Surat Shad Ayat 44

وَخُذْ بِيَدِكَ ضِغْثًا فَٱضْرِب بِّهِۦ وَلَا تَحْنَثْ ۗ إِنَّا وَجَدْنَٰهُ صَابِرًا ۚ نِّعْمَ ٱلْعَبْدُ ۖ إِنَّهُۥٓ أَوَّابٌ

Arab-Latin: Wa khuż biyadika ḍigṡan faḍrib bihī wa lā taḥnaṡ, innā wajadnāhu ṣābirā, ni'mal-'abd, innahū awwāb

Artinya: Dan ambillah dengan tanganmu seikat (rumput), maka pukullah dengan itu dan janganlah kamu melanggar sumpah. Sesungguhnya Kami dapati dia (Ayyub) seorang yang sabar. Dialah sebaik-baik hamba. Sesungguhnya dia amat taat (kepada Tuhan-nya).

« Shad 43Shad 45 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Kandungan Mendalam Mengenai Surat Shad Ayat 44

Paragraf di atas merupakan Surat Shad Ayat 44 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada berbagai kandungan mendalam dari ayat ini. Ada berbagai penjelasan dari berbagai pakar tafsir mengenai isi surat Shad ayat 44, antara lain seperti berikut:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Kami berfirman kepadanya ”ambilah seikat rumput dengan tanganmu atau yang semisal dengannya, pukullah istrimu dengannya untuk memenuhi sumpahmu, sehingga kamu tidak melanggar sumpah.” hal itu karena ayub bersupah akan memukul istrinya seratus kali bila Allah menyembuhkannya saat dia marah kepada istrinya gara-gara hal sepele saat dia sakit. Istri ayyub adalah wanita shalihah, maka Allah menyanyangi istrinya dan menyayanginya dengan keputusan tersebut. Sesungguhnya Kami mendapatkan ayyub sebagi seorang yang sabar menghadapi ujian, sebaik-baik hamba adalah dia, sesungguhnya dia gemar kembali menuju ketaatan kepada Allah.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

44. Dan Kami katakan kepadanya ketika Ayyub bersumpah untuk memukul istrinya: “Ambillah seikat ranting rerumputan dan sejenisnya, lalu pukullah dengan itu siapa yang kamu bersumpah untuk memukulnya, agar kamu tidak melanggar sumpahmu dan tidak pula menyakiti orang yang kamu cintai.” Kami mendapati Ayyub merupakan hamba yang sabar dalam menghadapi cobaan yang menimpanya; sungguh dia adalah sebaik-baik hamba yang bersabar dan taat kepada Tuhannya.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

44. Ketika Ayyub marah kepada istrinya, dia bersumpah untuk memukulnya sebanyak seratus cambukan, Kami berfirman kepadanya, “Wahai Ayyub! Ambillah seikat lidi pelepah kurma dan pukullah istrimu dengannya untuk memenuhi sumpahmu dan agar kamu tidak melanggar sumpah yang telah kamu ucapkan.” Maka dia melakukannya. Sesungguhnya Kami mendapati Ayyub adalah orang yang sabar menghadapi apa yang Kami ujikan kepadanya. Sebaik-baik hamba adalah Ayyub. Sesungguhnya dia banyak kembali dan berpulang kepada Allah.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

44. وَخُذْ بِيَدِكَ ضِغْثًا (Dan ambillah dengan tanganmu seikat (rumput))
Makna (الضغث) yakni seikat besar ranting-ranting.

فَاضْرِب بِّهِۦ وَلَا تَحْنَثْ ۗ( maka pukullah dengan itu dan janganlah kamu melanggar sumpah)
Yakni pukullah dengan seikat ranting itu dan janganlah kamu melanggar sumpahmu.
Ayyub telah bersumpah pada saat dia sedang sakit untuk memukul istrinya sebanyak seratus kali akibat kesalahan yang istrinya itu lakukan. Maka Allah memberinya jalan keluar untuk melaksanakan sumpahnya.
Kemudian Allah memuji Ayyub dengan firman-Nya:
إِنَّا وَجَدْنٰهُ صَابِرًا ۚ( Sesungguhnya Kami dapati dia (Ayyub) seorang yang sabar)
Yakni bersabar atas cobaan yang Kami berikan kepadanya; dia diuji dengan penyakit yang parah pada tubuhnya dan dengan sirnanya harta, istri, dan anak-anaknya, namun dia tetap bersabar.

نِّعْمَ الْعَبْدُ ۖ( Dialah sebaik-baik hamba)
Yakni sebaik-baik hamba adalah Ayyub.

إِنَّهُۥٓ أَوَّابٌ(Sesungguhnya dia amat taat (kepada Tuhan-nya))
Yakni yang senantiasa kembali kepada Allah dengan memohon ampun dan bertaubat.


📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia

1 ). Imam Sufyan bin Uyaynah berkata: Saya membaca Al-Qur'an dan menemukan ciri-ciri Sulaiman dengan kesejahteraan yang dimilikinya: { نِّعْمَ ٱلْعَبْدُ ۖ إِنَّهُۥٓ أَوَّابٌ } "Dialah sebaik-baik hamba. Sesungguhnya dia amat taat (kepada Tuhan-nya)", dan saya menemukan ciri-ciri Ayub dengan penderitaan yang dialaminya: { نِّعْمَ ٱلْعَبْدُ ۖ إِنَّهُۥٓ أَوَّابٌ } "Dialah sebaik-baik hamba. Sesungguhnya dia amat taat (kepada Tuhan-nya)", sehingga kedua sifat itu seimbang, dan yang ini dalam keadaan baik, dan yang ini menderita, maka aku mendapati rasa syukur menggantikan rasa sabar, Ketika keduanya menjadi seimbang, maka kesejahteraan yang disertai rasa syukur lebih aku sukai daripada musibah yang disertai kesabaran.

2 ). Allah ta'ala berfirman memuji Ayub: { إِنَّا وَجَدْنَٰهُ صَابِرًا ۚ نِّعْمَ ٱلْعَبْدُ ۖ إِنَّهُۥٓ أَوَّابٌ } "Sesungguhnya Kami dapati dia (Ayyub) seorang yang sabar. Dialah sebaik-baik hamba. Sesungguhnya dia amat taat (kepada Tuhan-nya)" disandarkan kepadanya lafadz: { نِّعْمَ ٱلْعَبْدُ } Karena Dia mendapatinya sabar, dan ini menandakan bahwa siapa yang tidak bersabar ketika diuji, maka: dia adalah hamba yang celaka.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

44. Dan ambillah seikat rumput dengan tanganmu, lalu pukullah istrimu dengan ikatan rumput tersebut, dan janganlah engkau melanggar sumpah. Pelanggaran: terjatuh dalam dosa disebabkan tidak melaksanakan sumpah. Dan Ayub telah bersumpah di dalam sakitnya, jika Allah memberikannya kesembuhan, maka ia akan memukul istrinya menggunakan ikatan tersebut sebanyak seratus kali pukulan, karena dosanya yang telah bertumpuk-tumpuk. Ayub merendahkan istrinya karena hajat, ketika Kami menguji Laki-laki yang bersabar atas suatu musibah, dialah sebaik-baik hamba, sesungguhnya Ayub telah banyak berserah diri pada Allah dengan bertaubat dan taat.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

{Ambillah dengan tanganmu seikat} satu ikat dari ujung daun kurma {lalu pukullah dengan itu dan janganlah melanggar sumpah} dan janganlah mengabaikan sumpahmu {Sesungguhnya Kami mendapati dia seorang yang sabar. Dialah sebaik-baik hamba. Sesungguhnya dia selalu kembali} kembali taat kepada Allah


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

44. “Dan ambillah dengan tanganmu seikat,” maksudnya, seikat rumput, “maka pukullah dengan itu dan janganlah kamu melanggar sumpah.” para ahli tafsir mengatakan, Ayyub dalam penderitaan dan sakitnya pernah marah terhadap istrinya karena beberapa persoalan, sehingga ia bersumpah kalau ia disembuhkan oleh Allah, niscaya ia akan mencambuk istrinya sebanyak 100 kali. Nah, setelah beliau disembuhkan oleh Allah, sedangkan istrinya sudah menjadi shalihah dan berbuat baik kepadanya –semoga Allah merahmati mereka berdoa-, lalu Allah memerintahkan kepadanya agar menderanya dengan seikat yang berisi seratus batang rumput satu kali deraan saja, sehingga dengan demikian ia berarti telah melaksanakan sumpahnya dengan baik. “SEsungguhnya kami dapati dia,” maksudnya, Ayyub “seorang yang sabar.” Yakni: Kami telah mengujinya dengan musibah besar, dan ia sabar karena mencari ridha Allah. “Dialah sebaik-baik hamba” yang telah menyempurnakan tingkatan-tingkatan ubidiyah pada saat kondisi senang dan susah, sulit dan lapang. “Sesungguhnya dia amat taat,” Maksudnya, orang yang selalu kembali kepada Allah dalam segala keperluan agama dan dunianya, banyak berdzikir, berdoa, mencintai dan mengabdikan diri kepada RabbNYa.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 41-44
Allah SWT memberitahukan tentang hamba dan RasulNya, nabi Ayub dan apa yang Dia limpahkan berupa penyakit yang mengenai tubuhnya, harta dan anaknya. Setelah hal itu telah lama, masa keadaannya semakin parah, dan waktunya yang ditakdirkan sudah habis dan waktunya sesuai dengan masa yang telah ditetapkan, maka nabi Ayyub memohon kepada Tuhan alam semesta, Tuhan semua rasul. Maka Allah SWT berfirman: ((Ya Tuhanku) sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang di antara semua penyayang) (Surah Al-Anbiya’: 83)
Disebutkan di sini Allah berfirman: (Dan ingatlah akan hamba Kami Ayyub ketika ia menyeru Tuhannya, "Sesungguhnya aku diganggu setan dengan kepayahan dan siksaan” (41)) Disebutkan bahwa makna yang dimaksud adalah penyakit yang menimpa tubuhnya dan siksaan pada harta dan anak-anaknya. Maka setelah itu Allah Yang Maha Penyayang mengabulkan doanya, kemudian Allah memerintahkan kepada Ayyub untuk bangkit dari tempat duduknya, dan menghentakkan kakinya ke bumi. Nabi Ayyub melakukannya, maka Dia memancarkan mata air dan memerintahkan kepadanya untuk mandi dengan air itu, maka lenyaplah semua penyakit yang ada pada tubuhnya, dan tubuhnya kembali sehat secara lahir dan bathin. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: ((Allah berfirman), "Hantamkanlah kakimu, inilah air yang sejuk untuk mandi dan untuk minum” (42))
Diriwayatkan dari Hammam bin Munabbih, dia berkata bahwa ini adalah apa yang diceritakan oleh Abu Hurairah bahwa Rasulullah SAW bersabda:”Ketika nabi Ayyub mandi telanjang, berjatuhanlah kepadanya belalang-belalang emas, maka nabi Ayyub mengambilnya dan memasukkannya ke dalam pakaiannya. Maka Tuhannya menyerunya,"Wahai nabi Ayyub, bukankah Aku telah memberimu kecukupan hingga kamu tidak memerlukan apa yang kamu saksikan itu?” nabi Ayyub menjawab, "Benar, ya Tuhanku, tetapi aku masih belum merasa cukup dengan berkahMu” Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Dan Kami anugerahi dia (dengan mengumpulkan kembali) keluarganya dan (Kami tambahkan) kepada mereka sebanyak mereka pula sebagai rahmat dari Kami dan pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai pikiran (43))
Al-Hasan dan Qatadah berkata bahwa Allah menghidupkan mereka baginya dan menambahkan kepadanya anak-anak yang sejumlah itu bersama mereka.
Firman Allah SWT: (sebagai rahmat dari Kami) yaitu dengan kesabaran, keteguhan, ketaatan, ketundukan, dan ketenangannya (dan pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai pikiran) yaitu agar orang yang memiliki akal mengetahui bahwa akibat dari kesabaran itu adalah keselamatan, jalan keluar, dan kesejahteraan. Firman Allah: (Dan ambillah dengan tanganmu seikat (rumput), maka pukullah dengan itu dan janganlah kamu melanggar sumpah) Demikian itu karena nabi Ayyub murka kepada istrinya, dan mendapati hal itu pada apa yang dilakukan istrinya. Setelah Allah menyembuhkan dan menjadikannya sehat, maka balasannya dengan pelayanan yang sempurna, kasih sayang dan kebaikan kepadanya itu dengan pukulan. Maka Allah memberi petunjuk untuk mengambil lidi sebanyak seratus buah yang semuanya dijadikan satu, lalu dipukulkan kepada istrinya sekali pukulan. Maka nabi Ayyub memenuhi sumpahnya, tidak melanggarnya, dan menunaikan nazarnya. Hal ini merupa­kan jalan keluar bagi orang yang bertakwa dan taat kepada Allah. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Sesungguhnya Kami dapati dia (Ayyub) seorang yang sabar. Dialah sebaik-baik hamba. Sesungguhnya dia amat taat (kepada Tuhannya)) Allah SWT memuji dan menyanjungnya bahwa dia adalah: (sebaik-baik hamba. Sesungguhnya dia amat taat (kepada Tuhannya)) yaitu banyak kembali, oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan menjadikan baginya jalan keluar (2) dan memberinya rezeki dari arah vang tiada disangka-sangka) (Surah Ath-Thalaq)


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Shad ayat 44: (Dan ambillah dengan tanganmu seikat rumput) yakni seikat rumput lalang atau seikat ranting-ranting (maka pukullah 292 dengan itu) istrimu, karena Nabi Ayub pernah bersumpah, bahwa ia sungguh akan memukul istrinya sebanyak seratus kali deraan, karena pada suatu hari ia pernah tidak menuruti perintahnya (dan janganlah kamu melanggar sumpah) dengan tidak memukulnya, lalu Nabi Ayub mengambil seratus tangkai kayu Idzkhir atau kayu lainnya, lalu ia memukulkannya sekali pukul kepada istrinya. (Sesungguhnya Kami dapati dia seorang yang sabar. Dialah sebaik-baik hamba) adalah Nabi Ayub. (Sesungguhnya dia amat taat) kepada Allah swt.


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Pada suatu ketika Ayyub ingat terhadap sumpahnya, bahwa dia akan memukul isterinya seratus kali jika sakitnya sembuh disebabkan istrinya pernah lalai mengurusinya sewaktu dia masih sakit. Akan tetapi timbul dalam hatinya rasa kasihan dan sayang kepada isterinya yang salehah sehingga dia tidak dapat memenuhi sumpahnya. Oleh sebab itu turunlah perintah Allah seperti yang tercantum dalam ayat 44 di atas, agar dia memenuhi sumpahnya, namun dengan tidak menyakitkan istrinya, yaitu memukulnya dengan seikat rumput sekali pukul. Dengan begitu, Ayyub telah melaksanakan sumpahnya dan tidak melanggarnya. Ini merupakan jalan keluar bagi orang yang bertakwa kepada Allah Subhaanahu wa Ta'aala dan kembali kepada-Nya.

Maksudnya, telah sempurna derajat kehambaannya baik ketika senang maupun susah, lapang maupun sempit. Ayat ini merupakan pujian Allah Subhaanahu wa Ta'aala kepada Nabi-Nya Ayyub alaihis salam atas kesabarannya.

Yakni Beliau banyak kembali kepada Allah dalam mengatasi berbagai masalah baik yang terkait dengan agama maupun dunia, banyak berdzikr dan berdoa, mencintai-Nya dan beribadah kepada-Nya. Allahumma a’inna ‘alaa dzikrika wa syukrika wa husni ‘ibaadatika.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Shad Ayat 44

Nabi ayyub pernah bersumpah akan memukul istrinya akibat kelalaiannya dalam merawat beliau. Allah mengizinkan beliau untuk melaksanakan sumpah itu tanpa mendatangkan rasa sakit berlebih kepada istrinya. Untuk itu Allah berfirman, 'dan ambillah seikat rumput dengan tanganmu, lalu pukullah istrimu sekali saja dengan itu dan janganlah engkau melanggar sumpah yang pernah kauucapkan. ' sesungguhnya kami dapati dia sebagi seorang yang sabar dan ikhlas dalam menghadapi cobaan. Dialah sebaik-baik hamba yang tidak pernah putus asa. Sungguh, dia sangat taat dalam melaksanakan perintah kami. Ujian dan cobaan bisa menimpa siapa saja. Jika hal itu dihadapi dengan sabar, tawakal, dan berusaha secara maksimal, niscaya Allah akan mengganti dengan imbalan lebih banyak, bahkan terkadang tidak terduga. 45. Demikianlah kisah nabi ayyub, salah satu nabi dari garis keturunan nabi ishak bin ibrahim. Seperti halnya nabi ayyub, ketabahan dan kesabaran juga ditunjukkan oleh leluhurnya. Dan ingatlah hamba-hamba kami yang taat melaksanakan perintah Allah, tabah menerima cobaan dan ujian, dan sabar menghadapi umatnya, yaitu nabi ibrahim, ishak, dan yakub. Mereka mempunyai kekuatan-kekuatan yang besar dan ilmu-ilmu agama. Dengan kekuatan mereka memimpin umat dan melaksanakan perintah-perintah Allah, dan dengan ilmu agama yang luas mereka membimbing orang lain.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Demikian variasi penjelasan dari kalangan ulama tafsir berkaitan isi dan arti surat Shad ayat 44 (arab-latin dan artinya), semoga membawa manfaat untuk kita bersama. Bantu syi'ar kami dengan memberi link ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Yang Paling Banyak Dicari

Tersedia ratusan materi yang paling banyak dicari, seperti surat/ayat: Al-‘Ankabut 57, Ali ‘Imran 14, Al-Bayyinah 5, Luqman, Ali ‘Imran 31, Bersyukur. Ada juga Yunus, Ad-Dhuha 3, Yunus 40, Al-A’raf 26, Al-Isra 27, Al-Hujurat 6.

  1. Al-‘Ankabut 57
  2. Ali ‘Imran 14
  3. Al-Bayyinah 5
  4. Luqman
  5. Ali ‘Imran 31
  6. Bersyukur
  7. Yunus
  8. Ad-Dhuha 3
  9. Yunus 40
  10. Al-A’raf 26
  11. Al-Isra 27
  12. Al-Hujurat 6

Pencarian: arti al ikhlas adalah, ayat al-qur'an tentang bersyukur dan artinya, wabil walidaini ihsana artinya, arti laisa kamislihi syaiun, 86 artinya

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.