Surat Al-Mu’min Ayat 15

رَفِيعُ ٱلدَّرَجَٰتِ ذُو ٱلْعَرْشِ يُلْقِى ٱلرُّوحَ مِنْ أَمْرِهِۦ عَلَىٰ مَن يَشَآءُ مِنْ عِبَادِهِۦ لِيُنذِرَ يَوْمَ ٱلتَّلَاقِ

Arab-Latin: Rafī'ud-darajāti żul-'arsy, yulqir-rụḥa min amrihī 'alā may yasyā`u min 'ibādihī liyunżira yaumat-talāq

Artinya: (Dialah) Yang Maha Tinggi derajat-Nya, Yang mempunyai 'Arsy, Yang mengutus Jibril dengan (membawa) perintah-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya, supaya dia memperingatkan (manusia) tentang hari pertemuan (hari kiamat).

« Al-Mu'min 14Al-Mu'min 16 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Pelajaran Berharga Berkaitan Dengan Surat Al-Mu’min Ayat 15

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Mu’min Ayat 15 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada sekumpulan pelajaran berharga dari ayat ini. Terdokumentasikan sekumpulan penjelasan dari kalangan ulama tafsir berkaitan isi surat Al-Mu’min ayat 15, di antaranya seperti tertera:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Sesungguhnya Allah, Dia-lah Yang Mahatinggi, yang derajat-derajatNya membubung tinggi sehingga Dia tidaklah sama dengan makhluk-makhlukNya, dan kedudukanNya juga tinggi, dan Dia adalah Pemilik Arasy yang agung. Diantara bentuk rahmatNya kepada hamba-hambaNya adalah bahwa Dia mengutus para Rasul kepada mereka untuk menyampaikan wahyu yang dengannya mereka hidup, sehingga mereka menjalani segala urusan mereka dengan dasar ilmu yang jelas, agar para rasul itu mempertakutkan hamba-hamba, di samping juga memberikan peringatan kepada mereka tentang Hari Kiamat di mana di sana orang-orang terdahulu dan orang-orang terakhir akan bertemu.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

15. Allah lah yang berhak mendapatkan keikhlasan dalam ketaatan dan doa. Derajat-Nya tinggi, terpisah dari segala makhluk-Nya, Dia adalah Rabb Arasy yang agung, menurunkan wahyu kepada siapa yang Dia kehendaki dari hamba-hamba-Nya agar mereka hidup dan menghidupkan selain mereka, untuk memperingatkan manusia terhadap hari Kiamat yang orang-orang terdahulu dan yang kemudian bertemu pada hari itu.


📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

15. رَفِيعُ الدَّرَجٰتِ ((Dialah) Yang Maha Tinggi derajat-Nya)
Yakni Dialah yang menunjukkan tanda-tanda kekuasaan-Nya dan memiliki sifat yang Maha Tinggi.

ذُو الْعَرْشِ(Yang mempunyai ‘Arsy)
Yakni penguasa, pencipta, dan pengatur ‘Arsy, Dia bersemayam di atasnya, dan ini menunjukkan ketinggian dan keagungan kekuasaan-Nya.

يُلْقِى الرُّوحَ مِنْ أَمْرِهِۦ(Yang mengutus Jibril dengan (membawa) perintah-Nya)
Allah menyebut wahyu dengan sebutan ruh, karena dengannya manusia dapat hidup dari kematian kekafiran, sebagaimana badan yang hidup dengan ruh.
Dan makna kata ‘perintah-Nya’ yakni syari’at-syari’at yang diwahyukan kepada nabi-nabi-Nya agar mereka menjalankannya dalam kehidupan mereka.

عَلَىٰ مَن يَشَآءُ مِنْ عِبَادِهِۦ(kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya)
Mereka adalah para nabi, Allah memilih mereka dari hamba-hamba-Nya yang lain.

لِيُنذِرَ يَوْمَ التَّلَاقِ (supaya dia memperingatkan (manusia) tentang hari pertemuan (hari kiamat))
Yakni agar dia memperingatkan dari azab yang ada pada hari bertemunya penduduk langit dengan penduduk bumi di padang mahsyar, serta bertemunya orang-orang terdahulu dengan para penerusnya.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

15. Dialah Allah Yang memiliki sifat-sifat yang luhur, Yang Maha Suci dari segala persamaan terhadap makhluk. Yang Menciptakan, Memiliki dan Menguasai “Arsy, juga Yang Berhak Melakukan segala sesuatu atasnya. Dia berkehendak menurunkan wahyu kepada hamba-Nya. Wahyu itu disebut sebagai ruh, karena wahyu itu seperti ruh untuk jasad. Dia menyampaikannya melalui kalam-Nya, sebagai peringatan dan ancaman atas datangnya hari dimana makhluk kembali kepada pencipta-Nya untuk dihisab dan diberi balasan atas segala amalnya


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Dzat Yang Maha tinggi derajatNya} Dzat yang tinggi derajatNya yang jelas bagi makhlukNya {yang memiliki ʻArsy, yang menurunkan wahyu} menurunkan wahyu {dengan perintahNya} dengan keputusanNya {kepada siapa saja yang Dia kehendaki di antara hamba-hambaNya agar memperingatkan tentang hari pertemuan} hari kiamat dimana orang-orang terdahulu dan akan datang bertemu


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

15. Kemudian Allah menjelaskan bagian dari kebesaran dan kesempurrnaanNya, hal yang menuntut keharusan memurnikan ibadah kepadaNya, seraya berfirman, “Yang Mahatinggi derajatNya, Yang mempunyai ‘Arasy”, yakni Yang Mahatinggi lagi tertinggi, yang bersemayam di atas Arasy dan itu adalah keistimewaanNya. Derajatnya tinggi dan ketinggian yang menjadikan Dia terpisah dari semua makhlukNya dan dengan itu pula martabatnya semakin tinggi, sifat-sifatNya luhur, DzatNya Maha tinggi, tidak bisa di dekati kecuali dengan amal yang bersih lagi suci dan menyucikan, yaitu ikhlash yang bisa mengangkat derajat para pelakunya, mendekatkan mereka kepadaNya dan menjadikan mereka berada di atas makhlukNya.
Kemudian Allah mengingatkan akan nimtaNya atas hamba-hambaNya berupa kerasulan dan wahyu seraya berfirman, “Yang menyampaikan ruh”. Maksudnya adalah wahyu yang bagi ruh dan hati laksana ruh bagi jasad. Jasad tanpa ruh tidak akan bisa hidup, dan demikian pula ruh dan hati tanpa ruh wahyu tidak bisa menjadi baik dan tidak akan berruntung. Maka Allah “yang menyampaikan ruh dengan perintahNya” yang di dalamnya terkandung kebaikan dan kemaslahatan bagi manusia, “kepada siapa yang dikehendakiNya di antara hamba-hambaNya” yaitu para rosul yang telah Dia utamakan dan istimewakan dengan wahyu dan bedakwah kepada hamba-hambaNya.
Faidah dari diutusnya para rosul adalah menggapai kebehagiaan untuk manusia di dunia, agama dan akhirat mereka, dan menghilangkan kesengsaraaan dari mereka dalam urusan dunia, agama dan akhirat mereka, maka dari itu Allah berfirman, “supaya Dia memperingatkan”. Maksudnya, supaya orang-orang yang diberi wahyu oleh Allah itu meberi peringatan, “tentang hari pertemuan”. Maksdunya, supaya ia mempertakuti manusia akan hari itu dan menghimbau mereka untuk mempersiapkan diri dengan melakukan sebab-sebab yang dapat menyelamatkan diri mereka dari apa yang akan terjadi pada hari itu. Allah menyebutnya yaumut talaq adalah karena pada hari itu sang Khaliq bertemu dengan makhluk-makhlukNya, dan pertemuan antara sesame mereka serte pertemuan para pelaku dengan amal-amal perbuatannya dan juga balasannya untuk mereka.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 15-17
Allah SWT berfirman seraya memberitahukan tentang keagungan dan kebesaran DzatNya, dan ketinggian' ArsyNya yang agung berada di atas semua makhlukNya seperti atap bagi semuanya, sebagaimana Allah SWT berfirman: ((Yang datang) dari Allah, Yang mempunyai tempat-tempat naik (3) Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan dalam sehari yang kadarnya lima puluh ribu tahun (4)) (Surah Al-Ma'arij) Jika Allah menghendaki, maka akan dijelaskan bahwa ini merupakan jarak antara 'Arsy sampai bumi yang ketujuh, menurut pendapat segolongan ulama salaf dan masa kini, dan ini merupakan pendapat yang paling kuat.
Firman Allah SWT: (Yang mengutus Jibril dengan (membawa) perintah-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya) sebagaimana firman Allah: (Dia menurunkan para malaikat dengan (membawa) wahyu dengan perintah-Nya kepada siapa yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya, yaitu, "Peringatkanlah olehmu sekalian, bahwa tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku, maka hendaklah kamu bertakwa kepada-Ku” (2)) (Surah An-Nahl) dan (Dan sesungguhnya Al-Qur'an ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan alam semesta (192) dia dibawa turun oleh Ruhul Amin (Jibril) (193) ke dalam hatimu (Muhammad) agar kamu menjadi salah seorang di antara orang-orang yang memberi peringatan (194)) (Surah Asy-Syu'ara’) Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (supaya dia memperingatkan (manusia) tentang hari pertemuan (hari kiamat)) Ali bin Abi Thalhah meriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa “Yaumu Ath-Thalaq adalah salah satu nama hari kiamat yang dengan itu, Allah memperingatkan kepada para hambaNya”
Ibnu Zaid berkata bahwa pada hari itu semua hamba Allah bertemu.
Qatadah, As-Suddi, dan Sufyan bin Uyaynah berkata bahwa pada hari itu penduduk langit bertemu dengan penduduk bumi, juga Pencipta dan makhlukNya.
Firman Allah: ((yaitu) hari (ketika) mereka keluar (dari kubur); tiada suatu pun dari keadaan mereka yang tersembunyi bagi Allah) yaitu semuanya tampak, tidak ada sesuatu pun yang menyembunyikan mereka, tidak ada sesuatu pun yang menaungi dan menutupi mereka. Oleh karena itu Allah berfirman: ((yaitu) hari (ketika) mereka keluar (dari kubur); tiada sesuatu pun dari keadaan mereka yang tersembunyi bagi Allah)
yaitu, semuanya diketahui Allah dengan sama. Firman Allah: ((Lalu Allah berfirman), "Kepunyaan siapakah kerajaan pada hari ini?” Kepunyaan Allah Yang Maha Esa lagi Maha Mengalahkan) telah disebutkan dalam hadits Ibnu Umar bahwa Allah SWT menggulung langit dan bumi dengan tanganNya, kemudian berfirman, "Akulah Dzat yang Maha merajai, Akulah Dzat yang Maha Perkasa, Akulah Dzat yang Maha Agung, di manakah sekarang raja-raja bumi? Di manakah sekarang orang-orang yang sewenang-wenang? Di manakah sekarang orang-orang yang sombong?"
Disebutkan dalam hadits sangkakala bahwa Allah SWT apabila mencabut semua ruh makhlukNya, maka tidak ada seorangpun yang hidup selain Dia, tidak ada sekutu bagiNya. Maka pada saat itu Allah berfirman siapakah yang Maha Merajai hari ini? kemudian Dia menjawabnya seraya berfirman sebanyak tiga kali (Kepunyaan Allah Yang Maha Esa lagi Maha Mengalahkan) yaitu Dzat yang hanya Dia yang dapat mengalahkan dan menundukkan segala sesuatu.
Firman Allah: (Pada hari ini tiap-tiap jiwa diberi balasan dengan apa yang diusahakannya. Tidak ada yang dirugikan pada hari ini. Sesungguhnya Allah amat cepat hisabnya) Allah SWT memberitahukan tentang keadilanNya dalam keputusan antara makhlukNya, bahwa Dia tidak berbuat zalim bahkan sekecil dzarrah dari kebaikan atau keburukan, bahkan Dia membalas suatu kebaikan dengan sepuluh kali lipatnya, dan membalas satu keburukan dengan balasan satu keburukan. Maka Allah SWT berfirman: (Tidak ada yang dirugikan pada hari ini)
Firman Allah: (Sesungguhnya Allah amat cepat hisabNya) yaitu Dia menghisab semua makhluk sebagaimana Dia menghisab seorang diri, sebagaimana Allah berfirman: (Tidaklah Allah menciptakan dan membangkitkan kamu (dari dalam kubur) itu, melainkan hanyalah seperti (menciptakan dan membangkitkan) satu jiwa saja) (Surah Luqman: 28) dan Allah berfirman: (Dan perintah Kami hanyalah satu perkataan seperti kejapan mata (50)) (Surah Al-Qamar)


📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Al-Mu’min ayat 15: (Dialah Yang Maha Tinggi derajat-Nya) maksudnya, Allah Maha Agung sifat-sifat-Nya, atau Dialah Yang mengangkat derajat orang-orang yang beriman di surga (Yang mempunyai Arasy) Yang menciptakannya (Yang menurunkan Ar-Ruuh) yakni wahyu (dari perintah-Nya) atau firman-nya (kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya, supaya dia memperingatkan) maksudnya, orang yang menerima wahyu itu diperintahkan untuk menyampaikan wahyu-Nya kepada manusia (tentang hari pertemuan) dapat dibaca At-Talaaqi atau At-Talaaqiy dengan memakai huruf Ya. Yakni hari kiamat, karena pada hari itu penduduk langit dan penduduk bumi bertemu, dan bertemu pula antara Yang Disembah dan yang menyembah, sebagaimana dipertemukan pula antara orang yang aniaya dan orang yang dianiaya.


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Selanjutnya Allah Subhaanahu wa Ta'aala karena keagungan dan kesempurnaan-Nya menyebutkan sesuatu yang menghendaki untuk berbuat ikhlas dalam beribadah kepada-Nya.

Bisa juga diartikan, bahwa Dia meninggikan derajat orang-orang mukmin di surga.

Yakni yang Mahatinggi, dimana Dia bersemayam di atas ‘Arsy-Nya. Derajat-Nya begitu tinggi sehingga jauh berbeda dengan makhluk-Nya, kedudukan-Nya pun sangat tinggi, sifat-sifat-Nya tampak jelas, Dzat-Nya tinggi sekali dan tidak ada amal yang dapat dipersembahkan kepada-Nya kecuali amal yang bersih, suci lagi menyucikan, yaitu ikhlas, dimana ia akan mengangkat derajat pemiliknya dan mendekatkan mereka kepada-Nya serta menjadikan mereka berada tinggi di atas yang lain.

Selanjutnya Allah Subhaanahu wa Ta'aala menyebutkan nikmat-Nya kepada hamba-hamba-Nya berupa risalah dan wahyu. Wahyu disebut dengan ruh, karena ia ibarat ruh bagi jasad, dimana jasad tidak akan hidup tanpanya. Oleh karena jasad tidak akan hidup kecuali dengan ruh, maka ruh itu sendiri tanpa wahyu tidak akan baik dan beruntung. Maka Allah Subhaanahu wa Ta'aala menurunkan wahyu dengan perintah-Nya, dimana di dalamnya terdapat manfaat bagi hamba dan maslahat mereka.

Yaitu para rasul yang Allah lebihkan dan istimewakan mereka dengan wahyu-Nya dan dengan berdakwah kepada kaumnya. Faedah diutusnya rasul adalah untuk menghasilkan kebahagiaan bagi hamba baik pada agama mereka, dunia mereka maupun akhirat mereka serta menyingkirkan kesengsaraan dari mereka baik pada agama, dunia maupun akhiratnya. Oleh karena itu, Allah Subhaanahu wa Ta'aala berfirman, “agar memperingatkan (manusia) tentang hari pertemuan (hari kiamat).”

Dia menakut-nakuti manusia dengannya, mendorong mereka untuk bersiap-siap menghadapinya dengan menyiapkan sebab-sebab yang dapat menyelamatkan seseorang pada hari itu.

Hari Kiamat disebut hari pertemuan karena ketika itu penghuni langit bertemu dengan penghuni bumi, yang menyembah bertemu yang disembah, yang beramal bertemu dengan amalnya, dan yang zalim bertemu dengan yang dizalimi.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Mu’min Ayat 15

Yakinlah dengan seyakin-yakinnya bahwa dialah yang mahatinggi derajat-Nya, dan dia pula yang memiliki 'arsy, dan yang menurunkan wah-yu yakni Al-Qur'an dengan perintah-Nya kepada siapa yang dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya untuk menjadi rasul-Nya, agar rasul itu memperingatkan manusia tentang hari pertemuan, yaitu hari kiamat. 16. Yaitu pada hari ketika mereka, manusia keluar dari kubur tanpa kemampuan menyembunyikan rahasia diri; dan tidak sesuatu pun keadaan perbuatan mereka yang tersembunyi di sisi Allah. Lalu Allah berfirman, 'milik siapakah kerajaan pada hari ini'' kemudian terdengar jawaban, 'milik Allah yang maha esa lagi maha mengalahkan. '.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Itulah kumpulan penjabaran dari banyak mufassir mengenai makna dan arti surat Al-Mu’min ayat 15 (arab-latin dan artinya), semoga membawa faidah untuk kita semua. Sokong usaha kami dengan memberi tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Konten Paling Banyak Dikaji

Ada ratusan topik yang paling banyak dikaji, seperti surat/ayat: Ali ‘Imran 14, Bersyukur, Yunus 40, Al-A’raf 26, Al-Isra 27, Yunus. Ada juga Ali ‘Imran 31, Ad-Dhuha 3, Luqman, Al-‘Ankabut 57, Al-Bayyinah 5, Al-Hujurat 6.

  1. Ali ‘Imran 14
  2. Bersyukur
  3. Yunus 40
  4. Al-A’raf 26
  5. Al-Isra 27
  6. Yunus
  7. Ali ‘Imran 31
  8. Ad-Dhuha 3
  9. Luqman
  10. Al-‘Ankabut 57
  11. Al-Bayyinah 5
  12. Al-Hujurat 6

Pencarian: annisa ayat 16, qs al isra ayat 25 dan artinya, annisa ayat 114, ar rum 30 21, surah 33 ayat 50

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.