Surat Ad-Dukhan Ayat 24

وَٱتْرُكِ ٱلْبَحْرَ رَهْوًا ۖ إِنَّهُمْ جُندٌ مُّغْرَقُونَ

Arab-Latin: Watrukil-baḥra rahwā, innahum jundum mugraqụn

Artinya: Dan biarkanlah laut itu tetap terbelah. Sesungguhnya mereka adalah tentara yang akan ditenggelamkan".

« Ad-Dukhan 23Ad-Dukhan 25 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Hikmah Berharga Terkait Dengan Surat Ad-Dukhan Ayat 24

Paragraf di atas merupakan Surat Ad-Dukhan Ayat 24 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada pelbagai hikmah berharga dari ayat ini. Ditemukan pelbagai penafsiran dari berbagai mufassirun mengenai isi surat Ad-Dukhan ayat 24, sebagiannya seperti tertera:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Dan tinggalkan lautan sebagaimana ia sebelum kamu menyebranginya, tenang dan tidak bergolak, sesungguhnya Fir’aun dan bala tentaranya tenggelam di dalam lautan.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

24. Dan Allah memerintahkan kepadanya apabila dia dan Bani Israil telah menyeberangi laut agar membiarkan laut itu tetap terbelah sebagaimana semula, sesungguhnya Fir'aun dan kaumnya adalah tentara yang hancur dengan ditenggelamkan ke dalam laut.


📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

24. وَاتْرُكِ الْبَحْرَ رَهْوًا ۖ (dan biarkanlah laut itu tetap terbelah)
Yakni biarkan tetap tenang tak bergerak.

إِنَّهُمْ جُندٌ مُّغْرَقُونَ(Sesungguhnya mereka adalah tentara yang akan ditenggelamkan”)
Allah mengabarkan ini kepada Musa agar menenangkan hati dan jiwanya.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

24. Biarkanlah laut yang tenang itu terbelah, setelah dipukul dengan tongkat oleh Musa. Sehingga fir’aun dan pasukannya tenggelam didalamnya, dan pasukan tersebut mereka tenggelam di laut, khabar ini menjadikan Musa dan pengikutnya tenang.


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Biarkanlah laut itu tenang} tetap pada bentuknya {Sesungguhnya mereka adalah bala tentara yang akan ditenggelamkan”


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

24. “dan biarkanlah laut itu tetap terbelah,” yaitu seperti kondisinya. Hal itu karena ketika Musa dan bani istail pergi di malam hai sebagaimana diperintahkan Allah dan diikuti oleh fi’aun Allah memerintahkan Nabi Musa untuk memukul laut kemudian berubah menjadi dua belas jalan. Air laut yang ada di sela-sela jalan itu seperti gunung besa. Musa dan kaumnya pun melintas. Ketika mereka keluarr dari laut, Allah memerintahkan nabi musa untuk membiarkannya tetap terbelah agar dilintasi oleh firaun dan bala tentaranya. “sesungguhnya mereka adalah tentara yang akan ditenggelamkan,” ketika seluruh kaum nabi musa keluar dari air dan kaum firaun masuk, Allah memerintahkan nabi musa untuk memukul ke arah mereka dan mereka semua tenggelam dan meninggalkan semua kenikmatan dunia. Allah menjadikan bani israil yang pernah diperbudak oleh mereka sebagai yang mewarisi mereka.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 17-33
Allah SWT berfirman,”Sungguh sebelum orang-orang musyrik itu, Kami telah menguji kaum Fir'aun, mereka adalah bangsa Qibti di Mesir (Dan telah datang kepada mereka seorang rasul yang mulia) yaitu nabi Musa ((dengan berkata) "Serahkanlah hamba-hamba Allah kepadaku) sebagaimana firmanNya: (Maka lepaskanlah Bani Israil bersama kami dan janganlah kamu menyiksa mereka. Sesungguhnya kami telah datang kepadamu dengan membawa bukti (atas kerasulan kami) dari Tuhanmu. Dan keselamatan itu dilimpahkan kepada orang-orang yang mengikuti petunjuk) (Surah Thaha: 47)
Firman Allah: (Sesungguhnya aku adalah utusan (Allah) yang dipercaya kepadamu) yaitu dipercaya untuk menyampaikan risalahNya kepada kalian. Firman Allah: (dan janganlah kamu menyombongkan diri terhadap Allah) yaitu, janganlah enggan mengikuti petunjuk ayat-ayatNya, dan tunduk kepada hujjah-hujjahNya, serta beriman kepada keterangan-keteranganNya. Sebagaimana firmanNya: (Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembahKu akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan hina dina) (Surah Ghafir: 60)
(Sesungguhnya aku datang kepadamu dengan membawa bukti yang nyata) yaitu dengan hujjah yang jelas dan terang, berupa mukjizat-mukjizat yang jelas telah dianugerahkan Allah kepadanya dan dalil-dalil yang pasti.
(Dan sesungguhnya aku berlindung kepada Tuhanku dan Tuhanmu dari keinginanmu merajamku (20)) Abu Shalih berkata bahwa maknannya adalah rajam dengan lisan yaitu mencaci maki.
Qatadah berkata, bahwa yang dimaksud adalah rajam dengan batu. Yaitu “Aku berlindung kepada Allah yang telah menciptakan aku dan kalian agar jangan sampai kalian menyentuhku dengan perbuatan atau ucapan yang buruk”
(dan jika kamu tidak beriman kepadaku, maka biarkanlah aku (memimpin Bani Israil) (21)) yaitu janganlah menghalang-halangi aku lagi dan biarkanlah perkara itu damai antara aku dan kalian sampai Allah memberikan keputusan di antara kita. Dan setelah nabi Musa tinggal dalam waktu yang cukup lama di kalangan mereka seraya menegakkan hujjah-hujjah Allah terhadap mereka, maka usaha itu tidak menambahkan sesuatu kepada mereka melainkan kekufuran dan keingkaran. Maka nabi Musa berdoa kepada Tuhannya terhadap mereka, dan doanya itu dikabulkan langsung menimpa mereka. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Musa berkata, "Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau telah memberi kepada Fir’aun, dan pemuka-pemuka kaumnya perhiasan dan harta kekayaan dalam kehidupan dunia, ya Tuhan kami mereka menyesatkan (manusia) dari jalanMua, Ya Tuhan Kami, binasakanlah harta benda mereka, dan kunci matilah hati mereka, maka mereka tidak beriman hingga mereka melihat siksaan yang pedih” (88) Allah berfirman, "Sesungguhnya telah diperkenankan permohonan kamu berdua, sebab itu tetaplah kamu berdua pada jalan yang lurus” (Suruh Yunus: 88-89) Demikian juga di sini Allah berfirman: (Kemudian Musa berdoa kepada Tuhannya, "Sesungguhnya mereka ini adalah kaum yang berdosa” (22)) Maka pada saat itu Allah SWT memerintahkan kepadanya agar keluar membawa kaum Bani Israil tanpa musyawarah, dan seizin Fir'aun, Oleh karena itu Allah berfirman ((Allah berfirman), "Maka berjalanlah kamu dengan membawa hamba-hamba-Ku pada malam hari, 'sesungguhnya kamu akan dikejar” (23)) sebagaimana Allah SWT berfirman: (dan sesungguhnya telah Kami wahyukan kepada Musa, "Pergilah kamu dengan hamba-hamba-Ku (Bani Israil) di malam hari, maka buatlah untuk mereka jalan yang kering di laut, kamu tak usah khawatir akan tersusul dan tidak usah takut (akan tenggelam)” (77)) (Surah Thaha)
Firman Allah: (dan biarkanlah laut itu tetap terbelah. Sesungguhnya mereka adalah tentara yang akan ditenggelamkan (24)) demikian itu karena ketika nabi Musa membawa Bani Israil menyeberangi laut itu, maka dia bermaksud memukulkan tongkatnya lagi ke laut itu, agar laut kembali tertutup airnya seperti semula, sehingga menjadi penghalang antara mereka dan Fir'aun sehingga Fir'aun tidak akan sampai kepada mereka. Maka Allah memerintahkan kepadanya agar membiarkan laut itu tetap kering, dan menyampaikan berita gembira kepadanya bahwa mereka adalah pasukan yang ditenggelamkan di dalamnya. Dan sesungguhnya nabi Musa tidak takut dan tidak khawatir.
Ibnu Abbas berkata tentang firmanNya: (dan biarkanlah laut itu tetap terbelah) yaitu seperti itu dan berjalanlah terus.
Mujahid berkata bahwa rahwan adalah jalan yang kering seperti bentuknya. Allah berfirman,"Janganlah memerintahkan laut supaya menutup sebelum orang yang terakhir dari pasukan Fir'aun masuk ke dalamnya" Demikian juga dikatakan Ikrimah, Adh-Dhahhak, Qatadah, Sammak bin Harb, dan lainnya.
Kemudian Allah SWT berfirman: (Alangkah banyaknya taman-taman) yaitu taman-taman (dan mata air yang mereka tinggalkan (25) dan kebun-kebun) Yang dimaksud adalah sungai-sungai dan sumur-sumur (Serta tempat-tempat yang indah-indah) yaitu tempat-tempat tinggal yang antik dan tempat-tempat yang indah.
Mujahid dan Sa'id bin Jubair berkata tentang firmanNya: (Serta tempat-tempat yang indah-indah) yaitu mimbar-mimbar.
(Dan kesenangan-kesenangan yang mereka menikmatinya (27)) yaitu kehidupan yang mereka nikmati di dalamnya, sehingga mereka dapat memakan apa yang mereka kehendaki dan berpakaian sesuai dengan apa yang mereka inginkan. Selain itu mereka memiliki harta yang melimpah, kedudukan dan kekuasaan di negeri itu. Maka semuanya itu dicabut dari mereka dalam satu saat saja. Mereka meninggalkan dunia, lalu tempat kembali mereka adalah neraka Jahanam, seburuk-buruk tempat kembali. Sedangkan negeri Mesir dan semua kekayaannya beralih ke tangan bangsa Bani Israil, sebagaimana Allah SWT berfirman: (demikianlah halnya dan Kami anugerahkan semuanya (itu) kepada Bani Israil (59)) (Surah Asy-Syu'ara’)
Dan berfirman di tempat lain (Dan Kami wariskan kepada kaum yang telah ditindas itu, negeri-negeri bagian timur bumi dan bagian baratnya yang telah Kami beri berkah padanya. Dan telah sempurnalah perkataan Tuhanmu yang baik (sebagai janji) untuk Bani Israil disebabkan kesabaran mereka. Dan Kami hancurkan apa yang telah dibuat Fir’aun dan kaumnya dan apa yang telah dibangun mereka (137)) (Surah Al-A'raf)
Dan di sini Allah berfirman: (demikianlah, dan Kami wariskan semua itu kepada kaum yang lain (28)) Mereka adalah kaum Bani Israil, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Firman Allah: (Maka langit dan bumi tidak menangisi mereka) yaitu mereka tidak mempunyai amal shalih yang dinaikkan ke pintu-pintu langit, karena itu langit menangisi kehilangan mereka. Dan mereka tidak mempunyai satu petak tanah pun di bumi ini yang padanya mereka menyembah kepada Allah SWT yang karenanya tanah itu menangisi kehilangan mereka. Oleh karena itu mereka berhak untuk tidak ditangguhkan karena kekafiran mereka, kejahatan mereka, dan sikap mereka yang angkuh dan ingkar.
Firman Allah SWT: (Dan sesungguhnya telah Kami selamatkan Bani Israil dari siksaan yang menghinakan, dari (azab) Fir’aun (30) Sesungguhnya dia adalah orang yang sombong, salah seorang dari orang-orang yang melampaui batas (31)) Allah SWT mengingatkan anugerahNya terhadap mereka kepada, karena Dia telah menyelamatkan mereka dari Fir'aun atas diri mereka, yaitu penghinaan Fir’aun terhadap mereka dan penundukkan Fir’aun dengan memberi pekerjaan yang hina dan berat.
Firman Allah: (dari azab Fir’aun Sesungguhnya dia adalah orang yang sombong) yaitu sombong, sewenang-wenang, dan ingkar. Sebagaimana firmanNya: (Sesungguhnya Fir’aun telah berbuat sewenang-wenang di muka bumi) (Surah Al-Qashash: 4) dan (maka mereka ini takabur dan mereka adalah orang-orang yang sombong) (Surah Al-Mu'minun: 46) yaitu melampaui batas dalam urusannya dan lemah pendapatnya.
Firman Allah: (Dan sesungguhnya telah Kami pilih mereka dengan pengetahuan (Kami) atas bangsa-bangsa (32)) Mujahid berkata tentang firmanNya: (Kami pilih mereka dengan pengetahuan (kami) atas bangsa-bangsa) yaitu di atas semua orang yang ada di zaman mereka.
Qatadah berkata bahwa mereka dipilih Allah atas orang-orang yang semasa dengan mereka. Demikian itu karena dikatakan bahwa di setiap zaman terdapat orang yang 'alim. Ini sebagaimana firmanNya: (Allah berfirman, "Hai Musa, sesungguhnya aku memilih (melebihkan) kamu dari manusia yang lain (di masamu)") (Surah Al-A'raf: 144) yaitu atas orang-orang yang ada di masanya. sebagaimana firmanNya tentang Maryam: (dan melebihkan kamu atas segala wanita di dunia (yarig semasa dengan kamu)) (Surah Ali Imran: 42) Karena sesungguhnya Khadijah adakalanya lebih utama daripada dia, atau sama dengannya dalam keutamaan, demikian juga Asiah binti Muzahim istri Fir'aun. Dan keutamaan Aisyah atas kaum wanita itu seperti keutamaan bubur atas makanan lainnya.
Firman Allah: (Dan Kami telah memberikan kepada mereka di antara tanda-tanda kekuasaan (Kami)) yaitu hujjah-hujjah, keterangan-keterangan, dan mukjizat-mukjizat yang di luar kebiasaan (sesuatu yang di dalamnya terdapat nikmat yang nyata) yaitu, ujian yang jelas bagi orang yang mendapat petunjuk


📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Ad-Dukhan ayat 24: (Dan biarkanlah laut itu) apabila kamu dan pengikut-pengikutmu telah menempuhnya (terbelah) tenang dalam keadaan terbelah hingga orang-orang Koptik atau kaum Firaun memasukinya (sesungguhnya mereka adalah tentara yang akan ditenggelamkan") maka tenanglah kamu jangan khawatir. Akhirnya mereka ditenggelamkan.


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Ketika Nabi Musa ‘alaihis salam membawa pergi Bani Israil pada malam hari sebagaimana yang Allah perintahkan, lalu Fir’aun mengejar mereka, maka Allah Subhaanahu wa Ta'aala memerintahkan Musa memukul laut. Lalu Musa memukulnya sehingga terbelahlah dua belas jalan, dan ketika itu air laut seperti gunung yang besar, lalu Musa dan kaumnya melintasinya. Setelah mereka melintasinya, maka Allah Subhaanahu wa Ta'aala memerintahkan Musa agar membiarkan laut seperti itu agar Fir’aun dan tentaranya melintasinya karena mereka akan ditenggelamkan. Ketika kaum Fir’aun telah masuk ke dalamnya, maka Allah Subhaanahu wa Ta'aala memerintahkan laut agar menyatu sehingga mereka (Fir’aun dan kaumnya) tenggelam semuanya, mereka mati dalam keadaan meninggalkan kesenangan yang banyak dari kehidupan dunia (lihat ayat 26-28 surah ini) dan Allah mewariskannya kepada Bani Israil yang sebelumnya diperbudak oleh mereka.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Ad-Dukhan Ayat 24

23-24. Allah menyambut permohonan nabi musa dengan berfirman kepadanya, 'karena itu berjalanlah pada malam hari dengan hamba-hamba-ku, sesungguhnya kamu, wahai musa dan pengikut-pengikutmu, akan di ikuti, yakni di kejar oleh fir'aun dan bala tentaranya, dan jika kamu semua nanti sampai di laut merah, maka pukulkanlah tongkatmu, dan laut akan terbelah, lalu menyeberanglah kamu semua. Bila kamu telah tiba di pantai, biarkanlah laut itu tetap terbelah sehingga fir'aun dan bala tentaranya berusaha menyeberangi laut itu. Sesungguhnya mereka, yakni fir'aun dan pengikut-pengikutnya adalah bala tentara yang akan di tenggelamkan ketika mereka berada di tengah-tengah laut itu. '25-27. Setelah mereka ditenggelamkan dan semuanya mati, maka Allah menjelaskan bahwa betapa banyak taman-taman yang indah lagi menawan dan mata air mata air yang mengalir yang mereka tinggalkan, juga kebun-kebun yang beraneka ragam dan macamnya serta tempat-tempat kediaman yang nyaman, menyenangkan, dan indah, dan kesenangan-kesenangan hidup yang berlimpah yang mereka semua adalah penikmatnya sebelum peristiwa penenggelaman itu terjadi.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Demikianlah berbagai penjabaran dari kalangan mufassirun terhadap makna dan arti surat Ad-Dukhan ayat 24 (arab-latin dan artinya), moga-moga membawa faidah bagi kita semua. Support syi'ar kami dengan mencantumkan link ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Halaman Banyak Dicari

Telaah berbagai materi yang banyak dicari, seperti surat/ayat: Al-Qalam, Al-Anbiya 19, An-Najm 39-42, Al-‘Ashr 3, Ar-Rahman 33, Ali Imran 26-27. Ada juga Ar-Ra’d 31, Al-Baqarah 282, Al-Baqarah 285, Al-Ahzab 43, Al-Hujurat 11, Al-Baqarah 261.

  1. Al-Qalam
  2. Al-Anbiya 19
  3. An-Najm 39-42
  4. Al-‘Ashr 3
  5. Ar-Rahman 33
  6. Ali Imran 26-27
  7. Ar-Ra’d 31
  8. Al-Baqarah 282
  9. Al-Baqarah 285
  10. Al-Ahzab 43
  11. Al-Hujurat 11
  12. Al-Baqarah 261

Pencarian: alhujurat 12, al shaffat, terjemahan al hujurat ayat 10, surat an nisa 163, surat laqod jaakum latin

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.