kisah yang disebutkan dalam surah lain, yaitu firman Allah SWT: (Maka tatkala dilihatnya tangan mereka tidak menjamahnya, Ibrahim memandang aneh perbuatan mereka, dan merasa takut terhadap mereka. Malaikat itu berkata, "Jangan kamu takut, sesungguhnya kami adalah (malaikat-malaikat) yang diutus kepada kaum Luth” (70) Dan istrinya berdiri (di balik tirai), lalu dia tersenyum) (Surah Hud) yaitu merasa gembira dengan pembinasaan mereka karena mereka pembangkangan dan keingkaran mereka terhadap Allah SWT. Maka pada saat itu juga para malaikat menyampaikan kabar gembira kepada istrinya tentang kelahiran nabi Ishaq dan sesudahnya nabi Ya'qub (Istrinya berkata, "Sungguh mengherankan, apakah aku akan melahirkan anak, padahal aku adalah perempuan tua, dan ini suamiku pun dalam keadaan yang sudah tua pula? Sesungguhnya ini benar-benar suatu yang sangat aneh” (72) Para malaikat itu berkata, "Apakah kamu merasa heran tentang ketetapan Allah? (Itu adalah) rahmat Allah dan keberkatan-Nya, dicurahkan atas kamu, hai ahlul bait! Sesungguhnya Allah Maha Terpuji lagi Maha Pemurah (73)) (Surah Hud) Oleh karena itu Allah berfirman di sini: (dan mereka memberi kabar gembira kepadanya dengan (kelahiran) seorang anak yang alim) Kabar gembira baginya itu juga kabar gembira bagi istrinya, karena anak itu adalah dari keduanya, jadi keduanya mendapat berita gembira ini.
Firman Allah: (Kemudian istrinya datang memekik (tercengang)) yaitu memekik tercengang bercampur gembira. Pendapat itu dikatakan Ibnu Abbas, Mujahid, Zaid bin Aslam, dan As-Suddi yaitu ucapannya: (Sungguh mengherankan)
(lalu menepuk mukanya sendiri) yaitu memukulkan telapak tangannya ke keningnya. Pendapat itu dikatakan Mujahid dan Ibnu Sabith. Ibnu Abbas berkata bahwa istri nabi Ibrahim menampar dirinya karena merasa heran sebagaimana wanita merasa heran terhadap sesuatu yang aneh (seraya berkata,"(Aku adalah) seorang perempuan tua yang mandul”) yaitu, bagaimana mungkin aku dapat melahirkan anak, sedangkan aku adalah seorang perempuan tua, dan aku di waktu muda, aku mandul, tidak punya anak? (Mereka berkata, "Demikianlah Tuhanmu memfirmankan” Sesungguhnya Dialah Yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui (30)) yaitu Dia Maha Mengetahui siapa saja yang berhak mendapat kemuliaan dan Maha Bijaksana dalam firman dan perbuatanNya
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat Az-Zariyat ayat 27: 26-28. Kemudian Ibrahim pergi menuju kepada keluarganya secara diam-diam dan sembunyi-sembunyi dari para tamunya. Kemudian dengan cepat menemui tamunya dengan membawa masakan daging (sapi) panggang yang gemuk. Kemudian diberikan kepada tamunya, dan berkata kepada mereka : Silahkan wahai para tamu untuk menikmati hidangan ini. Akan tetapi meeka menolak dan tidak memakannya, maka Ibrahim heran dengan mereka, Ibrahim berkata kepada mereka : Kenapa tidak kalian makan ? Maka hening dengan keheningan yang sebentar, maka ketika Ibrahim melihat mereka enggan makan, Ibrahim merasa takut kepada mereka, Ibrahim menyangka mereka enggan makan karena mereka menginginkan kejahatan. Mereka kemudian berkata : Jangan engkau takut, sungguh kami hanyalah diutus oleh Tuhanmu; Kemudian mereka mengabarkan bahwa istrinya Ibrahim yang bernama Sarah akan melahirkan seorang anak yang sangat cerdas, ketika menjadi seorang penyampai berita (berdakwah) kepada manusia, dan anak itu bernama Ishaq.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Az-Zariyat Ayat 27
26-27. Sesudah nabi ibrahim mempersilakan tamunya, maka kemudian dengan diam-diam dia pergi menemui keluarganya, yaitu istrinya untuk menyiapkan jamuan untuk mereka. Kemudian dibawanya daging anak sapi gemuk yang sudah dibakar, lalu dihidangkannya hidangan itu kepada mereka, tetapi ternyata mereka tidak mau makan jamuan itu. Segera saja nabi ibrahim berkata, 'mengapa tidak kamu makan hidangan ini'. 28. Ketika nabi ibrahim melihat tamunya tidak mau menyentuh makanan yang dihidangkan, maka dia kemudian merasa takut terhadap mereka. Melihat ketakutannya, mereka, yaitu para tamu itu berkata, 'janganlah kamu takut wahai nabi ibrahim, ' dan, selanjutnya mereka memberi kabar gembira kepadanya, yaitu dengan akan lahirnya seorang anak yang cerdas dan kelak akan menjadi seorang yang alim yang mendalam pengetahuannya yaitu ishak.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikian pelbagai penjelasan dari para mufassirin terkait isi dan arti surat Az-Zariyat ayat 27 (arab-latin dan artinya), semoga memberi kebaikan bagi ummat. Dukunglah kemajuan kami dengan mencantumkan tautan ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.