Surat Az-Zukhruf Ayat 55
فَلَمَّآ ءَاسَفُونَا ٱنتَقَمْنَا مِنْهُمْ فَأَغْرَقْنَٰهُمْ أَجْمَعِينَ
Arab-Latin: Fa lammā āsafụnantaqamnā min-hum fa agraqnāhum ajma'īn
Artinya: Maka tatkala mereka membuat Kami murka, Kami menghukum mereka lalu kami tenggelamkan mereka semuanya (di laut),
« Az-Zukhruf 54 ✵ Az-Zukhruf 56 »
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Tafsir Berharga Berkaitan Surat Az-Zukhruf Ayat 55
Paragraf di atas merupakan Surat Az-Zukhruf Ayat 55 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beberapa tafsir berharga dari ayat ini. Terdapat beberapa penafsiran dari beragam mufassir terhadap makna surat Az-Zukhruf ayat 55, misalnya seperti berikut:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
55-56 Maka ketika mereka membuat Kami murka (dengan kemaksiatan yang mereka lakukan terhadap Kami dan pendustaan mereka kepada musa dan ayat-ayat yang dibawa olehnya) Kami membalas mereka dengan menyegerakan azab yang menimpa mereka kami menenggelamkan mereka semuanya kelautan. maka kami menjadikan orang-orang yang kami tenggelamkan itu sebagai pendahulu bagi siapa yang melakukan perbuatan seperti perbuatan mereka dari kalangan orang-orang yang datang sesudah mereka, bahwa mereka pun akan mendapatkan azab, dan sekaligus pelajaran dan nasihat bagi yang lainnya.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
55. Maka tatkala mereka menjadikan Kami murka karena mereka terus menerus dalam kekufuran, Kami membalas mereka dan Kami tenggelamkan mereka seluruhnya.
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
55. فَلَمَّآ ءَاسَفُونَا (Maka tatkala mereka membuat Kami murka)
Yakni setelah mereka membuat Kami marah.
انتَقَمْنَا مِنْهُمْ فَأَغْرَقْنٰهُمْ أَجْمَعِينَ (Kami menghukum mereka lalu kami tenggelamkan mereka semuanya)
Dalam lautan.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
55. Ketika mereka membuat Kami murka dengan bertindak di luar batas kemaksiatan dan kerusakan, maka Kami tenggelamkan mereka semua di laut
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
{Maka ketika mereka telah membuat Kami murka} membuat Kami murka {Kami menghukum mereka, lalu Kami menenggelamkan mereka semuanya
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
55-56. maka tatkala mereka membuat kami murka,” yaitu membuat kami murka karena perbuatan-perbuatan mereka, “kami menghukum mereka lalu kami tenggelamkan mereka semuanya (dilaut), dan kami jadikan mereka sebagai pelajaran dan contoh bagi orang-orang kemudian,” agar orang-orang menjadikannya sebagai pelajaran dan agar dijadikan nasihat bagi orang-orang yang mau menjadikannya sebagai nasihat.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 51-55
Allah SWT berfirman seraya memberitahukan keadaan, pembangkangan, kesewenang-wenangan, kekafiran, dan keingkaran Fir’aun bahwa dia mengumpulkan kaumnya, lalu berseru kepada mereka seraya membangga-banggakan dirinya sebagai raja negeri Mesir dan yang mengaturnya: (Bukankah kerajaan Mesir ini kepunyaanku dan (bukankah) sungai-sungai ini mengalir di bawahku) Qatadah berkata bahwa mereka mempunyai taman-taman dan sungai-sungai.
(maka apakah kamu tidak melihat (nya)?) yaitu tidakkah kalian melihat kebesaran dan kerajaan yang aku miliki? yaitu nabiMusa dan para pengikutnya adalah orang-orang fakir dan lemah. Ini sebagaimana firmanNya: (Maka dia mengumpulkan (pembesar-pembesarnya), lalu berseru memanggil kaumnya (23) (seraya) berkata, "Akulah Tuhanmu yang paling tinggi” (24) Maka Allah mengazabnya dengan azab di akhirat dan azab di dunia (25)) (Surah An-Nazi'at)
Ucapan Fir'aun: (Bukankah aku lebih baik daripada orang yang hina ini dan yang hampir tidak dapat menjelaskan (perkataannya)?) As-Suddi berkata bahwa Fir'aun berkata,"Tidak, aku lebih baik daripada orang ini yang hina ini" Demikian juga dikatakan sebagian ulama Nahwu Bashrah, bahwa huruf “am” di sini mengandung makna “bal”. Dan pendapat ini dikuatkan dengan adanya apa yang diriwayatkan Al-Farra dari sebagian ulama’ qira'ah, bahwa dia membacanya: “Ama ana khairun min hadzal ladzi huwa muhin”
Ibnu Jarir berkata bahwa seandainya bacaan ini benar, maka maknanya juga benar dan jelas, tetapi ini bertentangan dengan bacaan semua ulama yang ada di kota-kota besar Islam, karena mereka membacanya: (Am ana khairun min hadzal ladzi huwa muhin) dengan memakai istifham.
Saya berkata, berdasarkan setiap bentuknya maka maknanya adalah bahwa sesungguhnya yang dimaksud Fir'aun (semoga dilaknat Allah) adalah bahwa dia lebih baik daripada nabi Musa padahal dia berdusta dalam ucapannya ini dengan jelas dan terang. Semoga laknat Allah terus menimpanya sampai hari kiamat.
Dan yang dimaksud dengan firmanNya (mahin), menurut Sufyan adalah rendah.
Qatadah dan As-Suddi berkata bahwa maknanya adalah lemah.
Ibnu Jarir berkata bahwa maknannya adalah tidak memiliki kerajaan, pengaruh, dan harta (dan yang hampir tidak dapat menjelaskan (perkataannya)) yaitu hampir tidak dapat berbicara dengan fasih, karena lisannya pelat.
As-Suddi berkata tentang firmanNya: (dan hampir tidak dapat menjelaskan (perkataannya)) yaitu, hampir saja tidak dipahami.
Qatadah, As-Suddi, dan Ibnu Jarir berkata bahwa maknannaya adalah lisan pelat.
Apa yang dikatakan Fir'aun (semoga dilaknat Allah) ini adalah dusta dan buat-buatannya. Sesungguhnya yang mendorongnya berkata demikian adalah kekufuran dan keingkarannya, sehingga dia memandang nabi Musa dengan pandangan kekafiran dan kerendahan. Padahal sesungguhnya nabi Musa itu sangat anggun, mulia dan berwibawa sehingga memukau pandangan orang-orang yang berakal sehat.
Ucapannya (yang hina) adalah dusta, tetapi dia sendiri yang hina dan rendah, baik dari segi penampilan, akhlak, dan agamanya. Dan nabi Musa adalah orang yang mulia, seorang yang benar, berbuat baik, dan mendapat petunjuk.
Dan ucapannya (dan yang hampir tidak dapat menjelaskan (perkataannya)?) merupakan buat-buatan juga. Sesungguhnya nabi Musa sekalipun lisannya benar mengalami sesuatu pada masa kecilnya, maka sesungguhnya dia telah memohon kepada Allah SWT agar Dia melepaskan kesulitan lisannya, supaya mereka dapat memahami perkataannya, Dan Allah SWT memperkenankan permintaannya itu dalam firmanNya: (Sesungguhnya telah diperkenankan permintaanmu, hai Musa) (Surah Thaha: 36) Seandainya masih ada sesuatu yang membekas pada lisannya itu karena dia tidak meminta agar dilenyapkan, sebagaimana yang dikatakan Hasan Al-Bashri, maka sesungguhnya dia telah memohon kepada Allah agar dirinya dibebaskan dari apa yang ada padanya agar dia bisa menyampaikan (risalah) dan memberi pengertian. Karena hal-hal dari penciptaan yang bukan kekuasaan seorang hamba, maka itu tidak dicela dan dicaci. Sedangkan Fir'aun jika dia memiliki pemahaman dan akal, maka dia akan menyadari hal ini. Dan sesungguhnya dia bermaksud mengelabui rakyatnya karena mereka terdiri dari orang-orang yang tidak mengerti. Demikian juga ucapan Fir'aun: (Mengapa tidak dipakaikan kepadanya gelang dari emas) yaitu perhiasan yang dikenakan di tangan, Pendapat ini dikatakan Qatadah dan lainnya. Dan ucapannya (atau malaikat datang bersama-sama dia untuk mengiringkannya) yaitu yang meliputinya dengan maksud melayani, dan menjadi saksi atas kebenarannya. Fir'aun memandang penampilan lahirnya saja dan tidak memahami rahasianya yang jauh lebih jelas dan terang daripada yang dia lihat, seandainya dia memahami. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Maka Fir’aun mempengaruhi kaumnya (dengan perkataan itu), lalu mereka patuh kepadanya) Akal mereka dangkal. Maka Fir'aun menyeru mereka kepada kesesatan, lalu mereka menyambutnya (Karena sesungguhnya mereka adalah kaum yang fasik) Allah SWT berfirman: (Maka tatkala mereka membuat Kami murka, Kami menghukum mereka, lalu Kami tenggelamkan mereka semuanya (di laut) (55)) Ali bin Abi Thalhah meriwayatkan dari Ibnu Abbas tentang firmanNya, (mereka membuat Kami murka) yaitu mereka membuat Kami murka
Firman Allah SWT: (dan Kami jadikan mereka sebagai pelajaran dan contoh bagi orang-orang yang kemudian (56))
Abu Mijlaz berkata tentang firmanNya (salafan) bahwa maknannya aadalah sebagai contoh bagi orang yang melakukan hal perbuatan mereka. Mujahid berkata tentang firmanNya (matsalan) bahwa maknannya adalah pelajaran bagi orang-orang setelah mereka.
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat Az-Zukhruf ayat 55: (Maka tatkala mereka membuat Kami murka) (Kami menghukum mereka lalu Kami tenggelamkan mereka semuanya di laut.)
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Az-Zukhruf Ayat 55
Maka ketika mereka, yaitu fir'aun dan kaumnya, membuat kami murka karena pernyataan dan sikap mereka yang menentang nabi musa sebagai utusan kami, kami membalas sikap mereka itu dengan menghukum mereka, lalu kami tenggelamkan mereka semuanya di laut merah, 56. Lalu kami jadikan mereka yang menentang terhadap ajaran-ajaran Allah yang dibawa oleh nabi musa dan hukuman yang ditimpakan kepada mereka itu sebagai kaum terdahulu dan pelajaran bagi orang-orang yang datang kemudian.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikian sekumpulan penjelasan dari banyak mufassirin terhadap kandungan dan arti surat Az-Zukhruf ayat 55 (arab-latin dan artinya), semoga bermanfaat untuk kita. Sokong dakwah kami dengan memberikan link ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.