Surat Al-Mu’min Ayat 31

مِثْلَ دَأْبِ قَوْمِ نُوحٍ وَعَادٍ وَثَمُودَ وَٱلَّذِينَ مِنۢ بَعْدِهِمْ ۚ وَمَا ٱللَّهُ يُرِيدُ ظُلْمًا لِّلْعِبَادِ

Arab-Latin: Miṡla da`bi qaumi nụḥiw wa 'ādiw wa ṡamụda wallażīna mim ba'dihim, wa mallāhu yurīdu ẓulmal lil-'ibād

Artinya: (Yakni) seperti keadaan kaum Nuh, 'Aad, Tsamud dan orang-orang yang datang sesudah mereka. Dan Allah tidak menghendaki berbuat kezaliman terhadap hamba-hamba-Nya.

« Al-Mu'min 30Al-Mu'min 32 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Hikmah Berharga Mengenai Surat Al-Mu’min Ayat 31

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Mu’min Ayat 31 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada berbagai hikmah berharga dari ayat ini. Didapati berbagai penafsiran dari para pakar tafsir terhadap makna surat Al-Mu’min ayat 31, misalnya sebagaimana tercantum:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

seperti kebiasaan kaum Nuh, Ad, Tsamud dan orang-orang yang datang sesudah mereka yang selalu mengingkari dan mendustakan, lalu Allah membinasakan mereka karena itu. Allah tidak ingin menzhalimi hamba-hambaNya lalu Dia mengazab mereka tanpa dosa yang mereka lakukan. Mahatinggi Allah dari kezhaliman dan kekurangan setinggi-tingginya.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

31. Sebagaimana kebiasaan orang yang kafir dan mendustakan para rasul seperti kaum Nuh, 'Ād, Ṡamūd dan orang-orang yang datang sesudah mereka, Allah membinasakan mereka karena kekufuran dan pendustaan mereka kepada utusan-utusan Allah. Tidaklah Allah hendak menzalimi hamba-hamba-Nya, akan tetapi Allah mengazab mereka karena dosa-dosa mereka sebagai balasan yang setimpal.


📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

31. مِثْلَ دَأْبِ قَوْمِ نُوحٍ وَعَادٍ وَثَمُودَ وَالَّذِينَ مِنۢ بَعْدِهِمْ ۚ ((Yakni) seperti keadaan kaum Nuh, ‘Aad, Tsamud dan orang-orang yang datang sesudah mereka)
Yakni seperti keadaan mereka ketika mendapatkan azab, atau seperti kebiasaan mereka mendustakan para rasul.

وَمَا اللهُ يُرِيدُ ظُلْمًا لِّلْعِبَادِ(Dan Allah tidak menghendaki berbuat kezaliman terhadap hamba-hamba-Nya)
Allah tidak mengazab mereka kalau bukan karena dosa mereka.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

31. Yaitu seperti halnya akibat yang timbul atas kekufuran, pendustaan dan kezaliman yang dilakukan umat terdahulu kepada nabi dan rasul mereka. Seperti yang terjadi pada kaum nabi Nuh, kaum ‘Ad, kaum Tsamud juga kaum setelah mereka yaitu kaum Luth. Allah tidak akan pernah menzalimi hamba-hamba-Nya, dan Allah tidak akan memberi hukuman tanpa sebab dosa-dosa yang telah dilakukan.


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

{seperti kebiasaan} kebiasaan {kaum Nuh, ‘Ad, Tsamud, dan orang-orang setelah mereka. Allah tidak menghendaki kezaliman terhadap hamba-hambaNya


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

31. kemudian orang yang beriman itu menjelaskan kepada mereka, seraya berakta, ”seperti keadaan kaum Nuh,’Ad, tsamud dan orang-orang yang datang sesudah mereka,” maksudnya, seperti kebiasaan mereka dalam kekafiran dan mendustakan. Dan kebiasaan Allah (sunnatullah) terhadap mereka adalah menimpakkan siksa dadakan di dunia sebelim di akhirat. “dan Allah tidak menghendaki tindakan kezhaliman terhadap hamba-hambaNYa,” Allah tidak akan mengazab mereka tanpa perbuatan dosa yang mereka lakukan dan tanpa kejahatan yang telah mereka perbuat.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 30-35
Ini adalah pemberitahuan dari Allah SWT tentang laki-laki shalih yang mukmin dari keluarga Fir'aun, bahwa dia memperingatkan kaumnya atas azab Allah SWT di dunia dan akhirat. Jadi dia berkata: (Hai kaumku, sesungguhnya aku khawatir kamu akan ditimpa (bencana) seperti peristiwa kehancuran golongan yang bersekutu) yaitu orang-orang yang mendustakan para rasul Allah di masa lalu seperti kaum nabi Nuh, kaum 'Ad, kaum Tsamud, dan orang-orang setelah mereka dari kalangan umat-umat yang mendustakan, bagaimana mereka tertimpa azab Allah, dan tidak ada seorangpun yang dapat menolak dan menyelamatkan mereka dari itu
(Dan Allah tidak menghendaki berbuat kezaliman terhadap hamba-hambaNya) yaitu, sesungguhnya Allah SWT membinasakan mereka hanya karena dosa-dosa mereka, dan karena pendustaan mereka terhadap para rasulNya dan pertentangan mereka terhadap perintahNya. Maka Allah melaksanakan kekuasaan­Nya terhadap mereka. Kemudian laki-laki itu berkata: (Hai kaumku, sesungguhnya aku khawatir terhadapmu akan siksaan hari saling memanggil (32)) yaitu pada hari kiamat.
Qatadah berkata bahwa setiap kaum dipanggil sesuai dengan amal mereka, penghuni surga dipanggil dengan sebutan penghuni surga, dan penghuni neraka dipanggil dengan sebutan penghuni neraka. Dikatakan, hari itu dinamakan demikian karena penghuni surga dan penghuni neraka saling memanggil (Sesungguhnya kami dengan sebenarnya telah memperoleh apa yang Tuhan kami menjanjikannya kepada kami. Maka apakah kamu telah memperoleh dengan sebenarnya apa (azab) yang Tuhan kamu menjanjikannya (kepadamu)? Mereka (ahli neraka) menjawab,"benar") (Surah Al-A'raf: 44) dan seruan penghuni neraka kepada penghuni surga: (Limpahkanlah kepada kami sedikit air atau makanan yang telah direzekikan Allah kepadamu. Mereka (ahli surga) menjawab, "Sesungguhnya Allah telah mengharamkan keduanya itu atas orang-orang kafir”) (Surah Al-A'raf: 50) dan karena adanya saling memanggil antara penghuni surga, dan penghuni neraka, sebagaimana yang telah disebutkan dalam surah Al-A'raf. Al-Baghawi dan lainnya memilih bahwa hari itu dinamakan demikian karena penggabungan hal itu. Ini merupakan pendapat yang baik, hanya Allah yang lebih Mengetahui.
Firman Allah: ((yaitu) hari (ketika) kamu (lari) berpaling ke belakang) yaitu pergi melarikan diri (sekali-kali tidak! Tidak ada tempat berlindung! (11) Hanya kepada Tuhan­mu sajalah pada hari itu tempat kembali (12)) (Surah Al-Qiyamah) Oleh karena itu Allah berfirman: (tidak ada bagimu seorang pun yang menyelamatkan kamu dari (azab) Allah) yaitu tidak ada seorang pun yang dapat melindungi kalian dari azab dan pembalasan Allah (dan siapa yang disesatkan Allah, niscaya tidak ada baginya seorang yang akan memberi petunjuk) yaitu, barangsiapa yang disesatkan Allah SWT, maka tidak ada seorang pun yang dapat memberinya petunjuk selain Dia
Firman Allah: (Dan sesungguhnya telah datang Yusuf kepadamu sebelumnya dengan membawa keterangan-keterangan) yaitu kepada penduduk Mesir, Allah SWT mengutus mereka seorang rasul sebelum nabi Musa. Dia adalah nabi Yusuf yang menjadi perdana menteri penduduk Mesir, sekaligus sebagai seorang rasul yang menyeru umatnya untuk menyembah Allah SWT untuk bersikap adil. Tetapi mereka tidak menaatinya dengan sebenarnya, melainkan hanya karena dia sebagai menteri, kedudukan dunianya. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (tetapi kamu senantiasa dalam keraguan tentang apa yang dibawanya kepadamu, hingga ketika dia meninggal, kamu berkata, "Allah tidak akan mengirim seorang rasul pun sesudahnya”) yaitu kalian putus asa dan kalian katakan dengan maksud menggambarkan keinginan: (Allah tidak akan mengirim seorang rasul pun sesudahnya) Demikian itu karena kekafiran dan kedustaan mereka (Demikianlah Allah menyesatkan orang-orang yang melampaui batas dan ragu-ragu) yaitu seperti keadaan orang yang telah disesatkan Allah karena perbuatannya yang sewenang-wenang dan hatinya ragu kepada kebenaran.
Kemudian Allah berfirman: ((yaitu) orang-orang yang memperdebatkan ayat-ayat Allah tanpa alasan yang sampai kepada mereka) yaitu orang-orang yang menolak kebenaran dengan kebathilan, dan membantah hujjah-hujjah tanpa dalil dan hujjah dari Allah SWT. Maka sesungguhnya Allah SWT sangat membenci orang yang berperilaku demikian. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Amat besar kemurkaan (bagi mereka) di sisi Allah dan di sisi orang-orang yang beriman) yaitu, orang-orang yang beriman juga membenci orang-orang yang sifatnya demikian, karena sesungguhnya orang yang bersifat demikian itu hatinya dikunci Allah, sehingga dia setelah itu tidak dapat mengenal kebaikan dan tidak mengingkari kemungkaran. Oleh karena itu Allah berfirman: (Demikianlah Allah mengunci mati hati orang-orang yang sombong) yaitu dari mengikuti kebenaran (lagi sewenang-wenang)


📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Al-Mu’min ayat 31: (-Yakni- seperti keadaan kaum Nuh, Ad, Tsamud dan orang-orang yang datang sesudah mereka) lafal Mitsli dalam ayat ini merupakan Badal atau pengganti keterangan dari lafal Mitsli yang sebelumnya, yang ada pada ayat di atas. Yakni, seperti pembalasan yang biasa menimpa orang-orang kafir sebelum kalian; mereka ditimpa azab di dunia. (Dan Allah tidak menghendaki berbuat kelaliman terhadap hamba-hamba-Nya.)


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Yakni seperti kebiasaan mereka dalam kekafiran dan mendustakan, dan kebiasaan Alah terhadap mereka yang seperti itu adalah menghukum mereka di dunia sebelum menghukum mereka di akhirat.

Oleh karena itu, Dia tidak akan mengazab mereka tanpa dosa yang mereka kerjakan.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Mu’min Ayat 31

Yakni seperti kebiasaan kaum nuh yang ditenggelamkan banjir besar, kaum ad yang dibinasakan dengan angin topan yang sangat dingin, kaum Samud yang dimusnahkan dengan gempa bumi yang dahsyat, dan orang-orang atau umat yang datang setelah mereka. Padahal Allah tidak menghendaki terjadi kezaliman sedikit pun terhadap hamba-hamba-Nya. '32. Orang yang beriman itu melanjutkan penjelasannya, 'dan sadarilah, wahai kaumku! sesungguhnya aku benar-benar khawatir terhadapmu akan siksaan yang akan diturunkan pada hari saling memanggil, yakni ketika setiap orang berteriak meminta tolong.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Demikianlah aneka ragam penjelasan dari banyak mufassirin terkait makna dan arti surat Al-Mu’min ayat 31 (arab-latin dan artinya), moga-moga membawa manfaat bagi kita semua. Sokong usaha kami dengan memberi tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Bacaan Terbanyak Dikunjungi

Tersedia banyak topik yang terbanyak dikunjungi, seperti surat/ayat: Yunus, Al-Hujurat 6, Ali ‘Imran 31, Ad-Dhuha 3, Ali ‘Imran 14, Al-A’raf 26. Ada juga Al-Bayyinah 5, Al-‘Ankabut 57, Luqman, Yunus 40, Bersyukur, Al-Isra 27.

  1. Yunus
  2. Al-Hujurat 6
  3. Ali ‘Imran 31
  4. Ad-Dhuha 3
  5. Ali ‘Imran 14
  6. Al-A’raf 26
  7. Al-Bayyinah 5
  8. Al-‘Ankabut 57
  9. Luqman
  10. Yunus 40
  11. Bersyukur
  12. Al-Isra 27

Pencarian: tek surat yasin arab, 2 ayat terakhir surat yasin, surat ar rahman tanpa terjemahan, al baqarah ayat 30-32, surat ke 29 dalam al quran

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.