Surat Az-Zariyat Ayat 26

فَرَاغَ إِلَىٰٓ أَهْلِهِۦ فَجَآءَ بِعِجْلٍ سَمِينٍ

Arab-Latin: Fa rāga ilā ahlihī fa jā`a bi'ijlin samīn

Artinya: Maka dia pergi dengan diam-diam menemui keluarganya, kemudian dibawanya daging anak sapi gemuk.

« Az-Zariyat 25Az-Zariyat 27 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Kandungan Penting Terkait Surat Az-Zariyat Ayat 26

Paragraf di atas merupakan Surat Az-Zariyat Ayat 26 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada pelbagai kandungan penting dari ayat ini. Tersedia pelbagai penafsiran dari para pakar tafsir mengenai makna surat Az-Zariyat ayat 26, di antaranya sebagaimana termaktub:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

26-28. Ibrahim meninggalkan mereka dan masuk menemui keluarganya, dia sengaja menyembelih sekor anak sapi yang gemuk, memanggangnya dengan api, kemudian menyuguhkannya di hadapan mereka. Dia mempersilakan mereka makan dengan sopan, “Tidakkah kalian makan?” maka ketika Ibrahim melihat mereka tidak makan, rasa takut muncul dalam hatinya. Mereka berkata kepada Ibrahim, “Jangan takut, sesungguhnya kami ini adalah utusan-utusan Allah.” dan mereka menyampaikan kabar kepada Ibrahim bahwa istrinya (Sarah) akan melahirkan anak lelaki yang akan menjadi ahli ilmu tentang Allah dan agamaNYa, yaitu Ishaq.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

26-30. Kemudian Ibrahim pergi ke keluarganya dengan segera, dan menyembelih anak sapi yang gemuk untuk dipanggang. Lalu dia menghidangkannya bagi para tamunya dan mempersilahkan mereka dengan halus: “Tidakkah kalian memakannya?”

Saat mereka enggan memakannya, Ibrahim merasa takut; dan hal ini mereka ketahui, sehingga mereka berkata: “Janganlah kamu takut dari kami, karena kami adalah para utusan dari Allah.” Kemudian mereka menyampaikan bahwa dia akan dikaruniai seorang anak yang berilmu, sehingga istri Nabi Ibrahim datang dan berteriak karena terheran tidak percaya, hingga dia memukul-mukul wajahnya seraya berkata: “Bagaimana aku akan melahirkan seorang anak, sedangkan aku telah menjadi wanita tua yang mandul?”

Maka para malaikat itu menjawab: “Demikianlah firman Tuhanmu yang disampaikan kepada kami. Dia Maha Bijaksana dalam mengatur urusan hamba-hamba-Nya, dan Maha Mengetahui kemaslahatan mereka.”


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

26. Lalu Ibrahim masuk menemui keluarganya dengan diam-diam, kemudian beliau (kembali dengan) membawa daging anak sapi yang gemuk, karena beliau mengira bahwa tamunya adalah manusia.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

26. فَرَاغَ إِلَىٰٓ أَهْلِهِۦ (Maka dia pergi dengan diam-diam menemui keluarganya)
Yakni pergi menuju keluarganya. Terdapat pendapat mengatakan bahwa ia pergi ke keluarganya tanpa sepengetahuan para tamunya.

فَجَآءَ بِعِجْلٍ سَمِينٍ(kemudian dibawanya daging anak sapi gemuk)
Yakni dia datang kepada tamunya dengan membawa daging anak sapi panggang, sebagaimana dikisahkan pada surat Hud yang menyatakan “Datang membawa daging anak sapi panggang.”


📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia

Pada ayat ini merupakan anjuran keluarga seseorang – dan siapa pun yang mengurus urusan rumah tangganya – agar bersikap tegas dan siap menghadapi urusan apa pun yang diminta darinya dan melaksanakan tugas-tugas rumah tangga. Ibrahim segera berlari menemui keluarganya dan membawakan makanan tamu-tamunya yang sudah hadir kemudian ia memberikannya kepada mereka.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

26. Maka dengan diam-diam dia menemui keluarganya dan membawakan dengan cepat sepotong daging yang sudah dimasak. Dalam surah Hud ayat 69 disebutkan {Bi ‘ajlin haniidzin} yaitu dimasak


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

{Kemudian, dia pergi diam-diam} dia pergi diam-diam {menemui keluarganya, lalu datang membawa (daging) anak sapi gemuk


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 24-30
Kisah ini disebutkan dalam surah Hud dan Al-Hijr. Maka firman Allah: (Sudahkah sampai kepadamu (Muhammad) cerita tamu Ibrahim (malaikat-malaikat) yang dimuliakan? (24)) yaitu orang-orang yang kedatangannya harus dihormati. Imam Ahmad dan sejumlah ulama berkata bahwa wajib menjamu tamu. Sunnah juga menganjurkan hal itu, sebagaimana yang tampak dalam ayat. Firman Allah SWT: (lalu mereka mengucapkan, "Salaman." Ibrahim menjawab, "Salamun”) Rafa' lebih kuat daripada nashab, maka dia menjawab dengan itu lebih utama. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Apabila kamu dihormati dengan suatu penghormatan, maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik, atau balaslah (dengan yang serupa)) (Surah An-Nisa: 86) Nabi Ibrahim memilih yang terbaik.
Firman Allah SWT: ((kamu) adalah orang-orang yang tidak dikenal) Demikian itu karena para malaikat datang menemui nabi Ibrahim dalam rupa para pemuda yang tampan dengan wibawa yang besar. Oleh karena itu maka nabi Ibrahim berkata: ((kamu) adalah orang-orang yang tidak dikenal) Firman Allah: (Maka dia pergi dengan diam-diam menemui keluarganya) yaitu mundur secara diam-diam dengan cepat (kemudian dibawanya daging anak sapi gemuk (yang dibakar)) yaitu dari ternak pilihan hartanya. Sedangkan dalam ayat lain (maka tidak lama kemudian Ibrahim menyuguhkan daging anak sapi yang dipanggang) (Surah Hud: 69) yaitu dibakar di atas bara api (lalu dihidangkannya kepada mereka) yaitu, disuguhkan kepada mereka (Ibrahim berkata.”Silahkan kamu makan”) Ungkapan mempersilahkan dengan baik.
Ayat ini mengandung etika menjamu tamu. Nabi Ibrahim menyuguhkan makanan tanpa sepengetahuan tamu-tamunya dengan cepat dan tidak menawarkannya lebih dahulu kepada mereka, sehingga berkata,"Kami akan memberi kalian makanan" Melainkan nabi Ibrahim datang dengan cepat dan tersembunyi, lalu menyuguhkan makanannya yang paling enak dari hartanya, yaitu sapi muda yang gemuk yang dipanggang, lalu nabi Ibrahim tidak meletakkannya terlebih dahulu, lalu baru mengatakan, "Kemarilah menyantap suguhan ini" melainkan dia meletakkannya langsung ke hadapan tamu-tamunya, dan tidak memberatkan tamu-tamunya itu, melainkan mengatakan kepada mereka: (Silakan kamu makan) yaitu dengan mempersilahkan dan menawarkan dengan lemah lembut, sebagaimana dikatakan seseorang yang berkata,"Hari ini, jika kamu bisa menawarkan sesuatu, berbuat baik dan bersedekah, maka lakukanlah"
Firman Allah SWT: ((Tetapi mereka tidak mau makan), karena itu Ibrahim merasa takut terhadap mereka) Hal ini tidak mungkin dengan berdasarkan kisah yang disebutkan dalam surah lain, yaitu firman Allah SWT: (Maka tatkala dilihatnya tangan mereka tidak menjamahnya, Ibrahim memandang aneh perbuatan mereka, dan merasa takut terhadap mereka. Malaikat itu berkata, "Jangan kamu takut, sesungguhnya kami adalah (malaikat-malaikat) yang diutus kepada kaum Luth” (70) Dan istrinya berdiri (di balik tirai), lalu dia tersenyum) (Surah Hud) yaitu merasa gembira dengan pembinasaan mereka karena mereka pembangkangan dan keingkaran mereka terhadap Allah SWT. Maka pada saat itu juga para malaikat menyampaikan kabar gembira kepada istrinya tentang kelahiran nabi Ishaq dan sesudahnya nabi Ya'qub (Istrinya berkata, "Sungguh mengherankan, apakah aku akan melahirkan anak, padahal aku adalah perempuan tua, dan ini suamiku pun dalam keadaan yang sudah tua pula? Sesungguhnya ini benar-benar suatu yang sangat aneh” (72) Para malaikat itu berkata, "Apakah kamu merasa heran tentang ketetapan Allah? (Itu adalah) rahmat Allah dan keberkatan-Nya, dicurahkan atas kamu, hai ahlul bait! Sesungguhnya Allah Maha Terpuji lagi Maha Pemurah (73)) (Surah Hud) Oleh karena itu Allah berfirman di sini: (dan mereka memberi kabar gembira kepadanya dengan (kelahiran) seorang anak yang alim) Kabar gembira baginya itu juga kabar gembira bagi istrinya, karena anak itu adalah dari keduanya, jadi keduanya mendapat berita gembira ini.
Firman Allah: (Kemudian istrinya datang memekik (tercengang)) yaitu memekik tercengang bercampur gembira. Pendapat itu dikatakan Ibnu Abbas, Mujahid, Zaid bin Aslam, dan As-Suddi yaitu ucapannya: (Sungguh mengherankan)
(lalu menepuk mukanya sendiri) yaitu memukulkan telapak tangannya ke keningnya. Pendapat itu dikatakan Mujahid dan Ibnu Sabith. Ibnu Abbas berkata bahwa istri nabi Ibrahim menampar dirinya karena merasa heran sebagaimana wanita merasa heran terhadap sesuatu yang aneh (seraya berkata,"(Aku adalah) seorang perempuan tua yang mandul”) yaitu, bagaimana mungkin aku dapat melahirkan anak, sedangkan aku adalah seorang perempuan tua, dan aku di waktu muda, aku mandul, tidak punya anak? (Mereka berkata, "Demikianlah Tuhanmu memfirmankan” Sesungguhnya Dialah Yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui (30)) yaitu Dia Maha Mengetahui siapa saja yang berhak mendapat kemuliaan dan Maha Bijaksana dalam firman dan perbuatanNya


📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Az-Zariyat ayat 26: 26-28. Kemudian Ibrahim pergi menuju kepada keluarganya secara diam-diam dan sembunyi-sembunyi dari para tamunya. Kemudian dengan cepat menemui tamunya dengan membawa masakan daging (sapi) panggang yang gemuk. Kemudian diberikan kepada tamunya, dan berkata kepada mereka : Silahkan wahai para tamu untuk menikmati hidangan ini. Akan tetapi meeka menolak dan tidak memakannya, maka Ibrahim heran dengan mereka, Ibrahim berkata kepada mereka : Kenapa tidak kalian makan ? Maka hening dengan keheningan yang sebentar, maka ketika Ibrahim melihat mereka enggan makan, Ibrahim merasa takut kepada mereka, Ibrahim menyangka mereka enggan makan karena mereka menginginkan kejahatan. Mereka kemudian berkata : Jangan engkau takut, sungguh kami hanyalah diutus oleh Tuhanmu; Kemudian mereka mengabarkan bahwa istrinya Ibrahim yang bernama Sarah akan melahirkan seorang anak yang sangat cerdas, ketika menjadi seorang penyampai berita (berdakwah) kepada manusia, dan anak itu bernama Ishaq.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Az-Zariyat Ayat 26

26-27. Sesudah nabi ibrahim mempersilakan tamunya, maka kemudian dengan diam-diam dia pergi menemui keluarganya, yaitu istrinya untuk menyiapkan jamuan untuk mereka. Kemudian dibawanya daging anak sapi gemuk yang sudah dibakar, lalu dihidangkannya hidangan itu kepada mereka, tetapi ternyata mereka tidak mau makan jamuan itu. Segera saja nabi ibrahim berkata, 'mengapa tidak kamu makan hidangan ini'


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Demikian beraneka penjelasan dari para ulama terhadap isi dan arti surat Az-Zariyat ayat 26 (arab-latin dan artinya), semoga menambah kebaikan bagi kita. Bantu perjuangan kami dengan memberikan tautan ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Bacaan Paling Banyak Dilihat

Terdapat ratusan topik yang paling banyak dilihat, seperti surat/ayat: Al-Kautsar 2, Luqman 12, An-Nahl 97, At-Taubah 103, At-Talaq 3, Yusuf 87. Ada pula Al-Baqarah 255, Az-Zalzalah 7-8, An-Nahl, Ali ‘Imran 173, Tiga (3) Terakhir al-Baqarah, Al-Baqarah 156.

  1. Al-Kautsar 2
  2. Luqman 12
  3. An-Nahl 97
  4. At-Taubah 103
  5. At-Talaq 3
  6. Yusuf 87
  7. Al-Baqarah 255
  8. Az-Zalzalah 7-8
  9. An-Nahl
  10. Ali ‘Imran 173
  11. Tiga (3) Terakhir al-Baqarah
  12. Al-Baqarah 156

Pencarian: latin surah al kautsar, al an am 48, surah al muzzammil ayat 18, arti surat at taubah ayat 119, surat al imran ayat 140

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.