Surat Ad-Dukhan Ayat 17
۞ وَلَقَدْ فَتَنَّا قَبْلَهُمْ قَوْمَ فِرْعَوْنَ وَجَآءَهُمْ رَسُولٌ كَرِيمٌ
Arab-Latin: Wa laqad fatannā qablahum qauma fir'auna wa jā`ahum rasụlung karīm
Artinya: Sesungguhnya sebelum mereka telah Kami uji kaum Fir'aun dan telah datang kepada mereka seorang rasul yang mulia,
« Ad-Dukhan 16 ✵ Ad-Dukhan 18 »
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Tafsir Berharga Berkaitan Surat Ad-Dukhan Ayat 17
Paragraf di atas merupakan Surat Ad-Dukhan Ayat 17 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada variasi tafsir berharga dari ayat ini. Diketemukan variasi penjabaran dari berbagai ahli tafsir terkait isi surat Ad-Dukhan ayat 17, sebagiannya sebagaimana termaktub:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Sungguh Kami telah menguji kaum Fir’aun sebelum orang-orang musyrik itu, di mana seorang rasul yang mulia telah datang kepada mereka, yaitu Musa, maka mereka mendustakannya, akibatnya mereka binasa. Begitulah Kami berbuat terhadap musuh-musuhmu wahai Rasul, bila mereka tidak beriman.
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
17-18. Sungguh kaum Fir’aun telah Kami uji sebelum orang-orang musyrik Makkah, telah datang kepada mereka rasul yang sangat mulia yaitu Musa, dan dia menyeru mereka untuk menyembah Allah dan melepaskan Bani Israil kepadanya. Dan dia menegaskan bahwa dia adalah utusan Allah yang mengemban amanah wahyu dan risalah.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
17. Dan telah Kami uji kaum Fir'aun sebelum mereka, dan telah datang kepada mereka seorang utusan yang mulia dari sisi Allah, mengajak mereka untuk mentauhidkan Allah dan menyembah-Nya, yaitu Musa -'alaihissalām-.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
17. وَلَقَدْ فَتَنَّا قَبْلَهُمْ قَوْمَ فِرْعَوْنَ (Sesungguhnya sebelum mereka telah Kami uji kaum Fir’aun)
Allah mengirim para rasul kepada mereka yang memerintahkan mereka untuk menjalankan syariat-Nya, namun mereka mendustakan para rasul itu.
Atau Allah melapangkan rezeki mereka namun mereka menjadi bertindak zalim dan semena-mena.
وَجَآءَهُمْ رَسُولٌ كَرِيمٌ (dan telah datang kepada mereka seorang rasul yang mulia)
Yakni orang yang mulia di sisi Allah, dan mulia dalam kaumnya, dan dia adalah Nabi Musa.
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
17. Ketika kami memberi khabar kepada kaum sebelum kaum musyrik makkah yaitu, kaum fir’aun dan kaum luth, Allah telah mengutus utusan pada mereka untuk kebaikan, yaitu, Nabi Musa AS.
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Sungguh Kami benar-benar telah menguji} Kami menguji dan memberi cobaan {kaum Fir‘aun sebelum mereka dan telah datang pula kepada mereka seorang rasul yang mulia
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
17. ketika Allah menyebutkan pendustaan orang-orang yang mendustakan rasul Muhammad, Allah menyebutkan bahwa mereka memilki panutan dari orang-orang yang mendustakan sebelumnya. Allah menyebutkan kisah mereka bersama musa dan apa yang Allah timpakan pada mereka agar mereka yang mendustakan agama yang dibawa Muhammad gentar.
Allah berfirman, ”sungguh sebelum mereka telah kami uji kaum fir’aun,” yaitu kami uji dan tes mereka dengan diutusnya rasul kami, musa bin Imran, kepada mereka, seorang rasul mulia yang di dalam dirinya terdapat kemuliaan dan akhlak baik yang tidak dimiliki oleh yang lain.
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 17-33
Allah SWT berfirman,”Sungguh sebelum orang-orang musyrik itu, Kami telah menguji kaum Fir'aun, mereka adalah bangsa Qibti di Mesir (Dan telah datang kepada mereka seorang rasul yang mulia) yaitu nabi Musa ((dengan berkata) "Serahkanlah hamba-hamba Allah kepadaku) sebagaimana firmanNya: (Maka lepaskanlah Bani Israil bersama kami dan janganlah kamu menyiksa mereka. Sesungguhnya kami telah datang kepadamu dengan membawa bukti (atas kerasulan kami) dari Tuhanmu. Dan keselamatan itu dilimpahkan kepada orang-orang yang mengikuti petunjuk) (Surah Thaha: 47)
Firman Allah: (Sesungguhnya aku adalah utusan (Allah) yang dipercaya kepadamu) yaitu dipercaya untuk menyampaikan risalahNya kepada kalian. Firman Allah: (dan janganlah kamu menyombongkan diri terhadap Allah) yaitu, janganlah enggan mengikuti petunjuk ayat-ayatNya, dan tunduk kepada hujjah-hujjahNya, serta beriman kepada keterangan-keteranganNya. Sebagaimana firmanNya: (Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembahKu akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan hina dina) (Surah Ghafir: 60)
(Sesungguhnya aku datang kepadamu dengan membawa bukti yang nyata) yaitu dengan hujjah yang jelas dan terang, berupa mukjizat-mukjizat yang jelas telah dianugerahkan Allah kepadanya dan dalil-dalil yang pasti.
(Dan sesungguhnya aku berlindung kepada Tuhanku dan Tuhanmu dari keinginanmu merajamku (20)) Abu Shalih berkata bahwa maknannya adalah rajam dengan lisan yaitu mencaci maki.
Qatadah berkata, bahwa yang dimaksud adalah rajam dengan batu. Yaitu “Aku berlindung kepada Allah yang telah menciptakan aku dan kalian agar jangan sampai kalian menyentuhku dengan perbuatan atau ucapan yang buruk”
(dan jika kamu tidak beriman kepadaku, maka biarkanlah aku (memimpin Bani Israil) (21)) yaitu janganlah menghalang-halangi aku lagi dan biarkanlah perkara itu damai antara aku dan kalian sampai Allah memberikan keputusan di antara kita. Dan setelah nabi Musa tinggal dalam waktu yang cukup lama di kalangan mereka seraya menegakkan hujjah-hujjah Allah terhadap mereka, maka usaha itu tidak menambahkan sesuatu kepada mereka melainkan kekufuran dan keingkaran. Maka nabi Musa berdoa kepada Tuhannya terhadap mereka, dan doanya itu dikabulkan langsung menimpa mereka. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Musa berkata, "Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau telah memberi kepada Fir’aun, dan pemuka-pemuka kaumnya perhiasan dan harta kekayaan dalam kehidupan dunia, ya Tuhan kami mereka menyesatkan (manusia) dari jalanMua, Ya Tuhan Kami, binasakanlah harta benda mereka, dan kunci matilah hati mereka, maka mereka tidak beriman hingga mereka melihat siksaan yang pedih” (88) Allah berfirman, "Sesungguhnya telah diperkenankan permohonan kamu berdua, sebab itu tetaplah kamu berdua pada jalan yang lurus” (Suruh Yunus: 88-89) Demikian juga di sini Allah berfirman: (Kemudian Musa berdoa kepada Tuhannya, "Sesungguhnya mereka ini adalah kaum yang berdosa” (22)) Maka pada saat itu Allah SWT memerintahkan kepadanya agar keluar membawa kaum Bani Israil tanpa musyawarah, dan seizin Fir'aun, Oleh karena itu Allah berfirman ((Allah berfirman), "Maka berjalanlah kamu dengan membawa hamba-hamba-Ku pada malam hari, 'sesungguhnya kamu akan dikejar” (23)) sebagaimana Allah SWT berfirman: (dan sesungguhnya telah Kami wahyukan kepada Musa, "Pergilah kamu dengan hamba-hamba-Ku (Bani Israil) di malam hari, maka buatlah untuk mereka jalan yang kering di laut, kamu tak usah khawatir akan tersusul dan tidak usah takut (akan tenggelam)” (77)) (Surah Thaha)
Firman Allah: (dan biarkanlah laut itu tetap terbelah. Sesungguhnya mereka adalah tentara yang akan ditenggelamkan (24)) demikian itu karena ketika nabi Musa membawa Bani Israil menyeberangi laut itu, maka dia bermaksud memukulkan tongkatnya lagi ke laut itu, agar laut kembali tertutup airnya seperti semula, sehingga menjadi penghalang antara mereka dan Fir'aun sehingga Fir'aun tidak akan sampai kepada mereka. Maka Allah memerintahkan kepadanya agar membiarkan laut itu tetap kering, dan menyampaikan berita gembira kepadanya bahwa mereka adalah pasukan yang ditenggelamkan di dalamnya. Dan sesungguhnya nabi Musa tidak takut dan tidak khawatir.
Ibnu Abbas berkata tentang firmanNya: (dan biarkanlah laut itu tetap terbelah) yaitu seperti itu dan berjalanlah terus.
Mujahid berkata bahwa rahwan adalah jalan yang kering seperti bentuknya. Allah berfirman,"Janganlah memerintahkan laut supaya menutup sebelum orang yang terakhir dari pasukan Fir'aun masuk ke dalamnya" Demikian juga dikatakan Ikrimah, Adh-Dhahhak, Qatadah, Sammak bin Harb, dan lainnya.
Kemudian Allah SWT berfirman: (Alangkah banyaknya taman-taman) yaitu taman-taman (dan mata air yang mereka tinggalkan (25) dan kebun-kebun) Yang dimaksud adalah sungai-sungai dan sumur-sumur (Serta tempat-tempat yang indah-indah) yaitu tempat-tempat tinggal yang antik dan tempat-tempat yang indah.
Mujahid dan Sa'id bin Jubair berkata tentang firmanNya: (Serta tempat-tempat yang indah-indah) yaitu mimbar-mimbar.
(Dan kesenangan-kesenangan yang mereka menikmatinya (27)) yaitu kehidupan yang mereka nikmati di dalamnya, sehingga mereka dapat memakan apa yang mereka kehendaki dan berpakaian sesuai dengan apa yang mereka inginkan. Selain itu mereka memiliki harta yang melimpah, kedudukan dan kekuasaan di negeri itu. Maka semuanya itu dicabut dari mereka dalam satu saat saja. Mereka meninggalkan dunia, lalu tempat kembali mereka adalah neraka Jahanam, seburuk-buruk tempat kembali. Sedangkan negeri Mesir dan semua kekayaannya beralih ke tangan bangsa Bani Israil, sebagaimana Allah SWT berfirman: (demikianlah halnya dan Kami anugerahkan semuanya (itu) kepada Bani Israil (59)) (Surah Asy-Syu'ara’)
Dan berfirman di tempat lain (Dan Kami wariskan kepada kaum yang telah ditindas itu, negeri-negeri bagian timur bumi dan bagian baratnya yang telah Kami beri berkah padanya. Dan telah sempurnalah perkataan Tuhanmu yang baik (sebagai janji) untuk Bani Israil disebabkan kesabaran mereka. Dan Kami hancurkan apa yang telah dibuat Fir’aun dan kaumnya dan apa yang telah dibangun mereka (137)) (Surah Al-A'raf)
Dan di sini Allah berfirman: (demikianlah, dan Kami wariskan semua itu kepada kaum yang lain (28)) Mereka adalah kaum Bani Israil, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Firman Allah: (Maka langit dan bumi tidak menangisi mereka) yaitu mereka tidak mempunyai amal shalih yang dinaikkan ke pintu-pintu langit, karena itu langit menangisi kehilangan mereka. Dan mereka tidak mempunyai satu petak tanah pun di bumi ini yang padanya mereka menyembah kepada Allah SWT yang karenanya tanah itu menangisi kehilangan mereka. Oleh karena itu mereka berhak untuk tidak ditangguhkan karena kekafiran mereka, kejahatan mereka, dan sikap mereka yang angkuh dan ingkar.
Firman Allah SWT: (Dan sesungguhnya telah Kami selamatkan Bani Israil dari siksaan yang menghinakan, dari (azab) Fir’aun (30) Sesungguhnya dia adalah orang yang sombong, salah seorang dari orang-orang yang melampaui batas (31)) Allah SWT mengingatkan anugerahNya terhadap mereka kepada, karena Dia telah menyelamatkan mereka dari Fir'aun atas diri mereka, yaitu penghinaan Fir’aun terhadap mereka dan penundukkan Fir’aun dengan memberi pekerjaan yang hina dan berat.
Firman Allah: (dari azab Fir’aun Sesungguhnya dia adalah orang yang sombong) yaitu sombong, sewenang-wenang, dan ingkar. Sebagaimana firmanNya: (Sesungguhnya Fir’aun telah berbuat sewenang-wenang di muka bumi) (Surah Al-Qashash: 4) dan (maka mereka ini takabur dan mereka adalah orang-orang yang sombong) (Surah Al-Mu'minun: 46) yaitu melampaui batas dalam urusannya dan lemah pendapatnya.
Firman Allah: (Dan sesungguhnya telah Kami pilih mereka dengan pengetahuan (Kami) atas bangsa-bangsa (32)) Mujahid berkata tentang firmanNya: (Kami pilih mereka dengan pengetahuan (kami) atas bangsa-bangsa) yaitu di atas semua orang yang ada di zaman mereka.
Qatadah berkata bahwa mereka dipilih Allah atas orang-orang yang semasa dengan mereka. Demikian itu karena dikatakan bahwa di setiap zaman terdapat orang yang 'alim. Ini sebagaimana firmanNya: (Allah berfirman, "Hai Musa, sesungguhnya aku memilih (melebihkan) kamu dari manusia yang lain (di masamu)") (Surah Al-A'raf: 144) yaitu atas orang-orang yang ada di masanya. sebagaimana firmanNya tentang Maryam: (dan melebihkan kamu atas segala wanita di dunia (yarig semasa dengan kamu)) (Surah Ali Imran: 42) Karena sesungguhnya Khadijah adakalanya lebih utama daripada dia, atau sama dengannya dalam keutamaan, demikian juga Asiah binti Muzahim istri Fir'aun. Dan keutamaan Aisyah atas kaum wanita itu seperti keutamaan bubur atas makanan lainnya.
Firman Allah: (Dan Kami telah memberikan kepada mereka di antara tanda-tanda kekuasaan (Kami)) yaitu hujjah-hujjah, keterangan-keterangan, dan mukjizat-mukjizat yang di luar kebiasaan (sesuatu yang di dalamnya terdapat nikmat yang nyata) yaitu, ujian yang jelas bagi orang yang mendapat petunjuk
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat Ad-Dukhan ayat 17: (Sesungguhnya telah Kami coba) Kami uji (sebelum mereka kaum Firaun) berikut Firaun sendiri (dan telah datang kepada mereka seorang rasul) yaitu Nabi Musa .s. (yang mulia) di sisi Allah swt.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Setelah Allah Subhaanahu wa Ta'aala menyebutkan pendustaan orang-orang yang mendustakan Rasul-Nya Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam, maka Dia menyebutkan bahwa mereka mempunyai pendahulu mereka yang sama mendustakan, yaitu kaum Fir’aun. Allah Subhaanahu wa Ta'aala menyebutkan kisah mereka dengan Nabi Musa ‘alaihis salam dan apa yang Allah timpakan kepada mereka agar orang-orang yang mendustakan itu berhenti dari apa yang mereka pegang selama ini berupa kesyirkkan dan kekufuran.
Pada diri Beliau (Nabi Musa ‘alaihis salam) terdapat kemuliaan dan akhlak yang mulia yang tidak ada pada orang lain.
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Ad-Dukhan Ayat 17
Dan sesungguhnya, sebelum mereka, yakni kaum musyrik mekah, kami benar-benar telah menguji kaum fir'aun bersama dengan fir'aun dengan berbagai nikmat dan ke senangan hidup dan telah datang kepada mereka seorang rasul yang mulia akhlaknya, yaitu nabi musa. 18-19. Rasul yang kami utus itu berkata kepada mereka dengan lembut, 'serahkanlah kepadaku dengan penuh kerelaan hamba-hamba Allah, yaitu bani israil, kaumku dan keluargaku, dengan membebaskan mereka dari perbudakan dan siksaanmu. Sesungguhnya aku adalah utusan Allah, tuhan seluruh alam yang dapat di percaya oleh-Nya untuk menyampaikan apa yang seharusnya aku sampaikan kepadamu, dan janganlah kamu menyombongkan diri terhadap Allah dengan menolak aku sebagai rasul yang di utus-Nya kepadamu dan mengabaikan apa yang di perintahkan-Nya. Sungguh, aku datang dan di utus oleh-Nya kepadamu dengan membawa bukti, berupa mukjizat yang nyata tentang kerasulanku. '.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Itulah bermacam penjabaran dari banyak mufassirin mengenai makna dan arti surat Ad-Dukhan ayat 17 (arab-latin dan artinya), moga-moga memberi kebaikan untuk kita semua. Support syi'ar kami dengan memberikan link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.