Surat An-Naml Ayat 66

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

بَلِ ٱدَّٰرَكَ عِلْمُهُمْ فِى ٱلْءَاخِرَةِ ۚ بَلْ هُمْ فِى شَكٍّ مِّنْهَا ۖ بَلْ هُم مِّنْهَا عَمُونَ

Arab-Latin: Baliddāraka 'ilmuhum fil-ākhirah, bal hum fī syakkim min-hā, bal hum min-hā 'amụn

Artinya: Sebenarnya pengetahuan mereka tentang akhirat tidak sampai (kesana) malahan mereka ragu-ragu tentang akhirat itu, lebih-lebih lagi mereka buta daripadanya.

« An-Naml 65An-Naml 67 »

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Pelajaran Berharga Terkait Dengan Surat An-Naml Ayat 66

Paragraf di atas merupakan Surat An-Naml Ayat 66 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada variasi pelajaran berharga dari ayat ini. Didapatkan variasi penjabaran dari berbagai mufassir terkait kandungan surat An-Naml ayat 66, di antaranya seperti berikut:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

65-66. Katakanlah (wahai Rasul) kepada mereka, bahwa tidak ada seorang pun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara-perkara ghaib yang hanya khusus diketahui oleh Allah semata. Dan mereka tidak tahu kapan akan dibangkitkan dari kubur-kubur mereka ketika Hari Kiamat datang. Bahkan ilmu mereka hanya akan menjadi sempurna di alam akhirat, lalu mereka meyakini kampung akhirat dan segala sesuatu yang terjadi disana berupa kengerian-kengerian ketika mereka menyaksikannya secara langsung, sedangkan di dunia mereka dalam keraguan terhadapnya, bahkan mata hati mereka telah buta terhadapnya.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

66. Mereka itu berada dalam ketidaktahuan tentang terjadinya kehidupan akhirat dan mereka tidak memiliki ilmu tentang peristiwa-peristiwa besar yang ada di dalamnya; hingga ketika mereka melihatnya saat hari kiamat dan menyaksikan segala yang diancamkan kepada mereka, maka mereka menjadi tahu apa yang sebelumnya tidak mereka ketahui dan mereka ingkari saat berada di dunia; dahulu mereka dalam keraguan, bahkan penglihatan dan hati mereka buta ketika di dunia sehingga tidak dapat memahami sedikitpun tanda-tanda adanya kehidupan akhirat.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

66. Akan tetapi pengetahuan mereka tentang Akhirat menjadi sempurna setelah mereka melihatnya dengan mata kepala sendiri setelah sebelumnya para Rasul mengabarkan kepada mereka tentang Akhirat, dan Akhirat itu adalah gaib, sehingga mereka mengingkarinya karena mereka tidak melihatnya. Mereka berada dalam keraguan dan kebimbangan terhadap kehidupan Akhirat saat hidup mereka di dunia. Mata dan hati mereka telah buta terhadap Akhirat.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

66. بَلِ ادّٰرَكَ عِلْمُهُمْ فِى الْاٰخِرَةِ ۚ (Sebenarnya pengetahuan mereka tentang akhirat tidak sampai (kesana) malahan mereka ragu-ragu tentang akhirat itu)
Yakni mereka akan benar-benar mengetahui ketika mereka telah di akhirat, sebab mereka telah melihat sendiri segala apa yang diancamkan kepada mereka; namun ketika itu pengetahuan mereka sudah tidak bermanfaat lagi karena mereka adalah orang-orang yang mendustakannya di dunia.

بل هم في شك منها (malahan mereka ragu-ragu tentang akhirat itu)
Yakni tetapi mereka di dunia berada dalam keraguan tentang akhirat. Kemudian Allah berpindah menyebutkan hal yang lebih parah dari hal ini dengan firman-Nya: بَلْ هُم مِّنْهَا عَمُونَ

بَلْ هُم مِّنْهَا عَمُونَ (lebih-lebih lagi mereka buta daripadanya)
Sehingga mereka tidak memahami sama sekali bukti-buktinya karena masalah pada penglihatan mereka yang merupakan sumber pemahaman.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

66. Sebenarnya pengetahuan mereka tentang akhirat tidak sampai (kesana) malahan mereka ragu-ragu tentang akhirat itu, lebih-lebih lagi hati mereka buta atas urusan akhirat. Mereka tidak bisa mengambil pelajaran dari berbagai bukti akhirat yang ada sebab tidak normalnya penglihatan mereka yang mereka gunakan untuk memahami sesuatu. Bal adalah huruf yang berfungsi untuk berpindah dari satu keadaan menuju keadaan lain. Maksudnya adalah ilmu, bukti dan hujjah mereka tidak cukup/tidak sampai untuk memahami bahwa akhirat itu ada tanpa suatu keraguan.


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Bahkan pengetahuan mereka tentang akhirat tidak sampai} apakah pengetahuan mereka sampai tentang akhirat sehingga mereka bertanya tentang waktu datangnya {Bahkan mereka dalam keraguan tentangnya. Bahkan mereka buta tentang itu} dalam kebutaan dan ketidak tahuan


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

66. “Sebenarnya pengetahuan mereka tentang akhirat tidak sampai (ke sana).” Maksudnya, sebenarnya pengetahuan mereka sangat lemah dan sangat kurang, dan belum menjadi keyakinan, tidak pula menjadi pengetahuan yang sampai ke dalam hati. Ini adalah tingkatan pengetahuan yang paling dangkal dan paling rendah, lemah dan rapuh. Bahkan mereka tidak mempunyai ilmu walaupun sedikit. Dan sesungguhnya “malahan mereka ragu-ragu tentangnya” maksudnya, (ragu-ragu) tentang akhirat itu, dan dengan adanya keraguan itu ilmu (pengetahuan) menjadi sirna, sebab ilmu (pengetahuan) itu dengan semua tingkatannya tidak bisa bersatu dengan keraguan, “lebih-lebih lagi mereka darinya,” maksudnya, dari akhirat, “buta.” Mata hati mereka telah buta darinya, dan di dalam hati mereka tidak ada keyakinan kepada kejadiannya, atau kemungkinan akan terjadi, bahkan mereka mengingkarinya dan menganggapnya tidak mengkin.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 65-66
Allah SWT berfirman seraya memerintahkan kepada RasulNya SAW untuk memberitahukan kepada semua makhluk, bahwa sesungguhnya tidak ada seorang pun baik di langit maupun di bumi mengetahui perkara ghaib selain Allah.
Firman Allah (kecuali hanya Allah) istisna’ munqati', yaitu tidak ada seorangpun yang mengetahui hal itu kecuali Allah SWT, tidak ada sekutu bagiNya. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang gaib; tak ada yang mengetahuinya kecuali Dia) (Surah Al-An'am: 59) dan (Sesungguhnya hanya di sisi Allah ilmu tentang hari Kiamat; dan Dia yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tidak ada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan dikerjakannya besok. Dan tidak ada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Maha Mengenali (34)) (Surah Luqman) dan ayat-ayat tentang hal ini sangat banyak.
Firman Allah: (dan mereka tidak mengetahui kapankah mereka akan dibangkitkan) yaitu, tidak ada seorangpun yang ada di langit dan di bumi mengetahui waktunya hari kiamat. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Kiamat itu amat berat (huru-haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi. Kiamat itu tidak akan datang kepadamu melainkan dengan tiba-tiba) (Surah Al-A'raf: 187) yaitu amat berat pengetahuan hari kiamat itu bagi penduduk langit dan bumi
Firman Allah: (Sebenarnya pengetahuan mereka tentang akhirat tidak sampai (ke sana), malahan mereka ragu-ragu tentang akhirat itu) yaitu, pengetahuan mereka tidak mampu untuk mengetahui waktu terjadinya hari kiamat. Ulama’ lainnya membacanya "Bal adraka ilmuhum" (pengetahuan mereka sama tidak tahunya mengenai hal tersebut). Pengetahuan mereka tentang hal itu sama saja sebagaimana yang disebutkan dalam hadits shahih Muslim, bahwa Rasulullah SAW bersabda terhadap malaikat Jibril yang menanyakan kepadanya tentang waktu hari kiamat mengatakan: (Tidaklah orang yang ditanya tentang itu lebih mengetahui daripada orang yang bertanya” yaitu keduanya sama-sama tidak mengetahui tentang hal itu, baik orang yang ditanya maupun orang yang bertanya”
Ali bin Abi Thalhah meriwayatkan dari Ibnu Abbas tentang firmanNya: (Sebenarnya pengetahuan mereka tentang akhirat tidak sampai (ke sana)) yaitu sesuatu yang ghaib.
As-Suddi berkata bahwa pengetahuan mereka dapat diketahui dan dan sempurna pada hari kiamat ketika tidak ada manfaatnya lagi bagi mereka hal itu. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Alangkah terangnya pendengaran mereka dan alangkah tajamnya penglihatan mereka pada hari mereka datang kepada Kami. Tetapi orang-orang yang zalim pada hari ini (di dunia) berada dalam kesesatan yang nyata (38)) (Surah Maryam)
Al-Hasan berkata bahwa dia pernah membaca firmanNya: (Sebenarnya pengetahuan mereka tentang akhirat tidak sampai) Lalu dia berkata bahwa pengetahuan mereka di dunia pudar ketika mereka menyaksikan akhirat.
Firman Allah SWT: (malahan mereka ragu-ragu tentang akhirat itu) dhamir ini kembali kepada isim jenis, yang dimaksud adalah orang-orang kafir, sebagaimana Allah SWT berfirman: (Dan mereka akan dibawa ke hadapan Tuhanmu dengan berbaris. Sesungguhnya kamu datang kepada Kami, sebagaimana Kami menciptakan kamu pada kali yang pertama; bahkan kamu mengatakan bahwa Kami sekali-kali tidak akan menetapkan bagi kamu waktu (memenuhi) perjanjian (48)) (Surah Al-Kahfi) yaitu orang-orang kafir dari kalangan kalian. Demikian juga Allah berfirman di sini: (malahan mereka ragu-ragu tentang akhirat itu) Mereka meragukan keberadaan dan kejadiannya (lebih-lebih lagi mereka buta daripadanya) yaitu dalam kebutaan dan ketidaktahuan yang besar tentang perkara dan keadaannya


📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat An-Naml ayat 66: Allah mengabarkan bahwasanya orang-orang kafir memahami dan mengikuti keilmuan mereka yang bahwasanya di sana tidak ada akhirat dan juga kebangkitan setelah kematian; Bahkan mereka meragukan dan kebingungan akan hal tersebut. Dan telah berulang pengingkaran mereka akan kebangkitan sampai-sampai mereka menetapkan atas diri mereka bahwa mereka tidak akan dibangkitkan, bahkan lebih besar (kekufurannya) akan hal itu dengan menjadi buta akan sabda Rasulullah ﷺ, dan juga mendustakannya serta mengingkari faktanya; Mereka berkata tentang akhirat dengan olok-olok : “Maukah kamu kami tunjukkan kepadamu seorang laki-laki yang mengabarkan kepadamu bahwa apabila tubuhmu telah hancur sehancur-hancurnya, sungguh kamu akan dikembalikan dalam rupa yang baru ?” (QS. Saba : 7).


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Pengetahuan mereka lemah, sedikit, dan tidak yakin serta tidak masuk sampai ke hati. Ini merupakan tingkatan ilmu yang paling rendah, bahkan mereka tidak memiliki ilmu sama sekali. Oleh karena itu, pada lanjutan ayatnya dikatakan, bahwa mereka ragu-ragu tentang akhirat itu. Sedangkan keragu-raguan menyingkirkan pengetahuan, karena ilmu (pengetahuan) dengan semua tingkatannya tidak berkumpul bersama keragu-raguan.

Tidak terlintas di hati mereka akan terjadi atau kemungkinan untuk terjadi.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat An-Naml Ayat 66

Bahkan sebenarnya pengetahuan mereka, yakni kaum musyrik, tentang akhirat tidak sampai ke sana. Bahkan mereka ragu-ragu tentangnya, yaitu akhirat. Bahkan mereka adalah orang-orang yang buta tentang kebenaran itu, karena tidak mau berusaha mencari alasan-alasan yang membenarkan adanya hari akhir. Hal itu disebabkan oleh mata hati mereka yang telah dirusak oleh kesesatan. 67. Dan keraguan serta kebutaan hati orang-orang yang kafir yang mengingkari hari kebangkitan itu mendorong mereka untuk berkata, 'setelah jasad kita hancur lebur menjadi tanah dan begitu pula jasad nenek moyang kita yang sudah sekian lama meninggalkan dunia ini, apakah benar kita akan dikeluarkan dari kubur untuk hidup kembali sebagaimana sebelumnya'.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Demikian aneka ragam penjelasan dari banyak ulama berkaitan makna dan arti surat An-Naml ayat 66 (arab-latin dan artinya), semoga membawa manfaat bagi kita. Dukunglah kemajuan kami dengan mencantumkan link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Bacaan Banyak Dibaca

Terdapat banyak konten yang banyak dibaca, seperti surat/ayat: Al-Isra 23-24, Az-Zariyat 56, Al-Isra 1, Al-Ahzab 21, Ali ‘Imran 133, Al-Baqarah 30. Ada juga Al-Baqarah 2, Al-Infithar, Al-Jumu’ah 9, Ali ‘Imran 134, Al-Baqarah 186, Ar-Ra’d.

  1. Al-Isra 23-24
  2. Az-Zariyat 56
  3. Al-Isra 1
  4. Al-Ahzab 21
  5. Ali ‘Imran 133
  6. Al-Baqarah 30
  7. Al-Baqarah 2
  8. Al-Infithar
  9. Al-Jumu’ah 9
  10. Ali ‘Imran 134
  11. Al-Baqarah 186
  12. Ar-Ra’d

Pencarian: albaqarah 196, surat an naml ayat 87, surat an nur ayat 31 beserta artinya, wa syamsi wa dhuha artinya, surat maryam ayat 11

Surat dan Ayat Rezeki

GRATIS Dapatkan pahala jariyah dan buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah". Caranya, copy-paste text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga (3) group WhatsApp yang Anda ikuti:

Nikmati kemudahan dari Allah untuk memahami al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik nama suratnya, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar penjelasan lengkap untuk ayat tersebut:
 
👉 tafsirweb.com/start
 
✅ Bagikan informasi ini untuk mendapat pahala jariyah

Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol di bawah: