Surat Asy-Syura Ayat 21
أَمْ لَهُمْ شُرَكَٰٓؤُا۟ شَرَعُوا۟ لَهُم مِّنَ ٱلدِّينِ مَا لَمْ يَأْذَنۢ بِهِ ٱللَّهُ ۚ وَلَوْلَا كَلِمَةُ ٱلْفَصْلِ لَقُضِىَ بَيْنَهُمْ ۗ وَإِنَّ ٱلظَّٰلِمِينَ لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ
Arab-Latin: Am lahum syurakā`u syara'ụ lahum minad-dīni mā lam ya`żam bihillāh, walau lā kalimatul-faṣli laquḍiya bainahum, wa innaẓ-ẓālimīna lahum 'ażābun alīm
Artinya: Apakah mereka mempunyai sembahan-sembahan selain Allah yang mensyariatkan untuk mereka agama yang tidak diizinkan Allah? Sekiranya tak ada ketetapan yang menentukan (dari Allah) tentulah mereka telah dibinasakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang zalim itu akan memperoleh azab yang amat pedih.
« Asy-Syura 20 ✵ Asy-Syura 22 »
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Pelajaran Mendalam Mengenai Surat Asy-Syura Ayat 21
Paragraf di atas merupakan Surat Asy-Syura Ayat 21 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada berbagai pelajaran mendalam dari ayat ini. Terdapat berbagai penjabaran dari para ulama terhadap isi surat Asy-Syura ayat 21, antara lain sebagaimana berikut:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Apakah orang-orang musyrik itu memiliki sekutu-sekutu dalam kesyirikan dan kesesatan mereka, yang membuat-buat bid’ah dalam agama dan kesyirikan yang tidak diijinkan oleh Allah? Kalau bukan karena keputusan takdir Allah untuk menangguhkan mereka dan bahwa Dia tidak menyegerakan bagi mereka azab di dunia, niscaya ditetapkan dikalangan mereka dengan disegerakannya azab. Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada Allah di hari kiamat mendapatkan siksa yang menyakitkan dan pedih.
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
21. Allah mengolok orang-orang musyrik: Apakah orang-orang yang menyekutukan Allah itu memiliki sekutu-sekutu berupa tuhan-tuhan dan setan-setan yang membuatkan syariat kesyirikan dan kemaksiatan bagi mereka yang tidak Allah perintahkan untuk itu?
Kalaulah bukan karena ketetapan Allah sebelumnya untuk membiarkan mereka terlebih dahulu, niscaya Dia akan menetapkan bagi mereka kebinasaan yang segera datang. Sungguh orang-orang yang menzalimi diri sendiri dengan kekafiran akan mendapat azab yang pedih pada hari kiamat.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
21. Apakah orang-orang musyrik itu mempunyai tuhan-tuhan selain Allah, yang telah mensyariatkan bagi mereka agama yang tidak diizinkan Allah untuk disyariatkan, mulai dari menyekutukan Allah, mengharamkan apa yang dihalalkan, menghalalkan apa yang diharamkan? Kalaulah bukan karena apa yang diputuskan oleh Allah dari umur yang terbatas untuk memisahkan antara kelompok yang berselisih dan Allah menangguhkan mereka hingga ajalnya, niscaya mereka kan terpisah. Dan sesungguhnya orang-orang yang menganiaya diri mereka sendiri dengan menyekutukan Allah dan melakukan kemaksiatan, bagi mereka azab menyakitkan yang menunggu mereka pada hari Kiamat.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
21. أَمْ لَهُمْ شُرَكٰٓؤُا۟ شَرَعُوا۟ لَهُم مِّنَ الدِّينِ مَا لَمْ يَأْذَنۢ بِهِ اللهُ ۚ (Apakah mereka mempunyai sembahan-sembahan selain Allah yang mensyariatkan untuk mereka agama yang tidak diizinkan Allah?)
Berupa kesyirikan dan kemaksiatan. Sehingga mereka menjerumuskan para pengikut mereka dalam kebingungan tentang urusan agama.
وَلَوْلَا كَلِمَةُ الْفَصْلِ(Sekiranya tak ada ketetapan yang menentukan (dari Allah))
Yakni diakhirkannya sampai datangnya hari kiamat pemberian keputusan tentang perselisihan yang terjadi diantara orang-orang yang saling berselisih.
لَقُضِىَ بَيْنَهُمْ ۗ( tentulah mereka telah dibinasakan)
Yakni tentu telah diputuskan perselisihan antara orang-orang beriman dengan orang-orang musyrik, atau antara orang-orang musyrik dengan sesembahan mereka; sehingga siksaan bagi para pemimpin dalam kesyirikan akan disegerakan di dunia.
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
21. Bahkan bagi orang-orang musyrik itu, sembahan-sembahan selain Allah, yang membawa mereka dalam kekufuran. Mereka adalah setan. Mereka tidak mengikuti apa yang disyariatkan oleh Allah, berupa agama, namun mereka malah mengikuti sesuatu yang membuat mereka semakin jauh, yaitu berupa kesyirikan, mengingkari hari kebangkitan dan kemaksiatan. Itu adalah hal-hal yang tidak diizinkan oleh Allah. Sekiranya tidak ada ketentuan yang berupa janji Allah SWT untuk menangguhkan azab mereka, sungguh mereka akan dibinasakan dan azab mereka akan dipercepat. Sesungguhnya bagi orang-orang zalim (orang-orang kafir) itu azab yang menyakitkan. {Am} bermakna {bal} yang berfungsi untuk berpindah dari satu kalimat ke kalimat lainnya, dan bermakna hamzah istifham ingkary yang berfungsi untuk menegasikan (kalimat ssetelahnya). Maknanya perintah itu tidak seperti yang mereka kerjakan
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Ataukah mereka mempunyai sekutu-sekutu yang menetapkan bagi mereka} yang menciptakan bagi mereka {aturan agama yang tidak diizinkan oleh Allah. Seandainya tidak ada ketetapan} ketetapan terdahulu dari Allah SWT dengan menangguhkan balasan sampai hari kiamat {maka sungguh hukuman di antara mereka telah dilaksanakan. Sesungguhnya orang-orang zalim itu akan mendapat azab yang sangat pedih
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
21. Allah menyampaikan bahwa kaum musyrikin telah mengambil sekutu-sekutu (sembahan-sembahan) yang mereka cintai dan mereka percayai, mereka dan para sekutu itu sama dalam kekafiran dan perbuatan-perbuatan kufur. (Mereka) adalah setan-setan dari bangsa manusia yang mengajak kepada kekafiran “yang mensyariatkan untuk mereka agama yang tidak diizinkan Allah,” berupa syirik, bid’ah-bid’ah, mengharamkan apa-apa yang dihalalkan oleh Allah dan menghalalkan apa-apa yang telah diharamkan oleh Allah serta hal-hal yang serupa dengannya yang yang menjadi tuntutan hawa nafsu mereka. Padahal Agama itu hanya apa-apa yang telah disyariatkan oleh Allah agar dipatuhi oleh manusia dan mereka mendekatkan diri kepadaNya dengannya. Hukum asalnya adalah dilarang bagi setiap orang membuat suatu aturan apa pun (syariat) yang tidak bersumber dari Allah dan dari RasulNya. Lalu bagaimana dengan orang-orang fasik yang bersekutu dengan bapak-bapak mereka, sedangkan mereka menganut kekafiran!?
“Sekiranya tak ada ketetapan yang menentukan, tentulah mereka telah dibinasakan.” Artinya, kalau saja bukan karena ketetapan ajal yang telah ditentukan Allah sebagai pemisah antara berbagai golongan itu, dan bahwasanya Dia akan menangguhkan mereka kepadanya, tentu telah diputuskan di antara mereka pada saat itu juga dengan memberikan kebahagiaan kepada orang yang berpegang kepada kebenaran dan membinasakan orang yang berada pada kesesatan, karena penyebab untuk dibinasakan sudah ada. Namun, di hadapan mereka dan di hadapan setiap orang zhalim sudah ada azab pedih yang telah menanti di akhirat.
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 19-22
Allah SWT berfirman seraya memberitahukan tentang kelembutanNya terhadap makhlukNya; Dia memberi rezeki mereka semuanya tanpa melupakan seorang pun di antara mereka, dan sama saja rezekiNya baik orang yang berbuat kebaikan atau orang yang durhaka. sebagaimana firmanNya SWT: (Dan tidak ada suatu binatang melatapun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauh Mahfuz) (6)) (Surah Hud: 6) dan ayat-ayat yang serupa masih banyak.
Firman Allah SWT: (Dia memberi rezeki kepada siapa yang dikehendaki-Nya) yaitu Dia meluaskan rezeki siapa saja yang Dia kehendaki (dan Dialah yang Maha Kuat lagi Maha Perkasa) yaitu Tidak ada sesuatu pun yang dapat mengalahkanNya. Kemudian Allah berfirman: (Barang siapa yang menghendaki keuntungan di akhirat) yaitu amal perbuatan untuk akhirat (akan Kami tambah keuntungan itu baginya) yaitu, Kami akan menguatkannya dan menolongnya untuk melakukan apa yang menjadi tujuannya, maka Kami akan memperbanyak dan mengembangkannya. Kami akan membalas pahala satu kebaikan dengan sepuluh kebaikan sampai tujuh ratus kali lipat, sampai kelipatan yang dikehendaki Allah (dan barang siapa yang menghendaki keuntungan di dunia, Kami berikan kepadanya sebagian dari keuntungan dunia dan tak ada baginya suatu bagian pun di akhirat) yaitu, barangsiapa yang tujuan usahanya hanya mencari suatu keuntungan dunia, sedangkan untuk kepentingan akhiratnya tidak ada sedikit pun, maka Allah mengharamkan baginya keuntungan di akhirat. Sedangkan keuntungan dunia, jika Allah menghendakinya, maka Dia memberinya; dan jika tidak menghendakinya, maka Dia tidak memberikan kepadanya, baik keuntungan yang ini maupun yang itu. Dan orang yang berusaha dengan niat ini memperoleh kerugian di dunia dan di akhirat.
Dalil yang menunjukkan bahwa ayat ini terikat dengan ayat yang ada di dalam surah Al-Isra adalah firman Allah SWT: (Barang siapa menghendaki kehidupan sekarang (duniawi), maka Kami segerakan baginya di dunia itu apa yang Kami kehendaki bagi orang yang Kami kehendaki dan Kami tentukan baginya neraka Jahanam; ia akan memasukinya dalam keadaan tercela dan terusir (18) Dan barang siapa yang menghendaki kehidupan akhirat dan berusaha ke arah itu dengan sungguh-sungguh, sedangkan ia adalah mukmin, maka mereka itu adalah orang-orang yang usahanya dibatasi dengan baik (19) Kepada masing masing golongan, baik golongan ini maupun golongan itu, Kami berikan bantuan dari kemurahan Tuhanmu (20) Dan kemurahan Tuhanmu tidak dapat dihalangi. Perhatikanlah bagaimana Kami lebihkan sebagian dari mereka atas sebagian (yang lain). Dan pasti kehidupan akhirat lebih tinggi tingkatnya dan lebih besar keutamaannya (21)) (Surah Al-Isra’)
Firman Allah: (Apakah mereka mempunyai sembahan-sembahan selain Allah yang mensyariatkan untuk mereka agama yang tidak diizinkan Allah?) yaitu mereka tidak mau mengikuti apa yang disyariatkan Allah kepadamu berupa agama yang lurus, bahkan mereka mengikuti apa yang diperintahkan setan-setan mereka dari kalangan jin dan manusia, berupa mengharamkan apa yang dihalalkan bagi mereka berupa bahirah, saibah, washilah, dan ham. Dan mereka menghalalkan memakan bangkai, darah, berjudi, dan kesesatan-kesesatan lainnya. Itulah kebathilan yang mereka ada-adakan di masa Jahiliyah seperti menghalalkan yang haram dan mengharamkan yang halal, dan menyembah yang bathil dan mengucapkan perkataan yang merusak.
Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Sekiranya tak ada ketetapan yang menentukan (dari Allah), tentulah mereka telah dibinasakan) yaitu sungguh hukuman itu akan disegerakan kepada mereka sekiranya tidak ada ketetapan untuk menangguhkan bagi mereka sampai hari kiamat (Dan sesungguhnya orang-orang yang zalim itu akan memperoleh azab yang amat pedih) yaitu siksaan yang sangat menyakitkan di dalam neraka Jahanam, dan seburuk-buruk tempat kembali.
Kemudian Allah SWT berfirman: (Kamu lihat orang-orang yang zalim sangat ketakutan karena kejahatan-kejahatan yang telah mereka kerjakan) yaitu saat mereka berada di Padang Mahsyar hari kiamat (sedangkan siksaan menimpa mereka) yaitu yang mereka takutkan terjadi pada diri mereka sebagai suatu kepastian. Demikianlah keadaan mereka di hari kiamat, mereka berada dalam ketakutan dan rasa malu (Dan orang-orang yang beriman serta mengerjakan amal yang saleh (berada) di dalam taman-taman surga, mereka memperoleh apa yang mereka kehendaki di sisi Tuhan mereka) Maka alangkah jauh bedanya antara ini dan itu? yaitu betapa jauhnya perbedaan antara orang-orang yang berada di Padang Mahsyar dengan kerendahan, kehinaan, dan ketakutan yang pasti karena kezalimannya, dan keadaan orang-orang yang berada di taman-taman surga yang mendapatkan segala sesuatu yang dia kehendaki berupa makanan, minuman, pakaian, tempat tinggal, pemandangan, istri-istri, dan kenikmatan lainnya yang belum pernah dilihat oleh mata, terdengar oleh telinga, dan terbesit di hati manusia.
Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Yang demikian itu adalah karunia yang besar) yaitu keberuntungan yang besar dan nikmat yang lengkap, sempurna, dan menyeluruh
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat Asy-Syura ayat 21: (Apakah) sebenarnya (mereka mempunyai) yang dimaksud adalah orang-orang kafir Mekah (sesembahan-sesembahan) yaitu setan-setan mereka (yang mensyariatkan) maksudnya, sesembahan-sesembahan mereka itu mensyariatkan (untuk mereka) untuk orang-orang kafir (agama) yang rusak (yang tidak diizinkan oleh Allah?) seperti ajaran menyekutukan Allah dan mengingkari adanya hari berbangkit. (Sekiranya tidak ada ketetapan yang menentukan dari Allah) ketentuan yang telah terdahulu yang menetapkan bahwa pembalasan itu pada hari kiamat (tentulah telah diputuskan di antara mereka) dan orangorang yang beriman, yaitu orang-orang kafir akan langsung diazab di dunia. (Dan sesungguhnya orang-orang yang zalim itu) yakni orang-orang kafir (akan memperoleh azab yang amat pedih) yang amat menyakitkan.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Allah Subhaanahu wa Ta'aala memberitahukan bahwa kaum musyrik mengambil para sekutu, dimana mereka berwala’ (menaruh sikap setia) kepadanya, dan mereka bersama-sama dengan para sekutu itu dalam kekafiran dan amalan kufur, dari kalangan setan manusia para penyeru kekafiran.
Ada pula yang menafsirkan, apakah mereka mempunyai sembahan-sembahan yang menetapkan untuk mereka agama yang tidak diizinkan Allah?
Seperti syirk, mengingkari kebangkitan, bid’ah, mengharamkan apa yang Allah halalkan dan menghalalkan apa yang Allah haramkan dan sebagainya sesuai hawa nafsu mereka. Padahal aturan dalam agama itu tidak boleh kecuali apa yang disyariatkan Allah Ta’ala. Dengan demikian, hukum asal dalam ibadah itu haram sampai ada dalil yang memerintahkannya dari Allah dan Rasul-Nya.
Pada saat itu juga karena yang menghendaki untuk dibinasakan sudah ada, akan tetapi Dia menundanya karena santun-Nya dan karena kebijaksanaan-Nya.
Yakni orang-orang kafir.
Di akhirat.
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Asy-Syura Ayat 21
Apakah mereka yang melakukan usaha untuk kepentingan dunia semata dan melupakan akhiratnya mempunyai sesembahan selain Allah yang menetapkan aturan agama bagi mereka, sehingga mereka mengikuti apa yang mereka anggap telah ditetapkan sesembahan itu yang sesungguhnya tidak di izinkan atau di ridai Allah' dan sekiranya tidak ada ketetapan yang pasti dari Allah yang menunda datangnya hukuman itu akibat perbuatan syirik, maksiat, dan keingkaran mereka terhadap hari kiamat itu, tentulah hukuman di antara mereka telah dilaksanakan. Dan sungguh, orang-orang zalim, yaitu orang-orang kafir itu akan mendapat azab yang sangat pedih di akhirat kelak. 22. Kamu, wahai nabi Muhammad dan siapa pun juga, akan melihat orang-orang zalim itu di hari kiamat kelak sangat ketakutan atas segala sesuatu, karena perbuatan dosa dan kejahatan, yang telah mereka lakukan di dunia, dan azab Allah pasti menimpa mereka. Ini adalah kerugian yang amat besar yang di peroleh oleh orang-orang kafir. Dan engkau juga dapat melihat orang-orang yang beriman kepada Allah dan keniscayaan kiamat itu dan mewujudkan keimanan mereka dengan mengerjakan kebajikan akan berada di dalam taman-taman surga dengan segala kenikmatannya. Mereka memperoleh apa yang mereka kehendaki di sisi tuhan sebagai balasan atas ketaatan mereka. Yang demikian itu adalah karunia yang besar yang di anugerahkan Allah kepada mereka.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikian kumpulan penjelasan dari kalangan ahli tafsir terhadap isi dan arti surat Asy-Syura ayat 21 (arab-latin dan artinya), moga-moga bermanfaat untuk ummat. Support usaha kami dengan memberikan link ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.