Surat Al-Qashash Ayat 39
وَٱسْتَكْبَرَ هُوَ وَجُنُودُهُۥ فِى ٱلْأَرْضِ بِغَيْرِ ٱلْحَقِّ وَظَنُّوٓا۟ أَنَّهُمْ إِلَيْنَا لَا يُرْجَعُونَ
Arab-Latin: Wastakbara huwa wa junụduhụ fil-arḍi bigairil-ḥaqqi wa ẓannū annahum ilainā lā yurja'ụn
Artinya: Dan berlaku angkuhlah Fir'aun dan bala tentaranya di bumi (Mesir) tanpa alasan yang benar dan mereka menyangka bahwa mereka tidak akan dikembalikan kepada Kami.
« Al-Qashash 38 ✵ Al-Qashash 40 »
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Kandungan Mendalam Terkait Dengan Surat Al-Qashash Ayat 39
Paragraf di atas merupakan Surat Al-Qashash Ayat 39 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada variasi kandungan mendalam dari ayat ini. Didapatkan variasi penjelasan dari berbagai mufassirun berkaitan isi surat Al-Qashash ayat 39, di antaranya seperti terlampir:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Dan Fir’aun dan bala tentaranya telah berbuat kesombongan di negeri Mesir tanpa alasan yang dibenarkan untuk mau membenarkan Musa dan para mengikutinya terhadap dakwah yang ia serukan kepada mereka. Dan mereka beranggapan bahwa sesungguhnya mereka tidak akan dibangkitkan setelah kematian mereka.
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
39. Fir’aun dan para pengikutnya berbuat angkuh di seluruh penjuru Mesir, mereka sangat semena-mena dan zalim, jauh dari ketaatan kepada kebenaran dan orang-orang yang benar, dan tidak menyangka mereka akan kembali kepada Kami pada hari mata menjadi terbelalak.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
39. Fir'aun dan bala tentaranya bertambah sombong, tidak mau menerima kebenaran, dan mereka menguasai negeri Mesir secara tidak benar serta mengingkari adanya kebangkitan. Mereka mengira bahwa mereka tidak akan dikembalikan kepada Kami pada hari Kiamat untuk perhitungan amal dan pembalasan.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
39. وَاسْتَكْبَرَ هُوَ وَجُنُودُهُۥ فِى الْأَرْضِ بِغَيْرِ الْحَقِّ (dan berlaku angkuhlah Fir’aun dan bala tentaranya di bumi tanpa alasan yang benar)
Yang dimaksud dengan bumi adalah negeri Mesir.
Makna (الاستكبار) adalah merasa mulia tanpa alasan yang benar, sebab ia tidak memiliki hujjah untuk menghentikan apa yang dibawa oleh Musa dan tidak memiliki alasan untuk melawan mukjizat Musa.
وَظَنُّوٓا۟ أَنَّهُمْ إِلَيْنَا لَا يُرْجَعُونَ(dan mereka menyangka bahwa mereka tidak akan dikembalikan kepada Kami)
Yang dimaksud dengan dikembalikan adalah dibangkitkan.
Karena kebodohan dan keangkuhan mereka, mereka yakin bahwa kiamat dan hisab itu tidak akan terjadi.
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
39. Justru Fir´aun beserta bala tentaranya di bumi Mesir berlaku semakin angkuh tanpa alasan yang benar. Istikbar adalah sombong tanpa kebenaran, bahkan dengan niat permusuhan, karena mereka tidak mampu menyanggah hujjah Musa. Mereka menyangka bahwa mereka tidak akan dikembalikan kepada Kami
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Dia dan bala tentaranya bersikap sombong di bumi tanpa (alasan yang) benar. Mereka mengira bahwa sesungguhnya mereka tidak dikembalikan kepada Kami
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
39. Allah berfirman, “Dan berlaku angkuhlah Fir’aun dan bala tentaranya di bumi (Mesir) tanpa alasan yang benar,” mereka bertindak sewenang-wenang terhadap hamba-hamba Allah dan menimpakan azab terhadap mereka, dan mereka menyombongkan diri terhadap para utusan Allah dan ayat-ayat (bukti-bukti) yang mereka bawa. Mereka mendustakannya dan beranggapan bahwa apa yang mereka anut itu lebih tinggi dan lebih utama daripadanya, “dan mereka menyangka bahwa mereka tidak akan dikembalikan kepada Kami,” maka dari itulah mereka lancang. Sebab, kalau tidak, maka kalau saja mereka mengetahui atau menduga bahwa mereka akan dikembalikan kepada Allah, niscaya mereka tidak akan melakukan tindakan yang telah mereka lakukan itu.
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 39-42
Allah SWT memberitahukan kekafiran, kesewenang-wenangan, dan apa yang dibuat-buat oleh FIr’aun yang mengaku sebagai tuhan (Semoga laknat Allah atas dirinya) sebagaimana Allah SWT berfirman: (Maka (Fir‘aun) dengan perkataan itu telah mempengaruhi kaumnya, sehingga mereka patuh kepadanya. Sungguh, mereka adalah kaum yang fasik (54)) (Surah Az-Zukhruf). Demikian itu karena Fir'aun menyeru mereka untuk mengakui bahwa dirinya adalah tuhan, lalu mereka menaatinya karena kedangkalan akal mereka dan kebodohan pikiran mereka. Oleh karena itu Fir’aun berkata: (Hai pembesar kaumku, aku tidak mengetahui tuhan bagimu selain aku) Allah SWT berfirman seraya memberitahukan tentang dia: (Maka dia mengumpulkan (pembesar-pembesar kaumnya), lalu berseru memanggil kaumnya. (23) (Seraya) berkata, "Akulah tuhanmu yang paling tinggi” (24) Maka Allah mengazabnya dengan azab di akhirat dan azab di dunia (25) Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat pelajaran bagi orang yang takut (kepada Tuhannya) (26)) (Surah An-Nazi'at) yaitu dia mengumpulkan kaumnya dan berseru kepada mereka dengan suara yang keras seraya menjelaskan hal itu kepada mereka, lalu mereka menaati dan mendengarkannya. Oleh karena itu Allah membalasnya dan menjadikan dia sebagai pelajaran bagi orang lain di dunia dan akhirat. Hingga Fir'aun sendiri berani mengemukakan hal tersebut kepada nabi Musa melalui perkataannya, lalu dia berkata: (Sungguh jika kamu menyembah Tuhan selain aku, benar-benar aku akan menjadikan kamu salah seorang yang dipenjarakan) (Surah Asy-Syu'ara’: 29)
Firman Allah: (Maka bakarlah, hai Haman, untukku tanah liat. Kemudian buatkanlah untukku bangunan yang tinggi supaya aku dapat naik melihat Tuhan Musa) yaitu dia memerintahkan kepada menterinya, Haman yang mengatur rakyatnya dan yang menjalankan pemerintahannya, agar membakar tanah liat, yaitu membuat batu bata untuk membuat menara yang menjulang tinggi, sebagaimana Allah SWT berfirman di ayat lain: (Dan berkatalah Fir'aun, "Hai Haman, buatkanlah bagiku sebuah bangunan yang tinggi supaya aku sampai ke pintu-pintu (36) (yaitu) pintu-pintu langit, supaya aku dapat melihat Tuhan Musa dan sesungguhnya aku memandangnya seorang pendusta.” Demikianlah dijadikan Fir’aun memandang baik perbuatan yang buruk itu, dan dia dihalangi dari jalan (yang benar); dan tipu daya Fir’aun itu tidak lain hanyalah membawa kerugian (37)) (Surah Ghafir) Demikian itu karena Fir'aun memang membangun menara yang tinggi itu yang di masanya belum pernah dilihat bangunan yang lebih tinggi dari itu di dunia. Dengan hal itu karena dia hanya ingin membuktikan kepada rakyatnya kedustaan nabi Musa dalam anggapannya yang mengatakan bahwa ada Tuhan lain selain Fir'aun. Oleh karena itu Allah berfirman: (dan sesungguhnya aku benar-benar yakin bahwa dia termasuk orang-orang pendusta) yaitu dalam ucapannya, bahwa ada Tuhan lain selain aku, bukan karena dia dusta bahwa Allah SWT telah mengutusnya, karena Fir'aun tidak mengakui adanya Tuhan Yang Maha Pencipta. Oleh karena itu dia berkata: (Siapakah Tuhan semesta alam itu?) (Surah Asy-Syu'ara: 23) dan (Sungguh jika kamu menyembah tuhan selain aku, benar-benar aku akan menjadikan kamu salah seorang yang dipenjarakan) (Surah Asy-Syu'ara: 29) Dan firman Allah: (Hai pembesar-pembesarku, aku tidak mengetahui tuhan bagimu selain aku) Ini adalah pendapat Ibnu Jarir.
Firman Allah: (dan berlaku angkuhlah Fir’aun dan bala tentaranya di bumi (Mesir) tanpa alasan yang benar dan mereka menyangka bahwa mereka tidak akan dikembalikan kepada Kami (39)) Mereka berlaku sewenang-wenang, zalim, dan banyak menimbulkan kerusakan, serta berkeyakinan bahwa kiamat dan hari kebangkitan itu tidak ada (karena itu Tuhanmu menimpakan kepada mereka cemeti azab (13) sesungguhnya Tuhanmu benar-benar mengawasi (14) (Surah Al-Fajr) Oleh karena itu Allah SWT berfirman di sini: (Maka Kami hukumlah Fir’aun dan bala tentaranya, lalu Kami lemparkan mereka ke dalam laut) yaitu Kami menenggelamkan mereka di laut dalam waktu pagi sehingga tidak ada yang tersisa seorangpun dari mereka (Maka lihatlah bagaimana akibat orang-orang yang zalim (40) Dan Kami jadikan mereka pemimpin-pemimpin yang menyeru (manusia) ke neraka (41)) yaitu bagi orang yang mengikuti jejak mereka dalam mendustakan para rasul dan menelantarkan hak Tuhan Yang Maha Pencipta (dan pada hari kiamat mereka tidak akan ditolong) yaitu, maka terkumpullah pada diri mereka kehinaan dunia dan terus berlangsung dengan kehinaan di akhirat, sebagaimana Allah SWT berfirman: (Kami telah membinasakan mereka; maka tidak ada seorang penolong pun bagi mereka) (Surah Muhammad: 13)
Firman Allah SWT: (Dan Kami ikutkanlah laknat kepada mereka di dunia ini) yaitu, Allah menetapkan laknat terhadap mereka dan raja mereka, Fir'aun pada lisan orang-orang mukmin dari kalangan hamba-hambaNya yang mengikuti para rasulNya, sebagaimana mereka dilaknat di dunia melalui lisan para nabi dan para pengikutnya (dan pada hari kiamat mereka termasuk orang-orang yang dijauhkan (dari rahmat Allah))
Qatadah berkata bahwa ayat ini sebagaimana firmanNya: (Dan mereka selalu diikuti dengan kutukan di dunia ini dan (begitu pula) di hari kiamat. Laknat itu seburuk-buruk pemberian yang diberikan) (Surah Hud: 99)
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat Al-Qashash ayat 39: Kemudian, bahwasanya fir’aun mengambil kedudukan dengan berbuat dosa, ia berkuasa di atas kesewenang-wenangan dan berkata karena takut (ditinggalkan) kaumnya : Wahai manusia, sungguh aku tidak pernah mengetahui bahwasanya kalian beribadah kepada selainku; Maka bangunlah untukku wahai utusanku haman, sebuah bangunan yang terbuat dari tembikar, buatkan untukku dalam bentuk yang tinggi; Agar aku dapat naik ke langit melihat Tuhan Musa dengan kedua mataku yang manusia diseru untuk mengibadahi-Nya, sungguh aku sangat yakin dengan betul bahwa Musa adalah termasuk orang-orang pendusta yang berdusta dengan lisannya.
39. Maka fir’aun bersifat angkuh, dia dan bala tentaranya di bumi Mesir dengan tanpa kebenaran sama sekali, mereka meyakini bahwasanya setelah mereka mati, mereka tidak akan dibangkitkan kembali. Mereka meyakini bahwa tidak ada hari kiamat bagi mereka (tidak ada hisab dan siksa).
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Mereka bersikap sombong terhadap hamba-hamba Allah dan menimpakan azab yang berat kepada mereka, bersikap sombong terhadap para rasul Allah dan terhadap apa yang mereka bawa dari-Nya, serta menyangka bahwa apa yang mereka pegang selama ini lebih tinggi dan lebih hebat.
Kalau seandainya mereka mereka mengetahui, bahwa mereka akan kembali kepada Allah Subhaanahu wa Ta'aala, tentu mereka tidak akan bersikap seperti itu.
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Qashash Ayat 39
Sungguh apa yang diucapkan dan direncanakan oleh fir'aun adalah sesuatu yang tidak masuk akal. Ini disebabkan hatinya bejat dan dia fir'aun dan bala tentaranya berlaku sombong di bumi mesir tanpa alasan yang benar, dan mereka dengan sikapnya itu mengira bahwa mereka tidak akan dikembalikan di akhirat nanti kepada kami untuk mendapatkan penghitungan dan pembalasan. 40. Maka sebagai akibat keangkuhan dan kedurhakaan mereka dan setelah itu mencapai puncaknya kami siksa dia, yakni fir'aun dan bala tentaranya, lalu kami lemparkan mereka ke dalam laut merah seperti melempar batu-batu kecil yang tidak berarti sehingga mereka semua mati tenggelam. Maka perhatikanlah, wahai nabi Muhammad dan siapa pun yang mengetahui peristiwa itu, bagaimana kesudahan buruk yang me-nimpa orang yang zalim.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikian beragam penjelasan dari para ulama mengenai kandungan dan arti surat Al-Qashash ayat 39 (arab-latin dan artinya), moga-moga memberi kebaikan bagi kita bersama. Support perjuangan kami dengan memberi tautan ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.