Surat Al-Qashash Ayat 64

وَقِيلَ ٱدْعُوا۟ شُرَكَآءَكُمْ فَدَعَوْهُمْ فَلَمْ يَسْتَجِيبُوا۟ لَهُمْ وَرَأَوُا۟ ٱلْعَذَابَ ۚ لَوْ أَنَّهُمْ كَانُوا۟ يَهْتَدُونَ

Arab-Latin: Wa qīlad'ụ syurakā`akum fa da'auhum fa lam yastajībụ lahum, wa ra`awul-'ażāb, lau annahum kānụ yahtadụn

Artinya: Dikatakan (kepada mereka) "Serulah olehmu sekutu-sekutu kamu", lalu mereka menyerunya, maka sekutu-sekutu itu tidak memperkenankan (seruan) mereka, dan mereka melihat azab. (Mereka ketika itu berkeinginan) kiranya mereka dahulu menerima petunjuk.

« Al-Qashash 63Al-Qashash 65 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Tafsir Penting Tentang Surat Al-Qashash Ayat 64

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Qashash Ayat 64 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beragam tafsir penting dari ayat ini. Tersedia beragam penafsiran dari banyak ahli tafsir terkait isi surat Al-Qashash ayat 64, sebagiannya seperti di bawah ini:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Dikatakan kepada orang-orang yang menyekutukan Allah pada Hari Kiamat, “Panggillah sekutu-sekutu kalian yang dahulu kalian sembah selain Allah. orang-orang itu memanggil sekutu-sekutu itu, akan tetapi sekutu-sekutu itu tidak menyambut panggilan mereka. Seandainya mereka dahulu di dunia menerima petunjuk menuju kebenaran, pastilah mereka tidak disiksa.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

64. Pada hari kiamat orang-orang musyrik akan diseru: “Panggillah sekutu-sekutu yang dahulu kalian sembah selain Allah, agar mereka dapat menjauhkan kalian dari azab.” Maka mereka mulai meminta pertolongan, namun tidak ada seorangpun yang menjawab atau memberi sedikit pertolongan bagi mereka. Mereka menyaksikan dengan mata kepala mereka sendiri azab yang telah menunggu mereka, sehingga mereka yakin para sekutu mereka tidak mampu menolong mereka sedikitpun. Seandainya mereka menerima kebenaran ketika di dunia niscaya mereka tidak akan melihat azab itu.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

64. Dan dikatakan kepada mereka, “Serulah sekutu-sekutu kalian agar menyelamatkan kalian dari kehinaan yang kalian alami.” Maka mereka menyeru sekutu-sekutu mereka dan para sekutu tersebut tidak menjawab seruan mereka, dan mereka menyaksikan azab yang disiapkan untuk mereka. Sekiranya mereka dahulu termasuk orang-orang yang mendapat petunjuk pada kebenaran, niscaya tidaklah mereka terjerumus ke dalam azab.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

64. وَقِيلَ ادْعُوا۟ شُرَكَآءَكُمْ (Dikatakan (kepada mereka) “Serulah olehmu sekutu-sekutu kamu”)
Dikatakan kepada orang-orang kafir dari golongan manusia: mintalah tolong kepada tuhan-tuhan kalian yang dahulu kalian sembah selain Allah di dunia, agar mereka menolong dan membela kalian.

فَدَعَوْهُمْ (lalu mereka menyerunya)
Ketika itu juga.

فَلَمْ يَسْتَجِيبُوا۟ لَهُمْ(maka sekutu-sekutu itu tidak memperkenankan (seruan) mereka)
Dan mereka tidak dapat memberi manfaat sedikitpun bagi mereka.

وَرَأَوُا۟ الْعَذَابَ ۚ( dan mereka melihat azab)
Yakni pengikut dan yang diikuti sama-sama melihat azab ketika azab itu didatangkan kepada mereka dan telah mengepung mereka.

لَوْ أَنَّهُمْ كَانُوا۟ يَهْتَدُونَ (kiranya mereka dahulu menerima petunjuk)
Yakni seandainya mereka menerima petunjuk niscaya itu akan menyelamatkan mereka dan tidak akan melihat azab.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

64. Dan dikatakan kepada orang-orang kafir: “Panggillah berhala-berhala yang kalian anggap sebagai sekutu-sekutu Allah, supaya mereka menolong dan menyelamatkan kalian” Lalu mereka memanggil berhala-berhala itu, namun tidak menjawab mereka karena memang tidak mampu menjawab. Dan dua golongan yaitu pengikut dan orang yang diikuti melihat azab yang menimpa mereka. Lalu mereka berangan-angan jika saja mereka adalah orang-orang yang mendapat petunjuk di dunia menuju kebenaran, maka mereka akan selamat dari siksa ini saat melihat azab ini di akhirat. Jawab dari {Law} itu sudah dipahami dalam konteks kalam tersebut yaitu {wa ra’aul ‘adzaab}


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Dikatakan,“Serulah sekutu-sekutu kalian”, lalu mereka menyerunya, tetapi mereka (yang diseru) tidak menjawabnya. Mereka melihat} mereka melihat {azab. seandainya mereka dahulu menerima petunjuk} mereka mengharapkan seandainya mereka di dunia dulu termasuk orang-orang yang menerima petunjuk


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

64. “Dikatakan” kepada mereka, “Serulah olehmu sekutu-sekutumu,” sebagaimana dambaan kalian untuk mendapatkan manfaat dari mereka, maka diperintahlah mereka untuk memanggil sesembahan-sesembahan mereka dalam waktu yang sangat sullit itu, di mana penyembah sangat butuh kepada sembahannya. “Lalu mereka menyerunya,” agar menolong mereka atau menyelamatkan mereka dari azab Allah barang sedikit, “namun sekutu-sekutu itu tidak memperkenankan (seruan) mereka.” Maka saat itu orang-orang kafir mengetahui bahwa mereka adalah orang-orang yang dusta, yang berhak mendapat siksa; “dan mereka melihat azab,” yaitu yang akan menimpa mereka. Mereka melihatnya dengan mata kepala setelah mereka sebelumnya mendustakan dan mengingkarinya. “Kalau sekiranya dahulu mereka menerima petunjuk,” maka tentu mereka tidak ditimpa azab yang pasti menimpa mereka, dan tentu mereka tidak ditimpa azab yang pasti menimpa mereka, dan tentu mereka diberi petunjuk ke jalan menuju surge; sebagaimana mereka mendapat petunjuk saat di dunia. Akan tetapi mereka tidak mencari petunjuk, maka dari itu mereka tidak diberi petunjuk.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 62-67
Allah SWT berfirman seraya memberitahukan tentang celaan yang Dia sampaikan kepada orang-orang kafir dan musyrik pada hari kiamat saat Dia menyeru mereka. Allah SWT berfirman: (Di manakah sekutu-sekutu-Ku yang dahulu kalian katakan?) yaitu di manakah tuhan-tuhan yang kalian sembah di dunia, berupa berhala-berhala dan tandingan-tandingan, apakah mereka dapat menolong kalian atau membela diri? Hal ini mengandung kecaman dan ancaman, sebagaimana Allah SWT berfirman: (Dan sesungguhnya kamu datang kepada Kami sendiri-sendiri sebagaimana kamu Kami ciptakan pada pertama kali, dan kamu tinggalkan di belakangmu (di dunia) apa yang telah Kami karuniakan kepadamu; dan Kami tiada melihat besertamu pemberi syafaat yang kamu anggap bahwa mereka itu sekutu-sekutu Tuhan di antara kamu. Sungguh telah terputuslah (pertalian) antara kamu dan telah lenyap daripada kamu apa yang dahulu kamu anggap (sebagai sekutu Allah) (94)) (Surah Al-An'am)
Firman Allah: (Berkatalah orang-orang yang telah tetap hukuman atas mereka) yaitu setan-setan, para pembangkang, dan orang-orang yang menyeru kepada kekafiran (Ya Tuhan kami, mereka inilah orang-orang yang kami sesatkan itu; kami telah menyesatkan mereka sebagaimana kami (sendiri) sesat, kami menyatakan berlepas diri (dari mereka) kepada Engkau, mereka sekali-kali tidak menyembah kami) mereka menyatakan pengakuannya, bahwa setan-setan itu menyesatkan mereka, dan orang-orang itu mengikuti mereka; kemudiansetan-setan itu berlepas diri dari penyembahan mereka, sebagaimana Allah SWT berfirman: (Dan mereka telah mengambil sembahan-sembahan selain Allah, agar sembahan-sembahan itu menjadi pelindung bagi mereka (81) sekali-kali tidak. Kelak mereka (sembahan-sembahan) itu akan mengingkari penyembahan (pengikut-pengikutnya) terhadapnya, dan mereka sembahan-sembahan itu akan menjadi musuh bagi mereka (82)) (Surah Maryam) Oleh karena itu Allah berfirman: (Dikatakan (kepada mereka), "Serulah olehmu sekutu-sekutu kamu!") yaitu untuk menyelamatkan kalian dari apa yang sedang kalian alami, sebagaimana yang kalian mengharapkan dari mereka di dunia (lalu mereka menyerunya, maka sekutu-sekutu itu tidak memperkenan­kan (seruan) mereka, dan mereka melihat azab) yaitu mereka yakin bahwa mereka pasti dimasukkan ke dalam neraka.
Firman Allah: ((Mereka ketika itu berkeinginan) kiranya mereka dahulu menerima petunjuk) yaitu ketika mereka menyaksikan azab, mereka berkeinginan seandainya mereka dahulu termasuk orang-orang yang mendapatkan petunjuk di dunia. Ini sebagaimana firmanNya: (Dan (ingatlah) akan hari (yang ketika itu) Dia berfirman, "Panggillah olehmu sekalian sekutu-sekutu-Ku yang kamu katakan itu.” Mereka lalu memanggilnya, tetapi sekutu-sekutu itu tidak membalas seruan mereka dan Kami adakan untuk mereka tempat kebinasaan (neraka) (52) Dan orang-orang yang berdosa melihat neraka, maka mereka meyakini bahwa mereka akan jatuh ke dalamnya dan mereka tidak menemukan tempat berpaling darinya (53)) (Surah Al-Kahfi)
Firman Allah: (Dan (ingatlah) hari (di waktu) Allah menyeru mereka seraya ber­kata, "Apakah jawabanmu kepada para rasul?” (65)) Seruan pertama mempertanyakan tentang tauhid, dan yang disebutkan dalam hal ini adalah pengukuhan terhadap kenabian, yakni apakah jawaban kalian terhadap rasul-rasul yang diutus kepada kalian? Dan bagaimana tanggapan kalian kepada mereka? Hal ini sebagaimana pertanyaan yang ditanyakan di dalam kubur, yaitu:"Siapakah Tuhanmu, siapakah nabimu, dan apakah agamamu?"
Adapun orang mukmin, dia mengemukakan kesaksian bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, dan nabi Muhammad SAW adalah hamba dan rasulNya. Sedangkan orang kafir berkata, "Ha, ha, saya tidak tahu" Oleh karena itu orang kafir tidak dapat menjawabnya pada hari kiamat selain hanya diam; karena sesungguhnya orang yang buta saat hidup di dunia, maka akhirat lebih buta dan lebih tersesat. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Maka gelaplah bagi mereka segala macam alasan pada hari itu, karena itu mereka tidak saling tanya-menanya) Mujahid berkata bahwa mereka tidak dapat mengemukakan hujjah, (dan mereka tidak saling bertanya tentang keturunan) tentang keturunan
Firman Allah: (Adapun orang yang bertobat dan beriman serta mengerjakan amal yang saleh) yaitu di dunia (semoga dia termasuk orang-orang yang beruntung) yaitu pada hari kiamat, dan kata “semoga” merupakan suatu kepastian dari Allah. Jadi hal itu pasti terjadi karena karunia dan kemurahan Allah SWT.


📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Al-Qashash ayat 64: Dikatakan kepada mereka orang-orang kafir dengan perendahan dan penghinaan : Panggillah sesembahan-sesembahan kalian yang telah kalian ibadahi selain Allah; Untuk menolong dan menyelamatkan kalian dari apa yang menimpa kalian. Maka mereka menyeru sesembahan mereka, akan tetapi tidak ada yang menjawab seruan mereka dan tidak bermanfaat seruan mereka, maka tahulah mereka bahwa sesembahan-sesembahan mereka bukanlah siapa-siapa, kemudian ditimpakanlah adzab bagi mereka yang mereka pantas menerimanya dan mereka takutkan. Kalau sekiranya mereka tertunjuki dengan keimanan dan tauhid maka sungguh mereka tidak akan tertimpa demikian.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Untuk memberi manfaat kepadamu atau menghindarkan azab. Mereka diperintahkan memanggil sekutu-sekutu itu untuk menolong mereka saat itu.

Orang-orang yang kafir itu akhirnya menyadari bahwa bahwa mereka telah berdusta dan berhak mendapatkan hukuman.

Dengan mata kepala mereka setelah sebelumnya mereka mendustakan dan mengingkarinya.

Bisa juga diartikan, “Kalau sekiranya mereka mendapatkan petunjuk, tentu tidak akan terjadi hal itu, dan tentu mereka akan ditunjuki ke surga.”


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Qashash Ayat 64

Tidak hanya sampai di situ kecaman dan siksaan batin yang mere-ka peroleh. Dan pada hari kiamat dikatakan kepada mereka yang menyekutukan Allah, 'serulah sekutu-sekutumu yang dahulu kamu sembah selain Allah, agar dapat membantu kamu dalam situasi sulit ini seba-gaimana dugaan kamu ketika masih hidup. ' lalu, karena bingung tidak mengetahui apalagi yang harus mereka kerjakan, mereka menyerunya, tetapi yang diseru tidak menyambutnya, dan saat itu mereka semua melihat azab yang tersedia dan yakin bahwa mereka akan disiksa dengannya. Ketika itu mereka menyesal dan berkeinginan sekiranya mereka dahulu menerima petunjuk kebenaran, sehingga mereka tidak mendapat siksa. Tetapi apalah artinya penyesalan di kemudian hari. 65. Setelah dikecam karena perbuatan syirik, mereka ditanyai tentang sikap mereka terhadap para rasul Allah. Dan ingatlah, dan ingatkan pula umatmu wahai nabi Muhammad pada hari ketika dia menyeru mereka, dan berfirman, 'apakah jawabanmu terhadap para rasul ketika mereka mengajak kamu beriman dan beramal saleh''.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Demikianlah aneka ragam penjabaran dari para mufassirin terkait makna dan arti surat Al-Qashash ayat 64 (arab-latin dan artinya), moga-moga memberi kebaikan bagi kita bersama. Support usaha kami dengan memberikan link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Halaman Cukup Sering Dibaca

Ada ratusan materi yang cukup sering dibaca, seperti surat/ayat: Ar-Ra’d, Ali ‘Imran 134, Al-Baqarah 2, Al-Isra 1, Al-Infithar, Al-Baqarah 30. Termasuk Ali ‘Imran 133, Al-Isra 23-24, Az-Zariyat 56, Al-Jumu’ah 9, Al-Baqarah 186, Al-Ahzab 21.

  1. Ar-Ra’d
  2. Ali ‘Imran 134
  3. Al-Baqarah 2
  4. Al-Isra 1
  5. Al-Infithar
  6. Al-Baqarah 30
  7. Ali ‘Imran 133
  8. Al-Isra 23-24
  9. Az-Zariyat 56
  10. Al-Jumu’ah 9
  11. Al-Baqarah 186
  12. Al-Ahzab 21

Pencarian: al isra ayat 10, bihijaratim artinya, ayat tentang allah tidak akan meninggalkan hambanya, surat an-nahl ayat 97 menjelaskan tentang pentingnya, surat at takwir artinya

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.