Surat Ad-Dukhan Ayat 29

فَمَا بَكَتْ عَلَيْهِمُ ٱلسَّمَآءُ وَٱلْأَرْضُ وَمَا كَانُوا۟ مُنظَرِينَ

Arab-Latin: Fa mā bakat 'alaihimus-samā`u wal-arḍ, wa mā kānụ munẓarīn

Artinya: Maka langit dan bumi tidak menangisi mereka dan merekapun tidak diberi tangguh.

« Ad-Dukhan 28Ad-Dukhan 30 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Hikmah Berharga Tentang Surat Ad-Dukhan Ayat 29

Paragraf di atas merupakan Surat Ad-Dukhan Ayat 29 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada kumpulan hikmah berharga dari ayat ini. Terdokumentasi kumpulan penjabaran dari banyak ahli tafsir terkait kandungan surat Ad-Dukhan ayat 29, di antaranya seperti berikut:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Langit dan bumi tidak menangis sedih untuk Fir’aun dan kaumnya, dan azab yang menimpa mereka juga tidak ditunda.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

29. Maka langit dan bumi tidak menangisi Fir'aun dan kaumnya tatkala mereka tenggelam, dan mereka tidak mendapatkan lagi kesempatan untuk bertobat.


📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

29. فَمَا بَكَتْ عَلَيْهِمُ السَّمَآءُ وَالْأَرْضُ (Maka langit dan bumi tidak menangisi mereka)
Mereka tidak pernah melakukan amal kebaikan di muka bumi yang dapat membuat langit menangisi mereka, begitu pula tidak pernah amal baik mereka diangkat ke langit; sehingga penduduk langit dan bumi dari kalangan malaikat dan manusia tidak menangisi kematian mereka.
Dan kemungkinan maksud dari ayat ini adalah bahwa orang kafir yang sombong dan angkuh tidak pernah melihat segala sesuatu di dunia melebihi dirinya, dia merasa dialah sesuatu yang paling agung; maka Allah menunjukkan kepadanya bahwa ketika dia pergi dari dunia ini ternyata tidak ada yang berubah dari dunia.

وَمَا كَانُوا۟ مُنظَرِينَ(dan merekapun tidak diberi tangguh)
Namun mereka segera disiksa karena kekafiran mereka yang besar dan kedurhakaan mereka yang sangat.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia

Sa'id bin Jabir berkata: Langit tidak menangis untuk mereka; Karena mereka tidak dibalas dengan perbuatan baik, dan bumi tidak menangisi mereka. Karena mereka tidak melakukan amalan shalih di dalamnya.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

29. Maka langit tidak menangisi mereka karena tidak adanya perbuatan baik, bumipun tidak menangis karena tidak ada ibadah padanya, dan itu menjadi perumpamaan karena tidak adanya perhatian sebab kefasikan mereka dan jumlah keberadaan mereka. Mereka tidak menunda siksaan tetapi mereka menyegerakan penderitaan kekafiran mereka


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Langit dan bumi tidak menangis untuk mereka} untuk Fir’aun dan kaumnya {dan mereka pun tidak diberi penangguhan waktu} ditangguhkan untuk bertaubat dan tidak pula untuk hal lain


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H


29. “maka langit dan bumi tidak mengisi mereka, langit dan bumi tidak mengisi mereka, maksudnya tidak bersedih atas mereka dan tidak berduka karena berpisah dengan mereka. Bahkan semuanya hingga langit dan bumi bergembira karena kebinasaan dan lenyapnya firaun dan kaumnya, sebab mereka tidak meninggalkan jejak apapun selain apa yang membuatk elam wajah mereka dan mengharuskan mereka mendapatkan laknat serta kemurkaan seluruh alam, bahkan seketika itu juga mereka diratakan dengan tanah.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 17-33
Allah SWT berfirman,”Sungguh sebelum orang-orang musyrik itu, Kami telah menguji kaum Fir'aun, mereka adalah bangsa Qibti di Mesir (Dan telah datang kepada mereka seorang rasul yang mulia) yaitu nabi Musa ((dengan berkata) "Serahkanlah hamba-hamba Allah kepadaku) sebagaimana firmanNya: (Maka lepaskanlah Bani Israil bersama kami dan janganlah kamu menyiksa mereka. Sesungguhnya kami telah datang kepadamu dengan membawa bukti (atas kerasulan kami) dari Tuhanmu. Dan keselamatan itu dilimpahkan kepada orang-orang yang mengikuti petunjuk) (Surah Thaha: 47)
Firman Allah: (Sesungguhnya aku adalah utusan (Allah) yang dipercaya kepadamu) yaitu dipercaya untuk menyampaikan risalahNya kepada kalian. Firman Allah: (dan janganlah kamu menyombongkan diri terhadap Allah) yaitu, janganlah enggan mengikuti petunjuk ayat-ayatNya, dan tunduk kepada hujjah-hujjahNya, serta beriman kepada keterangan-keteranganNya. Sebagaimana firmanNya: (Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembahKu akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan hina dina) (Surah Ghafir: 60)
(Sesungguhnya aku datang kepadamu dengan membawa bukti yang nyata) yaitu dengan hujjah yang jelas dan terang, berupa mukjizat-mukjizat yang jelas telah dianugerahkan Allah kepadanya dan dalil-dalil yang pasti.
(Dan sesungguhnya aku berlindung kepada Tuhanku dan Tuhanmu dari keinginanmu merajamku (20)) Abu Shalih berkata bahwa maknannya adalah rajam dengan lisan yaitu mencaci maki.
Qatadah berkata, bahwa yang dimaksud adalah rajam dengan batu. Yaitu “Aku berlindung kepada Allah yang telah menciptakan aku dan kalian agar jangan sampai kalian menyentuhku dengan perbuatan atau ucapan yang buruk”
(dan jika kamu tidak beriman kepadaku, maka biarkanlah aku (memimpin Bani Israil) (21)) yaitu janganlah menghalang-halangi aku lagi dan biarkanlah perkara itu damai antara aku dan kalian sampai Allah memberikan keputusan di antara kita. Dan setelah nabi Musa tinggal dalam waktu yang cukup lama di kalangan mereka seraya menegakkan hujjah-hujjah Allah terhadap mereka, maka usaha itu tidak menambahkan sesuatu kepada mereka melainkan kekufuran dan keingkaran. Maka nabi Musa berdoa kepada Tuhannya terhadap mereka, dan doanya itu dikabulkan langsung menimpa mereka. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Musa berkata, "Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau telah memberi kepada Fir’aun, dan pemuka-pemuka kaumnya perhiasan dan harta kekayaan dalam kehidupan dunia, ya Tuhan kami mereka menyesatkan (manusia) dari jalanMua, Ya Tuhan Kami, binasakanlah harta benda mereka, dan kunci matilah hati mereka, maka mereka tidak beriman hingga mereka melihat siksaan yang pedih” (88) Allah berfirman, "Sesungguhnya telah diperkenankan permohonan kamu berdua, sebab itu tetaplah kamu berdua pada jalan yang lurus” (Suruh Yunus: 88-89) Demikian juga di sini Allah berfirman: (Kemudian Musa berdoa kepada Tuhannya, "Sesungguhnya mereka ini adalah kaum yang berdosa” (22)) Maka pada saat itu Allah SWT memerintahkan kepadanya agar keluar membawa kaum Bani Israil tanpa musyawarah, dan seizin Fir'aun, Oleh karena itu Allah berfirman ((Allah berfirman), "Maka berjalanlah kamu dengan membawa hamba-hamba-Ku pada malam hari, 'sesungguhnya kamu akan dikejar” (23)) sebagaimana Allah SWT berfirman: (dan sesungguhnya telah Kami wahyukan kepada Musa, "Pergilah kamu dengan hamba-hamba-Ku (Bani Israil) di malam hari, maka buatlah untuk mereka jalan yang kering di laut, kamu tak usah khawatir akan tersusul dan tidak usah takut (akan tenggelam)” (77)) (Surah Thaha)
Firman Allah: (dan biarkanlah laut itu tetap terbelah. Sesungguhnya mereka adalah tentara yang akan ditenggelamkan (24)) demikian itu karena ketika nabi Musa membawa Bani Israil menyeberangi laut itu, maka dia bermaksud memukulkan tongkatnya lagi ke laut itu, agar laut kembali tertutup airnya seperti semula, sehingga menjadi penghalang antara mereka dan Fir'aun sehingga Fir'aun tidak akan sampai kepada mereka. Maka Allah memerintahkan kepadanya agar membiarkan laut itu tetap kering, dan menyampaikan berita gembira kepadanya bahwa mereka adalah pasukan yang ditenggelamkan di dalamnya. Dan sesungguhnya nabi Musa tidak takut dan tidak khawatir.
Ibnu Abbas berkata tentang firmanNya: (dan biarkanlah laut itu tetap terbelah) yaitu seperti itu dan berjalanlah terus.
Mujahid berkata bahwa rahwan adalah jalan yang kering seperti bentuknya. Allah berfirman,"Janganlah memerintahkan laut supaya menutup sebelum orang yang terakhir dari pasukan Fir'aun masuk ke dalamnya" Demikian juga dikatakan Ikrimah, Adh-Dhahhak, Qatadah, Sammak bin Harb, dan lainnya.
Kemudian Allah SWT berfirman: (Alangkah banyaknya taman-taman) yaitu taman-taman (dan mata air yang mereka tinggalkan (25) dan kebun-kebun) Yang dimaksud adalah sungai-sungai dan sumur-sumur (Serta tempat-tempat yang indah-indah) yaitu tempat-tempat tinggal yang antik dan tempat-tempat yang indah.
Mujahid dan Sa'id bin Jubair berkata tentang firmanNya: (Serta tempat-tempat yang indah-indah) yaitu mimbar-mimbar.
(Dan kesenangan-kesenangan yang mereka menikmatinya (27)) yaitu kehidupan yang mereka nikmati di dalamnya, sehingga mereka dapat memakan apa yang mereka kehendaki dan berpakaian sesuai dengan apa yang mereka inginkan. Selain itu mereka memiliki harta yang melimpah, kedudukan dan kekuasaan di negeri itu. Maka semuanya itu dicabut dari mereka dalam satu saat saja. Mereka meninggalkan dunia, lalu tempat kembali mereka adalah neraka Jahanam, seburuk-buruk tempat kembali. Sedangkan negeri Mesir dan semua kekayaannya beralih ke tangan bangsa Bani Israil, sebagaimana Allah SWT berfirman: (demikianlah halnya dan Kami anugerahkan semuanya (itu) kepada Bani Israil (59)) (Surah Asy-Syu'ara’)
Dan berfirman di tempat lain (Dan Kami wariskan kepada kaum yang telah ditindas itu, negeri-negeri bagian timur bumi dan bagian baratnya yang telah Kami beri berkah padanya. Dan telah sempurnalah perkataan Tuhanmu yang baik (sebagai janji) untuk Bani Israil disebabkan kesabaran mereka. Dan Kami hancurkan apa yang telah dibuat Fir’aun dan kaumnya dan apa yang telah dibangun mereka (137)) (Surah Al-A'raf)
Dan di sini Allah berfirman: (demikianlah, dan Kami wariskan semua itu kepada kaum yang lain (28)) Mereka adalah kaum Bani Israil, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Firman Allah: (Maka langit dan bumi tidak menangisi mereka) yaitu mereka tidak mempunyai amal shalih yang dinaikkan ke pintu-pintu langit, karena itu langit menangisi kehilangan mereka. Dan mereka tidak mempunyai satu petak tanah pun di bumi ini yang padanya mereka menyembah kepada Allah SWT yang karenanya tanah itu menangisi kehilangan mereka. Oleh karena itu mereka berhak untuk tidak ditangguhkan karena kekafiran mereka, kejahatan mereka, dan sikap mereka yang angkuh dan ingkar.
Firman Allah SWT: (Dan sesungguhnya telah Kami selamatkan Bani Israil dari siksaan yang menghinakan, dari (azab) Fir’aun (30) Sesungguhnya dia adalah orang yang sombong, salah seorang dari orang-orang yang melampaui batas (31)) Allah SWT mengingatkan anugerahNya terhadap mereka kepada, karena Dia telah menyelamatkan mereka dari Fir'aun atas diri mereka, yaitu penghinaan Fir’aun terhadap mereka dan penundukkan Fir’aun dengan memberi pekerjaan yang hina dan berat.
Firman Allah: (dari azab Fir’aun Sesungguhnya dia adalah orang yang sombong) yaitu sombong, sewenang-wenang, dan ingkar. Sebagaimana firmanNya: (Sesungguhnya Fir’aun telah berbuat sewenang-wenang di muka bumi) (Surah Al-Qashash: 4) dan (maka mereka ini takabur dan mereka adalah orang-orang yang sombong) (Surah Al-Mu'minun: 46) yaitu melampaui batas dalam urusannya dan lemah pendapatnya.
Firman Allah: (Dan sesungguhnya telah Kami pilih mereka dengan pengetahuan (Kami) atas bangsa-bangsa (32)) Mujahid berkata tentang firmanNya: (Kami pilih mereka dengan pengetahuan (kami) atas bangsa-bangsa) yaitu di atas semua orang yang ada di zaman mereka.
Qatadah berkata bahwa mereka dipilih Allah atas orang-orang yang semasa dengan mereka. Demikian itu karena dikatakan bahwa di setiap zaman terdapat orang yang 'alim. Ini sebagaimana firmanNya: (Allah berfirman, "Hai Musa, sesungguhnya aku memilih (melebihkan) kamu dari manusia yang lain (di masamu)") (Surah Al-A'raf: 144) yaitu atas orang-orang yang ada di masanya. sebagaimana firmanNya tentang Maryam: (dan melebihkan kamu atas segala wanita di dunia (yarig semasa dengan kamu)) (Surah Ali Imran: 42) Karena sesungguhnya Khadijah adakalanya lebih utama daripada dia, atau sama dengannya dalam keutamaan, demikian juga Asiah binti Muzahim istri Fir'aun. Dan keutamaan Aisyah atas kaum wanita itu seperti keutamaan bubur atas makanan lainnya.
Firman Allah: (Dan Kami telah memberikan kepada mereka di antara tanda-tanda kekuasaan (Kami)) yaitu hujjah-hujjah, keterangan-keterangan, dan mukjizat-mukjizat yang di luar kebiasaan (sesuatu yang di dalamnya terdapat nikmat yang nyata) yaitu, ujian yang jelas bagi orang yang mendapat petunjuk


📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Ad-Dukhan ayat 29: (Maka langit dan bumi tidak menangisi mereka) berbeda dengan orang-orang yang beriman, jika mereka mati tanah tempat salat mereka menangisinya dan langit tempat naiknya amal mereka menangisinya pula (dan mereka pun tidak diberi tangguh) diakhirkan tobatnya.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Bahkan merasa senang dengan kematian mereka, karena mereka meninggalkan sesuatu yang buruk yang merusak bumi. Berbeda dengan orang-orang mukmin, maka bumi yang menjadi tempat shalat mereka akan menangisi mereka, demikian pula langit yang menjadi tempat naiknya amal mereka akan menangis.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Ad-Dukhan Ayat 29

Maka langit dan bumi yang menyaksikan azab dan balasan yang di timpakan oleh Allah kepada fir'aun dan pengikut-pengikutnya tidak menangisi mereka dan mereka pun tidak di beri penangguhan waktu, yakni kesempatan untuk memperbaiki diri mereka. 30-31. Dan dengan penenggelaman fir'aun dan bala tentaranya sesungguhnya telah kami selamatkan bani israil dengan kekuasaan kami dari siksaan yang menghinakan, dari siksaan fir'aun dan bala tentaranya. Sesungguhnya dia itu orang yang sombong terhadap Allah dan manusia, serta termasuk orang-orang yang melampaui batas, yaitu berlebihan dalam melakukan kejahatan dan perbuatan dosa.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Demikian bermacam penjelasan dari berbagai mufassirin berkaitan isi dan arti surat Ad-Dukhan ayat 29 (arab-latin dan artinya), moga-moga menambah kebaikan untuk ummat. Sokong perjuangan kami dengan memberi link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Artikel Sering Dikaji

Ada banyak topik yang sering dikaji, seperti surat/ayat: Ar-Ra’d 31, Al-‘Ashr 3, Al-Ahzab 43, Al-Hujurat 11, Al-Qalam, Ali Imran 26-27. Termasuk Ar-Rahman 33, Al-Baqarah 261, An-Najm 39-42, Al-Baqarah 285, Al-Baqarah 282, Al-Anbiya 19.

  1. Ar-Ra’d 31
  2. Al-‘Ashr 3
  3. Al-Ahzab 43
  4. Al-Hujurat 11
  5. Al-Qalam
  6. Ali Imran 26-27
  7. Ar-Rahman 33
  8. Al-Baqarah 261
  9. An-Najm 39-42
  10. Al-Baqarah 285
  11. Al-Baqarah 282
  12. Al-Anbiya 19

Pencarian: surah ali imran 3 ayat 159, surah ibrahim ayat 34, surat yunus ayat 82, hud 56, arti lafal wal fath adalah

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.