Surat Az-Zariyat Ayat 2

فَٱلْحَٰمِلَٰتِ وِقْرًا

Arab-Latin: Fal-ḥāmilāti wiqrā

Artinya: Dan awan yang mengandung hujan,

« Az-Zariyat 1Az-Zariyat 3 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Tafsir Menarik Berkaitan Surat Az-Zariyat Ayat 2

Paragraf di atas merupakan Surat Az-Zariyat Ayat 2 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beragam tafsir menarik dari ayat ini. Didapatkan beragam penafsiran dari berbagai mufassirin mengenai isi surat Az-Zariyat ayat 2, antara lain seperti terlampir:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

1-6. Allah bersumpah dengan angin yang menerbangkan debu, lalu dengan awan yang membawa beban berat air, lalu dengan kapal-kapal yang berlayar di lautan dengan mudah dan lancar, lalu dengan malaikat yang membagikan rahmat Allah kepada makhlukNya, sesungguhnya apa yang dijanjikan kepada kalian (wahai manusia), yaitu kebangkitan dan hisab, pasti terjadi dengan yakin, dan sesungguhnya hisab dan pahala dari amal perbuatan benar-benar akan terwujud, tidak bisa tidak.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

2. Dan dengan awan yang mengandung air hujan yang banyak,


📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

2. فَالْحٰمِلٰتِ وِقْرًا (dan awan yang mengandung hujan)
Yakni awan yang membawa air hujan, sebagaimana hewan berkaki empat yang mengangkut beban berat. Dan tidak ada yang mengetahui seberapa beban air yang dibawa oleh awan kecuali Allah.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

2.Kemudian demi awan yang membawa hujan. Al-Wiqru adalah unta hamil. Maksudnya adalah awan yang mengandung (hujan)


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

{demi (awan) yang mengandung muatan} dan Aku bersumpah demi awan yang mengandung muatan air


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 1-14
Telah disebutkan pula melalui berbagai jalur dari Amirul Mu’minin Ali bin Abi Thalib bahwa dia menaiki mimbar di Kufah lalu berkata, "Tidaklah kalian bertanya kepadaku tentang suatu ayat dalam kitab Allah dan tidak pula dari sunnah Rasulullah SAW melainkan aku menjelaskannya kepada kalian tentangnya." Maka berdirilah Ibnu Al-Kawa, lalu bertanya,"Wahai Amirul Mu’minin, apakah makna firman Allah SWT: (Demi (angin) yang menerbangkan debu dengan sekuat-kuatnya (1)?") Maka Ali menjawab,"Maknanya adalah angin" Ibnu Al-Kawa’ menanyakan tentang firmanNya: (dan awan yang mengandung hujan (2)) Ali menjawab, bahwa itu adalah awan. Lalu Ibnu Al-Kawa’ bertanya tentang firmanNya: (dan kapal-kapal yang berlayar dengan mudah (3)) Ali menjawab bahwa yang dimaksud adalah kapal-kapal. Ibnu Al-Kawa’ bertanya tentang firmanNya: ((malaikat-malaikat) yang membagi-bagi urusan (4)) Maka Ali berkata bahwa yang dimaksud adalah malaikat-malaikat.
Adapun “Al-jariyat” maka pendapat yang terkenal dari mayoritas ulama, yaitu kapal-kapal yang berlayar dengan mudah di atas permukaan air. Sebagian dari mereka berkata bahwa yang dimaksud adalah bintang-bintang yang beredar pada garis edarnya masing-masing. Demikian itu agar ungkapan ini bertingkat dari yang paling bawah kemudian menjadi yang paling atas. Maka angin di atasnya terdapat awan, dan bintang-bintang di atas semua itu, dan yang lebih atas lagi adalah para malaikat yang ditugaskan untuk membagi-bagi urusan; mereka turun dengan membawa perintah-perintah Allah, baik yang berupa syariat atau yang berupa perkara alam. Ungkapan ini merupakan sumpah dari Allah SWT yang menunjukkan atas terjadinya hari kiamat. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (sesungguhnya apa yang dijanjikan kepadamu pasti benar (5)) yaitu berita yang benar (dan sesungguhnya (hari) pembalasan) yaitu hari perhitungan (itu pasti terjadi) yaitu pasti terjadi.
Kemudian Allah SWT berfirman: (Demi langit yang mempunyai jalan-jalan (7)) Ibnu Abbas berkata bahwa yang dimaksud adalah langit yang mempunyai keindahan, kemegahan, dan kerapian. Demikian juga dikatakan oleh Mujahid, Ikrimah, Sa'id bin Jubair, Qatadah, Ar-Rabi' bin Anas, dan lainnya.
Diriwayatkan dari Abu Shalih mengatakan, artinya yang mempunyai ikatan yang erat.
Al-Hasan bin Abu Al-Hasan Al-Bashri mengatakan bahwa yang dimaksud dengan (dzatil hubuk) adalah yang mempunyai ikatan dengan bintang-bintang.
Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar tentang firmanNya: (Demi langit yang mempunyai jalan-jalan (7)) yaitu langit ketujuh, seakan-akan (hanya Allah yang lebih Mengetahui) yang dimaksudkan adalah langit yang padanya terdapat bintang-bintang yang tetap, yang menurut kebanyakan ulama falak berada di cakrawala yang kedelapan di atas cakrawala yang ketujuh; hanya Allah yang lebih Mengetahui.
Semua pendapat yang disebutkan diatas merujuk kepada satu hal, yaitu menggambarkan tentang keindahan dan kemegahannya, sebagaimana yang dikatakan Ibnu Abbas bahwa termasuk keindahan langit adalah ketinggian, kejernihan, kekokohan bangunan, keluasan cakrawala, dan kelihatan cantik dalam kemegahannya dihiasi dengan bintang-bintang yang tetap dan yang beredar, serta dihiasi dengan matahari, bulan, dan bintang-bintang yang bercahaya. Firman Allah SWT: (sesungguhnya kamu benar-benar dalam keadaan berbeda-beda pendapat (8)) yaitu sesungguhnya kalian, wahai orang-orang musyrik yang mendustakan para rasul- benar-benar dalam keadaan berselisih, kacau, tidak rukun, dan tidak bersatu.
Qatadah berkata bahwa maknanya adalah bahwa sesungguhnya kalian benar-benar berada dalam kekacauan pendapat antara membenarkan dan mendustakan Al-Qur'an.
(dipalingkan darinya (Rasul dan Al-Qur'an) orang yang dipalingkan (9)) yaitu sesungguhnya yang berputar-putar dengan itu hanyalah orang yang tersesat. Karena itu adalah perkataan yang bathil, dan dia mengikuti dan tersesat karenannya. Dan yang termakan hanyalah orang yang memang ditakdirkan sesat lagi tidak punya pengertian. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Maka sesungguhnya kamu dan apa-apa yang kamu sembah itu (161) sekali-kali tidak dapat menyesatkan (seseorang) terhadap Allah (162) kecuali orang-orang yang akan masuk neraka yang menyala-nyala (163)) (Surah Ash-Shaffat)
Hasan Al-Bashri berkata bahwa orang yang mendustakan Al-Qur'an itu dipalingkan darinya.
Firman Allah SWT: (Terkutuklah orang-orang yang banyak berdusta (10)) Mujahid berkata bahwa yang dimaksud adalah para pendusta. Ungkapan ini merupakan perumpamaan, sama dengan apa yang terdapat di dalam surah Abasa: (Binasalah manusia; alangkah amat sangat kekafirannya? (17)) (Surah 'Abasa) Al-Kharrasun adalah orang-orang yang mengatakan bahwa kami tidak akan dibangkitkan, mereka tidak mempercayainya. Ali bin Abi Thalhah meriwayatkan dari Ibnu Abbas tentang firmanNya: (Terkutuklah orang-orang yang banyak berdusta (10)) yaitu, terkutuklah orang-orang yang ragu-ragu.
Firman Allah: ((yaitu) orang-orang yang terbenam dalam kebodohan lagi lalai (11)) Ibnu Abbas dan lainnya berkata bahwa yang dimaksud adalah orang-orang yang tenggelam dalam kekafiran, keraguan, dan kelalaian
(mereka bertanya, "Bilakah hari pembalasan itu?” (12)) Sesungguhnya mereka menanyakan hal ini hanya semata-mata karena mendustakan, ingkar, dan menganggap mustahil. Allah SWT berfirman: ((Hari pembalasan itu ialah) pada hari ketika mereka diazab di atas api neraka (13)) Ibnu Abbas, Mujahid, Al-Hasan dan lainnya berkata bahwa makna (yuftanuna) adalah mereka diazab.
Mujahid berkata bahwa makna yang dimaksud adalah sebagaimana emas dibakar di atas api.
((Dikatakan kepada mereka), "Rasakanlah azabmu itu) Mujahid berkata bahwa makna yang dimaksud adalah yang membakar kalian. Dan selain Mujahid berkata bahwa maknannya adalah rasakanlah azab ini (Inilah azab yang dahulu kamu minta supaya disegerakan) yaitu dikatakan hal ini kepada mereka sebagai kecaman, cemoohan, dan penghinaan terhadap.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Az-Zariyat ayat 2: Allah bersumpah dengan awan yang membawa air, dan juga membawa dzat yang empat.


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Dengannya, Allah Subhaanahu wa Ta'aala memberikan manfaat kepada negeri dan hamba.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Az-Zariyat Ayat 2

1'4. Surah yang lalu diakhiri dengan penjelasan tentang hari kebangkitan yang pada saat itu akan terbukti ancaman-ancaman Allah yang telah diungkapkan sebelumnya. Oleh karena itu sangat tepat ketika surah ini dimulai dengan kalimat-kalimat yang mengukuhkan ancaman tersebut. Pengukuhan itu diungkapkan dengan sumpah-Nya bahwa semua yang diperingatkan itu pasti akan terbukti. :'demi angin kencang yang menerbangkan debu dengan tiupannya yang sangat kuat dan dahsyat, dan demi awan yang gumpalannya mengandung banyak air hujan yang menyuburkan tanah, dan demi kapal-kapal yang berlayar dengan membawa segala keperluan ke seluruh penjuru dengan mu-dah karena tiupan angin yang kuat, dan demi malaikat-malaikat yang membagi-bagi urusan yang diamanahkan kepada mereka, seperti menurunkan hujan, membagi rezeki, dan lainnya


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Demikian beberapa penjelasan dari beragam ahli tafsir terhadap kandungan dan arti surat Az-Zariyat ayat 2 (arab-latin dan artinya), semoga bermanfaat bagi kita bersama. Support syi'ar kami dengan memberikan tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Yang Paling Sering Dibaca

Terdapat ratusan topik yang paling sering dibaca, seperti surat/ayat: Tiga (3) Terakhir al-Baqarah, Az-Zalzalah 7-8, Ali ‘Imran 173, At-Taubah 103, An-Nahl, Luqman 12. Serta Al-Baqarah 156, An-Nahl 97, At-Talaq 3, Al-Baqarah 255, Al-Kautsar 2, Yusuf 87.

  1. Tiga (3) Terakhir al-Baqarah
  2. Az-Zalzalah 7-8
  3. Ali ‘Imran 173
  4. At-Taubah 103
  5. An-Nahl
  6. Luqman 12
  7. Al-Baqarah 156
  8. An-Nahl 97
  9. At-Talaq 3
  10. Al-Baqarah 255
  11. Al-Kautsar 2
  12. Yusuf 87

Pencarian: wabil walidaini, yuhibbu artinya, quran surah al mulk, lain syakartum laazidannakum, tulisan arab assalamualaikum warahmatullahi~wabarakatuh

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.