Surat Az-Zukhruf Ayat 4
وَإِنَّهُۥ فِىٓ أُمِّ ٱلْكِتَٰبِ لَدَيْنَا لَعَلِىٌّ حَكِيمٌ
Arab-Latin: Wa innahụ fī ummil-kitābi ladainā la'aliyyun ḥakīm
Artinya: Dan sesungguhnya Al Quran itu dalam induk Al Kitab (Lauh Mahfuzh) di sisi Kami, adalah benar-benar tinggi (nilainya) dan amat banyak mengandung hikmah.
« Az-Zukhruf 3 ✵ Az-Zukhruf 5 »
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Kandungan Menarik Mengenai Surat Az-Zukhruf Ayat 4
Paragraf di atas merupakan Surat Az-Zukhruf Ayat 4 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beragam kandungan menarik dari ayat ini. Terdapat beragam penafsiran dari para ahli tafsir mengenai isi surat Az-Zukhruf ayat 4, misalnya seperti tercantum:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
3-4 Sesungguhnya Kami menurunkan al-qur’an kepada muhammad dengan bahasa arab, agar kalian memahami dan merenungkan makna-makna dan hujjah-hujjahnya. Dan sesungguhnya ia di lauhil mahfudz di sisi Kami, benar-benar memliki kedudukan dan derajat yang tinggi, muhkam (bermakna jelas) tanpa ada perselisihan dan pertentangan padanya.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
4. Dan sesungguhnya Al-Qur`ān ini di Lauḥul Maḥfūẓ memiliki derajat yang tinggi dan penuh hikmat. Ayat-ayatnya sangat tegas terkait perintah-perintah dan larangan-larangannya.
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
4. وَإِنَّهُۥ فِىٓ أُمِّ الْكِتٰبِ (Dan sesungguhnya Al Quran itu dalam induk Al Kitab)
Yakni dalam lauhul mahfuzh.
لَدَيْنَا(di sisi Kami)
Yakni yang ada pada Kami.
لَعَلِىٌّ حَكِيمٌ(adalah benar-benar tinggi (nilainya) dan amat banyak mengandung hikmah)
Yakni memiliki kedudukan yang tinggi dan kandungan yang serasi yang tidak mengandung kontradiksi.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
4. Sesungguhnya Al-Qur’an yang dikukuhkan di Lauhil Mahfudz ini berada di sisi Kami dan sungguh memiliki nilai yang sangat tinggi, karena merupakan mukjizat yang paling sempurna di atas setiap kitab sebelumnya. Tidak ada perselisihan dan pertentangan di dalamnya serta mengandung hikmah yang dapat sampai (ke dalam pikiran orang yang menerimanya)
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Dan sesungguhnya (Al-Qur’an) itu} Sesungguhnya Al-Qur’an itu {berada di dalam Ummul Kitāb} Lauhil Mahfuz {di sisi Kami, benar-benar tinggi} benar-benar perkara yang tinggi di antara banyak kitab {dan penuh hikmah} memiliki hikmah yang banyak
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
4. “dan sesungguhnya al-qur’an itu dalam induk al-kitab (lauhul mahfudz) di sisi kami,” berada di al-mala al-a’la di tingkat paling atas dan paling mulia, “adalah benar-benar tinggi (nilainya) dan amat banyak mengandung hikmah,” yaitu, benar-benar tinggi dalam tingkatan, kemuliaan, dan posisinya, bijaksana dalam segala perintah, larangan, dan berita yang tercakup. Di dalamnya tidak ada hukum yang bersebrangan dengan hikmah, keadilan, dan keseimbangan.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 1-8
Allah SWT berfirman: (Ha Mim (1) Demi Kitab yang menerangkan (2)) yaitu yang jelas, terang, gamblang makna-maknanya dan Iafazh-lafazhnya karena dia diturunkan dengan bahasa Arab yang merupakan bahasa paling fasih untuk pembicaraan di antara manusia. Oleh karena itu Alah SWT berfirman: (Sesungguhnya Kami menjadikan Al-Qur’an) yaitu Kami menurunkannya (dalam bahasa Arab) yaitu dengan bahasa Arab yang fasih dan jelas (Supaya kamu memahaminya) yaitu agar kalian memahami dan merenungkannya. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (dengan bahasa Arab yang jelas (195)) (Surah Asy-Syu'ara’)
Firman Allah SWT (Dan sesungguhnya Al-Qur’an itu dalam induk Al-Kitab (Lauh Mahfuz) di sisi Kami adalah benar-benar tinggi (nilainya) dan amat banyak mengandung hikmah (4)) yaitu jelas kemuliaannya di kalangan para malaikat agar penduduk bumi memuliakan, membesarkan, dan menaatinya. Maka Allah SWt berfirman ("Innahu") yaitu Al-Qur'an itu (dalam Ummul Kitab) yaitu di Lauhil Mahfuz, Pendapat ini dikatakan Ibnu Abbas dan Mujahid. (di sisi Kami) yaitu di sisi Kami, Pendapat itu dikatakan Qatadah dan lainnya. (benar-benar tinggi (nilainya)), yakni mempunyai kedudukan, kemuliaan, dan keutamaan, Pendapat itu dikatakan Qatadah.
(banyak mengandung hikmah) yaitu dikukuhkan bebas dari kekeliruan dan penyimpangan. Semua ini menunjukkan kemuliaan dan keutamaan Al-Qur'an, sebagaimana Allah berfirman: (Sesungguhnya Al-Qur'an ini adalah bacaan yang sangat mulia (77) pada kitab yang terpelihara (Lauh Mahfuz) (78) tidak menyentuhnya kecuali hamba-hamba yang disucikan (79) Diturunkan dari Tuhan semesta alam (80)) (Surah Al-Waqi'ah)
Firman Allah: (Maka apakah Kami akan berhenti menurunkan Al-Qur'an kepadamu, karena kamu adalah kaum yang melampaui batas? (5)) Para mufasir berbeda pendapat tentang maknanya.
Dikatakan bahwa maknanya adalah “Apakah kalian mengira bahwa Kami memaafkan kalian, sehingga Kami tidak mengazab kalian, sedangkan kalian tidak mengerjakan apa yang diperintahkan kepada kalian?”. Pendapat itu dikatakan Abu Shalih, Mujahid, As-Suddi, dan dipilih Ibnu Jarir.
Qatadah berkata tentang firmanNya: (Maka apakah Kami akan berhenti menurunkan Al-Qur'an kepadamu?) bahwa demi Allah, seandainya Al-Qur’an ini diangkat ketika ditolak oleh permulaan ayat ini, maka mereka akan binasa. Tetapi berkat rahmat Allah SWT, Dia meneruskan risalahNya dan mengulang-ulang penurunannya kepada mereka serta menyeru mereka selama dua puluh tahun atau lebih dari itu sesuai dengan apa yang Dia kehendaki. Pendapat Qatadah itu mengandung makna yang sangat lembut. Yang dapat disimpulkan bahwa merupakan suatu kelembutan dan rahmat Allah SWT kepada makhlukNya. Dia terus menyeru mereka kepada kebaikan dan kepada Al-Qur’an, sekalipun mereka melampaui batas dan berpaling darinya. Bahkan Allah tetap memerintahkan melalui Al-Qur'an kepada orang yang ditakdirkan mendapat petunjuk agar Al-Qur'an dijadikan sebagai petunjuk, dan agar hujjah dapat ditegakkan terhadap orang yang ditakdirkan celaka.
Kemudian Allah SWT berfirman seraya menghibur nabiNya dalam menghadapi pendustaan orang yang mendustakannya dari kalangan kaumnya, seraya memerintahkan kepadanya untuk bersabar dalam menghadapi mereka. (Berapa banyaknya nabi yang telah Kami utus kepada umat-umat yang terdahulu (6)) yaitu golongan dari kalangan orang-orang terdahulu (Dan tiada seorang nabi pun datang kepada mereka melainkan mereka selalu memperolok-olokkannya (7)) yaitu mereka mendustakan dan mengolok-oloknya.
Firman Allah: (Maka telah Kami binasakan orang-orang yang lebih besar kekuatannya daripada mereka) yaitu maka Kami membinasakan orang-orang yang mendustakan para rasul itu, padahal mereka lebih besar kekuatannya daripada orang-orang yang mendustakanmu, wahai Muhammad. Sebagaimana firmanNya: (Dan apakah mereka tidak mengadakan perjalanan di muka bumi dan memperhatikan bagaimana akibat (yang diderita) oleh orang-orang yang sebelum mereka? Orang-orang itu adalah lebih kuat daripada mereka) (Surah Ghafir: 82) Ayat-ayat tentang itu sangat banyak dalam Al-Qur'an. Firman Allah: (dan telah terdahulu perumpamaan umat-umat masa dahulu) Mujahid berkata bahwa maknanya adalah ketentuan mereka.
Qatadah berkata bahwa maknannya adalah siksaan mereka. Ulama’ selain keduanya berkata bahwa maknannya adalah pelajaran bagi mereka. yaitu Kami menjadikan mereka sebagai pelajaran bagi orang-orang setelah mereka yaitu orang-orang yang mendustakan, bahwa mereka akan ditimpa azab yang telah menimpa para pendahulu mereka. Sebagaimana firman Allah SWT dalam ayat lain di surah ini: (dan Kami jadikan mereka sebagai pelajaran dan contoh bagi orang-orang yang kemudian (56)) (Surah Az-Zukhruf) dan sebagaimana firmanNya (Itulah sunnah Allah yang telah berlaku terhadap hamba-hamba-Nya) (Surah Ghafir: 85) dan (kamu sekali-kali tiada akan menemukan perubahan bagi Sunnatullah itu) (Surah Al Ahzab: 62)
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat Az-Zukhruf ayat 4: (Dan sesungguhnya Alquran itu) telah ditetapkan (dalam induk Alkitab) asal Kitab, yaitu Lohmahfuz (di sisi Kami) lafal ayat ini menjadi Badal dari lafal 'Indana (adalah benar-benar tinggi) yang jauh lebih tinggi daripada Kitab-kitab sebelumnya (dan amat banyak mengandung hikmah) artinya sangat padat dengan hikmah-hikmah.
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Di atas kitab-kitab sebelumnya.
Penuh hikmah pada perintah dan larangannya serta beritanya. Oleh karena itu, tidak ada satu pun hukum yang menyelisihi hikmah, keadilan dan keselarasan.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Az-Zukhruf Ayat 4
Dan sesungguhnya dia, yaitu Al-Qur'an itu, di dalam ummul-kit'b, yaitu kitab induk atau lau' mahf'z, yang berada di sisi kami dan ia benar-benar bernilai tinggi dan penuh hikmah di dalamnya. '5. Maka apakah dengan penolakan kamu terhadap Al-Qur'an yang kami turunkan itu, wahai orang-orang kafir, akan menyebabkan kami akan berhenti menurunkan ayat-ayat Al-Qur'an sebagai peringatan kepa-damu, karena kamu adalah kaum yang melampaui batas karena kebejatan dan keingkaranmu terhadapnya' sama sekali tidak. Kami tidak akan pernah berhenti menurunkannya. '.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikian kumpulan penafsiran dari para mufassir mengenai makna dan arti surat Az-Zukhruf ayat 4 (arab-latin dan artinya), moga-moga berfaidah bagi kita. Support usaha kami dengan memberi tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.