Surat Al-Mu’min Ayat 30
وَقَالَ ٱلَّذِىٓ ءَامَنَ يَٰقَوْمِ إِنِّىٓ أَخَافُ عَلَيْكُم مِّثْلَ يَوْمِ ٱلْأَحْزَابِ
Arab-Latin: Wa qālallażī āmana yā qaumi innī akhāfu 'alaikum miṡla yaumil-aḥzāb
Artinya: Dan orang yang beriman itu berkata: "Hai kaumku, sesungguhnya aku khawatir kamu akan ditimpa (bencana) seperti peristiwa kehancuran golongan yang bersekutu.
« Al-Mu'min 29 ✵ Al-Mu'min 31 »
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Kandungan Berharga Tentang Surat Al-Mu’min Ayat 30
Paragraf di atas merupakan Surat Al-Mu’min Ayat 30 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada bermacam kandungan berharga dari ayat ini. Didapatkan bermacam penjelasan dari banyak ahli ilmu berkaitan isi surat Al-Mu’min ayat 30, sebagiannya sebagaimana terlampir:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Laki-laki yang beriman dari keluarga fir’aun itu berkata menasihati dan memperingatkan Fir’aun dan pengikutnya, “Sesungguhnya aku takut terhadap kalian bila kalian membunuh Musa, maka kalian akan ditimpa seperti hari al- Ahzab saat mereka bersekongkol melawan nabi-nabi mereka,
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
30-33. Orang beriman yang berasal dari golongan Fir’aun itu berkata kepada Fir’aun dan bala tentaranya: “Aku khawatir kalian akan mendapat akibat buruk dari pendustaan kalian terhadap Musa, sehingga kalian tertimpa seperti azab yang telah menimpa umat-umat terdahulu yang bersama-sama melawan dan mendustakan nabi mereka; seperti yang menimpa kaum Nabi Nuh, kaum ‘Aad, Tsamud, dan kaum-kaum setelahnya. Allah telah membinasakan mereka akibat pendustaan yang mereka lakukan; dan Allah sama sekali tidak menzalimi hamba-hamba-Nya.
Hai kaumku, aku khawatir kalian akan tertimpa azab pada hari kiamat, hari ketika orang-orang kafir saling meminta pertolongan dan ketika kalian berusaha melarikan diri, namun tidak ada orang yang mampu menolong kalian dari Allah. Barangsiapa yang Allah sesatkan dari jalan yang benar maka dia tidak akan mendapatkan orang yang dapat memberinya petunjuk kepada kebenaran.”
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
30. Laki-laki yang beriman menasihati kaumnya, “Sesungguhnya aku khawatir, bila kalian tetap membunuh Musa secara zalim, maka kalian akan ditimpa azab seperti azab yang menimpa kaum yang mendustakan dan bersekutu melawan rasul-rasul mereka yang terdahulu, maka Allah membinasakan mereka.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
30. مِّثْلَ يَوْمِ الْأَحْزَابِ (seperti peristiwa kehancuran golongan yang bersekutu)
Yakni seperti hari diturunkan kepada umat-umat terdahulu yang bersekutu melawan nabi mereka.
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
30. Orang yang beriman itu kemudian berkata: “Wahai kaumku, aku sungguh khawatir dan takut atas kalian terhadap tipu daya Fir’aun dan ajakannya untuk membunuh Musa, aku takut kalian akan menjadi seperti orang-orang terdahulu yang mendustakan dan mengingkari nabinya. Aku takut kalian akan ditimpa bencana dan kebinasaan sebagaimana yang telah mereka alami.”
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
{Orang yang beriman berkata,“Wahai kaumku, sesungguhnya aku khawatir kalian akan ditimpa (bencana) seperti harinya golongan yang bersekutu} hari dimana golongan yang bersekutu menentang para nabi sebelum kalian itu diazab
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
30. ”dan orang yang beriman itu berkata” mengulangi kembali dakwah (menyeru) kaumnya, dimana ia tidak berputus asa dalam membawa mereka menunju hidayah, seperti halnya kebiasaan para da’I yang mengajak kepada Allah, mereka terus dan selalu mengajak kepada Allah, tidak ada sesuatu apapun yang mampu merintangi mereka, dan kecongkakakan orang-orang yang mereka seru tidak dapat membuat mereka surut untuk berdakwah. Maka ia berkata kepada mereka,” hai kaumku, sesungguhnya aku khawatir kamu akan ditimpa seperti peristiwa kehancuran golongan yang bersekutu,” yakni, umat-umat yang mendustakan yang bersatu (berkoalisi) untuk memernagi para nabi mereka dan bersatu menentangnya.
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 30-35
Ini adalah pemberitahuan dari Allah SWT tentang laki-laki shalih yang mukmin dari keluarga Fir'aun, bahwa dia memperingatkan kaumnya atas azab Allah SWT di dunia dan akhirat. Jadi dia berkata: (Hai kaumku, sesungguhnya aku khawatir kamu akan ditimpa (bencana) seperti peristiwa kehancuran golongan yang bersekutu) yaitu orang-orang yang mendustakan para rasul Allah di masa lalu seperti kaum nabi Nuh, kaum 'Ad, kaum Tsamud, dan orang-orang setelah mereka dari kalangan umat-umat yang mendustakan, bagaimana mereka tertimpa azab Allah, dan tidak ada seorangpun yang dapat menolak dan menyelamatkan mereka dari itu
(Dan Allah tidak menghendaki berbuat kezaliman terhadap hamba-hambaNya) yaitu, sesungguhnya Allah SWT membinasakan mereka hanya karena dosa-dosa mereka, dan karena pendustaan mereka terhadap para rasulNya dan pertentangan mereka terhadap perintahNya. Maka Allah melaksanakan kekuasaanNya terhadap mereka. Kemudian laki-laki itu berkata: (Hai kaumku, sesungguhnya aku khawatir terhadapmu akan siksaan hari saling memanggil (32)) yaitu pada hari kiamat.
Qatadah berkata bahwa setiap kaum dipanggil sesuai dengan amal mereka, penghuni surga dipanggil dengan sebutan penghuni surga, dan penghuni neraka dipanggil dengan sebutan penghuni neraka. Dikatakan, hari itu dinamakan demikian karena penghuni surga dan penghuni neraka saling memanggil (Sesungguhnya kami dengan sebenarnya telah memperoleh apa yang Tuhan kami menjanjikannya kepada kami. Maka apakah kamu telah memperoleh dengan sebenarnya apa (azab) yang Tuhan kamu menjanjikannya (kepadamu)? Mereka (ahli neraka) menjawab,"benar") (Surah Al-A'raf: 44) dan seruan penghuni neraka kepada penghuni surga: (Limpahkanlah kepada kami sedikit air atau makanan yang telah direzekikan Allah kepadamu. Mereka (ahli surga) menjawab, "Sesungguhnya Allah telah mengharamkan keduanya itu atas orang-orang kafir”) (Surah Al-A'raf: 50) dan karena adanya saling memanggil antara penghuni surga, dan penghuni neraka, sebagaimana yang telah disebutkan dalam surah Al-A'raf. Al-Baghawi dan lainnya memilih bahwa hari itu dinamakan demikian karena penggabungan hal itu. Ini merupakan pendapat yang baik, hanya Allah yang lebih Mengetahui.
Firman Allah: ((yaitu) hari (ketika) kamu (lari) berpaling ke belakang) yaitu pergi melarikan diri (sekali-kali tidak! Tidak ada tempat berlindung! (11) Hanya kepada Tuhanmu sajalah pada hari itu tempat kembali (12)) (Surah Al-Qiyamah) Oleh karena itu Allah berfirman: (tidak ada bagimu seorang pun yang menyelamatkan kamu dari (azab) Allah) yaitu tidak ada seorang pun yang dapat melindungi kalian dari azab dan pembalasan Allah (dan siapa yang disesatkan Allah, niscaya tidak ada baginya seorang yang akan memberi petunjuk) yaitu, barangsiapa yang disesatkan Allah SWT, maka tidak ada seorang pun yang dapat memberinya petunjuk selain Dia
Firman Allah: (Dan sesungguhnya telah datang Yusuf kepadamu sebelumnya dengan membawa keterangan-keterangan) yaitu kepada penduduk Mesir, Allah SWT mengutus mereka seorang rasul sebelum nabi Musa. Dia adalah nabi Yusuf yang menjadi perdana menteri penduduk Mesir, sekaligus sebagai seorang rasul yang menyeru umatnya untuk menyembah Allah SWT untuk bersikap adil. Tetapi mereka tidak menaatinya dengan sebenarnya, melainkan hanya karena dia sebagai menteri, kedudukan dunianya. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (tetapi kamu senantiasa dalam keraguan tentang apa yang dibawanya kepadamu, hingga ketika dia meninggal, kamu berkata, "Allah tidak akan mengirim seorang rasul pun sesudahnya”) yaitu kalian putus asa dan kalian katakan dengan maksud menggambarkan keinginan: (Allah tidak akan mengirim seorang rasul pun sesudahnya) Demikian itu karena kekafiran dan kedustaan mereka (Demikianlah Allah menyesatkan orang-orang yang melampaui batas dan ragu-ragu) yaitu seperti keadaan orang yang telah disesatkan Allah karena perbuatannya yang sewenang-wenang dan hatinya ragu kepada kebenaran.
Kemudian Allah berfirman: ((yaitu) orang-orang yang memperdebatkan ayat-ayat Allah tanpa alasan yang sampai kepada mereka) yaitu orang-orang yang menolak kebenaran dengan kebathilan, dan membantah hujjah-hujjah tanpa dalil dan hujjah dari Allah SWT. Maka sesungguhnya Allah SWT sangat membenci orang yang berperilaku demikian. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Amat besar kemurkaan (bagi mereka) di sisi Allah dan di sisi orang-orang yang beriman) yaitu, orang-orang yang beriman juga membenci orang-orang yang sifatnya demikian, karena sesungguhnya orang yang bersifat demikian itu hatinya dikunci Allah, sehingga dia setelah itu tidak dapat mengenal kebaikan dan tidak mengingkari kemungkaran. Oleh karena itu Allah berfirman: (Demikianlah Allah mengunci mati hati orang-orang yang sombong) yaitu dari mengikuti kebenaran (lagi sewenang-wenang)
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat Al-Mu’min ayat 30: (Dan orang yang beriman itu berkata, "Hai kaumku! Sesungguhnya aku khawatir kalian akan ditimpa -bencana- seperti peristiwa kehancuran golongan yang bersekutu) yakni azab yang telah menimpa umat-umat terdahulu, golongan demi golongan.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Mengulang-ulang mendakwahi kaumnya dan tidak putus asa berusaha memberi petunjuk kepada mereka sebagaimana keadaan para da’i ilallah. Mereka senantiasa mengajak manusia kepada Tuhannya dan tidak menghalangi mereka orang yang menolaknya serta tidak melemahkan mereka sikap keras dari orang yang mereka dakwahi.
Mereka bersekutu untuk menentang para nabi.
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Mu’min Ayat 30
Dan orang yang beriman dari pengikut fir'aun itu berkata, 'wahai kaumku! sesungguhnya aku khawatir jika kamu membinasakan musa, kamu akan ditimpa bencana seperti hari kehancuran golongan yang ber-sekutu yang memusuhi para nabi dan rasul. 31. Yakni seperti kebiasaan kaum nuh yang ditenggelamkan banjir besar, kaum ad yang dibinasakan dengan angin topan yang sangat dingin, kaum Samud yang dimusnahkan dengan gempa bumi yang dahsyat, dan orang-orang atau umat yang datang setelah mereka. Padahal Allah tidak menghendaki terjadi kezaliman sedikit pun terhadap hamba-hamba-Nya. '.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikian beraneka penjelasan dari kalangan mufassirun terhadap makna dan arti surat Al-Mu’min ayat 30 (arab-latin dan artinya), semoga membawa faidah bagi kita bersama. Dukunglah usaha kami dengan memberi link ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.