Surat Az-Zukhruf Ayat 54

فَٱسْتَخَفَّ قَوْمَهُۥ فَأَطَاعُوهُ ۚ إِنَّهُمْ كَانُوا۟ قَوْمًا فَٰسِقِينَ

Arab-Latin: Fastakhaffa qaumahụ fa aṭā'ụh, innahum kānụ qauman fāsiqīn

Artinya: Maka Fir'aun mempengaruhi kaumnya (dengan perkataan itu) lalu mereka patuh kepadanya. Karena sesungguhnya mereka adalah kaum yang fasik.

« Az-Zukhruf 53Az-Zukhruf 55 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Hikmah Berharga Terkait Dengan Surat Az-Zukhruf Ayat 54

Paragraf di atas merupakan Surat Az-Zukhruf Ayat 54 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada berbagai hikmah berharga dari ayat ini. Didapati berbagai penjelasan dari kalangan ahli tafsir terhadap isi surat Az-Zukhruf ayat 54, di antaranya seperti tertera:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Fir’aun membuat akal kaumnya dungu dan mengajak mereka kepada kesesatan. Dan merekapun menaatinya. mereka mendustakan musa. Dan sesungguhnya mereka adalah kaum yang menyimpang dari ketaatan kepada Allah dan jalan yang lurus.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

54-56. Fir’aun dapat mempengaruhi akal kaumnya, dan menggoda mereka dengan kenikmatan dunia, serta menyesatkan mereka sehingga mereka mau mentaatinya. Sungguh mereka adalah kaum yang menyelisihi perintah Allah.

Setelah mereka membuat Kami murka karena kekafiran mereka, Kami segera menurunkan siksaan bagi mereka, dengan menenggelamkan mereka semua ke dalam laut; dan Kami jadikan mereka sebagai contoh bagi orang-orang kafir setelah mereka dalam hal kelayakan mendapat azab dan pelajaran bagi kaum lainnya.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

54. Fir'aun telah mempengaruhi kaumnya sehingga mereka menaatinya dalam kesesatannya, sesungguhnya mereka adalah kaum yang keluar dari ketaatan kepada Allah.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

54. فَاسْتَخَفَّ قَوْمَهُۥ فَأَطَاعُوهُ ۚ (Maka Fir’aun mempengaruhi kaumnya (dengan perkataan itu) lalu mereka patuh kepadanya)
Yang membuatnya mengatakan hal ini adalah kebodohan dan kejahilan yang parah terhadap perkataan itu serta keangkuhan dan tipu dayanya.
Lalu mereka menuruti perintah Fir’aun dan mempercayai perkataannya karena kebodohan mereka, dan mereka kemudian mendustakan Musa.

إِنَّهُمْ كَانُوا۟ قَوْمًا فٰسِقِينَ(Karena sesungguhnya mereka adalah kaum yang fasik)
Yakni enggan melakukan ketaatan kepada Allah.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

54. Maka dengan pengaruh perkataan Fir’aun itu kaumnya menjadi takut dan percaya sehingga mereka patuh kepada perintahnya. Sesungguhnya mereka telah keluar dari ketaatan kepada Allah


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Yang mengiringinya dan memberi kesaksian terhadap kebenarannya {Lalu dia telah memengaruhi} membodohi {kaumnya sehingga mereka mematuhinya. Sesungguhnya mereka adalah kaum yang fasik} yang tidak mau taat kepada Allah


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

54. ”maka fir’aun mempengaruhi kaumnya (dengan perkataan itu) lalu mereka patuh kepadanya,” yakni, mempengaruhi akal kaumnya dengan menampakkan syubhat itu, yang tidak bisa menggemukan dan tidak bisa menghilangkan rasa lapar, tidak ada hakikatnya, dan bukan dalil atas kebenaran atau kebatilan. Syubhat itu hanya diucapkan oleh orang-orang yang lemah akal. Dalil apa yang menunjukkan bahwa fir’aun benar hanya karena ia menjadi raja mesir dan sungai-sungai mengalir dibawahnya? Dalil apa yang menunjukkan kebatilan agama yang dibawa nabi musa hanya karena minimnya pengikut, berat lidahnya dan tidak diberi pehiasan oleh Allah? Nabi musa berhadapan dengan sekelompok besar yang tidak bisa menerima apa-apa yang logis, (masuk akal), maka apapun yang dikatakan fir’aun baik yang benar maupun yang batil, mereka ikuti saja. ”karena sesungguhnya mereka adalah kaum yang fasik,” sebab kefasikan mereka adalah karena firaun menghiasi kesyirikan dan keburukan untuk mereka.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 51-55
Allah SWT berfirman seraya memberitahukan keadaan, pembangkangan, kesewenang-wenangan, kekafiran, dan keingkaran Fir’aun bahwa dia mengumpulkan kaumnya, lalu berseru kepada mereka seraya membangga-banggakan dirinya sebagai raja negeri Mesir dan yang mengaturnya: (Bukankah kerajaan Mesir ini kepunyaanku dan (bukankah) sungai-sungai ini mengalir di bawahku) Qatadah berkata bahwa mereka mempunyai taman-taman dan sungai-sungai.
(maka apakah kamu tidak melihat (nya)?) yaitu tidakkah kalian melihat kebesaran dan kerajaan yang aku miliki? yaitu nabiMusa dan para pengikutnya adalah orang-orang fakir dan lemah. Ini sebagaimana firmanNya: (Maka dia mengumpulkan (pembesar-pembesarnya), lalu berseru memanggil kaumnya (23) (seraya) berkata, "Akulah Tuhanmu yang paling tinggi” (24) Maka Allah mengazabnya dengan azab di akhirat dan azab di dunia (25)) (Surah An-Nazi'at)
Ucapan Fir'aun: (Bukankah aku lebih baik daripada orang yang hina ini dan yang hampir tidak dapat menjelaskan (perkataannya)?) As-Suddi berkata bahwa Fir'aun berkata,"Tidak, aku lebih baik daripada orang ini yang hina ini" Demikian juga dikatakan sebagian ulama Nahwu Bashrah, bahwa huruf “am” di sini mengandung makna “bal”. Dan pendapat ini dikuatkan dengan adanya apa yang diriwayatkan Al-Farra dari sebagian ulama’ qira'ah, bahwa dia membacanya: “Ama ana khairun min hadzal ladzi huwa muhin”
Ibnu Jarir berkata bahwa seandainya bacaan ini benar, maka maknanya juga benar dan jelas, tetapi ini bertentangan dengan bacaan semua ulama yang ada di kota-kota besar Islam, karena mereka membacanya: (Am ana khairun min hadzal ladzi huwa muhin) dengan memakai istifham.
Saya berkata, berdasarkan setiap bentuknya maka maknanya adalah bahwa sesungguhnya yang dimaksud Fir'aun (semoga dilaknat Allah) adalah bahwa dia lebih baik daripada nabi Musa padahal dia berdusta dalam ucapannya ini dengan jelas dan terang. Semoga laknat Allah terus menimpanya sampai hari kiamat.
Dan yang dimaksud dengan firmanNya (mahin), menurut Sufyan adalah rendah.
Qatadah dan As-Suddi berkata bahwa maknanya adalah lemah.
Ibnu Jarir berkata bahwa maknannya adalah tidak memiliki kerajaan, pengaruh, dan harta (dan yang hampir tidak dapat menjelaskan (perkataannya)) yaitu hampir tidak dapat berbicara dengan fasih, karena lisannya pelat.
As-Suddi berkata tentang firmanNya: (dan hampir tidak dapat menjelaskan (perkataannya)) yaitu, hampir saja tidak dipahami.
Qatadah, As-Suddi, dan Ibnu Jarir berkata bahwa maknannaya adalah lisan pelat.
Apa yang dikatakan Fir'aun (semoga dilaknat Allah) ini adalah dusta dan buat-buatannya. Sesungguhnya yang mendorongnya berkata demikian adalah kekufuran dan keingkarannya, sehingga dia memandang nabi Musa dengan pandangan kekafiran dan kerendahan. Padahal sesungguhnya nabi Musa itu sangat anggun, mulia dan berwibawa sehingga memukau pandangan orang-orang yang berakal sehat.
Ucapannya (yang hina) adalah dusta, tetapi dia sendiri yang hina dan rendah, baik dari segi penampilan, akhlak, dan agamanya. Dan nabi Musa adalah orang yang mulia, seorang yang benar, berbuat baik, dan mendapat petunjuk.
Dan ucapannya (dan yang hampir tidak dapat menjelaskan (perkataannya)?) merupakan buat-buatan juga. Sesungguhnya nabi Musa sekalipun lisannya benar mengalami sesuatu pada masa kecilnya, maka sesungguhnya dia telah memohon kepada Allah SWT agar Dia melepaskan kesulitan lisannya, supaya mereka dapat memahami perkataannya, Dan Allah SWT memperkenankan permintaannya itu dalam firmanNya: (Sesungguhnya telah diperkenankan permintaanmu, hai Musa) (Surah Thaha: 36) Seandainya masih ada sesuatu yang membekas pada lisannya itu karena dia tidak meminta agar dilenyapkan, sebagaimana yang dikatakan Hasan Al-Bashri, maka sesungguhnya dia telah memohon kepada Allah agar dirinya dibebaskan dari apa yang ada padanya agar dia bisa menyampaikan (risalah) dan memberi pengertian. Karena hal-hal dari penciptaan yang bukan kekuasaan seorang hamba, maka itu tidak dicela dan dicaci. Sedangkan Fir'aun jika dia memiliki pemahaman dan akal, maka dia akan menyadari hal ini. Dan sesungguhnya dia bermaksud mengelabui rakyatnya karena mereka terdiri dari orang-orang yang tidak mengerti. Demikian juga ucapan Fir'aun: (Mengapa tidak dipakaikan kepadanya gelang dari emas) yaitu perhiasan yang dikenakan di tangan, Pendapat ini dikatakan Qatadah dan lainnya. Dan ucapannya (atau malaikat datang bersama-sama dia untuk mengiringkannya) yaitu yang meliputinya dengan maksud melayani, dan menjadi saksi atas kebenarannya. Fir'aun memandang penampilan lahirnya saja dan tidak memahami rahasianya yang jauh lebih jelas dan terang daripada yang dia lihat, seandainya dia memahami. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Maka Fir’aun mempengaruhi kaumnya (dengan perkataan itu), lalu mereka patuh kepadanya) Akal mereka dangkal. Maka Fir'aun menyeru mereka kepada kesesatan, lalu mereka menyambutnya (Karena sesungguhnya mereka adalah kaum yang fasik) Allah SWT berfirman: (Maka tatkala mereka membuat Kami murka, Kami menghukum mereka, lalu Kami tenggelamkan mereka semuanya (di laut) (55)) Ali bin Abi Thalhah meriwayatkan dari Ibnu Abbas tentang firmanNya, (mereka membuat Kami murka) yaitu mereka membuat Kami murka
Firman Allah SWT: (dan Kami jadikan mereka sebagai pelajaran dan contoh bagi orang-orang yang kemudian (56))
Abu Mijlaz berkata tentang firmanNya (salafan) bahwa maknannya aadalah sebagai contoh bagi orang yang melakukan hal perbuatan mereka. Mujahid berkata tentang firmanNya (matsalan) bahwa maknannya adalah pelajaran bagi orang-orang setelah mereka.


📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Az-Zukhruf ayat 54: (Maka Firaun mempengaruhi) berupaya menanamkan pengaruhnya kepada (kaumnya, lalu mereka patuh kepadanya) mematuhi apa yang dikehendaki oleh Firaun, yaitu mendustakan Musa (karena sesungguhnya mereka adalah kaum yang fasik.)


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Dengan syubhat yang ditampilkannya yang sesungguhnya tidak ada hakikatnya, yang bukan dalil terhadap yang hak maupun yang batil; syubhat yang hanya laku di kalangan orang yang lemah akal. Mana dalil yang menunjukkan bahwa Fir’aun adalah orang yang benar dalam pernyataannya bahwa dirinya sebagai raja Mesir dan sungai-sungai mengalir di bawah istananya. Apakah di sana terdapat dalil yang menunjukkan batilnya apa yang dibawa Nabi Musa ‘alaihis salam hanya karena pengikutnya sedikit, lisannya tidak fasih dan karena Allah tidak memberinya perhiasan selain hanya karena Beliau bertemu dengan para pemuka yang tidak berakal yang selalu mengikuti ucapan pimpinannya; benar atau salah.

Oleh karena kefasikannya, Allah jadikan Fir’aun untuk mereka; dimana dia menghias kesyirkkan dan keburukan kepada mereka.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Az-Zukhruf Ayat 54

Maka dia, yakni fir'aun, dengan perkataannya itu telah mempengaruhi kaumnya, sehingga mereka patuh kepadanya dan mengakui kekuasaan dan ketuhanannya. Sungguh, mereka adalah kaum yang fasik, yang secara terus-menerus menolak kerasulan nabi musa dan menyimpang dari ajaran agama. 55. Maka ketika mereka, yaitu fir'aun dan kaumnya, membuat kami murka karena pernyataan dan sikap mereka yang menentang nabi musa sebagai utusan kami, kami membalas sikap mereka itu dengan menghukum mereka, lalu kami tenggelamkan mereka semuanya di laut merah, .


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Demikianlah beberapa penjelasan dari berbagai mufassirun mengenai kandungan dan arti surat Az-Zukhruf ayat 54 (arab-latin dan artinya), moga-moga menambah kebaikan bagi ummat. Bantulah dakwah kami dengan mencantumkan tautan ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Konten Banyak Dikaji

Tersedia banyak topik yang banyak dikaji, seperti surat/ayat: Al-‘Ashr 3, Al-Baqarah 285, Al-Ahzab 43, Al-Anbiya 19, An-Najm 39-42, Al-Baqarah 282. Ada juga Ali Imran 26-27, Al-Hujurat 11, Ar-Rahman 33, Ar-Ra’d 31, Al-Baqarah 261, Al-Qalam.

  1. Al-‘Ashr 3
  2. Al-Baqarah 285
  3. Al-Ahzab 43
  4. Al-Anbiya 19
  5. An-Najm 39-42
  6. Al-Baqarah 282
  7. Ali Imran 26-27
  8. Al-Hujurat 11
  9. Ar-Rahman 33
  10. Ar-Ra’d 31
  11. Al-Baqarah 261
  12. Al-Qalam

Pencarian: al mulk 8, surat al adiyah, qs. al baqarah ayat 30, surah al fiil dan artinya, al a raf ayat 34

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.