Surat Al-Jatsiyah Ayat 28
وَتَرَىٰ كُلَّ أُمَّةٍ جَاثِيَةً ۚ كُلُّ أُمَّةٍ تُدْعَىٰٓ إِلَىٰ كِتَٰبِهَا ٱلْيَوْمَ تُجْزَوْنَ مَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ
Arab-Latin: Wa tarā kulla ummatin jāṡiyah, kullu ummatin tud'ā ilā kitābihā, al-yauma tujzauna mā kuntum ta'malụn
Artinya: Dan (pada hari itu) kamu lihat tiap-tiap umat berlutut. Tiap-tiap umat dipanggil untuk (melihat) buku catatan amalnya. Pada hari itu kamu diberi balasan terhadap apa yang telah kamu kerjakan.
« Al-Jatsiyah 27 ✵ Al-Jatsiyah 29 »
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Tafsir Berharga Mengenai Surat Al-Jatsiyah Ayat 28
Paragraf di atas merupakan Surat Al-Jatsiyah Ayat 28 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beragam tafsir berharga dari ayat ini. Diketemukan beragam penjelasan dari berbagai ahli tafsir berkaitan isi surat Al-Jatsiyah ayat 28, sebagiannya seperti tercantum:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Kamu melihat (wahai Rasul) di saat Kiamat tiba, setiap pengikut agama berdiri di atas lutut mereka, setiap umat dipanggil kepada buku catatan amalnya dan kepada mereka dikatakan, “Hari ini kalian diberi balasan sesuai dengan apa yang kalian kerjakan, baik atau buruk.”
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
28-29. Hai Rasulullah, kamu akan melihat setiap umat akan berlutut. Setiap umat akan dipanggil menuju kitab catatan amal mereka, dan akan dikatakan kepada mereka: “Hari ini kalian akan dibalas atas kebaikan atau keburukan yang telah kalian lakukan di dunia. Ini adalah kitab catatan amal perbuatan kalian yang menjadi saksi dengan sebenar-benarnya tanpa ada penambahan atau pengurangan; dahulu Kami memerintahkan para malaikat untuk mencatat amal perbuatan kalian.”
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
28. Dan engkau lihat -wahai Rasul- pada hari itu semua umat berlutut di atas lutut mereka menunggu apa yang akan terjadi pada mereka, setiap umat dipanggil menuju kitab catatan amal perbuatan mereka yang ditulis oleh para Malaikat penjaga. Pada hari ini kalian -wahai manusia- mendapatkan balasan atas kelakuan kalian di dunia, yang baik maupun yang buruk.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
28. وَتَرَىٰ كُلَّ أُمَّةٍ (Dan (pada hari itu) kamu lihat tiap-tiap umat)
Suatu umat yakni orang-orang yang memiliki satu agama yang sama.
جَاثِيَةً ۚ(berlutut)
Yakni duduk dengan mengangkat pantatnya tanpa meletakkannya di atas tanah kecuali lutut dan ujung jari jemari kakinya.
Dan manusia karena keadaan yang sangat menakutkan, mereka berlutut di hadapan Allah sambil menunggu hisab.
Al-Hasan mengatakan (الجاثية) yakni duduk dengan bertumpu pada lutut.
كُلُّ أُمَّةٍ تُدْعَىٰٓ إِلَىٰ كِتٰبِهَا (Tiap-tiap umat dipanggil untuk (melihat) buku catatan amalnya)
Yakni kitab yang diturunkan kepada mereka.
Pendapat lain mengatakan yang dimaksud adalah kitab cacatan amal mereka.
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
28. Kamu akan melihat para pengikut kepercayaan dan agama itu berlutut seakan menunjukkan ketakutan dan ketundukan. Setiap umat akan dipanggil untuk menerima catatan amalnya satu per satu. Dikatakan kepada mereka: “Pada hari ini kalian akan dibalas sesuai apa yang telah kalian perbuat di dunia”
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Kamu akan melihat setiap umat berlutut} berlutut secara berkelompok {Setiap umat dipanggil untuk (melihat) catatannya} catatan amalnya {Pada hari itu kalian diberi balasan atas apa yang telah kalian kerjakan
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
28. selanjutnya Allah melukiskan kedahsyatan serta huru hara hari kiamat, agar semua hambaNya waspada dan mempersiapkan diri untuk menghadapinya seraya berfirman, ”dan (pada hari itu) kamu lihat,” wahai semua yang melihat pada hari itu “tiap-tiap umat berlutut,” di atas lutut mereka karena merasa takut dan menanti keputusan Allah yang maha menguasai dan maha pemurah. “tiap-tiap umat dipanggil untuk (melihat) buku catatan amalnya,” yakni, untuk menyaksikan syariat nabi mereka yang diutus oleh Allah, apakah mereka melaksanakan syariat itu sehingga akan mendapatkan pahala dan keselamatan, ataukah mereka menyia-nyiakan syariat tersebut sehingga akan mendapatkan kerugian nyata?
Umat nabi musa dipanggil untuk melihat syariat nabi Musa, umat nabi Isa juga demikian, umat nabi Muhammad juga demikian dan seluruh umat nabi lainnya. Semua umat dipanggil untuk melihat syariat yang dibebankan. Inilah salah satu kemungkinan yang terdapat dalam ayat ini yang benar secara makna dan tidak perlu diragukan.
Kemungkinan lain yang dimaksudkan firman Allah “tiap-tiap umat dipanggil untuk (melihat) buku catatan amalnya,” yakni dipanggil untuk melihat catatan amal perbuatannya serta takdir yang digariskan untuk mereka, apakah kebaikan ataulah keburukan. Setiap orang akan dibalas sesuai perbuatannya sendiri. Sama seperti yang disebutkan Allah
“barangsiapa yang berbuat kebaikan, maka (balasan kebaiakn itu) untuk dirinya sendiri dan barangsiapa yang berubuat keburukan, maka (balasan keburukan itu) akan menimpa dirinya sendirinya.” (fushilat:46).
Kemungkinan kedua makna tersebut yang dimaksudkan oleh ayat di atas.
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 27-29
Allah SWT memberitahukan bahwa Dialah Dzat yang memiliki bumi dan langit dan yaang menguasai keduanya di dunia dan akhirat. Oleh karena itu Allah berfirman: (Dan pada hari terjadinya kebangkitan) yaitu hari kiamat (akan rugilah pada hari itu orang-orang yang mengerjakan kebatilan) Mereka adalah orang-orang yang ingkar kepada Allah, ingkar kepada apa yang diturunkan kepada para rasuINya yang mengandung tanda-tanda yang menerangkan dan bukti-bukti yang jelas.
Kemudian Allah SWT befirman: (Dan (pada hari itu) kamu lihat tiap-tiap umat berlutut) Mereka duduk di atas lututnya karena sangat takut. Dikatakan bahwa sesungguhnya hal ini terjadi ketika neraka Jahanam didatangkan, lalu neraka Jahanam mengeluarkan suaranya yang hebat, maka tidak ada seorangpun melainkan duduk di atas lututnya, sehingga nabi Ibrahim mengatakan, "Ya Allah, selamatkanlah aku, selamatkanlah aku, selamatkanlah aku! aku tidak meminta kepadaMu pada hari ini kecuali keselamatanku" Sehingga nabi Isa mengatakan,"Aku tidak meminta kepadaMu kecuali keselamatanku. Dan aku tidak meminta kepadaMu kecuali keselamatan Maryam yang melahirkanku"
Mujahid berkata tentang firmanNya: (tiap-tiap umat berlutut) yaitu duduk di atas lututnya.
Firman Allah: (Tiap-tiap umat dipanggil untuk (melihat) buku catatan amalnya) yaitu buku catatan amal perbuatan, sebagaimana firmanNya: (dan diberikanlah buku (perhitungan) dan didatangkanlah para nabi dan saksi-saksi) (Surah Az-Zumar: 69) Oleh karena itu Allah berfirman: (Pada hari itu kamu diberi balasan terhadap apa yang telah kamu kerjakan) yaitu kalian akan mendapat balasan atas amal perbuatan kalian, yang baik dan yang buruk. Sebagaimana firmanNya: (Pada hari itu diberitakan kepada manusia apa yang telah dikerjakannya dan apa yang dilalaikannya (13) Bahkan manusia itu menjadi saksi atas dirinya sendiri (14) meskipun dia mengemukakan alasan-alasannya (15)) (Surah Al-Qiyamah)
Kemudian Allah berfirman: ( (Allah berfirman), "Inilah kitab (catatan) Kami yang menuturkan terhadapmu dengan benar”) yaitu mencatat semua amal perbuatan kalian tanpa ditambahi dan dikurangi. sebagaimana firmanNya SWT: (Dan diletakkan kitab, lalu kamu akan melihat orang-orang yang bersalah ketakutan terhadap apa yang (tertulis) di dalamnya, dan mereka berkata, "Aduhai, celakalah kami. Kitab apakah ini yang tidak meninggalkan yang kecil dan tidak (pula) yang besar, melainkan ia mencatat semuanya; dan mereka dapati apa yang telah mereka kerjakan ada (tertulis). Dan Tuhanmu tidak menganiaya seorangpun” (49)) (Surah Al-Kahfi)
Firman Allah: (Sesungguhnya Kami telah menyuruh mencatat apa yang telah kamu kerjakan) yaitu sesungguhnya kami memerintahkan kepada para malaikat yang mencatat amal perbuatan untuk mencatat semua amal perbuatan kalian. Ibnu Abbas dan lainnya berkata bahwa para malaikat mencatat amal perbuatan para hamba, kemudian para malaikat itu membawanya naik ke langit. Maka mereka bertemu dengan para malaikat lainnya yang berada di kumpulan catatan amal yang mencocokkan dengan apa yang ada pada catatan itu, dari apa yang ditampakkan bagi para malaikat itu dari Lauhil Mahfuz di setiap malam Lailatul Qadar, yang mana hal itu termasuk di antara yang telah ditetapkan Allah SWT di zaman terdahulu terhadap hamba-hambaNya sebelum Dia menciptakan mereka. Maka tidak ada penambahan dan pengurangan padanya bahkan satu hurufpun. Kemudian dia membaca firmanNya: (Sesungguhnya Kami telah menyuruh mencatat apa yang telah kamu kerjakan)
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat Al-Jatsiyah ayat 28: (Dan pada hari itu kamu lihat tiap-tiap umat) tiap-tiap pemeluk suatu agama (berlutut) mereka berdiri pada lututnya, atau mereka membentuk kumpulan. (Tiap-tiap umat dipanggil untuk melihat kitabnya) untuk melihat catatan amalnya, lalu dikatakan kepada mereka, ("Pada hari ini kalian diberi balasan terhadap apa yang telah kalian kerjakan") sebagai pembalasannya.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Selanjutnya Allah Subhaanahu wa Ta'aala menyifati dahsyatnya hari Kiamat untuk memperingatkan hamba dan agar mereka bersiap-siap menghadapinya.
Karena takut dan khawatir sambil menunggu keputusan Ar Rahman.
Menurut Syaikh As Sa’diy, setiap umat dipanggil kepada syariat nabi mereka yang datang kepada mereka dari sisi Allah, apakah mereka mengerjakannya sehingga mereka mendapatkan pahala dan keselamatan atau mereka malah menyia-nyiakannya sehingga mereka memperoleh kerugian? Umat Nabi Musa ‘alaihis salam akan dipanggil kepada syariat Nabi Musa, demikian pula umat Nabi Isa ‘alaihis salam dan umat Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam. Setiap umat dipanggil kepada syariat yang dibebankan kepadanya. Ini salah satu tafsir ayat tesebut, dan tafsir ini benar. Bisa juga maksudnya, bahwa setiap umat dipanggil kepada catatan amalnya dan apa yang tertulis di sana baik atau buruk, dan bahwa setiap orang akan dibalas sesuai amal yang dikerjakannya seperti dalam firman Allah Ta’ala, “Barang siapa yang mengerjakan amal saleh, maka itu adalah untuk dirinya sendiri, dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan, maka itu akan menimpa dirinya sendiri, kemudian kepada Tuhanmulah kamu dikembalikan.” (Terj. Al Jaatsiyah: 15) Bisa jadi kedua tafsir ini merupakamn maksud ayat tersebut. Hal ini ditunjukkan oleh firman-Nya di ayat selanjutnya, “(Allah berfirman), "Inilah kitab (catatan) Kami yang menuturkan kepadamu dengan sebenar-benarnya.” Yakni ini adalah kitab yang Kami turunkan kepadamu yang akan memutuskan di antara kamu dengan hak atau adil. Firman-Nya lagi, “Sesungguhnya Kami telah menyuruh mencatat apa yang telah kamu kerjakan.” Ini adalah catatan amal. Oleh karena itu, pada ayat selanjutnya lagi Allah Subhaanahu wa Ta'aala menerangkan secara rinci tindakan Allah terhadap dua golongan; golongan mukminin dan golongan kafirin.
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Jatsiyah Ayat 28
Dan pada hari itu engkau, wahai nabi Muhammad, akan melihat setiap umat, penganut agama dan kepercayaan apa pun, yang berbuat baik maupun yang berbuat jahat, berlutut di hadapan Allah untuk menghadapi hari yang dahsyat untuk di hisab dan di adili. Setiap umat dipanggil untuk menerima dan melihat buku catatan amalnya, yang baik dan yang buruk, yang besar maupun yang kecil, semuanya tercantum di dalamnya. Pada hari itu kamu di beri balasan sesuai dengan apa yang dahulu telah kamu kerjakan. 29. Ketika kitab amal itu di serahkan kepada setiap umat, Allah berfirman, 'inilah kitab catatan kami yang menuturkan kepadamu segala sesuatu yang telah kamu kerjakan di dunia dahulu dengan sebenar-benar-Nya tanpa di kurangi dan di tambah sedikit pun. Sesungguhnya kami telah menyuruh para malaikat pencatat amal untuk mencatat apa yang dahulu telah kamu kerjakan. '.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikianlah beragam penjabaran dari banyak ulama tafsir mengenai isi dan arti surat Al-Jatsiyah ayat 28 (arab-latin dan artinya), semoga bermanfaat untuk kita bersama. Sokonglah kemajuan kami dengan memberikan link ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.