Surat Al-‘Ankabut Ayat 17
إِنَّمَا تَعْبُدُونَ مِن دُونِ ٱللَّهِ أَوْثَٰنًا وَتَخْلُقُونَ إِفْكًا ۚ إِنَّ ٱلَّذِينَ تَعْبُدُونَ مِن دُونِ ٱللَّهِ لَا يَمْلِكُونَ لَكُمْ رِزْقًا فَٱبْتَغُوا۟ عِندَ ٱللَّهِ ٱلرِّزْقَ وَٱعْبُدُوهُ وَٱشْكُرُوا۟ لَهُۥٓ ۖ إِلَيْهِ تُرْجَعُونَ
Arab-Latin: Innamā ta'budụna min dụnillāhi auṡānaw wa takhluqụna ifkā, innallażīna ta'budụna min dụnillāhi lā yamlikụna lakum rizqan fabtagụ 'indallāhir-rizqa wa'budụhu wasykurụ lah, ilaihi turja'ụn
Artinya: Sesungguhnya apa yang kamu sembah selain Allah itu adalah berhala, dan kamu membuat dusta. Sesungguhnya yang kamu sembah selain Allah itu tidak mampu memberikan rezeki kepadamu; maka mintalah rezeki itu di sisi Allah, dan sembahlah Dia dan bersyukurlah kepada-Nya. Hanya kepada-Nya-lah kamu akan dikembalikan.
« Al-'Ankabut 16 ✵ Al-'Ankabut 18 »
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Hikmah Mendalam Berkaitan Surat Al-‘Ankabut Ayat 17
Paragraf di atas merupakan Surat Al-‘Ankabut Ayat 17 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beragam hikmah mendalam dari ayat ini. Terdokumentasikan beragam penafsiran dari beragam ulama tafsir mengenai kandungan surat Al-‘Ankabut ayat 17, misalnya seperti di bawah ini:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Apa yang kalian sembah (wahai kaum) selain Allah kecuali berhala-berhala saja, dan kalian membuat-buat kedustaan dengan menamakannya sebagai tuhan-tuhan sembahan. Sesungguhnya berhala-hala kalian yang kalian sembah selain Allah itu tidak mampu memberikan rizki apa pun kepada kalian. Maka carilah rizki dari sisi Allah, bukan dari berhala-berhala kalian. Dan ikhlaskanlah ibadah hanya kepadaNya, begitu juga rasa syukur atas rizkiNya bagi kalian. Kepada Allah kalian akan dikembalikan setelah kematian kalian. Kemudian Dia akan memberikan balasan kepada kalian sesuai dengan apa yang kalian perbuat.”
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
17. Hai kaumku, kalian enggan menyembah Allah, tetap menyembah batu yang kalian pahat dengan tangan kalian sendiri dalam berbagai bentuk namun tidak dapat hidup, dan membuat kisah-kisah dusta.
Berhala-berhala yang kalian sembah selain Allah tidak memberi kalian rezeki apapun, dan seharusnya kalian meminta rezeki dari Allah yang menjadi sumber kehidupan kalian, dan menyembah Allah semata dan mensyukuri segala kenikmatan dari-Nya. kepada Allah tempat kembali, untuk membalas hamba-hamba-Nya sesuai dengan amal perbuatan mereka.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
17. Sesungguhnya kalian -wahai orang-orang musyrik- hanyalah menyembah berhala-berhala yang tidak mampu memberi manfaat dan tidak pula menghindarkan dari mudarat, dan kalian telah mengada-adakan kedustaan tatkala kalian menganggap bahwa ia berhak untuk disembah. Sesungguhnya yang kalian sembah selain Allah itu tidak mampu memberikan rezeki kepada kalian, maka mintalah rezeki kepada Allah Yang Maha Pemberi rezeki dan sembahlah Dia semata serta bersyukurlah kepada-Nya atas rezeki yang telah dikaruniakan kepada kalian. Hanya kepada-Nya lah kalian dikembalikan pada hari Kiamat untuk mendapatkan perhitungan dan pembalasan, bukan kepada berhala-berhala kalian.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
17. إِنَّمَا تَعْبُدُونَ مِن دُونِ اللهِ أَوْثٰنًا (Sesungguhnya apa yang kamu sembah selain Allah itu adalah berhala)
Ibrahim menerangkan kepada mereka bahwa mereka menyembah sesuatu yang tidak dapat memberi manfaat atau mudharat, tidak dapat mendengar dan melihat.
Makna (الأوثان) sama dengan (الأصنام). Namun pendapat lain mengatakan bahwa (الأصنام) adalah patung yang terbuat dari emas, perak, atau logam. Sedangkan (الأوثان) adalah patung yang terbuat dari tanah liat atau batu.
وَتَخْلُقُونَ إِفْكًا ۚ( dan kamu membuat dusta)
Yakni kalian hanya menyembah patung-patung yang kalian buat sendiri, kalian berdusta dengan mengatakan bahwa patung-patung itu adalah tuhan-tuhan yang disembah.
إِنَّ الَّذِينَ تَعْبُدُونَ مِن دُونِ اللهِ لَا يَمْلِكُونَ لَكُمْ رِزْقًا(esungguhnya yang kamu sembah selain Allah itu tidak mampu memberikan rezeki kepadamu)
Yakni mereka tidak akan mampu memberi kalian rezeki sedikitpun.
فَابْتَغُوا۟ عِندَ اللهِ الرِّزْقَ(maka mintalah rezeki itu di sisi Allah)
Yakni berharaplah rezeki dari Allah, sebab di sisi-Nya segala rezeki, dan mintalah dari-Nya karunia-Nya, serta sembahlah Dia semata tanpa menyekutukan-Nya dengan yang lain.
📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia
Harus ada usaha dan kerja keras untuk menggapai rezeki walau dalam mengusahaknnya ada banyak jalan yang harus ditempuh, karena sesungguhnya Allah ta'ala berfirman: { فَٱبْتَغُوا۟ عِندَ ٱللَّهِ ٱلرِّزْقَ } "maka mintalah rezeki itu di sisi Allah"
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
17. Wahai kaumku, sesungguhnya apa yang kalian sembah selain Allah berupa berhala-berhala itu tidak memberi mahdharat dan manfaat. (Al-Watsanu adalah sesuatu yang dibuat dari material keras atau batu. Ash-Shanamu adalah sesuatu yang dibuat dari logam seperti tembaga atau sejenisnya. Dan At-Timtsal adalah suatu ilustrasi dari makhluk hidup) Kalian menciptakan berhala yang kalian sebut sebagai tuhan itu adalah suatu kebohongan dan kepalsuan. Sesungguhnya berhala-berhala yang kalian sembah selain Allah itu tidak mampu memberi sedikitpun rejeki untuk kalian, maka carilah rejeki di sisi Allah. Hanya Dialah Dzat yang Maha Pemberi Rejeki. Dialah sang Pemilik rejeki. Menyembahlah hanya kepadaNya dengan ikhlas dan bersyukurlah kepadanya atas nikmat yang telah dilimpahkan kepada kalian. Hanya kepadaNyala kalian dikembalikan pada hari kiamat untuk dibalas dan dihisab.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
17-18. Setelah Allah memerintah mereka beribadah dan bertakwa kepadaNya, lalu Dia melarang mereka beribadah kepada berhala, dan menjelaskan kerapuhannya dan ketidakberhakannya untuk diibadahi, seraya berfirman, “Sesungguhnya apa yang kamu sembah selain Allah itu adalah berhala, dan kamu membuat dusta,” kalian yang memahatnya dan kalian yang membuatnya dengan tangan kalian, dan kalian pula yang membuat nama-nama sembahan untuk berhala itu, dan kalian mengada-adakan kedustaan dengan memerintahkan untuk menyembahnya dan berpegang teguh kepada yang demikian, “Sesungguhnya yang “ kamu sembah “selain Allah itu,” di dalam kerapuhannya, dan bahwa sesungguhnya ia tidak mempunyai sesuatu yang dapat menjadikannya untuk disembah, “ia tidak mampu memberikan rizki kepadamu,” seakan-akan di sini dikatakan, “Sudah jelas sekali bagi kami bahwa berhala-berhala ini adalah makhluk (ciptaan) yang lemah, tidak mampu memberikan manfaat atau menimpakan bahaya, tidak pula mematikan, menghidupkan atau membangkitkan kembali. Dan sesungguhnya siapa saja yang demikian keadaannya maka ia sama sekali, sedikit pun tidak memiliki hak untuk disembah dan dipertuhankan. Sedangkan hati pasti selalu mencari sembahan yang dipertuhankannya dan kepadaNya ia meminta segala hajatnya.
Kemudian Allah berfirman seraya menghimbau mereka beribadah hanya kepada yang berhak disembah, “Maka mintalah rizki itu di sisi Allah,” karena Dia-lah yang mempermudah rizki lagi menentukan, yang mengabulkan permohonan orang yang berdoa kepadaNya untuk kebaikan agama dan dunianya, “dan sembahlah Dia,” semata, tidak ada sekutu bagiNya, karena hanya Dia Yang Mahasempurna, Maha Pemberi manfaat, Maha menimpakan bahaya, Yang Esa dalam mengatur, “dan bersyukurlah kepadaNya” semata, karena seluruh apa saja berupa nikmat yang sampai kepada manusia adalah dariNya; dan seluruh apa saja yang tertolak dari mereka berupa bencana, maka Dia-lah yang menolaknya. “Hanya kepadaNya kamu akan dikembalikan,” lalu Dia akan membalas kalian atas amal yang telah kalian kerjakan, dan Dia akan menerangkan kepada kalian apa saja yang telah kalian rahasiakan dan apa yang kalian tampakkan. Maka waspadalah saat datang kepadaNya sedangkan kalian dalam keadaan musyrik, dan sukailah apa saja yang dapat membuat kalian dekat kepadaNya dan membuat Dia memberikan pahala di saat kedatangan kalian kepadaNya.
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 16-18
Allah SWT memberitahukan tentang hamba, rasul, dan kekasihnya, yaitu nabi Ibrahim, imam orang-orang yang lurus, bahwa dia menyeru kaumnya untuk menyembah hanya kepada Allah, tidak ada sekutu bagiNya, mengikhlaskan diri hanya kepadaNya dalam bertakwa, mencari rezeki hanya dariNya, tidak ada sekutu bagiNya, dan mengesakanNya dalam bersyukur, karena sesungguhnya hanya kepadaNyalah rasa syukur diberikan atas semua nikmat, tidak ada yang berhak menerimanya selain Dia. Jadi nabi Ibrahim berkata kepada kaumnya: (Sembahlah Allah olehmu dan bertakwalah kepadaNya) yaitu, ikhlaslah dalam beribadah dan takut hanya kepadaNya (Yang demikian itu adalah lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui) yaitu jika kalian melakukan hal itu, maka kalian akan mendapatkan kebaikan di dunia dan akhirat, dan kejahatan akan terhindar dari kalian di dunia dan akhirat.
Kemudian Allah SWT memberitahukan bahwa berhala-berhala yang mereka sembah itu tidak dapat memberikan mudharat dan manfaat. Berhala-berhala itu tidak lain hanyalah buat-buatan kalian belaka, lalu kalian memberinya nama-nama sebagai tuhan-tuhan. Sesungguhnya berhala-berhala itu hanya makhluk seperti kalian. Demikianlah yang diriwayatkan Ibnu Abbas.Pendapat ini juga dikatakan Mujahid dan As-Suddi.
Al-Walibi meriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa kalian membuat-buat berita bohong, yaitu kalian menjadikannya sebagai berhala-berhala” Pendapat ini dipilih oleh Ibnu Jarir.
Berhala-berhala itu tidak memiliki rezeki bagi kalian (maka mintalah rezeki itu di sisi Allah) Ungkapan ini merupakan ungkapan Hasr yang paling kuat, sebagaimana firmanNya: (Hanya kepadaMulah kami menyembah, dan hanya kepadaMulah kami memohon pertolongan (5)) (Surah Al-Fatihah) dan (Ya Tuhanku, bangunlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam surga) (Surah At-Tahrim: 11) Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (maka mintalah rezeki itu di sisi Allah) yaitu bukan kepada selainNya, karena sesungguhnya selain Allah itu tidak memiliki apa pun (dan sembahlah Dia dan bersyukurlah kepada-Nya) yaitu, makanlah sebagian dari rezekiNya, sembahlah Dia semata dan bersyukurlah kepadaNya atas semua nikmat yang telah Dia limpahkan kepada kalian (Hanya kepada-Nyalah kamu dikembalikan) yaitu pada hari kiamat, lalu Dia akan membalas setiap orang sesuai dengan amal perbuatannya
Firman Allah SWT: (Dan jika kamu (orang kafir) mendustakan, maka umat yang sebelum kamu juga telah mendustakan) yaitu telah sampai kepada kalian azab dan pembalasan yang menimpa mereka karena menentang para rasul (Dan kewajiban rasul-rasul itu, tidak lain hanyalah menyampaikan (agama Allah) dengan sejelas-jelasnya) yaitu tugas rasul hanya menyampaikan kepada kalian apa yang diperintahkan Allah kepadanya berupa risalah. Dan Allah menyesatkan siapa saja yang Dia kehendaki serta memberi petunjuk siapa saja yang Dia kehendaki. Maka berbuatlah dengan rajin untuk kemanfaatan diri kalian agar kalian menjadi orang-orang yang berbahagia.
Qatadah berkata terkait firmanNya: (Dan jika kamu (orang kafir) mendustakan, maka umat yang sebelum kamu juga telah mendustakan) dia berkata, yaitu menghibur hati Nabi SAW. Menurut Qatadah bahwa kalimat ini terpisah dari kalimat pertama, dan yang berhubungan dengan ini yaitu firmanNya: (Maka tidak adalah jawaban kaumnya) (Surah Al-Kahfi: 24) Demikian juga yang dinaskan Ibnu Jarir. Yang tampak dari konteks ayat bahwa semua ini merupakan perkataan nabi Ibrahim yang berhujjah untuk meneguhkan adanya hari kebangkitan, karena setelahnya terdapat firmanNya: (Maka tidak adalah jawaban kaumnya). Hanya Allah yang lebih Mengetahui.
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat Al-‘Ankabut ayat 17: Allah mengabarkan bahwasanya Ibrahim berkata kepada kaumnya : Sungguh sesembahan ini yang kalian sembah selain Allah adalah ciptaan tangan-tangan kalian sendiri, lalu bagaimana dapat kalian sembah ?! Dan kalian mengetahui bahwasanya sesembahan ini tidak dapat member rezeki kepada kalian, tidak juga member manfaat dan mudharat kepada kalian, maka oleh karena itu wajib bagi kalian untuk meminta rezeki kepada Allah Ar Razzaq yang di tangan-Nya lah perbendaharaan rezeki di langit dan di bumi, dan juga wajib bagi kalian untuk mengikhlaskan ibadah dengan tauhid, dan agar hanya bersyukur kepada Allah serta memuji-Nya karena sesungguhnya kalian akan kembali kepada-Nya di hari kiamat; Kalian akan dibalas berdasarkan amalan-amalan kalian dan dihisab atas amalan-amalan kalian.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Setelah Ibrahim memerintahkan mereka untuk beribadah kepada Allah dan bertakwa kepada-Nya serta melarang mereka menyembah berhala, maka Beliau menerangkan kekurangan pada berhala itu dan ketidakberhakannya untuk disembah.
Maksudnya, pernyataan mereka bahwa berhala-berhala itu dapat memberi syafaat kepada mereka di sisi Allah atau sebagai sekutu-sekutu-Nya. Ini adalah dusta.
Seakan-akan dikatakan, “Telah jelas bagi kita bahwa berhala-berhala itu dicipta dan memiliki kekurangan, tidak mampu memberikan manfaat dan tidak mampu menimpakan bahaya, tidak mampu mematikan dan tidak mampu menghidupkan serta membangkitkan, jika sifatnya seperti ini, maka berarti ia sangat tidak berhak untuk diibadahi dan disembah, sedangkan hati butuh menyembah dan meminta kebutuhan, maka pada lanjutan ayatnya, Ibrahim mendorong mereka untuk mengarahkannya kepada yang berhak disembah, yaitu Allah Subhaanahu wa Ta'aala dan meminta dipenuhi kebutuhan kepada-Nya.
Yakni karena Dia yang memudahkannya, menakdirkannya, mengabulkan doa orang yang berdoa kepada-Nya dalam masalah agama dan dunianya.
Karena Dia Mahasempurna, Yang mampu memberikan manfaat dan menimpakan madharrat, lagi yang mengatur alam semesta sendiri.
Karena semua yang sampai kepada makhluk berupa kenikmatan adalah berasal dari-Nya, dan semua musibah yang hendak menimpa, maka Dia yang menolaknya.
Dia akan membalas amalmu, memberitakan apa yang kamu sembunyikan dan apa yang kamu tampakkan. Oleh karena itu, berhati-hatilah kamu ketika menghadap-Nya sedangkan kamu di atas perbuatan syirk, dan carilah hal yang mendekatkan dirimu kepada-Nya dan yang menjadikan kamu memperoleh pahala-Nya ketika menghadap-Nya.
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-‘Ankabut Ayat 17
Selanjutnya nabi ibrahim mengecam kaumnya dengan menyatakan, sesungguhnya yang kamu sembah selain Allah hanyalah berhala-berhala dan patung-patung yang kalian buat dengan tangan kalian sen-diri, dan kemudian kamu membuat-buat kebohongan dengan menyebutnya sebagai tuhan. Kamu menyembah berhala-berhala itu dengan harapan dapat memberi manfaat dan perlindungan serta menganugerahkan rezeki kepadamu, padahal sesungguhnya apa dan siapa pun yang kamu sembah selain Allah itu tidak mampu memberikan perlindungan dan rezeki kepadamu walau sedikit; karena itu maka minta dan berusaha-lah dengan sungguh-sungguh guna memperoleh rezeki dari Allah, dan di samping itu sembahlah dia dengan penuh ketulusan dan bersyukurlah kepada-Nya atas rezeki yang telah dianugerahkan-Nya kepadamu. Ha-Nya kepada-Nya semata kamu akan dikembalikan setelah kematian untuk dimintakan pertanggungjawaban. 18. Dan jika kamu orang-orang kafir terus-menerus mendustakan ajaran Allah yang disampaikan oleh rasul Muhammad, maka ketahuilah, sungguh, umat sebelum kamu juga telah mendustakan para rasul. Tetapi mereka tidak dapat memberi mudarat kepada rasul-rasul itu, bahkan sebenarnya mereka membuat kemudaratan kepada diri mereka sendiri, yaitu ketika mereka dihancurkan oleh Allah karena pendustaan mereka itu. Dan kewajiban rasul itu hanyalah menyampaikan agama Allah kepada kaumnya dengan uraian serta praktek dan contoh pengamalan tuntunan Allah yang jelas dan dengan cara seterang-terangnya. '.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikian bermacam penjelasan dari banyak ulama tafsir mengenai makna dan arti surat Al-‘Ankabut ayat 17 (arab-latin dan artinya), moga-moga bermanfaat bagi ummat. Sokong kemajuan kami dengan mencantumkan link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.