Surat Az-Zukhruf Ayat 6

وَكَمْ أَرْسَلْنَا مِن نَّبِىٍّ فِى ٱلْأَوَّلِينَ

Arab-Latin: Wa kam arsalnā min nabiyyin fil-awwalīn

Artinya: Berapa banyaknya nabi-nabi yang telah Kami utus kepada umat-umat yang terdahulu.

« Az-Zukhruf 5Az-Zukhruf 7 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Pelajaran Berharga Terkait Dengan Surat Az-Zukhruf Ayat 6

Paragraf di atas merupakan Surat Az-Zukhruf Ayat 6 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada berbagai pelajaran berharga dari ayat ini. Terdokumentasikan berbagai penjabaran dari para ahli ilmu mengenai makna surat Az-Zukhruf ayat 6, di antaranya sebagaimana termaktub:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

6-8 Dan kami telah banyak mengutus nabi pada abad-abad pertama yang telah berlalu sebelum kaummu wahai nabi. Tidak ada seorang nabipun yang datang kepada mereka kecuali mereka memperolok-oloknya seperti kaummu memperolok-olokmu. Maka Kami membinasakan orang-orang yang membinasakan orang-orang yang membinasakan utusan-utusan Kami padahal mereka lebih besar kekuatan dan perlengkapannya dari kaummu wahi nabi. Azab atas orang-orang terdahulu telah berlalu disebabkan kekafiran dan pelanggaran serta penghinaan mereka terhadap nabi-nabi mereka. Disini terkandung hiburan bagi nabi .


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

6-10. Betapa banyak Nabi-Nabi yang telah Kami utus kepada umat-umat terdahulu! Namun tidaklah seorang Nabi datang kepada umat-umat itu melainkan mereka akan menghinanya. Oleh sebab itu Kami binasakan kaum yang lebih kuat dari kaummu itu -hai Rasulullah-, dan telah disebutkan kisah mereka dan kebinasaan mereka.

Sungguh jika kamu bertanya kepada mereka, ‘Siapa yang menciptakan tujuh langit dan bumi?’ niscaya mereka akan menjawab, ‘Diciptakan oleh Allah Yang Maha Perkasa atas kerajaan-Nya dan Maha Mengetahui seluruh makhluk-Nya.’

Hai manusia, Allah menciptakan bagi kalian bumi yang terhampar, dan menciptakan jalan-jalan pada permukaannya, agar kalian dapat sampai pada tempat yang kalian tuju.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

6. Dan berapa banyak Kami telah mengutus Nabi pada umat-umat terdahulu.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

6. وَكَمْ أَرْسَلْنَا مِن نَّبِىٍّ فِى الْأَوَّلِينَ (Berapa banyaknya nabi-nabi yang telah Kami utus kepada umat-umat yang terdahulu)
Yakni betapa banyaknya nabi-nabi yang telah Kami utus kepada umat-umat terdahulu.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

6. Kami telah banyak mengutus para rasul dan nabi sebelum kamu untuk umat-umat terdahulu wahai Rasulallah


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

{Betapa banyak nabi yang telah Kami utus kepada umat-umat yang terdahulu


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

6-8. Allah berfirman, bahwa ini adalah kesempatan kami pada makhluk, untuk tidak membiarkan mereka sia-sia, “berapa banyaknya nabi-nabi yang telah kami utus kepada umat-umat terdahulu,” memerintahkan mereka untuk menyembah Allah semata, yang tidak ada sekutu bagiNya. Akan tetapi sikap mendustakan tetap saja ada di berbagai umat. “dan tiada seorang nabi pun datang kepada mereka melainkan mereka selalu memperolok-oloknya,” karena membantah ajaran yang dibawa serta merasa congkak pada kebenaran. “maka telah kami binasakan orang-orang yang lebih besar,” dari mereka, “kekuatannya,” yaitu kekuatan, tindakan, dan bekas-bekasnya di bumi, “dan telah terdahulu (tersebut dalam al-qur’an) perumpamaan umat-umat masa dahulu,” yaitu, orang-orang yang seperti mereka dan berita mereka telah berlalu, dan kami juga telah menjelaskan pelajaran dan larangan untuk tidak mendustakan dan mengingkari.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 1-8
Allah SWT berfirman: (Ha Mim (1) Demi Kitab yang menerangkan (2)) yaitu yang jelas, terang, gamblang makna-maknanya dan Iafazh-lafazhnya karena dia diturunkan dengan bahasa Arab yang merupakan bahasa paling fasih untuk pembicaraan di antara manusia. Oleh karena itu Alah SWT berfirman: (Sesungguhnya Kami menjadikan Al-Qur’an) yaitu Kami menurunkannya (dalam bahasa Arab) yaitu dengan bahasa Arab yang fasih dan jelas (Supaya kamu memahaminya) yaitu agar kalian memahami dan merenungkannya. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (dengan bahasa Arab yang jelas (195)) (Surah Asy-Syu'ara’)
Firman Allah SWT (Dan sesungguhnya Al-Qur’an itu dalam induk Al-Kitab (Lauh Mahfuz) di sisi Kami adalah benar-benar tinggi (nilainya) dan amat banyak mengandung hikmah (4)) yaitu jelas kemuliaannya di kalangan para malaikat agar penduduk bumi memuliakan, membesarkan, dan menaatinya. Maka Allah SWt berfirman ("Innahu") yaitu Al-Qur'an itu (dalam Ummul Kitab) yaitu di Lauhil Mahfuz, Pendapat ini dikatakan Ibnu Abbas dan Mujahid. (di sisi Kami) yaitu di sisi Kami, Pendapat itu dikatakan Qatadah dan lainnya. (benar-benar tinggi (nilainya)), yakni mempunyai kedudukan, kemuliaan, dan keutamaan, Pendapat itu dikatakan Qatadah.
(banyak mengandung hikmah) yaitu dikukuhkan bebas dari kekeliruan dan penyimpangan. Semua ini menunjukkan kemuliaan dan keutamaan Al-Qur'an, sebagaimana Allah berfirman: (Sesungguhnya Al-Qur'an ini adalah bacaan yang sangat mulia (77) pada kitab yang terpelihara (Lauh Mahfuz) (78) tidak menyentuhnya kecuali hamba-hamba yang disucikan (79) Diturunkan dari Tuhan semesta alam (80)) (Surah Al-Waqi'ah)
Firman Allah: (Maka apakah Kami akan berhenti menurunkan Al-Qur'an kepadamu, karena kamu adalah kaum yang melampaui batas? (5)) Para mufasir berbeda pendapat tentang maknanya.
Dikatakan bahwa maknanya adalah “Apakah kalian mengira bahwa Kami memaafkan kalian, sehingga Kami tidak mengazab kalian, sedangkan kalian tidak mengerjakan apa yang diperintahkan kepada kalian?”. Pendapat itu dikatakan Abu Shalih, Mujahid, As-Suddi, dan dipilih Ibnu Jarir.
Qatadah berkata tentang firmanNya: (Maka apakah Kami akan berhenti menurunkan Al-Qur'an kepadamu?) bahwa demi Allah, seandainya Al-Qur’an ini diangkat ketika ditolak oleh permulaan ayat ini, maka mereka akan binasa. Tetapi berkat rahmat Allah SWT, Dia meneruskan risalahNya dan mengulang-ulang penurunannya kepada mereka serta menyeru mereka selama dua puluh tahun atau lebih dari itu sesuai dengan apa yang Dia kehendaki. Pendapat Qatadah itu mengandung makna yang sangat lembut. Yang dapat disimpulkan bahwa merupakan suatu kelembutan dan rahmat Allah SWT kepada makhlukNya. Dia terus menyeru mereka kepada kebaikan dan kepada Al-Qur’an, sekalipun mereka melampaui batas dan berpaling darinya. Bahkan Allah tetap memerintahkan melalui Al-Qur'an kepada orang yang ditakdirkan mendapat petunjuk agar Al-Qur'an dijadikan sebagai petunjuk, dan agar hujjah dapat ditegakkan terhadap orang yang ditakdirkan celaka.
Kemudian Allah SWT berfirman seraya menghibur nabiNya dalam menghadapi pendustaan orang yang mendustakannya dari kalangan kaumnya, seraya memerintahkan kepadanya untuk bersabar dalam menghadapi mereka. (Berapa banyaknya nabi yang telah Kami utus kepada umat-umat yang terdahulu (6)) yaitu golongan dari kalangan orang-orang terdahulu (Dan tiada seorang nabi pun datang kepada mereka melainkan mereka selalu memperolok-olokkannya (7)) yaitu mereka mendustakan dan mengolok-oloknya.
Firman Allah: (Maka telah Kami binasakan orang-orang yang lebih besar kekuatannya daripada mereka) yaitu maka Kami membinasakan orang-orang yang mendustakan para rasul itu, padahal mereka lebih besar kekuatannya daripada orang-orang yang mendustakanmu, wahai Muhammad. Sebagaimana firmanNya: (Dan apakah mereka tidak mengadakan perjalanan di muka bumi dan memperhatikan bagaimana akibat (yang diderita) oleh orang-orang yang sebelum mereka? Orang-orang itu adalah lebih kuat daripada mereka) (Surah Ghafir: 82) Ayat-ayat tentang itu sangat banyak dalam Al-Qur'an. Firman Allah: (dan telah terdahulu perumpamaan umat-umat masa dahulu) Mujahid berkata bahwa maknanya adalah ketentuan mereka.
Qatadah berkata bahwa maknannya adalah siksaan mereka. Ulama’ selain keduanya berkata bahwa maknannya adalah pelajaran bagi mereka. yaitu Kami menjadikan mereka sebagai pelajaran bagi orang-orang setelah mereka yaitu orang-orang yang mendustakan, bahwa mereka akan ditimpa azab yang telah menimpa para pendahulu mereka. Sebagaimana firman Allah SWT dalam ayat lain di surah ini: (dan Kami jadikan mereka sebagai pelajaran dan contoh bagi orang-orang yang kemudian (56)) (Surah Az-Zukhruf) dan sebagaimana firmanNya (Itulah sunnah Allah yang telah berlaku terhadap hamba-hamba-Nya) (Surah Ghafir: 85) dan (kamu sekali-kali tiada akan menemukan perubahan bagi Sunnatullah itu) (Surah Al Ahzab: 62)


📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Az-Zukhruf ayat 6: Berapa banyak nabi-nabi yang telah Kami utus kepada umat-umat yang terdahulu.)


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Allah Subhaanahu wa Ta'aala dengan ayat ini menerangkan bahwa sudah menjadi sunnah-Nya; Dia tidak meninggalkan mereka begitu saja, bahkan betapa banyak nabi-nabi yang telah diutus-Nya kepada umat-umat sebelum mereka.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Az-Zukhruf Ayat 6

Setelah Allah menegaskan bahwa Al-Qur'an adalah kitab yang bernilai tinggi dan tidak akan pernah berhenti di turunkan walaupun mendapat penolakan dari orang-orang kafir, maka pada ayat ini Allah menegaskan bahwa sikap orang-orang musyik mekah tidak beda dengan umat-umat sebelumnya, 'dan betapa banyak nabi-nabi yang telah kami utus kepada umat-umat yang terdahulu sebelum engkau, wahai nabi Muhammad, sikap umat-umat mereka tidak berbeda dengan sikap orang-orang musyrik mekah yang kamu hadapi. ' 7. Dan di antara sikap mereka adalah bahwa setiap kali seorang nabi datang kepada mereka, mereka enggan menerima kehadirannya. Mereka memperlihatkan sikap-sikap yang buruk kepada para nabi itu dan selalu memperolok-olokkannya dengan berbagai macam olokan meskipun para nabi telah di dukung dengan berbagai bukti atas kebenaran dakwah mereka.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Itulah bermacam penafsiran dari para mufassirun terhadap makna dan arti surat Az-Zukhruf ayat 6 (arab-latin dan artinya), moga-moga menambah kebaikan untuk kita semua. Dukung kemajuan kami dengan memberi link ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Yang Banyak Dikaji

Kami memiliki banyak materi yang banyak dikaji, seperti surat/ayat: Ar-Ra’d 31, Al-‘Ashr 3, Al-Baqarah 285, Al-Baqarah 282, Al-Baqarah 261, Ar-Rahman 33. Ada pula Al-Anbiya 19, An-Najm 39-42, Al-Qalam, Al-Ahzab 43, Al-Hujurat 11, Ali Imran 26-27.

  1. Ar-Ra’d 31
  2. Al-‘Ashr 3
  3. Al-Baqarah 285
  4. Al-Baqarah 282
  5. Al-Baqarah 261
  6. Ar-Rahman 33
  7. Al-Anbiya 19
  8. An-Najm 39-42
  9. Al-Qalam
  10. Al-Ahzab 43
  11. Al-Hujurat 11
  12. Ali Imran 26-27

Pencarian: dan jangan kamu mendekati zina, sirotol ladzina artinya, surah at takatsur beserta artinya, yasin 39, innallaha tawwabur rahim artinya

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.