Surat Asy-Syura Ayat 20

مَن كَانَ يُرِيدُ حَرْثَ ٱلْءَاخِرَةِ نَزِدْ لَهُۥ فِى حَرْثِهِۦ ۖ وَمَن كَانَ يُرِيدُ حَرْثَ ٱلدُّنْيَا نُؤْتِهِۦ مِنْهَا وَمَا لَهُۥ فِى ٱلْءَاخِرَةِ مِن نَّصِيبٍ

Arab-Latin: Mang kāna yurīdu ḥarṡal-ākhirati nazid lahụ fī ḥarṡih, wa mang kāna yurīdu ḥarṡad-dun-yā nu`tihī min-hā wa mā lahụ fil-ākhirati min naṣīb

Artinya: Barang siapa yang menghendaki keuntungan di akhirat akan Kami tambah keuntungan itu baginya dan barang siapa yang menghendaki keuntungan di dunia Kami berikan kepadanya sebagian dari keuntungan dunia dan tidak ada baginya suatu bahagianpun di akhirat.

« Asy-Syura 19Asy-Syura 21 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Tafsir Menarik Berkaitan Dengan Surat Asy-Syura Ayat 20

Paragraf di atas merupakan Surat Asy-Syura Ayat 20 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada aneka ragam tafsir menarik dari ayat ini. Diketemukan aneka ragam penjabaran dari kalangan ulama tafsir mengenai isi surat Asy-Syura ayat 20, sebagiannya seperti tercantum:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Barang siapa yang mengnginkan pahala akhirat denagn amalnya, kemudia dia menunaikan hak-hak Allah dan berinfak mendukung dakwah kepada agama, Kami menambahkan amal perbuatannya kebaikan, lalu amal kebaikannya dilipat gandakan sampai sepuluh kali lipat sampai tambahan (yang banyak) yang dikehendaki Allah. Dan barangsiapa yang menginginkan dunia semata dengan amal perbuatannya, maka Kami memberinya apa yang Kami bagikan untuknya, dan di akhirat dia tidak memperoleh pahala apapun.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

20. Allah mendorong untuk beramal sebagai bekal kehidupan akhirat; barangsiapa yang menginginkan pahala di akhirat dari amalan dan niatannya, maka Kami akan melipatgandakan kebaikannya; dan barangsiapa yang menginginkan kenikmatan dunia semata dari amalannya, maka Kami memberi kepada siapa yang Kami kehendaki dari mereka apa yang Kami mau, namun di akhirat dia tidak akan mendapat balasan pahala.


Abu Hurairah berkata, Rasulullah pernah membaca firman Allah:
مَن كَانَ يُرِيدُ حَرْثَ ٱلْءَاخِرَةِ نَزِدْ لَهُۥ فِى حَرْثِهِۦ ۖ وَمَن كَانَ يُرِيدُ حَرْثَ ٱلدُّنْيَا نُؤْتِهِۦ مِنْهَا وَمَا لَهُۥ فِى ٱلْءَاخِرَةِ مِن نَّصِيبٍ

Barang siapa yang menghendaki keuntungan di akhirat akan Kami tambah keuntungan itu baginya dan barang siapa yang menghendaki keuntungan di dunia Kami berikan kepadanya sebagian dari keuntungan dunia dan tidak ada baginya suatu bahagianpun di akhirat. [Asy-Syura: 20]

Kemudian beliau bersabda: “Allah berfirman, ‘Wahai Bani Adam, persembahkanlah dirimu untuk beribadah kepada-Ku, niscaya Aku akan memenuhi dadamu dengan kekayaan dan menutup kemiskinanmu; jika itu tidak kalian lakukan, maka Aku akan memenuhi dadamu dengan kesibukan, dan aku tidak akan menutup kemiskinanmu.”

(Diriwayatkan oleh Imam at-Tirmidzi dalam as-Sunan no. 2466, dan mengatakan hadist ini hasan gharib; dan Imam Ibnu Hibban dalam Shahihnya 2/119 no. 393; dan Imam al-Hakim meriwayatkannya dari Ma’qal bin Yasar dengan riwayat yang semisalnya, dishahihkan dan disepakati Imam adz-Dzahabi dalam al-Mustadrak 4/326. Kedua riwayat ini disepakati oleh Syeikh al-Albani dalam as-Silsilah as-Shahihah no. 950).


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

20. Barangsiapa menginginkan pahala Akhirat, menjalankan amalan-amalannya maka Kami akan lipat gandakan pahalanya. Kebaikan itu dibalas dengan sepuluh kali lipatnya hingga tujuh ratus kali lipat, hingga berlipat-lipat. Dan barangsiapa menginginkan dunia saja maka Kami akan berikan bagiannya yang telah ditentukan baginya di dunia, dan di Akhirat ia tidak mendapat bagian dikarenakan ia mendahulukan dunia atas Akhirat.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

20. مَن كَانَ يُرِيدُ حَرْثَ الْاٰخِرَةِ نَزِدْ لَهُۥ فِى حَرْثِهِۦ ۖ(barang siapa yang menghendaki keuntungan di akhirat akan Kami tambah keuntungan itu baginya)
Yakni barangsiapa yang menginginkan pahala di akhirat dengan amal perbuatannya, maka Allah akan melipat gandakan pahala itu baginya, setiap satu pahala kebaikan Allah gandakan menjadi sepuluh kali lipat sampai tujuh ratus kali lipat.
Pendapat lain mengatakan bahwa Allah akan menambah taufik dan pertolongan serta memudahkannya untuk melakukan amal kebaikan.

وَمَن كَانَ يُرِيدُ حَرْثَ الدُّنْيَا نُؤْتِهِۦ مِنْهَا(dan barang siapa yang menghendaki keuntungan di dunia Kami berikan kepadanya sebagian dari keuntungan dunia)
Yakni diberikan kepadanya sebagian dari apa yang telah ditetapkan baginya sesuai dengan kehendak Kami.

وَمَا لَهُۥ فِى الْاٰخِرَةِ مِن نَّصِيبٍ (dan tidak ada baginya suatu bahagianpun di akhirat)
Sebab dia tidak beramal untuk akhirat sehingga dia tidak memiliki bagian di sana.


📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia

Qatadah berkata: Barang siapa yang lebih mengutamakan kehidupan dunianya dari pada akhirat, maka Allah tidak memberinya bagian apapun di akhirat kecuali neraka, dan dia tidak menambah apapun dari dunia ini kecuali rezeki yang telah habis dan dikembalikan kepadanya: { مَن كَانَ يُرِيدُ حَرْثَ ٱلْءَاخِرَةِ نَزِدْ لَهُۥ فِى حَرْثِهِۦ ۖ وَمَن كَانَ يُرِيدُ حَرْثَ ٱلدُّنْيَا نُؤْتِهِۦ مِنْهَا وَمَا لَهُۥ فِى ٱلْءَاخِرَةِ مِن نَّصِيبٍ } "Barang siapa yang menghendaki keuntungan di akhirat akan Kami tambah keuntungan itu baginya dan barang siapa yang menghendaki keuntungan di dunia Kami berikan kepadanya sebagian dari keuntungan dunia dan tidak ada baginya suatu bahagianpun di akhirat".


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

20. Barangsiapa ingin amal ibadahnya mendapatkan pahala akhirat, maka kebaikannya akan dilipatgandakan sebanyak 70 kali lipat. Barangsiapa yang menginginkan amal ibadahnya hanya untuk urusan dunia dan memenuhi syahwatnya, bukan untuk akhirat, maka Kami akan memberikan hal itu, namun tidak ada apapun yang tersisa baginya di akhirat, karena dia mengabaikan persiapan untuk menghadapinya.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Siapa saja yang menghendaki balasan} pahala {akhirat, maka Kami akan menambahkan} melipatgandakan {baginya balasan itu. Siapa saja yang menghendaki balasan dunia, maka Kami berikan kepadanya sebagian darinya} Kami memberinya sebagian dari dunia {tetapi dia tidak akan mendapat bagian sedikit pun di akhirat


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

20. Kemudian Allah berfirman, “Barang siapa yang menghendaki keuntungan di akhirat” maksudnya, pahal dan ganjaranya, ia beriman dan membenarkanya dan berupayakeras untuknya, “akan kami tambah keuntungan baginya,” dengan kami lipat gandakan amal dan balasanyamenjadi berlipat-lipat, sebagai Dia firmankan, “Dan barang siapa menhendaki kehidupan akhirat dan berusaha kearah itu dengan bersungguh-sungguh sedang dia adalahMukmin, maka mereka itu adalah orang yang usahanya di balasi dengan baik.”
Di sisi lain, bagianya dari dunia pasti dia peroleh. “Dan barabg siapa yang menghendaki keuntungan di dunia,” di mana dunia adalah yang di inginkanya dan puncak harapanya sehingga ia tidak berbuat untuk akhiratnya dan tidak pula harapkan pahalanya serta tidak takut pada siksanya, “Kami berikan kepadanya sebagian keuntungan dunia,” bagianya yang telah ditentukan untuknya, “dan tidak ada baginyasuatu bagianpun di akhirat.” Sesungguhnya dia telah di haramkan mendapatkan surga dan kenikmatanya dan ia berhak mendapat neraka dan apinya yang bernyala-nyala. Ayat ini mirip dengan firmaNya, ”Barang siapa menghendaki kehidupan dunia dan perhianya, niscaya Kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan di rugikan. Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan.”


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 19-22
Allah SWT berfirman seraya memberitahukan tentang kelembutanNya terhadap makhlukNya; Dia memberi rezeki mereka semuanya tanpa melupakan seorang pun di antara mereka, dan sama saja rezekiNya baik orang yang berbuat kebaikan atau orang yang durhaka. sebagaimana firmanNya SWT: (Dan tidak ada suatu binatang melatapun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauh Mahfuz) (6)) (Surah Hud: 6) dan ayat-ayat yang serupa masih banyak.
Firman Allah SWT: (Dia memberi rezeki kepada siapa yang dikehendaki-Nya) yaitu Dia meluaskan rezeki siapa saja yang Dia kehendaki (dan Dialah yang Maha Kuat lagi Maha Perkasa) yaitu Tidak ada sesuatu pun yang dapat mengalahkanNya. Kemudian Allah berfirman: (Barang siapa yang menghendaki keuntungan di akhirat) yaitu amal perbuatan untuk akhirat (akan Kami tambah keuntungan itu baginya) yaitu, Kami akan menguatkannya dan menolongnya untuk melakukan apa yang menjadi tujuannya, maka Kami akan memperbanyak dan mengembangkannya. Kami akan membalas pahala satu kebaikan dengan sepuluh kebaikan sampai tujuh ratus kali lipat, sampai kelipatan yang dikehendaki Allah (dan barang siapa yang menghendaki keuntungan di dunia, Kami berikan kepadanya sebagian dari keuntungan dunia dan tak ada baginya suatu bagian pun di akhirat) yaitu, barangsiapa yang tujuan usahanya hanya mencari suatu keuntungan dunia, sedangkan untuk kepentingan akhiratnya tidak ada sedikit pun, maka Allah mengharamkan baginya keuntungan di akhirat. Sedangkan keuntungan dunia, jika Allah menghendakinya, maka Dia memberinya; dan jika tidak menghendakinya, maka Dia tidak memberikan kepadanya, baik keuntungan yang ini maupun yang itu. Dan orang yang berusaha dengan niat ini memperoleh kerugian di dunia dan di akhirat.
Dalil yang menunjukkan bahwa ayat ini terikat dengan ayat yang ada di dalam surah Al-Isra adalah firman Allah SWT: (Barang siapa menghendaki kehidupan sekarang (duniawi), maka Kami segerakan baginya di dunia itu apa yang Kami kehendaki bagi orang yang Kami kehendaki dan Kami tentukan baginya neraka Jahanam; ia akan memasukinya dalam keadaan tercela dan terusir (18) Dan barang siapa yang menghendaki kehidupan akhirat dan berusaha ke arah itu dengan sungguh-sungguh, sedangkan ia adalah mukmin, maka mereka itu adalah orang-orang yang usahanya dibatasi dengan baik (19) Kepada masing­ masing golongan, baik golongan ini maupun golongan itu, Kami berikan bantuan dari kemurahan Tuhanmu (20) Dan kemurahan Tuhanmu tidak dapat dihalangi. Perhatikanlah bagaimana Kami lebihkan sebagian dari mereka atas sebagian (yang lain). Dan pasti kehidupan akhirat lebih tinggi tingkatnya dan lebih besar keutamaannya (21)) (Surah Al-Isra’)
Firman Allah: (Apakah mereka mempunyai sembahan-sembahan selain Allah yang mensyariatkan untuk mereka agama yang tidak diizinkan Allah?) yaitu mereka tidak mau mengikuti apa yang disyariatkan Allah kepadamu berupa agama yang lurus, bahkan mereka mengikuti apa yang diperintahkan setan-setan mereka dari kalangan jin dan manusia, berupa mengharamkan apa yang dihalalkan bagi mereka berupa bahirah, saibah, washilah, dan ham. Dan mereka menghalalkan memakan bangkai, darah, berjudi, dan kesesatan-kesesatan lainnya. Itulah kebathilan yang mereka ada-adakan di masa Jahiliyah seperti menghalalkan yang haram dan mengharamkan yang halal, dan menyembah yang bathil dan mengucapkan perkataan yang merusak.
Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Sekiranya tak ada ketetapan yang menentukan (dari Allah), tentulah mereka telah dibinasakan) yaitu sungguh hukuman itu akan disegerakan kepada mereka sekiranya tidak ada ketetapan untuk menangguhkan bagi mereka sampai hari kiamat (Dan sesungguhnya orang-orang yang zalim itu akan memperoleh azab yang amat pedih) yaitu siksaan yang sangat menyakitkan di dalam neraka Jahanam, dan seburuk-buruk tempat kembali.
Kemudian Allah SWT berfirman: (Kamu lihat orang-orang yang zalim sangat ketakutan karena kejahatan-kejahatan yang telah mereka kerjakan) yaitu saat mereka berada di Padang Mahsyar hari kiamat (sedangkan siksaan menimpa mereka) yaitu yang mereka takutkan terjadi pada diri mereka sebagai suatu kepastian. Demikianlah keadaan mereka di hari kiamat, mereka berada dalam ketakutan dan rasa malu (Dan orang-orang yang beriman serta mengerjakan amal yang saleh (berada) di dalam taman-taman surga, mereka memperoleh apa yang mereka kehendaki di sisi Tuhan mereka) Maka alangkah jauh bedanya antara ini dan itu? yaitu betapa jauhnya perbedaan antara orang-orang yang berada di Padang Mahsyar dengan kerendahan, kehinaan, dan ketakutan yang pasti karena kezalimannya, dan keadaan orang-orang yang berada di taman-taman surga yang men­dapatkan segala sesuatu yang dia kehendaki berupa makanan, minuman, pakaian, tempat tinggal, pemandangan, istri-istri, dan kenikmatan lainnya yang belum pernah dilihat oleh mata, terdengar oleh telinga, dan terbesit di hati manusia.
Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Yang demikian itu adalah karunia yang besar) yaitu keberuntungan yang besar dan nikmat yang lengkap, sempurna, dan menyeluruh


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Asy-Syura ayat 20: (Barang siapa yang menghendaki) dengan amalnya (keuntungan akhirat) pahala akhirat (Kami tambahkan keuntungan itu baginya) dilipatgandakan pahalanya yaitu satu kebaikan dibalas dengan sepuluh kebaikan dan bahkan lebih dari itu (dan barang siapa yang menghendaki keuntungan di dunia, Kami berikan kepadanya sebagian dari keuntungan dunia) tanpa dilipatgandakan (dan tidak ada baginya suatu bagian pun di akhirat.)


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Yakni pahala dan balasan-Nya, dia mengimaninya dan membenarkannya serta berusaha kepadanya.

Yakni satu kebaikan dilipatgandakan menjadi sepuluh kebaikan atau lebih, ia juga memperoleh bagian dari dunia ini. Oleh karena itu, orang yang mencari akhirat seperti orang yang menanam padi, dimana akan tumbuh pula rumput. Sedangkan orang yang mencari dunia seperti orang yang menanam rumput, tidak akan tumbuh padi.

Maksudnya dunia yang menjadi tujuannya dan akhir cita-citanya, tidak mau mengejar akhiratnya, tidak mengharap pahalanya dan tidak takut siksa pada hari itu.

Yakni Kami berikan kepadanya bagian yang telah ditetapkan untuknya.

Ia tidak masuk surga dan tidak memperoleh kenikmatannya, bahkan berhak masuk neraka dan memperoleh kesengsaraannya. Ayat ini sama seperti firman-Nya di ayat lain, “Barang siapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan.-- Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan.” (Terj. Huud: 15-16).


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Asy-Syura Ayat 20

Pada ayat yang lalu, Allah menggambarkan orang-orang yang membantah terjadinya kiamat, sedangkan dalam ayat ini Allah menggambarkan keuntungan di akhirat bagi orang-orang yang beriman. Barang siapa menghendaki keuntungan di akhirat melalui amal-amal yang dilakukannya di dunia ini dengan niat yang ikhlas, akan kami tambahkan keuntungan itu baginya dengan melipatgandakan keuntungannya, dan barang siapa menghendaki keuntungan di dunia melalui usaha dan kegiatan yang hanya semata-semata ingin mendapatkan keuntungan dunia, kami berikan kepadanya sebagian dari hasil usahanya itu berupa keuntungan dunia sesuai dengan kehendak kami, tetapi dia tidak akan mendapat bagian di akhirat kelak. 21. Apakah mereka yang melakukan usaha untuk kepentingan dunia semata dan melupakan akhiratnya mempunyai sesembahan selain Allah yang menetapkan aturan agama bagi mereka, sehingga mereka mengikuti apa yang mereka anggap telah ditetapkan sesembahan itu yang sesungguhnya tidak di izinkan atau di ridai Allah' dan sekiranya tidak ada ketetapan yang pasti dari Allah yang menunda datangnya hukuman itu akibat perbuatan syirik, maksiat, dan keingkaran mereka terhadap hari kiamat itu, tentulah hukuman di antara mereka telah dilaksanakan. Dan sungguh, orang-orang zalim, yaitu orang-orang kafir itu akan mendapat azab yang sangat pedih di akhirat kelak.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Demikianlah beraneka penjelasan dari kalangan mufassirun berkaitan isi dan arti surat Asy-Syura ayat 20 (arab-latin dan artinya), semoga membawa manfaat untuk kita semua. Dukung perjuangan kami dengan memberi tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Link Paling Banyak Dikaji

Terdapat banyak halaman yang paling banyak dikaji, seperti surat/ayat: Ar-Ra’d 31, Al-Hujurat 11, Ali Imran 26-27, Al-Ahzab 43, Al-Baqarah 261, An-Najm 39-42. Ada pula Ar-Rahman 33, Al-Anbiya 19, Al-‘Ashr 3, Al-Baqarah 282, Al-Qalam, Al-Baqarah 285.

  1. Ar-Ra’d 31
  2. Al-Hujurat 11
  3. Ali Imran 26-27
  4. Al-Ahzab 43
  5. Al-Baqarah 261
  6. An-Najm 39-42
  7. Ar-Rahman 33
  8. Al-Anbiya 19
  9. Al-‘Ashr 3
  10. Al-Baqarah 282
  11. Al-Qalam
  12. Al-Baqarah 285

Pencarian: surat an nisa ayat 36 dan artinya, al maidah 5:3, al imran ayat 95, al imron 31, surah an naml ayat 40

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.