Surat Fussilat Ayat 33

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

وَمَنْ أَحْسَنُ قَوْلًا مِّمَّن دَعَآ إِلَى ٱللَّهِ وَعَمِلَ صَٰلِحًا وَقَالَ إِنَّنِى مِنَ ٱلْمُسْلِمِينَ

Arab-Latin: Wa man aḥsanu qaulam mim man da'ā ilallāhi wa 'amila ṣāliḥaw wa qāla innanī minal-muslimīn

Artinya: Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: "Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang menyerah diri?"

« Fussilat 32Fussilat 34 »

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Tafsir Mendalam Berkaitan Dengan Surat Fussilat Ayat 33

Paragraf di atas merupakan Surat Fussilat Ayat 33 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada sekumpulan tafsir mendalam dari ayat ini. Terdokumentasikan sekumpulan penjelasan dari banyak mufassirun terkait isi surat Fussilat ayat 33, misalnya sebagaimana di bawah ini:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Tidak ada yang lebih bagus perkataannya daripada seseorang yang mengajak kepada tauhid Allah dan penyembahan kepadaNya semata, lalu dia melakukan amal shalih dan dia berkata, “Sesungguhnya aku termasuk orang-orang Muslim yang tunduk kepada perintah dan syariat Allah.”
Ayat ini mengandung dorongan untuk berdakwah kepada Allah, menjelaskan keutamaan para ulama yang mengajak kepada Allah berdasarkan ilmu yang mantap (bashirah) sesuai dengan apa yang dibawa oleh Rasulullah Muhammad.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

33. Tidak ada orang yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru untuk mengesakan dan mentaati Allah, dan mengerjakan amal shalih, serta berucap: “Aku termasuk orang-orang Islam yang mentaati Allah.”


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

33. Tidak ada seorangpun yang lebih bagus perkataannya dibandingkan orang yang mengajak untuk mentauhidkan Allah dan mengamalkan syariat-Nya, mengerjakan amal saleh yang diridai oleh Rabbnya, dan dia berkata, “Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri lagi tunduk kepada Allah.” Barangsiapa melakukan hal itu seluruhnya, maka dia adalah manusia yang paling bagus perkataannya.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

33. وَمَنْ أَحْسَنُ قَوْلًا مِّمَّن دَعَآ إِلَى اللهِ (Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah)
Yakni kepada keesaan dan ketaatan kepada Allah. Inilah perkataan terbaik yang diucapkan seseorang kepada orang lain.

وَعَمِلَ صٰلِحًا وَقَالَ إِنَّنِى مِنَ الْمُسْلِمِينَ(mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: “Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri?”)
Yakni berserah diri kepada Tuhan-Ku.
Setiap orang yang menjalankan dakwah kepada syariat Allah dan melakukan amal baik dengan mengerjakan kewajiban yang diperintahkan Allah dan menjauhi larangan-Nya serta termasuk orang yang beragama Islam, maka tidak ada yang lebih baik perkataannya darinya dan tidak ada yang lebih terang jalannya serta tidak ada yang lebih besar balasan amalnya.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

33. Tidak ada orang yang lebih baik ucapannya daripada orang yang mengajak agar hanya menyembah Allah dan mengerjakan amal shalih yang diperintahkan olehNya. Dia berkata dengan lantang: “Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang tunduk kepada perintah Allah” Ini merupukan penggabungan antara akidah dan amal. {Man} adalah istifham yang mengandung makna nafi. Maknanya adalah tidak ada satupun yang ucapannya lebih baik. Ayat ini diturunkan untuk Rasulallah SAW dan para sahabatnya


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Siapakah yang lebih baik} tidak ada yang lebih utama {perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan kebajikan, dan berkata,“Sesungguhnya aku termasuk orang-orang muslim


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

33. ini adalah satu bentuk pertanyaan yang bermakna menafikan sesuatu yang sudah pasti tidak ada. Artinya, tidak seorangpun, “yang lebih baik perkataannya,”ucapan, jalan hidup dan kondisinya “daripada orang yang menyeru kepada Allah,” dengan memberikan pengajaran kepada orang-orang yang bodoh, memberikan nasihat kepada orang-orang yang lali dan berpaling serta berdialog dengan orang-orang yang berpaham menyimpang agar mereka hanya beribadah kepada Allah dengan berbagai bentuk ibadah, menganjurkannya dan memperindahnya semampunya, dan agar mereka berhenti melakukan apa-apa yang Allah larang serta memperburuknya dengan segala cara yang bisa membuat mereka meninggalkannya, terutama adalah mengajak kepada prinsip dinul islam, memperindahnya dan mendebat musuh-musuhnya dengan metode yang terbaik, dan melarang lawan prinsip tersebut, yaitu kekafiran dan syirik, serta mengajak kepada kebaikan dan mencegah yang mungkar.
Termasuk dakwah kepada Allah adalah mengajak mereka mencintaiNya dengan cara menjelaskan rincian nikmat-nikmatNya, kemahaluasan kauniaNYa dan kemahasempurnaan rahmatNYa serta menjelaskan sifat-sifat kesempurnaan dan kebesaranNYa.
Termasuk bedakwah kepada Allah adalah memberikan motivasi untuk mencai ilmu dan pedoman hidup kitabullah dan Sunnah rasulNya dan menghimbaukannya dengan segala metode yang bisa mengantakan kepada maksud. Dan temasuk dakwah juga adalah mengajak berakhlak mulia dan bebuat ihsan kepada segenap makhluk, membalas oang yang berbuat buruk dengan bebuat baik kepadanya, mengajak menjalin silatuahim dan bebakti kepada kedua ibu bapak.
Tremasuk juga memberikan nasihat kepada masyarakat umum pada momen-momen tertentu, pada kesempatan-kesempatan temporal dan pada momen tejadinya bencana sesuai dengan kondisi, dan lain-lainnya yang sangat banyak sekali, yang tidak mungkin disebutkan satu persatu yang mencakup dakwah kepada kebaikan dan larangan dari segala keburukan.
Kemudian Allah befirman,”dan mengerjakan amal yang shalih,” maksudnya, disamping dakwahnya mengajak manusia kepada Allah, ia sendii segea mematuhi perintah Allah dengan beramal shalih yang membuat Rabbnya ridha,”dan berkata,’sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri” maksudnya, tunduk pada perintahNYa dan menempuh jalanNya. Derajat sempuna sepeti ini adalah milik ashidiqin yaitu orang-oang yang bebuat untuk menyempurkan diri mereka sendiri dan menyempurnakan oang-orang lain dan mereka memperoleh warisan sempurna dari para rasul.
Dan sebaliknya orang yang paling buuk perkataannya adalah orang yang tergolong penyeru kepada kesesatan lagi menelusuri jalan-jalannya.
Diantara dua predikat (kedudkan) yang salah satunya menjulang tinggi tak terjangkau, sedangkan yang lain turun kebawah hingga pada tingkat yang paling rendah, terdapat tingkatan-tingkatan yang hanya diketahui oleh Allah, semuanya ada tersebar pada manusia, dan masing-masing memiliki tingkatan-tingkatan tesendiri dari apa yang dikerjakannya. Dan sekali-kali Allah tidak pernah lalai terhadap apa yang mereka kerjakan.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 33-36
Allah SWT berfirman: (Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah) yaitu menyeru manusia untuk menyembah Allah (mengerjakan amal saleh dan berkata, "Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri"?) yaitu dirinya sendiri mengerjakan apa yang dia katakan dengan penuh sungguh-sungguh sehingga bermanfaat bagi dirinya, dan orang lain yang mengikuti jejaknya. Dan dia bukan termasuk orang-orang yang memerintahkan kepada kebaikan, sedangkan mereka tidak mengerjakannya, dan tidak termasuk orang-orang yang mencegah kemungkaran, sedangkan mereka mengerjakannya. Bahkan dia menganjurkan kepada kebaikan dan meninggalkan keburukan, dan menyeru manusia untuk kembali ke Penciptanya SWT.
Ayat ini mencakup setiap orang yang menyeru manusia kepada kebaikan, dan dia sendiri mengerja­kannya dengan penuh sungguh-sungguh, dan Rasulallah SAW adalah orang yang paling utama dalam hal itu. Sebagaimana yang dikatakan As-Suddi, dan Abdurrahman bin Zaid bin Aslam.
Diriwayatkan dari Hasan Al-Bashri, bahwa dia ayat ini: (Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh dan berkata, "Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri?” (33)) Lalu dia berkata ini adalah kekasih Allah, orang yang diutamakan Allahو orang pilihan Allah, ini adalah orang yang paling disukai Allah di antara penduduk bumi. Dia memenuhi seruan Allah dan menyeru manusia untuk memenuhi seruan Allah, dan dia beramal shalih untuk memenuhi seruan Allah, lalu dia berkata, "Aku termasuk orang-orang yang berserah diri" dan ini adalah khalifah Allah.
Firman Allah SWT: (Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan) yaitu alangkah besarnya perbedaan antara ini dan itu (Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik) yaitu, barangsiapa yang berbuat jahat kepadamu, maka balaslah kejahatan itu darimu dengan berbuat baik kepadanya.
Firman Allah SWT: (maka tiba-tiba orang yang antaramu dan dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia) yaitu teman setia. yaitu jika kamu berbuat baik kepada orang yang berbuat jahat kepadamu, maka kebaikan itu akan melunakkan hatinya dan berbalik menyukai dan menyenangimu, sehingga seakan-akan dia menjadi teman dekatmu yaitu teman dekat yang kasihan dan ingin berbuat baik kepadamu.
Kemudian Allah SWT berfirman: (Sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang sabar) yaitu, tidak dapat diterima dan diamalkan kecuali hanya oleh orang yang sabar dalam menjalaninya, karena sesungguhnya hal ini amat berat (dan tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang mempunyai keberuntungan yang besar) yaitu orang yang mempunyai kebahagiaan yang besar dalam kehidupan dunia dan akhirat.
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas tentang tafsir ayat ini, bahwa Allah SWT memerintahkan kepada orang-orang mukmin untuk bersabar saat sedang marah, penyantun dalam menghadapi orang yang tidak mengerti, dan memaafkan jika disakiti. Apabila mereka melakukan hal ini, maka Allah akan memelihara mereka dari godaan setan, dan menundukkan bagi mereka musuh-musuh mereka sehingga seakan-akan menjadi teman dekat.
Firman Allah SWT: (Dan jika setan mengganggumu dengan suatu gangguan, maka mohonlah perlindungan kepada Allah) yaitu bahwa setan dari golongan manusia barangkali dapat ditundukkan dengan bersikap baik kepadanya. Adapun setan dari golongan jin, maka tidak ada cara bagi orang mukmin untuk menghindarinya jika dia menggodanya selain memohon perlindungan kepada Tuhan Yang Pencipta, karena Dialah Dzat yang menguasakannya terhadapmu. Apabila kamu memohon perlindungan kepada Allah, maka Dia akan menghindarkannya darimu dan menolak tipu dayanya. Dan Rasulullah SAW apabila berdiri untuk melakukan shalat selalu berdoa:”Aku berlindung kepada Allah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui dari godaan setan yang terkutuk, yaitu dari bisikan, godaan, dan rayuannya”


📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Fussilat ayat 33: (Siapakah yang lebih baik perkataannya) maksudnya, tiada seorang pun yang lebih baik perkataannya (daripada seorang yang menyeru kepada Allah) yakni mentauhidkan-Nya (mengerjakan amal yang saleh dan berkata, "Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri?")


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Yakni tidak ada yang paling baik ucapannya, jalannya dan keadaannya.

Yaitu dengan mengajarkan orang-orang yang tidak tahu, menasihati orang-orang yang lalai dan berpaling serta membantah orang-orang yang batil, yaitu dengan memerintahkan manusia beribadah kepada Allah dengan semua bentuknya, mendorong melakukannya, menghias semampunya, melarang apa yang dilarang Allah, memperburuk larangan itu dengan segala cara agar manusia menjauhinya. Terutama sekali dalam hal ini (dakwah) adalah mengajak manusia masuk Islam, agar mereka mengikrarkan Laailaahaillallah, menghiasnya, membantah musuh-musuhnya dengan cara yang baik, melarang hal yang berlawanan dengannya berupa kekafiran dan kemusyrikan, serta melakukan amar ma’ruf dan nahi mungkar. Termasuk dakwah ilallah adalah membuat manusia mencintai Allah dengan menyebutkan lebih rinci nikmat-nikmat-Nya, luasnya kepemurahan-Nya, sempurnanya rahmat-Nya, serta menyebutkan sifat-sifat sempurna-Nya dan sifat-sifat keagungan-Nya. Termasuk dakwah ilallah juga adalah mendorong manusia mengambil ilmu dan petunjuk dari kitab Allah dan sunnah Rasul-Nya. Termasuk pula mendorong manusia mengamalkan akhlak Islam seperti berakhlak mulia, berbuat ihsan kepada manusia, membalas keburukan dengan kebaikan, menyambung tali silaturrahmi dan berbakti kepada kedua orang tua. Termasuk pula memberi nasihat kepada manusia pada musim-musim tertentu di mana mereka berkumpul pada musim-musim itu dengan dakwah yang sesuai dengan kondisi ketika itu dan lain sebagainya yang isinya mengajak kepada semua kebaikan serta menakut-nakuti terhadap semua keburukan.

Termasuk dakwah ilallah pula adalah mengumandangkan azan, karena di dalamnya terdapat seruan mengajak manusia untuk beribadah kepada Allah.

Di samping ia mengajak manusia kepada Allah, dia juga segera mengerjakan perintah Allah dengan beramal saleh, amal yang membuat Allah ridha.

Yakni termasuk orang-orang yang tunduk kepada perintah-Nya dan menempuh jalan-Nya.

Tingkatan dakwah ini sempurnanya adalah bagi para shiddiqin, dimana mereka mengerjakan sesuatu yang menyempurnakan diri mereka dan menyempurnakan orang lain; mereka memperoleh warisan yang sempurna dari para rasul. Sebaliknya, orang yang paling buruk ucapannya adalah orang yang menjadi penyeru kepada kesesatan dan menempuh jalannya. Antara kedua orang ini sungguh berjauhan tingkatannya, yang satu yang menyeru kepada Allah berada di tingkatan yang tinggi, sedangkan yang satu lagi yang menyeru kepada kesesatan berada di tingkatan yang bawah. Antara keduanya terdapat tingkatan-tingkatan yang tidak diketahui kecuali oleh Allah dan semua tingkatan itu dipenuhi oleh makhluk yang sesuai dengan keadaannya sebagaimana firman-Nya, “Dan masing-masing orang memperoleh derajat-derajat (seimbang) dengan apa yang dikerjakannya. Dan Tuhanmu tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan.” (Terj. Al An’aam: 132)


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Fussilat Ayat 33

Setelah ayat-ayat yang lalu menjelaskan penghargaan kepada orang-orang yang istikamah dengan kedatangan malaikat yang membantu mereka, maka ayat-ayat berikut memberikan pujian terhadap orang yang menyeru ke jalan Allah. Dan siapakah yang lebih baik perkataannya di antara manusia, daripada orang yang menyeru kepada Allah agar manusia tidak melakukan kemusyrikan, dan selalu gemar mengerjakan kebajikan dan berkata dengan penuh keyakinan, 'sungguh, aku termasuk ke dalam kelompok orang-orang muslim yang berserah diri''34. Orang seperti itulah orang yang terbaik. Dan dengan demikian tidaklah sama antara kebaikan dan pelaku kebaikan itu dengan kejahatan dan pelaku kejahatan itu. Oleh sebab itu, tolaklah kejahatan itu dengan cara yang lebih baik, dalam arti sebaik-baiknya. Jika itu yang dilakukan sehingga orang yang ada rasa permusuhan antara kamu dan dia akan ber-ubah sikapnya kepadamu menjadi seperti teman yang setia.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Demikian berbagai penafsiran dari banyak ulama berkaitan makna dan arti surat Fussilat ayat 33 (arab-latin dan artinya), semoga membawa faidah untuk kita semua. Sokonglah dakwah kami dengan mencantumkan link ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Konten Banyak Dicari

Nikmati banyak materi yang banyak dicari, seperti surat/ayat: Ad-Dhuha 3, Yunus, Al-Bayyinah 5, Ali ‘Imran 31, Al-A’raf 26, Al-Hujurat 6. Serta Ali ‘Imran 14, Al-‘Ankabut 57, Yunus 40, Luqman, Bersyukur, Al-Isra 27.

  1. Ad-Dhuha 3
  2. Yunus
  3. Al-Bayyinah 5
  4. Ali ‘Imran 31
  5. Al-A’raf 26
  6. Al-Hujurat 6
  7. Ali ‘Imran 14
  8. Al-‘Ankabut 57
  9. Yunus 40
  10. Luqman
  11. Bersyukur
  12. Al-Isra 27

Pencarian: surah tentang menutup aurat, al imran ayat 1-10, hukum bacaan an nisa ayat 59, yasin 20, surat al baqarah ayat 109

Surat dan Ayat Rezeki

GRATIS Dapatkan pahala jariyah dan buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah". Caranya, copy-paste text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga (3) group WhatsApp yang Anda ikuti:

Nikmati kemudahan dari Allah untuk memahami al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik nama suratnya, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar penjelasan lengkap untuk ayat tersebut:
 
👉 tafsirweb.com/start
 
✅ Bagikan informasi ini untuk mendapat pahala jariyah

Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol di bawah: