Surat Yasin Ayat 77

أَوَلَمْ يَرَ ٱلْإِنسَٰنُ أَنَّا خَلَقْنَٰهُ مِن نُّطْفَةٍ فَإِذَا هُوَ خَصِيمٌ مُّبِينٌ

Arab-Latin: A wa lam yaral-insānu annā khalaqnāhu min nuṭfatin fa iżā huwa khaṣīmum mubīn

Artinya: Dan apakah manusia tidak memperhatikan bahwa Kami menciptakannya dari setitik air (mani), maka tiba-tiba ia menjadi penantang yang nyata!

« Yasin 76Yasin 78 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Pelajaran Penting Terkait Surat Yasin Ayat 77

Paragraf di atas merupakan Surat Yasin Ayat 77 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada bermacam pelajaran penting dari ayat ini. Didapati bermacam penjabaran dari para mufassirun terhadap makna surat Yasin ayat 77, di antaranya sebagaimana tercantum:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Apakah orang yang mengingkari kebangkitan tidak melihat awal mula penciptaannya sehingga dia bisa menjadikannya dalil akan tempat kembalinya. Sesungguhnya Kami menciptakan dia dari setetes air yang selanjutnya berproses sampai ia menjadi manusia dewasa, dan ternyata dia adalah pendebat yang ulung dan jelas menolak.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

77. Tidakkah manusia melihat awal mula penciptaannya; Kami menciptakannya dari air mani yang melewati berbagai tahap hingga dia menjadi manusia dewasa, namun ternyata dia menjadi makhluk yang banyak menentang dan membantah.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

77. Mengapa manusia yang mengingkari kebangkitan sesudah kematian tidak memikirkan bahwa sesungguhnya Kami menciptakannya dari air mani, kemudian dia melewati beberapa fase sebelum akhirnya lahir dan tumbuh, kemudian menjadi orang yang banyak mendebat dan membantah; mengapa manusia tidak melihat hal itu untuk mereka jadikan sebagai bukti atas kebangkitan?


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

77. أَوَلَمْ يَرَ الْإِنسٰنُ أَنَّا خَلَقْنٰهُ مِن نُّطْفَةٍ فَإِذَا هُوَ خَصِيمٌ مُّبِينٌ (Dan apakah manusia tidak memperhatikan bahwa Kami menciptakannya dari setitik air (mani), maka tiba-tiba ia menjadi penantang yang nyata)
Yakni tidakkah manusia memperhatikan bahwa Kami ciptakan mereka dari hal yang paling lemah, namun ternyata mereka tiba-tiba menjadi penentang Kami dalam hal yang telah ditegakkan bukti dan hujjah Allah didalamnya.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

77. Apakah setiap manusia khususnya orang yang mengingkari hari kebangkitan tidak mengetahui bahwa sesungguhnya Kami menciptakannya dari salah satu tetesan mani sebagai materi kehidupan sehingga dia sangan menentang Kami, berdebat dengan kebathilan dan mengingkari hari kebangkitan dengan jelas. Ibnu Abbas berkata: “Datanglah Al-‘Ash bin Wail kepada Rasulallah SAW dengan membawa tulang yang terpotong, lalu dia memotongnya dan berkata: “Wahai Muhammad, Apakah daging ini akan dibangkitkan usai terpotong-potong?” Beliau menjawab:”Iya, Allah akan membangkitkan daging ini lalu mematikanmu dan menghidupkanmu kemudian memasukkanmu ke dalam neraka Jahanam” Lalu turunlah ayat-ayat ini”


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Tidakkah manusia mengetahui bahwa Kami menciptakannya dari setetes mani. Kemudian tiba-tiba saja dia menjadi musuh} orang yang sangat menentang dan membantah {yang nyata} nyata terhadap apa yang dikatakan kepadanya dengan pertentangan yang kuat dan perkataan yang jelas


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

77. maka Allah berfirman, ”dan apakah manusia tidak memperhatikan,” yaitu manusia yang mengingkari kebangkitan atau ragu padanya, (memperhatikan) suatu perkara yang memberinya keyakinan sempurna kepada kepastiannya, yaitu awal mula penciptaannya “dari setitik air,” kemudian berubah-ubahnya dalam beberapa fase sedikit demi sedikit hingga menjadi besar dan menjadi anak remaja dan akalnyapun menjadi sempurna dan dewasa, “lalu tiba-tiba ia menjadi penantang yang nyata,” setelah sebelumnya penciptaannya dari setetes air.
Cobalah perhatikan perbedaan dua kondisi ini. Dan hendaknya ia mengetahui bahwa yang telah menciptakannya dari ketiadaan itu lebih kuasa lagi mengulangi penciptaannya kembali setelah ia tercerai berai dan hancur luluh!


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 77-80
Mujahid, Ikrimah, Urwah bin Az-Zubair, As-Suddi, dan Qatadah berkata bahwa Ubay bin Khalaf semoga dilaknat oleh Allah datang kepada Rasulullah SAW dengan membawa sebuah tulang yang rapuh, lalu dia meremasnya hingga hancur dan menebarkannya ke udara seraya berkata, "Wahai Muhammad, apakah kamu mengira bahwa Allah akan menghidupkan kembali tulang ini?" Rasulullah SAW menjawab: “Benar, Allah akan mematikanmu, kemudian membangkitkanmu hidup kembali, lalu menggiringmu ke neraka” Lalu turunlah ayat-ayat ini sampai akhir surah Yasin: (Dan apakah manusia tidak memperhatikan bahwa Kami menciptakannya dari setitik air (mani)), hingga akhir surah
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas, dia berkata bahwa sesungguhnya Al-Ash bin Wa'il memungut sepotong tulang dari sungai yang lebar, lalu menghancurkannya dengan tangannya, kemudian dia berkata kepada Rasulullah SAW, "Apakah Allah akan menghidupkan kembali hewan ini sesudah apa yang aku lihat sekarang?" Rasulullah SAW menjawab: “Benar, Allah akan mematikanmu, lalu menghidupkanmu, kemudian memasukkanmu ke dalam neraka Jahanam” Ibnu Abbas berkata bahwa setelah itu turunlah ayat-ayat yang terakhir surah Yasin.
Akan tetapi, bahwa sama saja apakah ayat-ayat ini diturunkan tentang dengan Ubay bin Khalaf, atau Al-Ash bin Wa'il, atau tentang keduanya, ayat ini mengandung makna umum mencakup semua orang yang mengingkari hari kebangkitan. Huruf alif dan lam yang ada di dalam firmanNya: (Dan apakah manusia tidak memperhatikan) untuk menunjukkan jenis yang mencakup semua orang yang mengingkari hari kebangkitan (bahwa Kami menciptakannya dari setitik air (mani), maka tiba-tiba ia menjadi penantang yang nyata) yaitu apakah orang yang mengingkari hari kebangkitan tidak menyimpulkan dari permulaan penciptaan dirinya yang menunjukkan kepada kembalinya dia? Karena sesungguhnya Allah memulai penciptaan manusia dari sari pati air yang hina. Dia menciptakannya dari sesuatu yang hina, lemah, dan kecil, sebagaimana Allah SWT berfirman: (Bukankah Kami menciptakan kamu dari air yang hina? (20) Kemudian Kami letakkan dia dalam tempat yang kokoh (Rahim) (21) Sampai waktu yang ditentukan (22)) (Surah Al Mursalat) dan (Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur) (Surah Al-Insan: 2) yaitu dari air mani yang bercampur, dan Dzat yang menciptakan manusia dari air mani yang lemah ini pasti mampu menghidupkannya kembali setelah mati.
Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Dan dia membuat perumpamaan bagi Kami; dan dia lupa kepada kejadiannya; ia berkata, "Siapakah yang dapat menghidupkan tulang-belulang yang telah hancur luluh?" (78)) yaitu dia menganggap mustahil bahwa Allah yang mempunyai kekuasaan yang agung yang telah menciptakan langit dan bumi ini dapat mengembalikan jasad dan tulang-belulang yang telah hancur. Dia melupakan dirinya, bahwa Allah telah menciptakannya dari ketiadaan menjadi ada, padahal kalau dia merenungkan kejadian dirinya, tentulah dia dapat mengetahui apa yang lebih agung daripada yang dia anggap mustahil, dia ingkari, dan dia tentang. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Katakanlah, "Ia akan dihidupkan oleh Tuhan yang menciptakannya pertama kali. Dan Dia Maha Mengetahui tentang segala makhluk (79)) yaitu mengetahui tulang-belulang yang berserakan di penjuru bumi, kemana perginya dan ke mana tercerai-berai.
Firman Allah SWT: (yaitu Tuhan yang menjadikan untukmu api dari kayu yang hijau, maka tiba-tiba kamu nyalakan (api) dari kayu itu (80)) yaitu Dzat yang menciptakan pohon ini dari air shingga menjadi pohon yang hijau dan segar yang berbuah dan dapat dipanen buahnya, kemudian Dia mengembalikannya hingga menjadi kayu yang kering dan dapat dijadikan sebagai kayu bakar. Demikianlah Dia Maha berbuat sesuai dengan yang Dia kehendaki, dan Maha Kuasa terhadap apa yang Dia inginkan, tidak ada sesuatupun yang dapat mencegahNya.
Qatadah berkata tentang firmanNya: (yaitu Tuhan yang menjadikan untukmu api dari kayu yang hijau, maka tiba-tiba kamu nyalakan (api) dari kayu itu (80)) dia berkata bahwa Dzat yang mengeluarkan api dari pohon itu mampu mengembalikannya hidup kembali.


📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Yasin ayat 77: Allah mengatakan kepada salah satu pembesar quraisy yang mengingkari hari kebangkitan : Bukankan dia melihat ketika dia mengingkari hari kebangkitan, yang bahwasanya, Kamilah yang memulai penciptaan sesuatu yang lemah dari air mani yang dijaga (dalam rahim)? Maka ketika telah besar dan berkuasa, jadilah permulaan laki-laki yang mendebat ? Kemudian mengingkari hari kebangkitan ?!


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dengan sanadnya yang sampai kepada Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhuma ia berkata, “Sesungguhnya Al ‘Aash bin Wa’il mengambil tulang dari Bath-ha’, lalu ia meremukkannya dengan tangannya, kemudian berkata kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, “Apakah Allah akan menghidupkan benda ini setelah hancur?” Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab, “Ya, Allah akan mematikanmu, kemudian membangkitkanmu dan akan memasukkanmu ke neraka Jahanam.” Ibnu Abbas berkata, “(Maka) turunlah beberapa ayat akhir surat Yaasiin.” (Hadits ini diriwayatkan pula oleh Hakim dalam Mustadraknya juz 2 hal. 429 dari jalan ‘Amr bin ‘Aun dari Hasyim dst. Ia berkata, “Shahih sesuai syarat dua syaikh (Bukhari-Muslim), namun keduanya tidak menyebutkannya.”).

Ayat yang mulia ini di dalamnya menyebutkan syubhat orang-orang yang mengingkari kebangkitan serta jawabannya.

Yaitu orang yang mengingkari kebangkitan dan meragukannya.

Lalu Allah merubah keadaannya sedikit demi sedikit sehingga menjadi sosok yang kuat.

Setelah diciptakan pertama kali dari air mani, maka perhatikanlah perbedaan antara keadaan keduanya, sungguh jauh berbeda. Oleh karena itu, hendaknya ia mengetahui, bahwa yang menciptakannya dari yang sebelumnya tidak ada tentu lebih mampu mengulanginya kembali setelah ia menjadi tulang-belulang.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Yasin Ayat 77

Beralih dari uraian tentang pendustaan kaum kafir kepada nabi Muhammad, Allah melalui ayat ini menjelaskan keniscayaan hari kebangkitan. Ayat ini turun untuk menjawab kelancangan al-''' bin w'il yang menantang rasulullah untuk membuktikan kemampuan Allah membangkitkan kembali tulang lapuk yang dibawanya. Dan tidakkah manusia memperhatikan bahwa kami menciptakannya dari setetes mani, kemudian setelah melalui berbagai proses ia lahir ke dunia dan tumbuh menjadi manusia sempurna, lalu ternyata dia menjadi musuh yang nyata! mereka berubah menjadi musuh dengan mengingkari hari kebangkitan. Sungguh, sikap ini tidak sejalan dengan akal sehat. 78. Demikianlah keingkaran manusia kepada kami. Dan dia membuat perumpamaan bagi kami dan melupakan asal kejadiannya dari setetes air mani yang hina. Dia berkata, 'siapakah yang dapat menghidupkan tulang belulang yang telah hancur luluh'' jika menyadari asal kejadiannya, tentu manusia akan percaya bahwa Allah mahakuasa menghidupkannya kembali sesudah mati.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Demikianlah beberapa penjabaran dari banyak mufassirin mengenai isi dan arti surat Yasin ayat 77 (arab-latin dan artinya), semoga membawa faidah bagi kita semua. Sokong usaha kami dengan memberikan link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Yang Terbanyak Dicari

Tersedia berbagai halaman yang terbanyak dicari, seperti surat/ayat: Al-Isra 32, Seribu Dinar, Adh-Dhuha, Al-Hujurat 13, Al-Qadr, Yusuf 28. Ada juga Do’a Setelah Adzan, Al-Fatihah, Al-A’la, Al-Falaq, Al-Kafirun, An-Naba.

  1. Al-Isra 32
  2. Seribu Dinar
  3. Adh-Dhuha
  4. Al-Hujurat 13
  5. Al-Qadr
  6. Yusuf 28
  7. Do’a Setelah Adzan
  8. Al-Fatihah
  9. Al-A’la
  10. Al-Falaq
  11. Al-Kafirun
  12. An-Naba

Pencarian: surah al-ahzab ayat 70, surat al fatihah ayat 4, an nahl ayat 64 latin, doa al fatihah latin, qs al fajr 27-30

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.