Surat Al-Qashash Ayat 63
قَالَ ٱلَّذِينَ حَقَّ عَلَيْهِمُ ٱلْقَوْلُ رَبَّنَا هَٰٓؤُلَآءِ ٱلَّذِينَ أَغْوَيْنَآ أَغْوَيْنَٰهُمْ كَمَا غَوَيْنَا ۖ تَبَرَّأْنَآ إِلَيْكَ ۖ مَا كَانُوٓا۟ إِيَّانَا يَعْبُدُونَ
Arab-Latin: Qālallażīna ḥaqqa 'alaihimul-qaulu rabbanā hā`ulā`illażīna agwainā, agwaināhum kamā gawainā, tabarra`nā ilaika mā kānū iyyānā ya'budụn
Artinya: Berkatalah orang-orang yang telah tetap hukuman atas mereka; "Ya Tuhan kami, mereka inilah orang-orang yang kami sesatkan itu; kami telah menyesatkan mereka sebagaimana kami (sendiri) sesat, kami menyatakan berlepas diri (dari mereka) kepada Engkau, mereka sekali-kali tidak menyembah kami".
« Al-Qashash 62 ✵ Al-Qashash 64 »
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Hikmah Berharga Terkait Surat Al-Qashash Ayat 63
Paragraf di atas merupakan Surat Al-Qashash Ayat 63 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada bermacam hikmah berharga dari ayat ini. Ditemukan bermacam penjelasan dari banyak ulama tafsir terhadap isi surat Al-Qashash ayat 63, antara lain seperti berikut:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Orang-orang yang sudah ditetapkan tertimpa siksaan, yaitu mereka para penyeru kepada kekufuran berkata, “Wahai Tuhan kami, mereka inilah yang telah kami sesatkan, kami menyesatkan mereka sebagaimana kami telah sesat jalan. Kami berlepas diri kepada Engkau untuk membela dan menolong mereka. Mereka itu tidaklah menyembah kami. Sesungguhnya mereka itu hanyalah menyembah setan-setan.”
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
63. Maka menjawablah orang-orang yang berhak mendapat azab dari golongan para pemimpin dan pembesar orang-orang kafir serta orang-orang yang menghiasi kerusakan kepada orang lain sebagai kebaikan: “Ya Tuhan kami, mereka adalah orang-orang yang kami ajak menuju kesesatan sehingga mereka tersesat sebagaimana kami tersesat, kami berlepas diri dari penyembahan mereka kepada kami; dan tidak ada yang mampu menolong kami. Para pengikut kami itu telah menuruti hawa nafsu mereka, sedangkan kami mengakui ketuhanan-Mu.”
Mereka berlepas diri dari para pengikut mereka yang sesat, dan mengira itu akan meringankan azab mereka atau dapat menjauhkan para pengikut itu dari mereka.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
63. Maka orang-orang yang pasti mendapatkan siksa dari kalangan penyeru pada kekafiran berkata, ”Wahai Rabb kami, mereka yang telah kami sesatkan sebagaimana kami sendiri telah tersesat, kami berlepas dari mereka kepada-Mu, mereka tidaklah menyembah kami, akan tetapi mereka menyembah setan-setan.”
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
63. قَالَ الَّذِينَ حَقَّ عَلَيْهِمُ الْقَوْلُ (Berkatalah orang-orang yang telah tetap hukuman atas mereka)
Pada hari kebangkitan, akan berkata orang-orang yang berhak mendapatkan azab, yaitu para pemimpin kesesatan yang dijadikan oleh orang-orang kafir sebagai tuhan-tuhan:
رَبَّنَا هٰٓؤُلَآءِ الَّذِينَ أَغْوَيْنَآ(“Ya Tuhan kami, mereka inilah orang-orang yang kami sesatkan itu)
Yakni kami ajak pengikut-pengikut kami ke dalam kesesatan.
أَغْوَيْنٰهُمْ كَمَا غَوَيْنَا ۖ( ami telah menyesatkan mereka sebagaimana kami (sendiri) sesat)
Yakni kami sesatkan mereka seperti kesesatan kami.
تَبَرَّأْنَآ إِلَيْكَ ۖ( kami menyatakan berlepas diri (dari mereka) kepada Engkau)
Yakni para pemimpin kesesatan dan setan-setan itu berlepas diri dari orang-orang yang mentaati mereka.
مَا كَانُوٓا۟ إِيَّانَا يَعْبُدُونَ(mereka sekali-kali tidak menyembah kami”)
Yakni akan tetapi mereka dahulu menyembah hawa nafsu mereka.
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
63. Orang-orang yang telah ditetapkan azabnya pada hari kiamat, yaitu para pemimpin Kafir itu berkata: “Ya Tuhan Kami, itulah orang-orang yang kami seru menuju kesesatan dan kesyirikan lalu mereka ikut. Kami menyesatkan mereka sebagaimana kami sendiri sesat. Kami berlepas diri kepadaMu dari mereka dan kekufuran mereka. Mereka tidak menyembah kami, melainkan menyembah hawa nafsu mereka”
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Orang-orang yang sudah pasti mendapatkan hukuman} yang pasti menerima azab {berkata,“Ya Tuhan kami, mereka inilah orang-orang yang kami sesatkan} Kami sesatkan {Kami telah menyesatkan mereka sebagaimana kami telah tersesat} Kami menyesatkan mereka sebagaimana kami tersesat {Kami berlepas diri (dari mereka) kepadaMu. Mereka sekali-kali tidaklah menyembah kami”
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
62-63. Ini adalah informasi dari Allah tentang apa yang akan Dia tanyakan kepada manusia di Hari Kiamat kelak, dan bahwa Dia akan menanyakan kepada mereka tentang prinsi-prinsip segala sesuatu, tentang ibadah kepada Allah dan memenuhi seruan para rasul, seraya berfiman, “dan (ingatlah) pada hari di waktu Allah menyeru mereka,” maksudnya, Allah menyeru orang-orang yang menyekutukan sesuatu dengan Allah, mereka menyembahnya dan berharap mendapatkan manfaat darinya dan dapat menolak bahaya dari mereka. Allah menyeru mereka untuk menjelaskan kepada mereka ketidakberdayaan para sekutu itu dan kesesatan mereka, “seraya berkata, ‘Dimanakah sekutu-sekutuKu’.” Sesungguhnya Allah sama sekali tidakn mempunyai sekutu, akan tetapi hal ini diungkapkan berdasarkan anggapan dan kedustaan yang mereka lakukan; oleh karena itu Allah berfirman, “yang dahulu kamu katakan?” di mana mereka saat ini? Mana manfaat mereka? Mana pencegahan mereka? Sebagaimana dimaklumi, bahwa pada saat itu akan menjadi jelas sekali bahwa sembahan yang mereka sembah dan yang mereka harapkan adalah palsu (batil) sirna dan begitu pula harapan mereka kepadanya. Saat itulah mereka mengakui diri mereka sesat dan celaka.
Oleh karenanya, Dia berfirman, “Berkatalah orang-orang yang telah tetap hukuman atas mereka,” yaitu para pemimpin dan para pembesar dalam kekafiran dan kejahatan, sambil mengakui kesesatan dan penyesatan mereka, “Ya Rabb kami, mereka inilah,” para pengikut, “orang-orang yang kami sesatkan itu; kami telah menyesatkan mereka sebagaimana kami (sendiri) sesat.” Maksudnya, semua kami sudah sama-sama sesat dan sudah pasti mendapatkan putusan azab, “kami menyatakan berlepas diri (dari neraka) kepadaMu,” dari peribadatan mereka. Maksudnya, kami berlepas diri dari mereka dan dari amal perbuatan mereka, “mereka sekali-kali tidak menyembah kami.” Sebenarnya mereka hanya menyembah setan.
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 62-67
Allah SWT berfirman seraya memberitahukan tentang celaan yang Dia sampaikan kepada orang-orang kafir dan musyrik pada hari kiamat saat Dia menyeru mereka. Allah SWT berfirman: (Di manakah sekutu-sekutu-Ku yang dahulu kalian katakan?) yaitu di manakah tuhan-tuhan yang kalian sembah di dunia, berupa berhala-berhala dan tandingan-tandingan, apakah mereka dapat menolong kalian atau membela diri? Hal ini mengandung kecaman dan ancaman, sebagaimana Allah SWT berfirman: (Dan sesungguhnya kamu datang kepada Kami sendiri-sendiri sebagaimana kamu Kami ciptakan pada pertama kali, dan kamu tinggalkan di belakangmu (di dunia) apa yang telah Kami karuniakan kepadamu; dan Kami tiada melihat besertamu pemberi syafaat yang kamu anggap bahwa mereka itu sekutu-sekutu Tuhan di antara kamu. Sungguh telah terputuslah (pertalian) antara kamu dan telah lenyap daripada kamu apa yang dahulu kamu anggap (sebagai sekutu Allah) (94)) (Surah Al-An'am)
Firman Allah: (Berkatalah orang-orang yang telah tetap hukuman atas mereka) yaitu setan-setan, para pembangkang, dan orang-orang yang menyeru kepada kekafiran (Ya Tuhan kami, mereka inilah orang-orang yang kami sesatkan itu; kami telah menyesatkan mereka sebagaimana kami (sendiri) sesat, kami menyatakan berlepas diri (dari mereka) kepada Engkau, mereka sekali-kali tidak menyembah kami) mereka menyatakan pengakuannya, bahwa setan-setan itu menyesatkan mereka, dan orang-orang itu mengikuti mereka; kemudiansetan-setan itu berlepas diri dari penyembahan mereka, sebagaimana Allah SWT berfirman: (Dan mereka telah mengambil sembahan-sembahan selain Allah, agar sembahan-sembahan itu menjadi pelindung bagi mereka (81) sekali-kali tidak. Kelak mereka (sembahan-sembahan) itu akan mengingkari penyembahan (pengikut-pengikutnya) terhadapnya, dan mereka sembahan-sembahan itu akan menjadi musuh bagi mereka (82)) (Surah Maryam) Oleh karena itu Allah berfirman: (Dikatakan (kepada mereka), "Serulah olehmu sekutu-sekutu kamu!") yaitu untuk menyelamatkan kalian dari apa yang sedang kalian alami, sebagaimana yang kalian mengharapkan dari mereka di dunia (lalu mereka menyerunya, maka sekutu-sekutu itu tidak memperkenankan (seruan) mereka, dan mereka melihat azab) yaitu mereka yakin bahwa mereka pasti dimasukkan ke dalam neraka.
Firman Allah: ((Mereka ketika itu berkeinginan) kiranya mereka dahulu menerima petunjuk) yaitu ketika mereka menyaksikan azab, mereka berkeinginan seandainya mereka dahulu termasuk orang-orang yang mendapatkan petunjuk di dunia. Ini sebagaimana firmanNya: (Dan (ingatlah) akan hari (yang ketika itu) Dia berfirman, "Panggillah olehmu sekalian sekutu-sekutu-Ku yang kamu katakan itu.” Mereka lalu memanggilnya, tetapi sekutu-sekutu itu tidak membalas seruan mereka dan Kami adakan untuk mereka tempat kebinasaan (neraka) (52) Dan orang-orang yang berdosa melihat neraka, maka mereka meyakini bahwa mereka akan jatuh ke dalamnya dan mereka tidak menemukan tempat berpaling darinya (53)) (Surah Al-Kahfi)
Firman Allah: (Dan (ingatlah) hari (di waktu) Allah menyeru mereka seraya berkata, "Apakah jawabanmu kepada para rasul?” (65)) Seruan pertama mempertanyakan tentang tauhid, dan yang disebutkan dalam hal ini adalah pengukuhan terhadap kenabian, yakni apakah jawaban kalian terhadap rasul-rasul yang diutus kepada kalian? Dan bagaimana tanggapan kalian kepada mereka? Hal ini sebagaimana pertanyaan yang ditanyakan di dalam kubur, yaitu:"Siapakah Tuhanmu, siapakah nabimu, dan apakah agamamu?"
Adapun orang mukmin, dia mengemukakan kesaksian bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, dan nabi Muhammad SAW adalah hamba dan rasulNya. Sedangkan orang kafir berkata, "Ha, ha, saya tidak tahu" Oleh karena itu orang kafir tidak dapat menjawabnya pada hari kiamat selain hanya diam; karena sesungguhnya orang yang buta saat hidup di dunia, maka akhirat lebih buta dan lebih tersesat. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Maka gelaplah bagi mereka segala macam alasan pada hari itu, karena itu mereka tidak saling tanya-menanya) Mujahid berkata bahwa mereka tidak dapat mengemukakan hujjah, (dan mereka tidak saling bertanya tentang keturunan) tentang keturunan
Firman Allah: (Adapun orang yang bertobat dan beriman serta mengerjakan amal yang saleh) yaitu di dunia (semoga dia termasuk orang-orang yang beruntung) yaitu pada hari kiamat, dan kata “semoga” merupakan suatu kepastian dari Allah. Jadi hal itu pasti terjadi karena karunia dan kemurahan Allah SWT.
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat Al-Qashash ayat 63: Maka berkatalah gembong-gembong kesesatan dan imam-imam sesat (yang pantas bagi mereka untuk diadzab), mereka berkata : Wahai Tuhan kami, merekalah para pengikut kami yang telah kami sesatkan dan kami jerumuskan sebagaimana keadaan kami, setiap dari kami telah menyekutukan-Mu dan tersesat, kami telah bertabaruk kepada selain-Mu yaitu kepada sekutu-sekutu selain-Mu beserta amalan-amalan mereka yang kami telah beribadah kepada mereka (sesembahan-sesembahan selain-Mu), bahkan kami telah mengikuti hawa nafsu mereka dan menyembah setan-setan mereka.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Maksudnya, para pemimpin kekafiran dan keburukan berkata sambil mengakui kesesatannya, atau bisa juga maksud “orang-orang yang sudah pasti akan mendapatkan hukuman” adalah mereka (sesembahan-sesembahan orang kafir) yang disekutukan dengan Allah.
Yakni para pengikutnya.
Yakni bahwa mereka menyesatkan pengikut-pengikutnya adalah dengan kemauan pengikut-pengikut itu sendiri, bukan karena paksaan dari pihak mereka, sebagaimana mereka sendiri sesat karena kemauan mereka pula.
Demikian pula ibadah yang mereka lakukan.
Yang mereka sembah adalah setan.
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Qashash Ayat 63
Mendengar pertanyaan itu, orang-orang yang sudah pasti akan mendapatkan hukuman Allah, yaitu para pemimpin kaum kafir, berkata, 'ya tuhan pemelihara dan pelimpah aneka nikmat kepada kami, kami mengaku bahwa mereka inilah orang-orang yang dahulu kami sesatkan itu, melalui ucapan, tindakan dan keteladanan kami. Dengan mengharap akan dibebaskan atau diringankan dari siksa mereka melontarkan pengakuan dengan berkata, 'kami mengaku telah menyesatkan mereka sebagaimana kami sendiri sesat. Tetapi hal itu karena mereka sendiri telah memilih dan menerima kekufuran sebagaimana halnya kami. Pada hari ini, kami menyatakan kepada engkau berlepas diri dari segala sesuatu tentang mereka, dan juga dari kekufuran yang mereka pilih di dunia. Mereka sekali-kali tidak menyembah atau menaati kami, tetapi mereka menyembah dan menuruti hawa nafsu mereka sendiri. '64. Tidak hanya sampai di situ kecaman dan siksaan batin yang mere-ka peroleh. Dan pada hari kiamat dikatakan kepada mereka yang menyekutukan Allah, 'serulah sekutu-sekutumu yang dahulu kamu sembah selain Allah, agar dapat membantu kamu dalam situasi sulit ini seba-gaimana dugaan kamu ketika masih hidup. ' lalu, karena bingung tidak mengetahui apalagi yang harus mereka kerjakan, mereka menyerunya, tetapi yang diseru tidak menyambutnya, dan saat itu mereka semua melihat azab yang tersedia dan yakin bahwa mereka akan disiksa dengannya. Ketika itu mereka menyesal dan berkeinginan sekiranya mereka dahulu menerima petunjuk kebenaran, sehingga mereka tidak mendapat siksa. Tetapi apalah artinya penyesalan di kemudian hari.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Itulah variasi penjelasan dari para mufassirin mengenai isi dan arti surat Al-Qashash ayat 63 (arab-latin dan artinya), moga-moga membawa faidah untuk ummat. Support syi'ar kami dengan memberi tautan ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.