Surat Al-‘Ankabut Ayat 18

وَإِن تُكَذِّبُوا۟ فَقَدْ كَذَّبَ أُمَمٌ مِّن قَبْلِكُمْ ۖ وَمَا عَلَى ٱلرَّسُولِ إِلَّا ٱلْبَلَٰغُ ٱلْمُبِينُ

Arab-Latin: Wa in tukażżibụ fa qad każżaba umamum ming qablikum, wa mā 'alar-rasụli illal-balāgul-mubīn

Artinya: Dan jika kamu (orang kafir) mendustakan, maka umat yang sebelum kamu juga telah mendustakan. Dan kewajiban rasul itu, tidak lain hanyalah menyampaikan (agama Allah) dengan seterang-terangnya".

« Al-'Ankabut 17Al-'Ankabut 19 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Kandungan Menarik Terkait Dengan Surat Al-‘Ankabut Ayat 18

Paragraf di atas merupakan Surat Al-‘Ankabut Ayat 18 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beragam kandungan menarik dari ayat ini. Ada beragam penjelasan dari kalangan mufassirun berkaitan makna surat Al-‘Ankabut ayat 18, antara lain sebagaimana tertera:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Jika kalian (wahai manusia) mendustakan Rasul Kami, Muhammad, dalam risalah yang kalian diajak untuk mengikutinya, yaitu beribadah kepada Allah saja, maka sesungguhnya umat-umat sebelum kalian telah mendustakan para rasul mereka terkait risalah yang diserukan kepada mereka yang berupa kebenaran. Akibatnya, kemurkaan Allah menimpa mereka. Dan Rasulullah Muhammad tidaklah berkewajiban kecuali hanya menyampaikan kepada kalian risalah dari Allah dengan penjelasan yang sejelas-jelasnya, dan sungguh ia telah melakukannya.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

18. Firman Allah ini ditujukan kepada orang-orang musyrik Quraisy dan orang-orang yang mendustakan lainnya, yang Allah sampaikan di antara perkataan Ibrahim dengan kaumnya. Jika kalian mendustakan dan berpaling dari dakwah Nabi Muhammad agar kalian menyembah Allah semata, maka telah ada contoh bagi kalian dari umat-umat terdahulu, mereka mendapat kemurkaan dari Allah akibat dosa-dosa yang mereka lakukan. Dan Kami tidak membebani rasul Kami melainkan hanya untuk menyampaikan risalah dengan jelas.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

18. Jika kalian -wahai orang-orang musyrik- mendustakan apa yang dibawa oleh Muhammad -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-, maka sesungguhnya umat-umat sebelum kalian telah mendustakan, seperti kaum Nuh, 'Ād dan Ṡamūd. Kewajiban Rasul hanyalah menyampaikan dengan sejelas-jelasnya, dan dia telah menyampaikan kepada kalian apa yang diperintahkan oleh Rabbnya untuk disampaikan kepada kalian.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

18. وَإِن تُكَذِّبُوا۟ فَقَدْ كَذَّبَ أُمَمٌ مِّن قَبْلِكُمْ ۖ (Dan jika kamu (orang kafir) mendustakan, maka umat yang sebelum kamu juga telah mendustakan)
Yakni jika kalian mendustakan Muhammad, maka itu sudah menjadi kebiasaan orang-orang kafir dalam menyikapi nabi-nabi sebelumnya.

وَمَا عَلَى الرَّسُولِ إِلَّا الْبَلٰغُ الْمُبِينُ(Dan kewajiban rasul itu, tidak lain hanyalah menyampaikan (agama Allah) dengan seterang-terangnya”)
Yakni menyampaikan kepada kaumnya, dan dia tidak memiliki kewajiban untuk menjadikan kaumnya menerima hidayah dan dia tidak memang tidak akan mampu melakukan itu.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

18. Dan jika kalian mendustakan risalahku, maka sungguh banyak umat sebelumku dan sebelum kalian yang telah mendustakan rasul-rasul mereka. Dan kewajiban rasul itu tidak lain kecuali menyampaikan dengan jelas dakwahnya kepada kaumnya dan tidak ada kapasitas baginya untuk memberi hidayah kepada mereka


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H


17-18. Setelah Allah memerintah mereka beribadah dan bertakwa kepadaNya, lalu Dia melarang mereka beribadah kepada berhala, dan menjelaskan kerapuhannya dan ketidakberhakannya untuk diibadahi, seraya berfirman, “Sesungguhnya apa yang kamu sembah selain Allah itu adalah berhala, dan kamu membuat dusta,” kalian yang memahatnya dan kalian yang membuatnya dengan tangan kalian, dan kalian pula yang membuat nama-nama sembahan untuk berhala itu, dan kalian mengada-adakan kedustaan dengan memerintahkan untuk menyembahnya dan berpegang teguh kepada yang demikian, “Sesungguhnya yang “ kamu sembah “selain Allah itu,” di dalam kerapuhannya, dan bahwa sesungguhnya ia tidak mempunyai sesuatu yang dapat menjadikannya untuk disembah, “ia tidak mampu memberikan rizki kepadamu,” seakan-akan di sini dikatakan, “Sudah jelas sekali bagi kami bahwa berhala-berhala ini adalah makhluk (ciptaan) yang lemah, tidak mampu memberikan manfaat atau menimpakan bahaya, tidak pula mematikan, menghidupkan atau membangkitkan kembali. Dan sesungguhnya siapa saja yang demikian keadaannya maka ia sama sekali, sedikit pun tidak memiliki hak untuk disembah dan dipertuhankan. Sedangkan hati pasti selalu mencari sembahan yang dipertuhankannya dan kepadaNya ia meminta segala hajatnya.
Kemudian Allah berfirman seraya menghimbau mereka beribadah hanya kepada yang berhak disembah, “Maka mintalah rizki itu di sisi Allah,” karena Dia-lah yang mempermudah rizki lagi menentukan, yang mengabulkan permohonan orang yang berdoa kepadaNya untuk kebaikan agama dan dunianya, “dan sembahlah Dia,” semata, tidak ada sekutu bagiNya, karena hanya Dia Yang Mahasempurna, Maha Pemberi manfaat, Maha menimpakan bahaya, Yang Esa dalam mengatur, “dan bersyukurlah kepadaNya” semata, karena seluruh apa saja berupa nikmat yang sampai kepada manusia adalah dariNya; dan seluruh apa saja yang tertolak dari mereka berupa bencana, maka Dia-lah yang menolaknya. “Hanya kepadaNya kamu akan dikembalikan,” lalu Dia akan membalas kalian atas amal yang telah kalian kerjakan, dan Dia akan menerangkan kepada kalian apa saja yang telah kalian rahasiakan dan apa yang kalian tampakkan. Maka waspadalah saat datang kepadaNya sedangkan kalian dalam keadaan musyrik, dan sukailah apa saja yang dapat membuat kalian dekat kepadaNya dan membuat Dia memberikan pahala di saat kedatangan kalian kepadaNya.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 16-18
Allah SWT memberitahukan tentang hamba, rasul, dan kekasihnya, yaitu nabi Ibrahim, imam orang-orang yang lurus, bahwa dia menyeru kaumnya untuk menyembah hanya kepada Allah, tidak ada sekutu bagiNya, mengikhlaskan diri hanya kepadaNya dalam bertakwa, mencari rezeki hanya dariNya, tidak ada sekutu bagiNya, dan mengesakanNya dalam bersyukur, karena sesungguhnya hanya kepadaNyalah rasa syukur diberikan atas semua nikmat, tidak ada yang berhak menerimanya selain Dia. Jadi nabi Ibrahim berkata kepada kaumnya: (Sembahlah Allah olehmu dan bertakwalah kepadaNya) yaitu, ikhlaslah dalam beribadah dan takut hanya kepadaNya (Yang demikian itu adalah lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui) yaitu jika kalian melakukan hal itu, maka kalian akan mendapatkan kebaikan di dunia dan akhirat, dan kejahatan akan terhindar dari kalian di dunia dan akhirat.
Kemudian Allah SWT memberitahukan bahwa berhala-berhala yang mereka sembah itu tidak dapat memberikan mudharat dan manfaat. Berhala-berhala itu tidak lain hanyalah buat-buatan kalian belaka, lalu kalian memberinya nama-nama sebagai tuhan-tuhan. Sesungguhnya berhala-berhala itu hanya makhluk seperti kalian. Demikianlah yang diriwayatkan Ibnu Abbas.Pendapat ini juga dikatakan Mujahid dan As-Suddi.
Al-Walibi meriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa kalian membuat-buat berita bohong, yaitu kalian menjadikannya sebagai berhala-berhala” Pendapat ini dipilih oleh Ibnu Jarir.
Berhala-berhala itu tidak memiliki rezeki bagi kalian (maka mintalah rezeki itu di sisi Allah) Ungkapan ini merupakan ungkapan Hasr yang paling kuat, sebagaimana firmanNya: (Hanya kepadaMulah kami menyembah, dan hanya kepadaMulah kami memohon pertolongan (5)) (Surah Al-Fatihah) dan (Ya Tuhanku, bangunlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam surga) (Surah At-Tahrim: 11) Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (maka mintalah rezeki itu di sisi Allah) yaitu bukan kepada selainNya, karena sesungguhnya selain Allah itu tidak memiliki apa pun (dan sembahlah Dia dan bersyukurlah kepada-Nya) yaitu, makanlah sebagian dari rezekiNya, sembahlah Dia semata dan bersyukurlah kepadaNya atas semua nikmat yang telah Dia limpahkan kepada kalian (Hanya kepada-Nyalah kamu dikembalikan) yaitu pada hari kiamat, lalu Dia akan membalas setiap orang sesuai dengan amal perbuatannya
Firman Allah SWT: (Dan jika kamu (orang kafir) mendustakan, maka umat yang sebelum kamu juga telah mendustakan) yaitu telah sampai kepada kalian azab dan pembalasan yang menimpa mereka karena menentang para rasul (Dan kewajiban rasul-rasul itu, tidak lain hanyalah menyampai­kan (agama Allah) dengan sejelas-jelasnya) yaitu tugas rasul hanya menyampaikan kepada kalian apa yang diperintahkan Allah kepadanya berupa risalah. Dan Allah menyesatkan siapa saja yang Dia kehendaki serta memberi petunjuk siapa saja yang Dia kehendaki. Maka berbuatlah dengan rajin untuk kemanfaatan diri kalian agar kalian menjadi orang-orang yang berbahagia.
Qatadah berkata terkait firmanNya: (Dan jika kamu (orang kafir) mendustakan, maka umat yang sebelum kamu juga telah mendustakan) dia berkata, yaitu menghibur hati Nabi SAW. Menurut Qatadah bahwa kalimat ini terpisah dari kalimat pertama, dan yang berhubungan dengan ini yaitu firmanNya: (Maka tidak adalah jawaban kaumnya) (Surah Al-Kahfi: 24) Demikian juga yang dinaskan Ibnu Jarir. Yang tampak dari konteks ayat bahwa semua ini merupakan perkataan nabi Ibrahim yang berhujjah untuk meneguhkan adanya hari kebangkitan, karena setelahnya terdapat firmanNya: (Maka tidak adalah jawaban kaumnya). Hanya Allah yang lebih Mengetahui.


📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Al-‘Ankabut ayat 18: Sungguh kalian wahai penduduk Mekkah mendustakan ayat-ayat Allah, dan kalian mengingkari Rasulullah ﷺ; Sungguh telah berlalu kaum yang mendustakan para rasul mereka, maka balasan bagi mereka adalah kebinasaan dan kerugian yang nyata, dan tidaklah bagi rasul-rasul Kami kecuali hanyalah menyampaikan dengan penjelasan yang jelas, sehingga tegaklah hujjah bagi kalian.


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Kedua kisah di atas, merupakan hiburan bagi Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam, dan pada ayat selanjutnya Allah Subhaanahu wa Ta'aala berfirman tentang kaumnya.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-‘Ankabut Ayat 18

Dan jika kamu orang-orang kafir terus-menerus mendustakan ajaran Allah yang disampaikan oleh rasul Muhammad, maka ketahuilah, sungguh, umat sebelum kamu juga telah mendustakan para rasul. Tetapi mereka tidak dapat memberi mudarat kepada rasul-rasul itu, bahkan sebenarnya mereka membuat kemudaratan kepada diri mereka sendiri, yaitu ketika mereka dihancurkan oleh Allah karena pendustaan mereka itu. Dan kewajiban rasul itu hanyalah menyampaikan agama Allah kepada kaumnya dengan uraian serta praktek dan contoh pengamalan tuntunan Allah yang jelas dan dengan cara seterang-terangnya. '19. Dan apakah mereka lengah sehingga tidak memperhatikan bagaimana Allah senantiasa memulai penciptaan semua makhluk, termasuk manusia, dari tiada. Setelah Allah menciptakan mereka kemudian dia meng-ulanginya kembali setelah hancur dan binasa dengan mengembalikan penciptaan itu seperti semula. Sungguh, mengembalikan penciptaan yang demikian itu sangatlah mudah bagi Allah. Jika demikian, bagaimana mereka mengingkari pengembalian manusia hidup kembali kelak di hari kemudian'.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Demikianlah berbagai penafsiran dari kalangan ulama terkait kandungan dan arti surat Al-‘Ankabut ayat 18 (arab-latin dan artinya), moga-moga berfaidah untuk kita semua. Bantulah usaha kami dengan memberi tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Link Paling Banyak Dibaca

Telaah ratusan halaman yang paling banyak dibaca, seperti surat/ayat: Ali ‘Imran 133, Al-Jumu’ah 9, Al-Baqarah 2, Ali ‘Imran 134, Al-Isra 1, Al-Baqarah 186. Juga Al-Baqarah 30, Az-Zariyat 56, Ar-Ra’d, Al-Isra 23-24, Al-Ahzab 21, Al-Infithar.

  1. Ali ‘Imran 133
  2. Al-Jumu’ah 9
  3. Al-Baqarah 2
  4. Ali ‘Imran 134
  5. Al-Isra 1
  6. Al-Baqarah 186
  7. Al-Baqarah 30
  8. Az-Zariyat 56
  9. Ar-Ra’d
  10. Al-Isra 23-24
  11. Al-Ahzab 21
  12. Al-Infithar

Pencarian: asy syam artinya, qs 7 ayat 189, quran surat al-baqarah ayat 164, surah an najiyah, 4 ayat terakhir al hasyr

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.