Surat Yasin Ayat 68
وَمَن نُّعَمِّرْهُ نُنَكِّسْهُ فِى ٱلْخَلْقِ ۖ أَفَلَا يَعْقِلُونَ
Arab-Latin: Wa man nu'ammir-hu nunakkis-hu fil-khalq, a fa lā ya'qilụn
Artinya: Dan barangsiapa yang Kami panjangkan umurnya niscaya Kami kembalikan dia kepada kejadian(nya). Maka apakah mereka tidak memikirkan?
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Kandungan Mendalam Berkaitan Surat Yasin Ayat 68
Paragraf di atas merupakan Surat Yasin Ayat 68 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada variasi kandungan mendalam dari ayat ini. Terdokumentasi variasi penjelasan dari para mufassir mengenai makna surat Yasin ayat 68, sebagiannya sebagaimana berikut:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Barangsiapa yang Kami panjangkan usianya sehingga dia tua renta, maka dia akan dikembalikan kepada keadannya semula saaat akalnya lemah dan jasadnya pun lemah. maka apakah mereka tidak berfikir bahwa Allah yang kuasa melakukan ini juga kuasa untuk membangkitkan mereka?
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
68. Barangsiapa yang Kami panjangkan umurnya hingga menua, maka Kami akan kembalikan keadaannya seperti ketika dia masih kecil; lemah badan dan akalnya. Tidakkah manusia berfikir bahwa Dzat Yang mampu melakukan hal ini, juga mampu membangkitkan mereka?
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
68. Manusia mana pun yang Kami panjangkan umurnya, Kami kembalikan dia ke masa lemah. Apakah mereka tidak memikirkan dengan akal mereka dan mengetahui bahwa alam ini bukan alam kekekalan dan keabadian, bahwa alam yang kekal adalah alam Akhirat.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
68. وَمَن نُّعَمِّرْهُ نُنَكِّسْهُ فِى الْخَلْقِ ۖ( Dan barangsiapa yang Kami panjangkan umurnya niscaya Kami kembalikan dia kepada kejadian(nya))
Yakni barangsiapa yang Kami panjangkan umurnya maka Kami akan ubah fisiknya dan Kami akan menjadikannya kebalikan dari keadaannya dia dulu yang penuh kekuatan dan kebugaran; Kami ganti kekuatan mereka menjadi kelemahan, dan Kami ganti masa muda mereka dengan masa tua.
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
68. Dan orang yang Kami panjangkan umurnya, Kami ubah bentuk fisiknya dan kondisinya dari kuat menjadi lemah dan cerdas menjadi pikun. Apakah mereka tidak berpikir bahwa Dzat yang berkuasa atas hal itu juga berkuasa atas sesuatu di masa depan berupa penghapusan, pengubahan dan pembangkitan sehingga mereka beriman?
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
{Siapa saja yang Kami panjangkan umurnya} Kami panjangkan umurnya {niscaya Kami akan membalik penciptaannya} mengubah penciptaannya dan menjadikannya berlawanan dengan keadaannya sebelumnya {Maka apakah mereka tidak berpikir
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
68. Allah berfirman, ”dan barangsiapa yang Kami panjangkan umurnya,” diantara manusia ini, “niscaya kami kembalikan mereka kepada kejadiannya,” niscaya ia kembali kepada kondisi awal ia diciptakan, yaitu kondisi lemah, lemah akal, dan lemah kekuatan. “maka apakah mereka tidak memikirkan,” bahwa seorang manusia itu kurang (lemah) dari segala sisi? Maka hendaklah mereka memanfaatkan kekuatan dan akal pikiran mereka dan menggunakannya dalam ketaatan kepada Rabbnya.
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 68-70
Allah SWT memberitahukan tentang anak cucu nabi Adam, bahwa setaip kali usianya dipanjangkan, maka dia dikembalikan kepada keadaan lemah setelah kuat dan lelah setelah semangat. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Allah, Dialah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah kuat itu lemah (kembali) dan beruban. Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya dan Dialah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa (54)) (Surah Ar-Rum) dan (dan di antara kamu ada yang dikembalikan kepada umur yang paling lemah (lanjut dan pikun) supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatu pun yang pernah diketahuinya) (Surah Al-Hajj: 5)
Makna yang dimaksud (hanya Allah yang lebih Mengetahui) memberitahukan tentang keadaan dunia ini, bahwa dia adalah negeri yang lenyap dan tempat persinggahan, bukan negeri yang abadi, dan tempat menetap. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Maka apakah mereka tidak memikirkan?) yaitu apakah mereka tidak berpikir dengan akal mereka tentang permulaan kejadian mereka, kemudian perjalanan hidup mereka yang berakhir di usia tua, lalu usia pikunnya agar mereka mengetahui bahwa mereka itu diciptakan untuk negeri lain bukan untuk menetap negeri yang fana, tempat berpindah, dan melarikan diri, yaitu negeri akhirat.
Firman Allah: (Dan Kami tidak mengajarkan syair kepadanya (Muhammad) dan bersyair itu tidaklah layak baginya) Allah SWT berfirman seraya memberitahukan tentang NabiNya, Muhammad SAW bahwa Dia tidak mengajarkan syair kepadanya (dan bersyair itu tidak layak baginya) yaitu beliau wataknya tidak diciptakan tidak untuk itu, maka beliau tidak baik, tidak menyukainya, dan tidak menciptakannya, Oleh karena itu disebutkan bahwa beliau SAW tidak menghafal suatu bait pun dengan wazan yang teratur, karena saat itu mereka mendendangkan syair tersebut sambil menggali parit, lalu mereka berkata:
“Ya Allah, sekiranya bukan karena Engkau, tentulah kami tidak mendapat petunjuk, dan tidak bersedekah serta tidak shalat”
“Maka turunkanlah ketenangan kepada kami, dan teguhkanlah kaki kami saat menghadapi musuh” “Sesungguhnya mereka telah berbuat melampaui batas terhadap kami. Apabila mereka menghendaki fitnah terhadap diri kami, maka kami menolaknya”
Nabi SAW mengucapkan kalimat “abaina” dengan suara keras dan nada yang panjang. Hal ini diriwayatkan dalam hadits shahih Bukhari Muslim juga. Demikian juga dibuktikan bahwa Nabi SAW bersabda dalam hari perang Hunain yaitu ucapan seorang penyair yang menunggangi baghal maju menguak barisan musuh:
“Aku adalah nabi, tidak pernah dusta; aku adalah putra Abdul Muthalib”
Akan tetapi, mereka berkata bahwa hal ini terjadi secara kebetulan tanpa sengaja bertepatan dengan wazan syair, bahkan tanpa sengaja Nabi SAW mengucapkannya. Demikian juga yang disebutkan dalam hadits shahih Bukhari Muslim dari Jundub bin Abdullah, dia berkata bahwa ketika kami bersama Rasulullah SAW dalam sebuah gua, tiba-tiba jari telunjuk beliau terluka hingga berdarah. Maka Nabi SAW bersabda:
“Tidaklah engkau ini selain jari telunjuk yang terluka padahal dalam perang di jalan Allah engkau tidak mengalami hal ini”
Semuanya ini tidak bertentangan dengan kenyataan bahwa beliau SAW adalah seorang yang tidak mengenal syair dan itu tidak layak baginya, karena sesungguhnya Allah SWT hanya mengajarkan kepadanya Al-Qur'an: (yang tidak datang kepadanya kebatilan, baik dari depan maupun dari belakangnya, yang diturunkan dari Tuhan Yang Maha Bijaksana lagi Maha Terpuji (42)) (Surah Fushshilat) Al-Qur'an bukanlah syair, sebagaimana yang disangka segolongan orang-orang bodoh dari kalangan orang-orang Quraisy, bukan ilmu dukun, bukan buat-buatan, dan bukan sihir yang dipelajari, seperti yang diduga oleh pendapat-pendapat sesat dan pendapat-pendapat orang-orang yang bodoh. Sungguh Rasulullah SAW secara fitrah menolak syair, dan beliau bukan diciptakan sebagai penyair.
Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Dan Kami tidak mengajarkan syair kepadanya) yaitu, Allah tidak mengajarkan syair kepada nabi Muhammad (dan bersyair itu tidak layak baginya) yaitu tidak pantas bagi beliau (Al-Qur’an itu tidak lain hanyalah pelajaran dan kitab yang memberi penerangan) yaitu apa yang Kami ajarkan kepadanya (tidak lain hanyalah pelajaran dan kitab yang memberi penerangan) yaitu yang jelas dan gamblang bagi orang yang mau merenungkan dan memikirkannya. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (supaya dia (Muhammad) memberi peringatan kepada orang-orang yang hidup) yaitu, supaya dengan Al-Qur'an yang memberi penjelasan itu dia memberi peringatan kepada semua makhluk hidup di muka bumi ini. Sebagaimana firmanNya: (supaya dengan Al-Qur’an ini aku memberi peringatan kepadamu dan kepada orang-orang yang sampai Al-Qur’an (kepadanya)) (Surah Al-An'am: 19) dan (Dan barangsiapa di antara mereka (kaum Quraisy) dan sekutu-sekutunya yang kafir kepada Al-Qur’an, maka nerakalah tempat yang diancamkan baginya) (Surah Hud: 17) dan sesungguhnya orang yang mengambil manfaat dengan peringatannya hanya orang yang hidup hatinya dan terang pandangannya, sebagaimana yang dikatakan Qatadah,”Hidup hatinya dan hidup pandangannya.
(supaya pastilah ketetapan (azab) terhadap orang-orang kafir) yaitu, rahmat bagi orang-orang mukmin dan hujjah terhadap orang-orang kafir
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat Yasin ayat 68: Allah menyebutkan diantara dari sunatullah pagi makhluk-Nya yaitu menjadikan manusia kembali lemah dalam masa tuanya sebagaimana ia diciptakan pertama kali, maka tidakkah kalian berfikir akan hal ini? Tidakkah bagi kalian memiliki akal yang mengetahui bahwasanya yang menciptakan manusia adalah yang maha mampu membangkitkan setelah kematian?
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Maksudnya, kembali menjadi lemah dan kurang akal.
Bahwa yang berkuasa seperti itu berkuasa pula membangkitkan yang telah mati, sehingga mereka pun mau beriman. Atau maksudnya, maka mengapa mereka tidak mengerti bahwa manusia memiliki kekurangan dari berbagai sisi, oleh karena itu seharusnya mereka gunakan kekuatan dan akal mereka untuk ketaatan kepada Allah Subhaanahu wa Ta'aala.
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Yasin Ayat 68
Dan ingatlah wahai anak cucu adam, barang siapa kami panjangkan umurnya niscaya kami kembalikan dia kepada awal kejadiannya. Pada saat itu dia kembali lemah dan kurang akal, layaknya anak kecil, sehingga tidak kuat lagi melakukan ibadah yang berat. Maka, mengapa mereka tidak mengerti dan memanfaatkan kesempatan selagi muda'69. Kumpulan ayat berikut menyangkal orang kafir yang menuduh Al-Qur'an adalah syair ciptaan nabi Muhammad. Dan kami tidak meng-ajarkan syair kepadanya dan bersyair itu tidaklah pantas baginya karena syair adalah buah khayalan. Nabi Muhammad adalah rasul yang Allah tugaskan untuk menyampaikan wahyu, dan Al-Qur'an itu adalah wahyu Allah yang kandungannya tidak lain hanyalah pelajaran untuk memperbaiki umat dan merupakan kitab yang jelas dalam menerangkan hukum dan syariat Allah.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Itulah bermacam penafsiran dari banyak ahli tafsir berkaitan makna dan arti surat Yasin ayat 68 (arab-latin dan artinya), semoga memberi kebaikan untuk kita semua. Bantu dakwah kami dengan memberikan link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.