Surat An-Naml Ayat 39

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

قَالَ عِفْرِيتٌ مِّنَ ٱلْجِنِّ أَنَا۠ ءَاتِيكَ بِهِۦ قَبْلَ أَن تَقُومَ مِن مَّقَامِكَ ۖ وَإِنِّى عَلَيْهِ لَقَوِىٌّ أَمِينٌ

Arab-Latin: Qāla 'ifrītum minal-jinni ana ātīka bihī qabla an taqụma mim maqāmik, wa innī 'alaihi laqawiyyun amīn

Artinya: Berkata 'Ifrit (yang cerdik) dari golongan jin: "Aku akan datang kepadamu dengan membawa singgsana itu kepadamu sebelum kamu berdiri dari tempat dudukmu; sesungguhnya aku benar-benar kuat untuk membawanya lagi dapat dipercaya".

« An-Naml 38An-Naml 40 »

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Pelajaran Mendalam Tentang Surat An-Naml Ayat 39

Paragraf di atas merupakan Surat An-Naml Ayat 39 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada variasi pelajaran mendalam dari ayat ini. Terdokumentasi variasi penjelasan dari berbagai mufassirin terhadap isi surat An-Naml ayat 39, antara lain sebagaimana termaktub:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

berkatalah makhluk bertenaga kuat lagi hebat dari bangsa jin, “Aku akan membawanya kepadamu sebelum kamu berdiri dari tempat dudukmu itu untuk memutuskan diantara manusia. Dan sesungguhnya aku benar-benar sanggup untuk membawanya, dan dapat dipercaya untuk menjaga apa yang ada di dalamnya. Aku akan bawa sebagaimana bentuknya, aku tidak mengurangi apa pun darinya dan tidak aku ubah-ubah.”


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

39. Jin yang kuat dan besar berkata: “Aku akan mendatangkan singgasananya kepadamu sebelum engkau berdiri dari tempat dudukmu itu. Sungguh aku mampu mengangkatnya dan terpercaya dalam menjalankan tugas ini.”


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

39. 'Ifrit (Jin besar) dari golongan jin berkata, "Aku akan datang dengan membawa singgasananya kepadamu sebelum engkau berdiri dari tempat duduk yang engkau duduki sekarang; sesungguhnya aku benar-benar kuat untuk membawanya lagi dapat dipercaya untuk menjaganya, dan aku akan mendatangkannya dengan utuh".


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

39. قَالَ عِفْرِيتٌ مِّنَ الْجِنِّ أَنَا۠ ءَاتِيكَ بِهِۦ قَبْلَ أَن تَقُومَ مِن مَّقَامِكَ ۖ (Berkata ‘Ifrit (yang cerdik) dari golongan jin: “Aku akan datang kepadamu dengan membawa singgsana itu kepadamu sebelum kamu berdiri dari tempat dudukmu)
Yakni sebalum ia berdiri dari tempat ia duduk untuk menjalankan perintah dan memberi putusan di antara manusia.

وَإِنِّى عَلَيْهِ لَقَوِىٌّ(sesungguhnya aku benar-benar kuat untuk membawanya)
Yakni sungguh aku mampu untuk mengangkatnya.

أَمِينٌ (lagi dapat dipercaya)
Terhadap singgasana itu.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

39. Berkatalah seorang cerdik dari golongan jin (‘Ifrit): "Aku akan datang kepadamu dengan membawa singgsana itu kepadamu sebelum kamu berdiri dari tempat dudukmu; sesungguhnya aku benar-benar kuat untuk membawanya dan aku dapat dipercaya".


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

{Ifrit dari golongan jin berkata} yang sangat besar dan kuat {“Aku yang akan membawanya kepadamu sebelum kamu berdiri dari singgasanamu} tempat dudukmu {Sesungguhnya aku benar-benar kuat lagi dapat dipercaya”


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

38-40 sulaiman telah mengetahui bahwa mereka akan berangkat menuju kepadanya. Maka dia segera berkata kepada jin dan manusia yang hadir disisinya, “siapakah di antara kamu sekalian yang sanggup membawa singgasananya kepadaku sebelum mereka datang kepadaku sebagai orang-orang yang berserah diri?” maksudnya, agar kita dapat menguasainya sebelum mereka menyerahkan diri, sehingga harta mereka menjadi terpelihara. “berkatalah ifrit (yang cerdik) drai golongan jin,” ifrit adalah jin yang paling kuat lagi sangat aktif sekali, “ aku akan datang kepadamu dengan membawa singgasana itu kepadamu sebelum kamu berdiri dari tempat dudukmu; sesungguhnya aku benar-benar kuat membawanya lagi dapat dipercaya,” secara zahir, sulaiman saat itu berada di negeri syam, sehingga perjalanan pulang pergi antara dia dan negeri saba’ kira-kira sejauh perjalanan 4 bulan: dua pulang untuk pergi dan dua bulan untuk pulang. Namun demikian ifrit berkata,”aku berkomitemen untuk membawanya, bagaimanapun besar dan beratnya serta jauhnya perjalanan, sebelum engkau beranjak dari tempat dudukmu yang saat ini sedang engkau duduki.” Biasanya pertujuan yang panjang itu adalah selama panjangnya waktu dhuha kira-kira sepertiga hari. Ini adalah kebiasaan yang panjang. Dan kadang-kadang kurang dari itu atau lebih. Inilah raja yang agung yang beberapa gelintir dari para pengikutnya mempunyai kekuatan dan kemampuan seperti itu.
Yang lebih dahsyat dari itu lagi adalah bahwa, “berkatalah seorang yang mempunyai ilmu dari al-kitab,” para ahli tafsir mengatakan,”seorang lelaki shalih yang ada di sisi sulaiman, namanya Ashaf bin barkhiya’. Dia mengetahu nama Allah yang teragung, yang kalau Allah dimohon dengannya pasti mengabulkan, dan kalau diminta dengannya pasti memberi, “aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip,” dengan berdoa kepada Allah yang teragung itu, hingga singgasana itu hadir saat itu juga. Dia pun berdoa kepada Allah, maka singgasana itu datang.
Allah yang lebih mengetahui maksudnya, apakah ini yang dimaksud, atau dia adalah orang yang mempunyai ilmu dari al-kitab yang dengannya dia mempunyai kemampuan untuk mengambil benda yang jauh dan menjangkau sesuatu yang sulit “maka tatkala dia melihat singgasana itu,” maksudnya, sulaiman melihatnya, “terletak di hadapannya,” maka dia memuji kepada Allah atas ketentuanNya, kerajaanNya dan kemudahan segala perkara baginya, dan “dia pun berkata, ‘ini termasuk karunia Rabbku untuk mengujiku apakah aku bersyukur atau mengingkari’.” Maksudnya, untuk mengujiku dalam hal ini. Jadi, sulaiman sama sekali tidak terpedaya dengan kerajaan, kekuasaan dan kemampuannya, seperti kebiasaan para raja jahiliyyah, bahkan dia mengetahui bahwa itu semua adalah ujian dari Rabbnya. Maka dari itu dia takut kalau tidak bisa mensyukuri nikmat ini.
Kemudian dia menjelaskan bahwa kesyukuran itu manfaatnya sama sekali bukan untuk Allah, melainkan kembali kepada orang yang bersyukur itu sendiri, seraya berkata, ”dan barangsiapa yang bersyukur maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri, dan barangsiapa yang ingkar, maka sesungguhnya Rabbku mahakaya lagi Mahamulia.” Mahakaya dari segala amalnya, Mahamulia lagi banyak kebaikannya, meliputi orang yang bersyukur dan yang mengingkari. Hanya saja mensyukuri nikmat-nikmatNya akan menambah nikmat itu sendiri, sedangkan mengingkarinya menyebabkan kemusnahannya.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 38-40
Nabi Allah Sulaiman telah mengetahui bahwa ketika mereka telah masuk Islam, maka harta dan darah mereka haram baginya. Jadi dia berkata: (Hai pembesar-pembesar, siapakah di antara kamu sekalian yang sanggup membawa singgasananya kepadaku sebelum mereka datang kepadaku sebagai orang-orang yang berserah diri? (38)) Demikian juga dikatakan Zuhair bin Muhammad tentang firmanNya (sebelum mereka datang kepadaku sebagai orang-orang yang berserah diri?) Maka haram bagiku harta mereka dengan mereka masuk Islam.
('Ifrit (yang cerdik) dari golongan jin berkata) Mujahid berkata, yaitu jin yang jahat
(Aku akan datang kepadamu dengan membawa singgasana itu kepada­mu sebelum kamu berdiri dari tempat dudukmu) Ibnu Abbas berkata bahwa maknanya adalah sebelum engkau bangkit meninggalkan majelismu.
Mujahid berkata, dari tempat dudukmu.
(sesungguhnya aku benar-benar kuat untuk membawanya lagi dapat dipercaya) Ibnu Abbas berkata,yaitu dia kuat membawanya dan dapat dipercaya untuk menjaga semua permata yang ada di dalam singgasana itu. Lalu nabi Sulaiman berkata,"Aku menginginkan yang lebih cepat dari itu" Dari sini, sudah tampak bahwa nabi Sulaiman bermaksud mendatangkan singgasana itu untuk menampakkan kebesaran dari apa yang telah dianugerahkan Allah kepadanya, berupa kerajaan dan apa yang ditundukkan kepadanya berupa tentara yang belum pernah ada seorang pun yang diberi pemberian seperti itu dan tidak pula sesudahnya. Agar hal tersebut dijadikan sebagai bukti kenabiannya di hadapan Balqis dan kaumnya, karena itu adalah sesuatu yang luar biasa dengan mendatangkan singgasananya seperti apa adanya sebelum mereka datang kepada nabi Sulaiman, sedangkan singgasana itu di tempat yang terkunci dan di bawah pengawalan dan penjagaan. Ketika nabi Sulaiman berkata,”Aku menginginkan yang lebih cepat dari itu” (Berkatalah seorang yang mempunyai ilmu dari Al-Kitab) Qatadah berkata bahwa dia adalah orang yang beriman dari kalangan manusia
Firman Allah: (Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip) yaitu,"Angkatlah pandangan ke atas dan lihatlah sejauh matamu memandang, maka sesungguhnya jika matamu merasa lelah dan berkedip, maka singgasana itu berada di hadapanmu”
Setelah nabi Sulaiman dan para pembesar kerajaannya melihat dan menyaksikan hal itu ada di hadapannya (ia pun berkata, "Ini termasuk karunia Tuhanku”) yaitu ini adalah nikmat Allah kepadaku (untuk mencoba aku, apakah aku bersyukur atau mengingkari (akan nikmat-Nya). Dan barang siapa yang bersyukur, maka sesungguh­nya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri) sebagaimana firmanNya: (Barangsiapa yang mengerjakan amal yang saleh, maka (pahalanya) untuk dirinya sendiri; dan barangsiapa yang berbuat jahat, maka (dosanya) atas dirinya sendiri) (Surah Fushshilat: 46) dan (dan barangsiapa yang beramal saleh, maka untuk diri mereka sendirilah mereka menyiapkan (tempat yang menyenangkan)) (Surah Ar-Rum: 44)
Firman Allah: (Dan barangsiapa yang ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia) yaitu Allah Maha Kaya dari hamba-hambaNya dan juga penyembahan mereka, dan Maha Mulia yaitu Maha Mulia dengan DzatNya sekalipun tidak ada seseorang yang menyembahNya, keagunganNya tidak membutuhkan seseorangpun. Sebagaimana yang dikatakan nabi Musa: (Jika kamu dan orang-orang yang ada di muka bumi semuanya mengingkari (nikmat Allah), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji) (Surah Ibrahim: 8)


📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat An-Naml ayat 39: Berkata salah satu jin dengan penuh semangat : Aku akan mendatangkan kepadamu sebelum engkau berdiri dari tempat dudukmu yang engkau ada padanya, aku adalah jin yang kuat yang mampu membawa (kerajaan bilqis), aku juga amanah mendatangkan padamu sebagaimana permintaanmu, aku tidak mencacatinya sedikitpun.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Ia adalah jin yang kuat, rajin dan cerdik.

As Suddiy dan selainnya berkata, “Beliau (Nabi Sulaiman) biasa duduk untuk menyelesaikan masalah manusia dan memberikan keputusan dari awal siang (pagi) sampai matahari tergelincir (pertengahan siang).” Zhahirnya, bahwa Nabi Sulaiman ‘alaihis salam ketika itu berada di Syam, sehingga jarak antara kerajaannya dengan kerajaan Saba di Yaman kurang lebih memakan waktu perjalanan 4 bulan; dua bulan pergi dan dua bulan pulang.

Nabi Sulaiman ‘alaihis salam berkata, “Saya ingin lebih cepat lagi.” Dari sini dapat diketahui, bahwa maksud Sulaiman membawa singgasana ratu Balqis adalah untuk memperlihatkan besarnya kerajaan yang diberikan Allah kepadanya dan bagaimana ditundukkan kepadanya bala tentara yang terdiri dari jin, manusia dan hewan yang tidak pernah diberikan kepada seorang pun sebelum Beliau dan tidak pula diberikan kepada seorang pun setelah Beliau, sekaligus sebagai hujjah atas kenabiannya bagi Balqis dan kaumnya, karena yang demikian merupakan peristiwa yang luar biasa, di mana singgsana yang begitu besar dipindahkan dalam waktu yang cukup singkat, padahal jarak antara kedua kerajaan itu cukup jauh. Zhahirnya, bahwa kerajaan Nabi Sulaiman ‘alaihis salam berada di Syam, sehingga jarak antara kerajaannya dengan kerajaan Saba kurang lebih memakan waktu perjalanan 4 bulan; dua bulan pergi dan dua bulan pulang.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat An-Naml Ayat 39

Mendengar seruan nabi sulaiman, 'ifrit dari golongan jin menawarkan diri dan berkata, "wahai sulaiman, akulah yang akan membawanya yaitu singgasana ratu balqis itu, kepadamu sebelum engkau berdiri dari tempat dudukmu; yaitu antara pagi hari sampai siang, untuk mengurusi rakyat dan seluk beluk kerajaan. Dan sungguh, aku kuat melakukannya dan dapat dipercaya, tidak akan melakukan tindakan yang tidak terpuji. "40. Nabi sulaiman rupanya menginginkan lebih cepat dari itu, lalu tampillah seorang yang mempunyai ilmu dari kitab, yaitu kitab-kitab sebelum nabi sulaiman seperti kitab taurat dan zabur, menawarkan dirinya dan berkata, wahai sulaiman! aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip, setelah memandangi sesuatu benda yang jauh dengan mata yang terbelalak. Maka ketika dia, sulaiman, melihat singgasana itu terletak di hadapannya, dia pun berkata dengan hati penuh syukur, 'ini termasuk karunia tuhanku untuk mengujiku, apakah aku bersyukur atau mengingkari nikmat-Nya. Barangsiapa bersyukur, dengan hatinya melalui pengakuan yang tulus, atau lisan-Nya melalui ungkapan tahmid, tasbih atau lainnya atau melalui anggota tubuh yang lainnya dengan menggunakan kenikmatan itu untuk mencari rida Allah, maka sesungguhnya dia bersyukur untuk kebaikan dirinya sendiri, karena Allah akan menambahkan banyak lagi kenikmatan kepadanya dan barangsiapa ingkar terhadap nikmat-Nya seperti menganggap nikmat yang diperolehnya karena jerih payahnya saja atau menggunakannya untuk kemaksiatan, maka sesungguhnya tuhanku mahakaya, tidak membutuhkan iapa pun, bahkan sebaliknya semua makhluk membutuhkan-Nya, serta mahamulia tidak pernah melakukan sesuatu yang tak terpuji. ".


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Itulah berbagai penjelasan dari berbagai mufassirin terkait isi dan arti surat An-Naml ayat 39 (arab-latin dan artinya), moga-moga berfaidah bagi kita. Support kemajuan kami dengan mencantumkan link ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Link Paling Sering Dilihat

Terdapat banyak topik yang paling sering dilihat, seperti surat/ayat: Al-Baqarah 186, Al-Jumu’ah 9, Al-Baqarah 30, Ali ‘Imran 133, Al-Baqarah 2, Al-Infithar. Termasuk Ali ‘Imran 134, Al-Ahzab 21, Az-Zariyat 56, Al-Isra 1, Al-Isra 23-24, Ar-Ra’d.

  1. Al-Baqarah 186
  2. Al-Jumu’ah 9
  3. Al-Baqarah 30
  4. Ali ‘Imran 133
  5. Al-Baqarah 2
  6. Al-Infithar
  7. Ali ‘Imran 134
  8. Al-Ahzab 21
  9. Az-Zariyat 56
  10. Al-Isra 1
  11. Al-Isra 23-24
  12. Ar-Ra’d

Pencarian: surat al zariyat, doa ad dhuha latin, tidak mungkin matahari mengejar bulan, innallaha wa malaikatahu yusholluna 'alan nabi shollu 'alaihi wasallimu taslima, urutan juz 1 sampai 30 beserta suratnya

Surat dan Ayat Rezeki

GRATIS Dapatkan pahala jariyah dan buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah". Caranya, copy-paste text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga (3) group WhatsApp yang Anda ikuti:

Nikmati kemudahan dari Allah untuk memahami al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik nama suratnya, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar penjelasan lengkap untuk ayat tersebut:
 
👉 tafsirweb.com/start
 
✅ Bagikan informasi ini untuk mendapat pahala jariyah

Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol di bawah: