Surat Muhammad Ayat 22
فَهَلْ عَسَيْتُمْ إِن تَوَلَّيْتُمْ أَن تُفْسِدُوا۟ فِى ٱلْأَرْضِ وَتُقَطِّعُوٓا۟ أَرْحَامَكُمْ
Arab-Latin: Fa hal 'asaitum in tawallaitum an tufsidụ fil-arḍi wa tuqaṭṭi'ū ar-ḥāmakum
Artinya: Maka apakah kiranya jika kamu berkuasa kamu akan membuat kerusakan di muka bumi dan memutuskan hubungan kekeluargaan?
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Kandungan Menarik Berkaitan Surat Muhammad Ayat 22
Paragraf di atas merupakan Surat Muhammad Ayat 22 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada variasi kandungan menarik dari ayat ini. Didapatkan variasi penjabaran dari banyak ulama mengenai isi surat Muhammad ayat 22, misalnya seperti berikut:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Bila kalian berpaling dari kitab Allah dan Sunnah NabiNya, niscaya kalian akan berbuat kemaksiatan kepada Allah di muka bumi, lalu kalian kafir kepada Allah dan menumpahkan darah serta memutuskan hubungan Rahim kalian.
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
22-23. Jika kalian berpaling dari Islam, maka mungkin saja kalian akan kembali melakukan perbuatan jahiliyah dalam menumpahkan darah orang yang tidak boleh dibunuh, dan memutus tali silaturrahim. Orang-orang yang jauh dari kebenaran itu telah Allah jauhkan dari rahmat-Nya, sehingga Allah membuat mereka tuli dari mendengar kebenaran dan buta dari melihat jalan petunjuk.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
22. Dan seringkali kondisi kalian apabila kalian berpaling dari keimanan terhadap Allah dan ketaatan kepada-Nya bahwa kalian membuat kerusakan di bumi dengan kekufuran dan kemaksiatan serta kalian memutuskan hubungan silaturahmi, sebagaimana kondisi kalian pada jaman jahiliyah.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
22. فَهَلْ عَسَيْتُمْ إِن تَوَلَّيْتُمْ أَن تُفْسِدُوا۟ فِى الْأَرْضِ وَتُقَطِّعُوٓا۟ أَرْحَامَكُمْ (Maka apakah kiranya jika kamu berkuasa kamu akan membuat kerusakan di muka bumi dan memutuskan hubungan kekeluargaan?)
Yakni apakah jika kalian diberi kekuasaan untuk mengurusi urusan umat maka kalian akan berbuat kerusakan di bumi dengan saling memerangi di antara kalian dan menumpahkan darah serta memutus hubungan kekeluargaan?
Pendapat lain mengatakan maknanya adalah apakah kiranya jika kalian berpaling dari ketaatan dan enggan untuk ikut berperang serta tidak mengindahkan hukum-hukumnya.
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
22. Jika kalian diperintahkan untuk berperang dan memperjuangkan keyakinan kalian, dan kalian diberi kekuasaan maka kalian akan berbuat kerusakan, kedhaliman, fitnah, pertumpahan darah dan memutuskan hubungan persaudaraan dengan saudara-saudara kalian
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Apakah seandainya kalian berkuasa} jika kalian {berpaling} berpaling dari keimanan {kalian berbuat kerusakan di bumi dan memutuskan hubungan kekeluargaan kalian
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
22. Selanjutnya Allah menyebutkan orang yang berpaling dari ketaatan terhadap Rabbnya, ia tidak bepaling menuju kebaikan melainkan menuju keburukan. Allah berfirman, “maka apakah kiranya jika kamu berkuasa kamu akan membuat kerusakan di muka bumi dan memutuskan hubungan kekeluargaan.” Artinya, terdapat dua hal; konsisten dalam menaati Allah serta menjalankan semua perintahNya dan disanalah terdapat kebaikan, petunjuk, dan keberuntungan, atau berpaling dari hal itu serta berpaling untuk tidak menaati Allah, maka tidak terdapat apap pun dalam hal ini melainkan kerusakan di muka bumi, karena mengerjakan berbagai kemaksiatan dan memutuskan tali kekeluargaan.
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 20-23
Allah SWT berfirman seraya memberitahukan tentang orang-orang mukmin, bahwa mereka mengharapkan agar jihad disyariatkan atas diri mereka. Tetapi setelah Allah SWT mewajibkan hal itu dan memerintahkannya, tiba-tiba kebanyakan dari mereka menolaknya, sebagaimana firmanNya: (Tidakkah kamu perhatikan orang-orang yang dikatakan kepada mereka, "Tahanlah tanganmu (dari perang), dirikanlah shalat, dan tunaikanlah zakat!" Setelah diwajibkan kepada mereka berperang, tiba-tiba sebagian dari mereka (golongan munafik) takut kepada manusia (musuh) seperti takutnya kepada Allah, bahkan lebih sangat dari itu takutnya. Mereka berkata, "Ya Tuhan kami, mengapa Engkau wajibkan berperang kepada kami? Mengapa tidak engkau tangguhkan (kewajiban berperang) kepada kami beberapa waktu lagi?” Katakanlah, "Kesenangan di dunia ini hanya sebentar dan akhirat itu lebih baik untuk orang-orang yang bertakwa dan kamu tidak akan dianiaya sedikit pun (77)) (Surah An-Nisa’)
Dan di sini Allah SWT berfirman: (Dan orang-orang yang beriman berkata, "Mengapa tiada diturunkan suatu surat?”) yaitu mengandung hukum perang. Oleh karena itu Allah berfirman: (Maka apabila diturunkan suatu surat yang jelas maksudnya dan disebutkan di dalamnya (perintah) perang, kamu lihat orang-orang yang ada penyakit di dalam hatinya memandang kepadamu seperti pandangan orang yang pingsan karena takut mati) yaitu karena kaget dan takut dalam menghadapi musuh.
Kemudian Allah berfirman seraya mendorong mereka: (alangkah baiknya bagi mereka (20) taat dan mengucapkan perkataan yang baik) Sebenarnya lebih baik bagi mereka jika mendengar dan taat saat itu yaitu dalam keadaan dijamin (Apabila telah ditetapkan perintah perang) yaitu keadaannya menjadi sungguh-sungguh dan perang telah datang (sekiranya saja mereka membenarkan imannya kepada Allah)
yaitu, mereka mengikhlaskan niat (niscaya yang demikian itu lebih baik bagi mereka)
Firman Allah: (Maka apakah kiranya jika kamu berpaling) yaitu dari jihad dan menolaknya (kamu akan membuat kerusakan di muka bumi dan memutuskan hubungan kekeluargaan) yaitu kalian akan kembali kepada kejahiliyahan kalian di masa lalu dimana kalian mengalirkan darah dan memutus hubungan kekeluargaan? Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Mereka itulah orang-orang yang dilaknati oleh Allah dan ditulikan-Nya telinga mereka dan dibutakan-Nya penglihatan mereka (23)) Larangan membuat kerusakan di muka bumi ini bersifat umum dan larangan memutuskan hubungan kekeluargaan bersifat khusus, bahkan Allah memerintahkan untuk berbuat kebaikan di muka bumi dan menyambung kekeluargaan, yaitu dengan berbuat baik kepada kerabat melalui ucapan, perbuatan dan bersedekah.
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat Muhammad ayat 22: Kemudian Allah menujukan perkataan-Nya kepada orang-orang kafir dengan celaan kepada mereka, Allah berkata : Apakah kalian buta dengan penolakan kalian akan perintah Allah, kalian meninggalkan perintah tersebut dan tidak mengerjakannya; Sungguh kalian rusak hidup di bumi dengan kesyirikan, dzalim, dan menumpahkan darah serta memutus tali silaturahmi.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Selanjutnya Allah Subhaanahu wa Ta'aala menyebutkan keadaan orang yang berpaling dari ketaatan Tuhannya, bahwa keadaannya bukan kepada kebaikan tetapi kepada keburukan.
Yakni kembali mengerjakan perbuatan orang-orang jahiliyyah. Keadaannya ada dua macam; bisa tetap di atas ketaatan kepada Allah dan mengerjakan perintah-Nya sehingga ia memperoleh kebaikan, petunjuk dan keberuntungan, atau malah berpaling dari ketaatan kepada Allah sehingga yang terjadi adalah mengadakan kerusakan di bumi dengan mengerjakan maksiat serta memutuskan tali silaturrahim.
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Muhammad Ayat 22
Allah mengecam sifat orang munafik yang enggan melaksanakan perintah-Nya dalam bentuk pertanyaan yang disertai ancaman, maka apakah sekiranya kamu berkuasa, atau jika kamu berpaling dari iman, kamu akan berbuat kerusakan di bumi, menumpahkan darah, dan memutuskan hubungan kekeluargaan sehingga kamu saling membenci satu sama lain' ayat ini mencela kaum munafik yang selalu mengejar ke-senangan hidup di dunia. Seandainya orang munafik berkuasa pastilah mereka berbuat aniaya dengan menumpahkan darah, merampas harta dan memutuskan hubungan silaturahmi. 23. Orang-orang munafik yang bersikap seperti yang disebutkan di atas, mereka itulah orang-orang yang dikutuk Allah. Mereka telah dijauhkan dari rahmat dan kasih sayang Allah, lalu dibuat tuli pendengarannya sehingga tidak dapat mengambil pelajaran dari apa yang mereka dengar, dan dibutakan penglihatannya sehingga tidak dapat mengambil manfaat dari apa yang mereka saksikan.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Itulah beraneka penjelasan dari berbagai mufassir berkaitan makna dan arti surat Muhammad ayat 22 (arab-latin dan artinya), semoga bermanfaat bagi kita semua. Dukung syi'ar kami dengan memberi link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.